PENDAHULUAN
Luas Panen
( Ha )
520
2006
2007
Produksi (Ton)
1884
Produktivitas
( Ton / Ha )
3,623
292
907
3,106
366
1724
4,710
2008
430
2753
6,402
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa luas panen, produksi, dan produktifitas
kacang kapri mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Produksi tertinggi kacang
kapri di Kabupaten Karo terjadi pada tahun 2008 yaitu sebanyak 2753 ton dengan
produktifitas 6,402 ton/ha. Sedangkan produksi kacang kapri yang paling rendah
terjadi pada tahun 2006 yaitu sebanyak 907 ton dengan produktifitas 3,106 ton/
ha. Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa produktivitas kacang kapri di Kabupaten
Karo mengalami peningkatan dari tahun 2005 sampai tahun 2008, tetapi luas
panen justru mengalami penurunan.
Sementara luas panen, produksi, dan produktivitas kacang kapri per
kecamatan di Kabupaten Karo dapat dilihat pada tabel 2 berikut :
Tabel 2. Produksi Kacang Kapri Kabupaten Karo Per Kecamatan Tahun
2008
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KECAMATAN
Simpang Empat
Naman Teran
Kabanjahe
Berastagi
Tigapanah
Dolat Rayat
Barusjahe
Total
LUAS
TANAM
(HA)
216
39
35
47
27
5
41
430
PRODUKSI
(TON )
1180
124
210
418
255
19
123
2753
PRODUKTI
VITAS
(TON/HA)
5,463
3,179
6,000
8,894
9,447
3,800
3,000
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa luas tanam kacang kapri yang tertinggi
yaitu seluas 216 Ha adalah di Kecamatan Simpang Empat. Namun daerah yang
mempunyai produktivitas yang paling tinggi yaitu sebesar 9,447 ton/Ha adalah
Kecamatan Tiga Panah. Sehingga dapat dikatakan bahwa Kecamatan Tiga Panah
merupakan salah satu daerah yang mempunyai potensi yang tinggi untuk tanaman
kacang kapri.
Untuk mengetahui kelayakan usahatani kacang kapri di Kabupaten Karo,
mengingat adanya penurunan luas tanam untuk usahatani kacang kapri dari tahun
2005 sampai tahun 2008 padahal produktivitasnya mengalami kenaikan dari
tahun ke tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kelayakan secara
finansial. Dalam melakukan analisis finansial ini, maka Kecamatan Tiga Panah
dipilih sebagai daerah penelitian karena daerah ini memiliki tingkat produktivitas
kacang kapri yang paling tinggi di Kabupaten Karo.
1. 2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah usahatani kacang kapri di daerah penelitian layak secara finansial?
2. Berapa harga dan jumlah minimum penjualan kacang kapri untuk mencapai
titik impas?
3. Apakah ada hubungan R/C per Ha dengan luas tanaman kacang kapri petani di
daerah penelitian?
1. 3. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis secara finansial kelayakan usahatani kacang kapri di daerah
penelitian.
2. Mengidentifikasi tingkat harga dan jumlah produksi kacang kapri pada saat
mencapai titik impas pada usahatani kacang kapri.
3. Menentukan hubungan R/C per Ha dengan luas tanaman kacang kapri petani
di daerah penelitian.
1. 4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang mengembangkan tanaman kapri di
Kecamatan Tiga Panah untuk mengembangkan usahanya.
2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian lainnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.
3. Bahan informasi dan studi bagi pihak-pihak yang terkait terhadap usahatani
kacang kapri.