Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanaman kapri atau ercis merupakan komoditas pilihan yang dapat di
andalkan untuk dibudidayakan dalam pola agribisnis. Produk kapri mempunyai
peranan yang penting dalam usaha perbaikan gizi keluarga dan masyarakat, dan
menjaga kelestarian atau kesuburan tanah. Tanaman ini dapat bersimbiosis dengan
bakteri Rhizobium, yang dapat mengikat Nitrogen bebas dari udara. Oleh karena
itu, dalam budidaya tanaman kapri, pupuk Nitrogen hanya dibutuhkan pada
permulaan tanam dalam jumlah yang sedikit. Selain itu, tanaman ini juga dapat
meningkatkan kesuburan tanah, terutama kandungan Nitrogen (dalam bintil akar
tanaman) yang tersedia dalam tanah (Rukmana,2006).
Di Indonesia, daerah yang banyak ditanami kacang kapri adalah Jawa
Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara. Di daerah Sumatera Utara, kacang kapri
banyak ditanam di Kabupaten Karo (Dinas Pertanian Karo,2009).
Luas panen, produksi,dan produktifitas kacang kapri untuk daerah
Kabupaten Karo dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Luas Panen, Produksi, Dan Produktifitas Kacang Kapri di
Kabupaten Karo Tahun 2005 2008
Tahun
2005

Luas Panen
( Ha )
520

2006
2007

Produksi (Ton)
1884

Produktivitas
( Ton / Ha )
3,623

292

907

3,106

366

1724

4,710

Universitas Sumatera Utara

2008

430

2753

6,402

Sumber : BPS Kabupaten Karo Dalam Angka 2009

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa luas panen, produksi, dan produktifitas
kacang kapri mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Produksi tertinggi kacang
kapri di Kabupaten Karo terjadi pada tahun 2008 yaitu sebanyak 2753 ton dengan
produktifitas 6,402 ton/ha. Sedangkan produksi kacang kapri yang paling rendah
terjadi pada tahun 2006 yaitu sebanyak 907 ton dengan produktifitas 3,106 ton/
ha. Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa produktivitas kacang kapri di Kabupaten
Karo mengalami peningkatan dari tahun 2005 sampai tahun 2008, tetapi luas
panen justru mengalami penurunan.
Sementara luas panen, produksi, dan produktivitas kacang kapri per
kecamatan di Kabupaten Karo dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2. Produksi Kacang Kapri Kabupaten Karo Per Kecamatan Tahun
2008
NO

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

KECAMATAN

Simpang Empat
Naman Teran
Kabanjahe
Berastagi
Tigapanah
Dolat Rayat
Barusjahe
Total

LUAS
TANAM
(HA)
216
39
35
47
27
5
41
430

PRODUKSI
(TON )
1180
124
210
418
255
19
123
2753

PRODUKTI
VITAS
(TON/HA)
5,463
3,179
6,000
8,894
9,447
3,800
3,000

Sumber : BPS Sumut, 2009

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa luas tanam kacang kapri yang tertinggi
yaitu seluas 216 Ha adalah di Kecamatan Simpang Empat. Namun daerah yang
mempunyai produktivitas yang paling tinggi yaitu sebesar 9,447 ton/Ha adalah

Universitas Sumatera Utara

Kecamatan Tiga Panah. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kecamatan Tiga Panah
merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi yang tinggi untuk tanaman
kacang kapri.
Untuk mengetahui kelayakan usahatani kacang kapri di Kabupaten Karo,
mengingat adanya penurunan luas tanam untuk usahatani kacang kapri dari tahun
2005 sampai tahun 2008 padahal produktivitasnya mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kelayakan secara
finansial. Dalam melakukan analisis finansial ini, maka Kecamatan Tiga Panah
dipilih sebagai daerah penelitian karena daerah ini memiliki tingkat produktivitas
kacang kapri yang paling tinggi di Kabupaten Karo.

1. 2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah usahatani kacang kapri di daerah penelitian layak secara finansial?
2. Berapa harga dan jumlah minimum penjualan kacang kapri untuk mencapai
titik impas?
3. Apakah ada hubungan R/C per Ha dengan luas tanaman kacang kapri petani di
daerah penelitian?

1. 3. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis secara finansial kelayakan usahatani kacang kapri di daerah
penelitian.

Universitas Sumatera Utara

2. Mengidentifikasi tingkat harga dan jumlah produksi kacang kapri pada saat
mencapai titik impas pada usahatani kacang kapri.
3. Menentukan hubungan R/C per Ha dengan luas tanaman kacang kapri petani
di daerah penelitian.
1. 4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang mengembangkan tanaman kapri di
Kecamatan Tiga Panah untuk mengembangkan usahanya.
2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian lainnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.
3. Bahan informasi dan studi bagi pihak-pihak yang terkait terhadap usahatani
kacang kapri.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai