Oleh
TIM
A. Pendahuluan
Pusdiklat Migas sebagai lembaga penyelenggara pendidikan dan pelatihan di lingkungan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai peranan penting dalam
memberikan bekal pengetahuan maupun peningkatan kompetensi bagi seluruh personil
yang bekerja dibidang migas. Sesuai dengan peranannya sebagai lembaga diklat, hal ini
tentunya
menuntut
Pusdiklat
Migas
untuk
selalu
menjaga
mutu
dan
kualitas
maupun
instrukturnya
sehingga
diperlukan
upaya
untuk
senantiasa
C. Hipotesa
Hipotesis penelitian untuk mengetahui bidang gelincir (land sliding). Diharapkan dari data
geolistrik nantinya dapat diketahui dimensi bidang gelincir berdasarkan variasi nilai tahanan
jenis batuannya sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan
jalan maupun didalam membuat bangunan teknik disekitar lokasi gerakan tanah. Dalam
pelaksanaan penelitian dipilih metode mapping dengan menggunakan konfigurasi Wenner Schlumberger.
D. Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Mengetahui kedalaman bidang gelincir.
2. Meningkatkan kemampuan serta kompetensi pegawai khususnya para fungsional
widyaiswara dan instruktur melalui studi kasus langsung di lapangan.
3. Memberikan rekomendasi kepada para pemangku kepentingan didalam membuat
bangunan teknik di sekitar lokasi telitian.
E. Anggota Tim
Anggota tim terdiri dari :
1. FX YudiTryono, ST., MT
2. Kalimi, SST
3. Wahyu Budi K, ST., MT
4. Suwoto
5. Tenaga pembantu
WidyaiswaraMuda
Kelompok Keahlian Bidang Hulu
Instruktur Pertama
Laboratorium Eksplorasi
Pengawas Laboratorium Eksplorasi (Calon WI)
Pengelola Gudang Laboratorium Penguji
8 orang
F. LokasiPenelitian
Lokasi penelitian berada di sekitar jalan taman bahagia sebelah selatan makam pahlawan
Desa Nglajo Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Kesampaian daerah telitian relatif cukup
mudah dengan kondisi jalanan yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat
Gambar 1.PetaLokasiPenelitian
G. Tinjauan Pustaka
a. Struktur Geologi Regioal
Secara umum daerah Cepu dan sekitarnya terletak di Zona Rembang, Cekungan Jawa
Timur Utara (Van Bemmelen, 1949). Zona Rembang merupakan suatu zona tektonik
yang terbentang diantara Zona Paparan Laut Jawa di utara dan Zona Depresi
Randublatung di selatan yang terbentuk pada kala Pleistosen dengan arah timur barat
dan dapat diikuti dari sebelah timur Semarang menerus sampai
Pulau Madura.
(Gambar 2).
Sejarah perkembangan tektoniknya adalah mengikuti perkembangan tektonik yang ada
di Jawa Timur, yang bisa dipelajari sejak Zaman Kapur Akhir sampai sekarang. Pada
Zaman Paleogen Cekungan Jawa Timur Utara telah mengalami Regim Tektonik
regangan yang merupakan akibat dari gerakan mundur ( roll back ) kearah selatan dari
pada jalur magmatik yang ada pada Zaman Kapur Akhir,
baratdaya timur laut menempati posisi di Pulau Karimunjawa dan Pulau Bawean,
busur magmatik tersebur menjadi arah barat timur pada posisi di pantai selatan Jawa
Timur. Sedangkan pada Zaman Neogen posisi busur magmatik berada pada daerah
sebelah utara Kabupaten Pacitan Trenggalek dan menerus ke timur, dengan arah
busur magmatik tetap barat timur, perubahan gerakan maju dari busur magmatik
Zaman Neogen ini menyebabkan
menghasilkan struktur geologi lipatan dan sesar di daerah Cekungan Jawa Timur Utara,
dimana kedua faktor
tersebut
merupakan
merupakan
faktor
utama didalam
b. Stratigrafi Regional
Stratigrafi di daerah ini termasuk kedalam stratigrafi mandala Rembang (Harsono,
1985), tersusun oleh formasi batuan dari tua ke muda berturut turut adalah Formasi
Kujung, Formasi Prupuh, Formasi Tuban, Formasi Tawun, Formasi Ngrayong, Formasi
Bulu, Formasi Wonocolo, Formasi Ledok, Formasi Mundu, Formasi Selorejo, Formasi
Lidah dan endapan yang termuda disebut endapan Undak Solo dengan tebal total
cekungan sedimentasi lebih dari 3000 meter. (Gambar 3).
Secara umum lokasi survey geolistrik terletak pada Zona Rembang, Cekungan Jawa
Timur Utara. Berdasarkan peta Geologi yang dibuat oleh Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi (P3G) Bandung (Lembar Rembang, Jawa skala 1:100.000)
tahun 1993 dan Peta Geologi Jawa Timur U.25 Karesidenan Pati skala 1:100.000.
Keberadaan gerakan tanah dapat diamati dari permukaan badan jalan utama menuju
makam pahlawan desa Nglajo Kecamatan Cepu, dimana pada satu titik nampak
terpecah dan longsor ke arah barat.
Survai geolistrik ini diharapkan dapat memetakan bidang gelincir dari gerakan tanah
tersebut sekaligus dapat memperkirakan batuan apa sebagai bidang gelincirnya
sehingga kedepan jika lokasi ini dilakukan perbaikan badan jalan atau dilakukan
pembangunan teknik dapat memperhatikan rekomendasi dari geolistrik ini.
G. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahapan antara lain :
1. Survey Geologi Permukaan
Survey geologi permukaan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara jelas
tentang kondisi geologi daerah telitian sehingga akan mempermudah dalam penentuan
lintasan geolistrik nantinya.
2. Survey Geolistrik Tahanan Jenis
Survey geolistrik tahanan jenis ini dilakukan dengan menggunakan metode mapping (2
dimensi) dengan menggunakan konfigurasi elektroda Wenner Schlumberger yang akan
dilakukan pada beberapa lintasan dengan panjang lintasan menyesuaikan kondisi
lapangan.
3. Penggolahan Data Geolistrik
Data yang diperoleh dari pengukuran geolistrik di lapangan yang masih berupa raw data
selanjutnya akan diolah dengan menggunakan beberapa software seperti excel, surfer,
dan Res2DInv. Dari hasil pengolahan data didapat gambaran pseudo resistivity yang
selanjutnya akan dilakukan analisis dan interpretasi.
4. Penafsiran dan Pemodelan
Penafsiran data geolistrik dilakukan dengan membuat model tentang berbagai anomali
yang diperoleh untuk menggambarkan informasi bawah permukaan. Pemodelan dapat
dilakukan dengan satudan dua dimensi dan dalam pembuatan harus dikombinasikan
dengan pengetahuan tentang geologi daerah penelitian. Model yang dibuat akan
dijadikan suatu model acuan evaluasi potensi air bawah tanah daerah telitian, yang
selanjutnya diharapkan mampu memberikan informasi yang sangat dibutuhkan.
PenelitianTerdahulu
Survey Geologi
DesainLintasanPengukuran
STUDI LITERATUR
AKUISISI DATA
DATA GEOLOGI
Minggu ke
1
I.
J. Daftar Pustaka.
Erdely M and Galfi J, 1998. Surface and Subsurfce Mapping in Hydrogeology, John Wiley &
Sons, New York Toronto.
Ernston K, Kirsch R, Geolectrical Method, pdf file, hal. 85 97
Kadar dan Sudijono, 1993. Peta Geologi Lembar Rembang Skala 1 : 100.000, Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Koesomadinata, R.P., 1980. Geologi Minyak dan Gas Bumi, Institut Teknologi Bandung.
Loke, M.H., 2004, Tutorial : 2-D and 3-D Electrical Imaging Surveys, pdf file
Pringgoprawiro Harsono, 1983. Biostartigrafi dan Paleogeografi CekunganJawaTimur Utara
Suatu Pendekatan Baru, InstitutTeknologi Bandung, DesertasiDoktor.
Pringgoprawiro H, Siti Djuehana dan Rubiyanto Kapid., 1985. Strartigrafi dan Paleogeorafi
Kenozoikum Pulau Jawa, Institut Teknologi Bandung.
Widyaiswara
Irfan Choirudin
FX Yudi Tryono
196303161990031001
197204252006041001
Lampiran : Rincian Anggaran Biaya Penelitian Geologi dan Potensi Air Bawah Tanah Daerah Cepu dan Sekitarnya
Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis
No
1
Aktivitas
Unit
Qty
Harga /Unit
Sub Total
Jumlah
Total
Rp
Rp
hari
Rp
TinjauanPustaka
400,000.00
Set
150,000.00
150,000.00
150,000.00
Set
250,000.00
250,000.00
250,000.00
Survey Awal
400,000.00
a. Geologist
Org
b. Asisten Geologist
Org
c. Tenaga Lokal
Org
100,000.00
200,000.00
400,000,00
4,800,000.00
a. Geophysicist
Org
b. Geologist
Org
c.Tenaga Lokal
Org
100,000.00
800,000.00
4,800,000.00
2,400,000.00
a. Alat Tulis
set
1,000,000.00
1,000,000.00
1,000,000.00
trip
700,000.00
1,400,000.00
1,400,000.00
Lain-Lain
17,340,000.00
trip
12
430,000.00
5,160,000.00
5,160,000.00
trip
1,500,000.00
6,000,000.00
6,000,000.00
trip
530,000.00
3,180,000.00
3,180,000.00
trip
1,500,000.00
3,000,000.00
3.000.000,00
d.
Total
NB : SPPD Bandung ( 2 x)
1. Pembelian Peta
2. Konsultasi dengan Narasumber (Badan Geologi)
SPPD Jakarta (1 x)
-
25,340,000.00