1. KINGDOM: Monera
1.1. SUBKINGDOM Archaebacteriobionta
(archaebacteria)
1.1.1. DIVISION Archaebacteriophyta methane,
salt and sulfolobus bact.)
1.2. SUBKINGDOM Eubacteriobionta(true bacteria)
1.2.1. DIVISION Eubacteriophyta
1.2.1.1. Class Eubacteriae (unpig,
purple, green sulphur bacteria)
1.2.1.2. Class Cyanobacteriae (bluegreen bacteria)
1.2.1.3. Class Prochlorobacteriae
(prochlorobacteria)
2. KINGDOM: Protoctista
2.1. SUBKINGDOM: Phycobionta
2.1.1. DIVISION Xanthophyta 275 (yellow-green algae)
2.1.2. DIVISION Chrysophyta 400 (golden-brown algae)
2.1.3. DIVISION Dinophyta (Pyrrhophyta) 1,000
(dinoflagellates)
2.1.4. DIVISION Bacillariophyta 5,500 (diatoms)
2.1.5. DIVISION Cryptophyta 74 (cryptophytes)
2.1.6. DIVISION Haptophyta 250 (haptonema organisms)
2.1.7. DIVISION Euglenophyta 550 (euglenoids)
2.1.8. DIVISION Chlorophyta
2.1.8.1. Class Chlorophyceae 10,000 (green algae)
2.1.8.2. Class Charophyceae 200 (stoneworts)
2.1.9. DIVISION Phaeophyta 900 (brown algae)
2.1.10. DIVISION Rhodophyta 2,500 (red algae)
2.2. SUBKINGDOM: Mastigobionta 960
2.2.1. DIVISION Chytridiomycota 750 (chytrids)
2.2.2. DIVISION Oomycota (water molds) 475
2.3. SUBKINGDOM: Myxobionta 320
2.3.1. DIVISION Acrasiomycota (cellular slime molds) 21
2.3.2. DIVISION Myxomycota 500 (true slime molds)
3. KINGDOM: Fungi
3.1. DIVISION Zygomycota 570
(coenocytic fungi)
3.1.1 SUBDIVISION Zygomycotina
3.2. DIVISION Eumycota 350
(septate
fungi)
3.2.1. SUBDIVISION Ascomycotina
56,000 (cup fungi)
3.2.2.
SUBDIVISION Basidiomycotina
25,000 (club fungi)
3.2.3.
SUBDIVISION Deuteromycotina
22,000 (imperfect fungi)
3.2.4. SUBDIVISION Lichenes
13,500
4. KINGDOM: Plantae
Divisio:
Chlorophyta
Divisio:
Anthocerophyta
Divisio:
Hepatophyta
Divisio:
Bryophyta
Divisio:
Equisetophyta
Divisio:
Lycopodiophyta
Divisio:
Psilotophyta
Divisio:
Ophioglossophyta
Divisio:
Pteridophyta
Divisio:
Cycadophyta
Divisio:
Ginkgophyta
Divisio:
Pinophyta
Divisio:
Gnetophyta
Divisio:
Angiospermae
Divisio:
Gimnospermae
(Tumbuhan Berbiji)
(Biji Terbuka)
(Biji Tertutup)
(Mlinjo)
(Pakis)
(Pinus)
Tatanama biologi
Tata nama dalam biologi telah mengalami
perubahan berkali-kali semenjak manusia
mencatat berbagai jenis organisme. Plinius
dari masa Kekaisaran Romawi telah menulis
sejumlah nama tumbuhan dan hewan
dalam ensiklopedia yang dibuatnya dalam
bahasa Latin. Sistem penamaan organisme
selanjutnya selalu menggunakan bahasa
Latin dalam tradisi pencatatan Eropa.
Hingga sekarang sukar dijumpai sistem
penulisan nama organisme yang dipakai
dalam tradisi Arab atau Tiongkok.
Kemungkinan dalam tradisi ini penulisan
nama menggunakan nama setempat (nama
lokal). Keadaan berubah setelah cara
penamaan yang lebih sistematik
diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam
kitab yang ditulisnya, Systema Naturae
("Sistematika Alamiah").
Tatanama binomial
Tatanama binomial (binomial berarti 'dua
nama') merupakan aturan penamaan baku
bagi semua organisme (makhluk hidup) yang
terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi
(biologi), dengan mengambil nama genus dan
nama spesies. Nama yang dipakai adalah
nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin
atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini
pada awalnya diterapkan untuk fungi,
tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya
(Carolus Linnaeus), namun kemudian segera
diterapkan untuk bakteri pula. Sebutan yang
disepakati untuk nama ini adalah 'nama
ilmiah' (scientific name). Awam seringkali
menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun
istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena
sebagian besar nama yang diberikan bukan
istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama
yang diberikan oleh orang yang pertama kali
memberi pertelaan atau deskripsi (disebut
deskriptor) lalu dilatinkan.
Aturan penulisan
Kingdom
Divisi/Phylum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
Soybean
Scientific classification
Kingdom:
Plantae
Phylum:
Magnoliophyta
Class:
Magnoliopsida
Order:
Fabales
Family:
Fabaceae
Subfamily:
Faboideae
Genus:
Glycine
Species:
Glycine max
Binomial name
Glycine max
(L.) Merr.