Anda di halaman 1dari 14

CLINICAL SCIENCE SESSION

SHOCK

DEFINISI
Shock terjadi ketika sistem kardiovaskular gagal untuk memperfusi jaringan
secara adekuat sehingga terjadi kegagalan metabolisme selular yang meluas.
Shock dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti fungsi jantung, volume darah
atau tekanan darah. Kegagalan sirkulasi umum yang progresif, bersifat
akut/subakut, disertai oleh gangguan mikrosirkulasi, dan kurangnya perfusi organ
vital. Gangguan suplai dan penggunaan O2 yang diawali dengan perfusi yang
berkurang.

EPIDEMIOLOGI
Risiko kematian meningkat apabila terjadi multiple organ failure (1 organ
25%, 2 organ 60%, 3 organ > 85%).

KLASIFIKASI

HNAC naey arpu d por i hvo oyg e ll ae n cm it c ii cc/ V a s o g e n i c


S e p t ic

ETIOLOGI

NAS ne pau tpr io ch g y el a n c i ct i c/ V a s o g e n i c

HC ay rp d o i vo og l e n m i c i c

GAMBARAN SISTEMIK
Hipotensi & Takikardi
Hipoperfusi perifer
Vasokonstriksi perifer
Penurunan kesadaran
Oliguri & anuri
Metabolik asidosis

PATOFISIOLOGI
Menurut patofisiologi, syok terbagi atas 3 fase yaitu:
1. Fase kompensasi

Kompensasi temporer

pe simpatis, tekanan nadi

retensi Na dan air

Klinis: takikardi, gelisah, pengisian kapiler >>

Mekanisme :
-

Vasokonstriksi me aliran darah

Humoral vasokonstriksi dan me volume darah

Ventilasi me

2. Fase dekompensasi

Kompensasi mulai gagal

Hipoperfusi hipoksi jaringan metabolism anaerob gangguan


metabolism selular

Pelepasan

mediator:

vasodilatasi,

permeabillitas,

depresi

miokard, gangguan koagulasi

Klinis: takikardia, tekanan darah, tachipneu, perfusi perifer,


oliguri (+), asidosis (+), tingkat kesadaran

3. Fase irreversible

Kompensasi gagal

Cadangan energy tubuh

Kerusakan/kematian seldisfungsi organ multiple

Klinis: tekanan darah tak terukur, nadi tak teraba, anuria (+),
tingkat kesadaran , gagal multi organ dan kematian

CLINICAL

COMPENSATED

UNCOMPENSATED

IRREVERSIBLE

SIGN
Blood loss (%)

>25

25-40

>40

Heart rate

Tachycardia +

Tachycardia ++

Tachycardia/bradikardia

Sistolik BP

N or failing

Plummeting

Pulse volume

N/

++

Capillary refill

N/

++

Skin

Cool, pale

Coll, motted

Cold, deathly pale

RR

Tachypneu +

Tachypneu ++

sighing

Mental state

Mild agitation

Lethargia,

React only to pain or

uncooperative

unresponsive

Neurogenic Shock
Etiologi : kerusakan nervous system
cedera otak/spinal simpatik trunk berhenti bekerja, pembuluh darah
dilatasi, blood pooling away from the heart Karena tidak ada cukup
darah kembali ke jantung jantung sulit memompa darah ke seluruh
tubuh
Perawatan : cairan dan obat-obatan untuk tone dalam dinding blood
vessel.

10

Anaphylactic Shock
reaksi alergi terhadap beberapa bahan kimia di luar atau substansi
mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi substansi
respon berlebih dan sistem organ multiple dalam tubuh dapat dipengaruhi
dan gagal anafilaksis.
Penyebab : alergi terhadap makanan (terutama kacang), antibiotik, dan
sengatan lebah dan tawon.
Anak-anak : alergi telur, kedelai, dan susu.
Sel mast dan basofil yang mengandung histamin menjadi tidak stabil leak
content.
Otot-otot yang mengelilingi tabung bronkial menjadi kejang mengi dan sesak
napas.
Otot-otot yang mengelilingi pembuluh darah melebar tekanan darah turun.
histamin flushing kulit, urtikaria , muntahh, diare.
Berbagai mekanisme menyebabkan otot jantung untuk memompa lemah dan
pembuluh darah leak fluid.

aliran darah dan suplai O2 ke sel-sel dalam tubuh dan shock.


Treatment
menelepon 911 dan mengaktifkan emergency response system.

11

Intervensi medis : suntikan antihistamin seperti diphenhydramine


(Benadryl), kortikosteroid dan adrenalin (epinefrin). Menghindari trigger kimia &
membawa EpiPen (epinefrin injeksi kit) untuk menyuntikkan diri dengan
epinefrin jika reaksi alergi terjadi.

TERAPI
Tujuan umum :
Meningkatkan transport oksigen ke jaringan
Tujuan Utama:
Resusitasi cairan
Kontraksi jantung inotropik
Meningkatkan tahanan sistemik vasopresor
A. Syok Sebagai Keadaan Ketidakseimbangan Antara Kebutuhan Dan Suplai
Oksigen
Selama syok, kebutuhan jaringan akan oksigen melebihi suplai.
Atas dasar tsb Formulasi terapi syok:
1. Menurunkan kebutuhan oksigen jaringan:
Intubasi (menurunkan work of breathing), sedasi, analgesia dan menurunkan
demam.

12

2. Meningkatkan transport oksigen (DO2):


Meningkatkan CO (terapi cairan,inotropik & vasopresor), meningkatkan
HB conc (transfusi) dan meningkatkan Sat O2 (terapi oksigen)
B. Hypovolemic
Tujuan utama : mengembalikan volume intravaskular

Resusitasi cairan:

Koloid (albumin 5% dan Hetastarch 6%) Efisien untuk


pengganti volume

Hipotensi, Muntah & diare Kristaloid (NaCl atau RL)

Target: Normal TD, denyut nadi dan perfusi organ (produksi urin)

C. Cardiogenic
Tujuan Utama Terapi: Memperbaiki fungsi miokard

Antiaritmia

Inotropik : Dobutamin (1,2) - kontraksi

Vasopresor : Norepinephrin (a1,a2) meningkatkan diastolik


pressure untuk perfusi koroner

Kombinasi NE dan dopamin dosis tinggi jika TD < 80 mmHg,


tambahan dobutamin jika TD sudah mulai stabil untuk mengganti
vasopresor

13

D. Septic
Upaya pertama: restorasi dan pemeliharaan volume intravaskular yang
adekuat
Antibiotik yang cocok (empiris dan in vitro)
Septik syok : permiabilitas kapiler meningkat dan vasodilatasi perifer
(mediator release).

Koloid

Inotropik dan vasopressor: Jika MAP > 60 mmHg

inotropik

Dobutamin 5-20 g/kg/m atau Dopamin 5-20g/kg/m secara


titrasi.

Dobutamin boleh diberikan jika preload cukup (CVP 2-8 mmH2O)

E. Anaphylactic
Syok anafilaktik (IgE) : Urtikaria, edema laring, bronkospasme dan hipotensi
(vascular collapse)
Upaya awal : Posisi up down, airway dan IV line.
Obat:

Adrenalin 0,3-0,5 mg (0,3-0,5 cc pd lar 1:1000) SC/IM. Pd anak


0,01-0,4 cc/dosis.

Diphenhidramin 50 mg IV. Anak 2 mg/kg.

14

Steroid : Metilprednisolon 50-100 mg IV

Beta agonis dan aminofilin untuk bronkospame

F. Neurogenik
Syok neurogenik :

Terapi : cairan koloid dan vasopresor

Koreksi trauma

Insufisiensi adrenal :

Mineralo-glukokortikosteroid def.
Terapi : Steroid

PROGNOSIS
Shock culmination of multiple organ systems in the body that have failed
or are in the process of failing.
Even with the best of care, there is a significant risk of death.
The mortality rate for shock depends upon the type and reason for the
shock, and the age and underling health condition of the patient.

Anda mungkin juga menyukai