Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

SOSIOLOGI
KELOMPOK 8
FUNGSI SOSIOLOGI DALAM MASYARAKAT DAN
PENERAPAN PENGETAHUAN SOSIOLOGI BAGI PEMBUAT
KEPUTUSAN

GURU PEMBIBING : SITI ROHMAH S.P,d.


NAMA ANGGOTA

KELAS

- BAGAS RAMANDA G
-FANNY RAHMAWATI
-M.ARIFIN
-SILVI AYUNDA
: X-3 (SEPULUH TIGA)

SMA TELKOM
BANDUNG
YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM

JALAN RADIO PALASARI DAYEUHKOLOT TELP/FAX.(022)5226016


KABUPATEN BANDUNG

Fungsi Sosiologi dalam


Masyarakat
1.1 Latar Belakang Masalah
Istilah sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Sosius
(bahasa Latin) berarti kawan, dan logos (bahasa Yunani) berarti
kata atau berbicara. Dengan demikian, ilmu sosiologi berarti
ilmu yang berbicara mengenai masyarakat.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelejari tentang masyarakat
sebagai keseluruhan, yakni antar hubungan di antara manusia
dengan manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok, baik formal maupun material, statis maupun
dinamis. Pengertian sosiologi ini dipaparkan oleh Mayor Polak.
Dalam setiap bidang ilmiah terdapat perbedaan antara ilmu
murni (pure science) dan ilmu terapan (applied science). Ilmu
murni bertujuan membentuk dan mengembang-kan
pengetahuan secara abstrak guna mempertinggi mutu
pengetahuan tersebut, na-mun segi penerapannya bukan
merupakan perhatian utama. Ilmu terapan bertujuan untuk
mencari cara-cara mempergunakan pengetahuan ilmiah guna
memecahkan ma-salah praktis. Sosiologi merupakan ilmu
terapan sekaligus ilmu terapan.
Dilihat dari objeknya, sosiologi termasuk pada kelompokkelompok ilmu-ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia.
Sebagai ilmu murni sekaligus ilmu terapan, tu-juan sosiologi
adalah melakukan pencarian untuk mendapatkan pengetahuan
sedalam-dalamnya tentang masyarakat dan mencari cara-cara
untuk menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi di
lingkungan masyarakat tersebut
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut :

Mengetahui kegunaan sosiologi dalam masyarakat.


Mengetahui peran sosiolog di lingkungan masyarakat.

PEMBAHASAN
2.1 Kegunaan Sosiologi
Pengetahuan sosiologi telah diterapkan secara umum. Banyak
sosiolog yang dipeker-jakan dalam instansi-instansi negara
maupun menjadi konsultan berbagai perencanaan
pembangunan. Dalam hal ini tentunya peran sosiolog sangat
dibutuhkan terutama yang berkaitan dengan penelitian,
pengolahan data dan perencanaaan kebijakan yang
menyangkut kepentingan masyarakat. Kegunaan sosiologi bagi
masyarakat adalah :
-Untuk pembangunan.
-Untuk penelitian.
* Untuk Pembangunan
Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang
diperlukan pada tahap perenca-naan pelaksanaan maupun
penilaian pembangunan. Pada tahap perencanaan, yang ha-rus
diperhatikan adalah apa yang menjadi kebutuhan sosial. Pada
tahap pelaksanaan yang harus dilihat adalah kekuatan sosial
dalam masyarakat serta proses perubahan sosialnya. Dan pada
tahap penilaian yang harus dilakukan adalah analisis terhadap
e-fek atau dampak sosial pembangunan tersebut.

* Untuk Penelitian
Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan
diperoleh suatu perencanaan a-tau pemecahan masalah sosial
yang baik. Di negara yang sedang membangun, peran sosiolog
sangat dibutuhkan. Berdasarkan hasil penelitian sosiologis,
para pengambil-an keputusan dapat menyusun rencana dan

cara pemecahan suatu masalah sosial. Contohnya, cara


pencegahan kenakalan remaja dan cara meningkatkan kembali
rasa solidaritas antarwarga yang semakin pudar.
2.2 Peran Sosiolog
Sebagai ahli ilmu kemasyarakatan, para sosiolog tentu
sangat berperan dalam mem-bangun masyarakat terutama di
daerah yang sedang berkembang. Bentuk-bentuk pe-ran para
ahli tersebut dapat kita gambarkan sebagai berikut:
-Sosiolog
-Sosiolog
-Sosiolog
-Sosiolog

sebagai ahli riset


konsultan kebijakan
sebagai teknisi
sebagai guru atau pendidik

* Sosiolog Sebagai Ahli Riset


Seperti semua ilmuan lainnya, para sosiolog menaruh
perhatian pada pengumpulan dan penggunaan data. Untuk itu,
para sosiolog melakukan riset ilmiah untuk mencari data
tentang kehidupan sosial suatu masyarakat. Data itu kemudian
diolah menjadi suatu karya ilmiah yang berguna bagi
pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah-masalah
dalam masyarakat.
Dalam kaitan dengan hal ini, seorang sosiolog harus mampu
men-ernihkan berbagai anggapan keliru yang berkembang
dalam masyarakat. Dari hasil penilitiannya, sosio-log harus
dapat menghadirkan kebenaran-kebenaran agar dampak
negatif yang mung-kin ditimbulkan oleh kekeliruan dalam
masyarakat dapat dihindari. Berdasarkan hal i-tu pula, seorang
sosiolog bisa menghadirkan ramalan sosial yang didasarkan
pada po-la-pola, kecenderungan, dan perubahan yang paling
mungkin terjadi.
* Sosiolog Konsultan Kebijakan
Ramalan sosiologi dapat membantu memperkirakan
pengaruh kebijakan sosial yang mungkin terjadi. Setiap
kebijakan sosial adalah suatu ramalan. Artinya, kebijakan diambil dengan suatu harapan menghasilkan pengaruh atau
dampak yang diinginkan. Namun, sering terjadi bahwa
kebijakan yang diambil tidak memenuhi harapan terse-but.

Salah satu faktornya adalah ketidakakuratan kesimpulan atau


dugaan yang salah terhadap permasalahannya.
* Sosiolog Sebagai Teknisi
Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka memberi saransaran, baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan
masyarkat, hubungan antarkaryawan, masalah moral, maupun
hubungan antarkelom-pok dalam suatu organisasi.
Dalam kedudukan seperti ini, sosiolog bekerja sebagai
ilmuan terapan (applied scien-tist). Mereka dituntut untuk
menggunakan pengetahuan ilmiahnya. Dalam mencari ni-lainilai tertentu, seperti efisiensi kerja atau efektifitas suatu
program atau kegiatan masyarakat.
* Sosiolog Sebagai Guru atau Pendidik
Dalam menyajikan suatu fakta, seorang sosiolog harus
bersikap netral dan objektif. Contohnya, dalam menyajikan data
tentang masalah kemiskinan, seorang sosiolog ti-dak boleh
menciptakan anggapan sebagai pendukung suatu proyek atau
kegiatan ter-tentu atau mengubahnya sehingga terkesan
reformis, konservatif, dan sebagainya.
Sosiolog dapat menyajikan contoh-contoh konkret tentang
bagaimana keterlibatan mereka dalam pemecahan masalah
sosial. Keterlibatan mereka dalam kegiatan-ke-giatan sosial
yang bersifat membangun serta menunjukkan apa yang telah
mereka pe-lajari dari pengalaman-pengalaman tersebut

Penerapan Pengetahuan Sosiologi bagi


Pembuat Keputusan
Penerapan Pengetahuan Sosiologi bagi Pembuat Keputusan
Sebagai sebuah ilmu, kegiatan utama sosiologi adalah
melakukan penelitian ilmiah. Yang hasilnya berupa informasi
mengenai berbagai hal di masyarakat. Misalnya, penelitian
sosiologi mengenai dampak perjudian bagi kehidupan keluarga
miskin. Informasi yang diperoleh menjadi dasar bagi
pemerintah untuk membuat kebijaksanaan, apakah perlu
melarang praktik perjudian atau justru dilegalkan. Apabila hasil
penelitian menunjukkan bahwa banyak keluarga miskin terjerat
judi dan mengakibatkan kehidupan keluarga mereka merosot,
maka pemerintah harus melarang segala macam bentuk
perjudian. Pemerintah dapat membuat berbagai aturan teknis
yang mempersulit beroperasinya perjudian. Di sisi lain, Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai lembaga pembuat
undangundang juga membutuhkan masukan dari penelitian itu.
Masukan itu menjadi bahan pertimbangan dalam membuat
undang-undang mengenai perjudian. Inilah salah satu bentuk
penerapan pengetahuan sosiologi bagi pemerintah sebelum
membuat keputusan atau kebijakan. Pembuat keputusan bukan
hanya DPR dan pemerintah saja. Dalam setiap organisasi,
selalu ada keputusan yang dibuat sehubungan dengan fungsi

dan tugas masing-masing. Sebuah perusahaan penambangan


minyak misalnya.
Kita dapat melihat dampak penambangan gas di Jawa Timur
(PT. Lapindo Brantas) yang selama berbulan-bulan merugikan
masyarakat karena kebocoran lumpur panas dari kilang minyak
membanjiri pemukiman penduduk dan lingkungan sekitarnya.
Masalah telah terjadi, dan banyak warga yang dirugikan. Di
sinilah diperlukan bantuan pengetahuan sosiologi untuk
memecahkan dampak sosial peristiwa tersebut. Pimpinan
perusahaan tentu tidak akan serta-merta memberikan ganti
rugi kepada setiap orang yang menuntut. Keputusan untuk
memberikan ganti rugi memerlukan informasi objektif yang
hanya bisa diperoleh dengan penelitian sosiologi. Informasi itu
meliputi berapa keluarga yang menderita kerugian, berapa
besar kerugian mereka, di mana alamat mereka, dan benar
atau tidak kerugian mereka berhubungan dengan kebocoran
lumpur panas perusahaan tersebut.
Semua informasi mengenai hal itu diperoleh melalui penelitian
sosiologi. Baru setelah semua informasi itu terkumpul, maka
pimpinan perusahaan dapat memutuskan bentuk dan besarnya
ganti rugi kepada setiap korban. Bagaimana tata cara
penyalurannya pun perlu dikaji secara sosiologi, sebab jika
tidak justru akan menimbulkan persoalan sosial baru di
masyarakat; seperti yang terjadi pada beberapa kasus
pembagian uang bantuan langsung tunai (BLT) oleh
pemerintah.
Masukan dari sosiologi bukanlah satu-satunya dalam upaya
pemecahan masalah sehari-hari yang dialami masyarakat. Para
pembuat keputusan masih membutuhkan masukan-masukan
lain dari berbagai bidang ilmu. Misalnya, untuk kasus
kebocoran lumpur panas di Jawa Timur, informasi hasil
penelitian geologi, ekonomi, dan geografi juga dapat
membantu dalam membuat keputusan. Keadaan seperti ini
menunjukkan bahwa pemecahan masalah sehari-hari di
masyarakat bersifat multidisipliner (melibatkan banyak disiplin
keilmuan). Justru karena diperlukan pendekatan multidisipliner
inilah, maka pengetahuan sosiologi senantiasa turut berperan

dalam berbagai penanganan persoalan sehari-hari. Uraian di


atas menjelaskan bahwa pengetahuan sosiologi turut
memberikan pemahaman terhadap persoalan yang terjadi.
Pemecahan persoalan tidak mungkin dilakukan secara efektif
tanpa didasari oleh pemahaman yang mendalam. Di sinilah
wujud nyata penerapan sosiologi.

Anda mungkin juga menyukai