Corporate Strategy
Indra Yuspiar SE Ak MA.k
STABILITY
Pause/Proceed
Pause/Proceedwith
with
Caution
Caution
RETRENCHMENT
Turnaround
Turnaround
Captive
CaptiveCompany
Company
No
NoChange
Change
Sell-out/Divestment
Sell-out/Divestment
Profit
Profit
Bankruptcy/Liquidation
Bankruptcy/Liquidation
Strategi Pertumbuhan
Perusahaan yang melakukan bisnis pada industri yang berkembang
harus bertumbuh supaya bisa bertahan. Melanjutkan pertumbuhan
berarti meningkatkan penjualan dan kesempatan untuk mengambil
keuntungan dari kurva pengalaman untuk mengurangi biaya produk
perunit yang terjual, sehingga meningkatkan profit. Sebuah perusahaan
dapat bertumbuh secara internal dengan mengembangkan operasinya
baik secara global maupun domestik, atau dapat berkembang secara
eksternal melalui merjer, akuisisi, dan aliansi strategis.
Dua strategi pertumbuhan dasar adalah :
1) Konsentrasi pada lini produk yang sudah ada dalam satu industri,
dua strategi konsentrasi dasar adalah pertumbuhan vertikal (integrasi
vertikal: integrasi ke belakang dan integrasi ke depan; outsourcing;
taper integration; quasi integration) dan pertumbuhan horizontal
2) Diversifikasi ke lini produk yang lain pada industri yang berbeda,
dua strategi diversifikasi dasar adalah diversifikasi konsentris dan
diversifikasi konglomerat.
Strategi Stabilitas
Strategi Perampingan
Full
Taper
Quasi
Long-term
Long-term
Contract
Contract
1.
2.
3.
4.
5.
1.
a.
b.
Strategi Konsentrasi
Pertumbuhan Vertikal
Pertumbuhan Horizontal
2.
a.
b.
Strategi Diversifikasi
Diversifikasi Konsentris
Diverisifikasi Konglomerat
1. Strategi Konsentrasi
Strategi ini digunakan bila lini produk perusahaan mempunyai
potensi pertumbuhan yang nyata.
Dua strategi dari konsentrasi adalah:
a.
Pertumbuhan vertikal
Dapat dicapai dengan mengambil alih funsgi-fungsi yang
sebelumnya
disediakan oleh pemasok atau oleh distributor
Keuntungannya:
Mengurangi biaya
Mengendalikan sumberdaya-sumberdaya yang terbatas
Menjamin kualitas input-input utana
Memperoleh akses dengan pelanggan potensial
Kelemahan:
-Mengurangi fleksibilitas perusahaan ketika perusahaan akan
keluar dari industri
Ketika perusahaan yang telah terintegrasi secara vertikal menjadi
terlalu besar dan birokratis, maka biaya untuk mengelola transaksi
internal akan menjadi lebih besar daripada hanya membeli barang
barang yang dibutuhkan dari pihak luar.
Jika perusahaan tidak menghendaki kerugian dari integrasi vertikal
Secara penuh, perusahaan akan memilih integrasi terbatas (taper
integration) atau semi integrasi (quasi integration)
2. STRATEGI DIVERSIFIKASI
Dua Strategi dari diversifikasi:
a.
Diversifikasi konsentris
Pertumbuhan melalui diverisfikasi konsentris ke dalam industriyang
berhubungan menjadi sebuah strategi perusahaan yang tepaketika
sebuah perusahaan mempunyai posisi persaingan yang kuat tetapi
Daya tarik industri yang lemah
b. Diversifikasi Konglomerat
Ketika manajemen menyadari bahwa industri saat ini tidak menarik dan
kemampuan atau keahlian utama perusahaan berkurang, membuat
perusahaan beralih ke produk atau jasa lain yang berkaitan di dalam
industri lain
Pertimbangan di dalam diverisfikasi konglomerat adalah pada
pertimbangan keuangan daripada sinergi produk pasar, misalnya
perusahaan dengan keadaan kas baik tapi kesempatan yang sedikit untuk
tumbuh di dalam industri bergerak ke industri lain dimana kesempatan
besar tapi keadaan keuangan sulit.
Pada saat manajemen puncak menyadari bahwa industri perusahaan
sudah tidak menarik lagi akan terlambat untuk mengubah industri melalui
alat-alat internal, maka alasan yang paling tepat adalah diversifikasi
konglomerat.
b. Lisensi
Di bawah persetujuan lisensi, perusahaan menjamin hak-hak kepada perusahaan
lain di dalam negara negara tuan rumah untuk memproduksi dan atau menjual
sebuah produk.
Pemegang lisensi membayar kompensasi kepada perusahaan pemberi lisensi
sebagai pengganti keahlian teksnis
Lisensi merupakan startegi khusus diginakan jika trandemark atau brandname
dikenal baik.
c. Waralaba
Di bawah sebuah perjanjian frnachising, franchiser memberi hak kepada
perusahaan lain untuk membuka sebua toko pengecer denagn menggunakan nama
franchiser dan mengoperasikan sistem. Sebagai gantinya franchisee (penerima
franchise) mebayar kepada franchises persentase dari penjualan sebagai soyalti.
Joint Venture
Perusahaan perusahaan sering membentuk joint venture
untuk mengkombinasikan sumber-sumber dan keahlian yang
dibutuhkan untuk mengembangkan produk atau teknologi
baru. Itu juga memungkinkan perusahaan untuk masuk ke
suatu negara yang membatasi kepemilikan luar negeri. Seperti
contoh, ketika Meksiko memprivatisasi perusahaan kereta
apinya tahun 1996, Kansas City Southern (KCS) melihat
suatu kesempatan untuk membuat satu rel kereta api yang
menyeluruh dai kawasan industri timur laut Meksiko
ke Kanada. KCS bersama-sama dengan Mexican shipping
line Transportacion Maritima Mexicana (akan bergabung
mengoperasikan sistem kereta api Meksiko) membeli 80 %
dari Grupo Transportacion Ferrovaria Mexicana (TFM).
Akuisisi
Suatu cara yang relatif cepat untuk bergerak ke dalam
lingkungan internasional adalah melalui akuisisi - membeli
perusahaan lain yang telah siap beroperasi dalam suatu
area. Keuntungan sinergi dapat dihasilkan jika perusahaan
mendapatkan sebuah perusahaan dengan kekuatan produk
yang saling melengkapi dan jasa jaringan distribusi.
Maytag Corporation mengakuisisi Hoover yang
membolehkannya masuk ke Eropa melalui kekuatan
Hoover dalam peralatan rumah tangga di Inggris dan dalam
pusat distribusi vacuum cleaner di Benua Eropa.
Production Sharing
Diperkenalkan pertama kali oleh Peter F.
Drucker, istilah yang berarti proses untuk
mengkombinasikan tenaga kerja yang
berkeahlian tinggi dan teknologi yang ada di
dalam negara berkembang dengan tenaga
kerja yang murah.
Turnkey Operations
Merupakan tipe kontrak untuk pembuatan fasilitas operasi
yang dipertukarkan dengan biaya. Fasilitas tersebut
dipindahkan ke negara tuan rumah atau perusahaan
ketika itu sudah selesai. Pelanggan biasanya suatu
perwakilan pemerintah, seperti contoh: sebuah negara di
Timur Tengah telah mengambil keputusan bahwa suatu
produk khusus harus dihasilkan secara lokal dan dibawah
pengawasannya. Contohnya, Fiat mendirikan pabrik mobil di
Rusia untuk menghasilkan model tua dari Fiat dibawah brand
name Rusia.
Konsep BOT
Konsep BOT (Build, Operate, Transfer) adalah suatu
variasi dari turnkey operation. Daripada mengembalikan
fasilitas (biasanya pembangkit listrik atau jalan tol) kepada
negara tuan rumah ketika sudah selesai, perusahaan
kemudian mengoperasikan fasilitas ini untuk waktu tertentu,
selama telah mengembalikan investasi sebelumnya, ditambah
keuntungan.
Tetapi kemudian fasilitas tersebut dikembalikan ke
pemerintah setempat setidak-tidaknya atau tidak ada biaya
terhadap negara tuan rumah.
Kontrak Manajemen
Sebuah perusahaan besar beroperasi di seluruh dunia yang
mungkin telah menggunakan sejumlah besar keahlian
manajemen dalam setiap penyelesaian masalahnya. Kontrak
ini menawarkan suatu yang berarti bahwa perusahaan dapat
menggunakan beberapa personelnya untuk membantu
suatu perusahaan di negara tuan rumah pada biaya yang
khusus dan dalam periode tertentu.
STRATEGI STABILITAS
Sebuah perusahaan mungkin akan memilih stabilitas daripada
pertumbuhan untuk melanjutkanaktivitasnya tanpa perubahan yang
signifikan dalam arahnya. Meskipun kadang-kadang menunjukkan
kekurangan dalam suatu strategi, stabilitas dari strategi perusahaan
dapat lebih tepat untuk keberhasilan operasi perusahaan dalam
lingkungan yang tidak dapat diperkirakan. Itu adalah sangat populer
dengan pemilik usaha kecil yang telah menemukan ceruk dan senang
atas keberhasilannya dan dapat mengatur ukuran perusahaannya.
Pause/Proceed dengan Strategi Kehati-hatian
Suatu pause/proceed dengan strategi kehati-hatian, sebenarnya, suatu timeout - suatu kesempatan untuk
menenangkan sebelum melanjutkan strategi pertumbuhan atau perampingan. Itu adalah usaha yang sangat
berhati-hati dalam membuat hanya perbaikan tambahan sampai perubahan lingkungan dalam waktu
tertentu. Ini juga khususnya dipahami sebagai strategi sementara yang digunakan sampai lingkungan
menjadi lebih baik atau memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan sumber-sumbernya sampai
mencapai pertumbuhan yang cepat.
No Change Strategy
Strategi dimana keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru - sebuah pilihan untuk melanjutkan
kegiatan dan kebijakan yang sekarang untuk waktu mendatang yang dapat diduga. Jarang dikatakan
sebagai suatu strategi yang nyata, strategi no change berhasil tergantung dari kurangnya perubahan yang
signifikan dalam situasi perusahaan. Stabilitas relatif dibuat oleh posisi persaingan sederhana perusahaan
dalam industri yang kecil atau dorongan untuk tidak tumbuhnya sebuah perusahaan dalam melanjutkan
usahanya sekarang, membuat hanya penyesuaian kecil untuk meningkatkan penjualan dan keuntungannya.
Profit Strategy
Merupakan keputusan untuk tidak melakukan sesuatu yang baru dalam situasi yang buruk tetapi malahan
melakukan seolah-olah masalah perusahaan hanya sementara saja. Strategi profit adalah suatu usaha
untuk dukungan keuntungan artifisial ketika penjualan perusahaan turun oleh pengurangan investasi
dan pembiayaan bebas jangka pendek. Daripada mengumumkan keadaan perusahaan yang buruk kepada
pemegang saham dan investor secara keseluruhan, top management mungkin akan tertarik mengikuti
strategi ini. Menyalahkan (permasalahan) perusahaan dalam lingkungan yang bermusuhan (seperti
kebijakan pemerintah yang antibisnis, pesaing yang tidak mempunyai kode etik, pelanggan yang rewel,
dan/atau peminjam yang rakus), manajemen menunda investasi dan/atau memotong biaya-biaya (seperti
R&D, pemeliharaan dan periklanan) untuk menstabilkan keuntungan selama periode ini. Sayangnya
strategi ini jika diteruskan untuk jangka panjang mungkin akan mengarahkan perusahaan pada posisi
kemunduran yang serius dalam posisi persaingan perusahaan.
STRATEGI PERAMPINGAN
Sebuah perusahaan mungkin menggunakan strategi perampingan jika mengalami posisi persaingan yang
lemah dalam beberapa atau keseluruhan jalannya produks yang dihasilkan dalam kinerja yang buruk penjualan turun dan untung menjadi rugi. Strategi ini akan menentukan suatu harapan yang besar
untuk menekankan perbaikan kinerja.
Turnaround Strategy
Strategi yang menekankan perbaikan pada efisiensi operasional dan mungkin lebih tepatnya ketika
permasalahan perusahaan telah merembes tapi belum kritis. Sejalan dengan diet pengurangan berat, dua
fase dari strategi turnaround adalah penciutan dan penggabungan/konsolidasi.
Penciutan adalah usaha awal untuk secara cepat menghentikan pendarahan dengan penyilangan
umum - pengurangan dewan direksi dalam ukuran dan biayanya. Fase kedua, konsolidasi, melakukan
program untuk menstabilkan kelemahan perusahaan - sekarang. Untuk melangsingkan perusahaan,
perencanaan dibuat untuk mengurangi pengeluaran tambahan yang tidak penting dan membuat
kegiatan fungsional yang biayanya disesuaikan. Jika fase konsolidasi tidak dilakukan dalam bentuk
yang positif, banyak orang-orang terbaik akan keluar dari perusahaan.
Captive Company Strategy
Strategi yang mengorbankan kebebasannya untuk menukarkannya dengan keamanan. Sebuah perusahaan
dengan posisi persaingan yang lemah tidak akan menggunakannya dalam strategi turnaround yang
berkembang sepenuhnya.
Namun perusahaan dalam situasi seperti ini menghadapi penjualan yang rendah dan meningkatnya
kerugian kecuali kalau mengambil beberapa tindakan. Manajemen mati-matian mencari seorang
malaikat dengan menawarkan suatu captive company kepada seseorang yang dapat menjamin
kelangsungan perusahaan dengan kontrak jangka panjang. Dengan cara ini, perusahaan mungkin
dapat mengurangi beberapa aktivitas fungsional, seperti pemasaran, hingga pengurangan biaya secara
signifikan.
Sell-Out/Strategi Divestasi
Jika perusahaan dengan posisi persaingan yang lemah dalam industri ini tidak dapat menarik dirinya
dengan usaha sendiri atau menemukan pelanggan dimana itu dapat menjadi sebuah captive company,
mungkin tidak ada pilihan kecuali menjualnya. Strategi penjualan ini masuk akal jika manajemen masih
dapat memperoleh harga yang bagus untuk para pemegang saham dan pegawainya dapat tetap
bekerja dengan menjual keseluruhan perusahaan kepada perusahaan lainnya. Harapannya adalah bahwa
perusahaan akan mempunyai sumber-sumber yang penting dan berkeinginan untuk mengembalikan
perusahaan kearah yang lebih menguntungkan. Inilah kenapa Rover, pabrik mobil Inggris, telah
dijual kepada BMW (Bayerische Motoren Werke AG) dengan $1,2 miliar tahun 1994.
Learning in Acquisitions: Understanding the Relationship between Exploration, Exploitation and
Performance (Cheryl A. Van Deusen dan Carolyn B. Mueller).
Organization learning telah memberikan perhatian yang luas dalam penelitian hingga beberapa studi
empiris yang ada. Studi ini menganalisa gagasan dari eksplorasi dan eksploitasi dalam proses akuisisi
di industri yang berhubungan dengan keramahtamahan, seperti hotel, restoran dan lain-lain.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang akan membantu para
manajer dalam meningkatkan keberhasilan akuisisi sebagaimana baiknya peningkatan kinerja akuisisi
yang berikutnya. Dengan menolong mereka memahami peningkatan beberapa kriteria penting dalam
pelaksanaan akuisisi, mereka lebih baik bersiap-siap, yang mana dapat memperbaiki kinerja masa
yang akan datang.
Seseorang seringkali mengatakan definisi dari organization learning (OL) adalah pengembangan
wawasan, pengetahuan, dan kesatuan dari aksi, dan tindakan masa yang akan datang.
March (1991) menggambarkan dua proses pembelajaran: eksplorasi untuk pengetahuan baru, keahlian,
dan proses, dan eksploitasi dari pengetahuan yang ada, keahlian dan proses dalam istilah kehalusan dan
peningkatan perbaikan.
Eksploitasi adalah kebiasaan dari pengetahuan sebelumnya yang akan terjadi ketika anggota membuat
keputusan yang sekarang di dasari pengalaman dan rutinitas masa lalu. Eksplorasi meliputi pencarian,
variasi, pengambil resiko, eksperimen, dan inovasi untuk mengembangkan rutinitas baru.
Rekomendasi untuk Praktisi
Dalam sampel organisasi ini, kinerja yang berikutnya dari akuisisi akan meningkat melalui kombinasi
eksplorasi dan eksploitasi.
Perusahaan harus juga mengembangkan mekanisme yang terbaik untuk menilai kinerja akuisisi
sebelumnya. Seperti contoh, tidak hanya harus penilaian keuangan yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja akuisisi, tetapi juga penilaian dari tujuan strategi atau pencapaian sasaran harus
termasuk juga.
Bankruptcy/Liquidation Strategy
Apabila perusahaan berada pada situasi yang jelek, dengan posisi kompetitif
yang lemah dan daya tarik industri yang lemah maka alternative terakhir
yang ditempuh adalah bangkrut/pailit dan likuidasi.
Kebangkrutan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada
pengadilan sebagai ganti penyelesaian hutang-hutang perusahaan. Strategi
ini biasanya masih mencoba untuk meneruskan perusahaannya.
Salah satu model analisis yang digunakan adalah portfolio analisis, dimana
salah satu pendekatan yang paling populer adalah BCG Growth-Share Matrix
Gambar
Gambar Sapi
- Question Marks: yaitu bisnis perusahaan yang bergerak dalam pasar dengan
pertumbuhan tinggi, namujn pangsa pasarnya relatif rendah. Tanda tanya
memerlukan banyak uang, karena perusahaan harus menambahkan banyak
pabrik, peralatan dan karyawan untuk menandingi pasar yang tumbuh
dengan cepat, disamping itu perusahaan juga ingin mengalahkan pimpinan
pasar. Dalam gambar perusahaan mengoperasikan 4 bisnis tanda tanya yang
mungkin terlalu banyak.
- Stars: Apabila bisnis tanda tanya berhasil bisnis menjadi bintang. Bintang
merupakan pemimpin pasar dalam pasar yang tumbuh cepat. Perusahaan
harus mengeluarkan banyak uang untuk menandingi pertumbuhan pasar
dan melawan serangan saingannya.Bintang biasanya menguntungkan dan
menjadi sapi perahan perusahaan kelak. Dalam gambar perusahaan
mempunyai 2 bintang.
- Cash Cow: Apabila pertumbuhan pasar kurang dari 10%, bintang menjadi
sapi perahan jika masih memiliki pangsa pasar relatif terbesar. Sapi perah
menghasilkan banyak uang untuk perusahaan. Perusahaan tidak perlu
membiayai pengembangan kapasitas karena pertumbuhan pasar sudah
menurun. Karena bisnis ini adalah pemimpin pasar, bisnis mendapatkan
keuntungan dari skala ekonomi dan marjin laba yang tinggi
Dog: Dog yang sering juga disebut dengan pupuk bawang menggambarkan
Bisnis perusahaan dengan pangsa pasar rendah dan pasar yang tumbuh
Lambat. Umumnya bisnis ini labanya rendah dan bahkan merugi walaupun
Kadang-kadang menghasilkan uang juga. Dalam illustrasi perusahaan
mempunyai 2 bisnis pupuk bawang yang mungkin 2 terlalu banyak.
Perusahaan harus mempertimbangkan apakah bisnis ini dipertahankan atau
Dihapus karena bisnis ini membutuhkan banyak waktu manajemen.
Setelah menggambarkan masing-masing bisnisnya dalam matrik pertumbuhan
pangsa pasar perusahaan harus memutuskan apakah portfolio bisnisnya
Sehat. Selanjutnya perusahaan harus menentukan sasaran, strategi dan
Anggaran yang akan diberikan untuk masing-masing bisnis unit. Apakah
Perusahaan dikembangkan, dipertahankan bahkan dijual.
Jadi matrik pertumbuhan pangsa pasar menjadi kerangka perencanaan
Strategis bagi perusahaan, namum demikian BCG Growth-Share Matrix juga
Mempunyai kelemahan-kelemahan dan keterbatasan yang akan
Disempurnakan dengan pendekatan GE Screen Matrix.
Gambar bulat
INDUSTRY ATTRACTIVENESS :
Industry Profitability
Size
Pricing Practices
BUSINESS STRENGTH / COMPETITIVE POSITION
Market Share
Technogical Position
Profitability
Size
GE Business Screen
Winners
Question
Marks
High
D
Winners
Average
Businesses
Medium
Losers
Losers
Low
Profit
Producers
Losers
Strong
Average
Weak
Kelemahan Matriks GE :
Cukup rumit dan terlalu banyak beban
Estimasi numerikal dari daya tarik industri
dan
posisi
kompetitif
menghasilkan
objektifitas, tetapi pada kenyataannya,
penilaian subjektiflah yang bervariasi pada
setiap orang
Tidak dapat secara efektif menunjukkan
posisi produk baru atau unit bisnis baru
dalam industri yang berkembang
COUNTRYS ATTRACTIVENESS :
Market Size
Market Rate Of Growth
Extent And Type Of Government
Regulation
Economic And Political Factors
COMPETITIVE STRENGTH :
Market Share
Product Fit
Contribution Margin
Market Support
portofolio
mendorong
manajemen
puncak
untukmengevaluasi tiap bisnis secara individu dan menetapkan
tujuan serta mengalokasi sumber daya
Analisis portofolio merangsang penggunaan data eksternal
untukmelengkapi penilaian manajemen
Analisis portofolio memunculkan hal mengenai ketersediaan
alirankas untuk tujuan ekspansi dan pertumbuhan
Representasi grafisnya mempermudah interpretasi dan
komunikasi
CORPORATE PARENTING
Dua pertanyaan penting yang harus dijawab
oleh ahli ahli strategi korporasi :
bisnis apa yang harus dimiliki oleh perusahaan
ddan mengapa ?
struktur organisasi, proses manajemen dan filosofi apa yang akan
membantu perkembangan kinerja superior dari unit unit bisnis
perusahaan dan di antara unit bisnis
Corporate Parenting :
Memandang korporasi dari sisi sumber daya dan kapabilitas yang
dapat digunakan untuk membangun nilai unit bisnis dan juga
menghasilkan sinergi di antara unit bisnis dengan cara :
Menyediakan sumber sumber yang penting untuk unit unit
Mentransfer keahlian / kapabilitas di antara unit unit
Mengkoordinasikan fungsi fungsi unit untuk mencapai
economies of scope.
Mengembangkan Strategi
Korporet Parenting
Tujuan :
1. Untuk menyimpulkan kebijakan yang
berhubungan dengan korporet / unit bisnis
2. Menggambarkan unit bisnis berkaitan
dengan pertumbuhan potensial, posisi
persaingan, struktur industri
Heartland
Ballast
Edge Of Heartland
Value Trap
high
High
Low
Ftt antara kesempatan parenting dan karakter parenting
Bisnis Heartland
Bisnis ini mempunyai kesempatan untuk
ditingkatkan oleh korporet dan Korporet
mengetahui faktor-faktor strategis unit bisnis
Bisnis Edge Of Heartland
Korporet mempunyai beberapa karakteristik yang
fit dengan unit bisnis, tetapi karakter yang lain
tidak.
Bisnis Ballast.
Sangat sesuai dengan korporet tetapihanya beberapa
bidang yang dapat ditingkatkan oleh korporet.
Bisnis Allien Territory.
Bisnis ini mempunyai sedikit kesempatan untuk di
tingkatkan oleh korporet dan keadaan yang misft
antara karakteristik parenting dengan faktor
startegis dari unit bisnis.