Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MEKANIKA FLUIDA
BILANGAN REYNOLD
Oleh:
Niken Sri Wahyuningsih
A1H014028
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mekanika fluida dinyatakan bahwa setiap fluida memiliki aliran. Aliran
dapat diklasifikasikan dalam banyak bentuk, seperti turbulen dan laminer. Situasi
aliran turbulen sangat sering terjadi dalam praktek perekayasaan, dalam aliran
turbulen partikel-partikel massa molar yang kecil fluida bergerak dalam lintasanlintasan yang sangat tidak teratur, dengan mengakibatkan pertukaran momentum dari
satu bagian ke bagian lainnya dengan cara yang akan menyerupai perpindahan
momentum molekular.
Aliran laminar, partikel-partikel fluida bergerak sepanjang lintasan-lintasan
yang halus serta lancar dalam lamina-lamina, dan satu lapisan meluncur pada lapisan
yang bersebelahan. Penentuan aliran tersebut bila dilihat secara kasatmata sangat
sukar untuk dilaksanakan.
Akibat dari kesukaran tersebut, kita dapat menggunakan bilangan Reynold.
Bilangan Reynold adalah perbandingan gaya-gaya yang disebabkan oleh gaya inersia,
gravitasi dan kekentalan (viskositas).
Bilangan Reynold ini selanjutnya akan memudahkan untuk penentuan jenis
aliran yang terjadi pada suatu saluran, baik saluran terbuka maupun tertutup. Hal ini
dilakukan agar praktikan tidak perlu menerka-nerka jenis aliran pada suatu saluran.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum adalah menghitung besarnya bilangan Reynold pada
suatu aliran air.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
3000), dan aliran Turbulen terjadi jika Bilangan Reynold lebih besar dari 3000
(Re>3000). (Tim Dosen, 2014)
Bila fluida (dikenal dengan istilah zat alir) mengalir sepanjang suatu
permukaan, baik alirannya laminar maupun turbulen, gerakan partikel-partikel di
dekat permukaan diperlambat oleh gaya-gaya viskos. Partikel-partikel fluida yang
berbatasan dengan permukaan melengket pada permukaan itu dan mempunyai
kecepatan nol relatif terhadap batas. Partikel-partikel fluida lainnya yang mencoba
untuk meluncur pada partikel-partikel yang disebutkan tadi akan terhambat sebagai
akibat interaksi antara fluida yang bergerak secara lebih cepat dan fluida yang
bergerak secara lebih lambat, yaitu suatu hal ikhwal yang menyebabkan adanya gayagaya geser. Jarak dari tepi depan sampai titik dimana lapisan batas menjadi turbulen
disebut panjang kritik. Jarak ini biasanya disebutkan sebagai suatu besaran tanpa
dimensi yang disebut bilangan Reynolds. (Kartaspoetra, 1990)
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia
(vs) terhadap gaya viskos (/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya
tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk
mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen.
Namanya diambil dari Osborne Reynolds (18421912) yang mengusulkannya pada
tahun 1883.
Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling
penting dalam mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak
berdimensi lain, untuk memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude.
Jika dua pola aliran yang mirip secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda
dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan tak berdimensi yang relevan,
keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis.
Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:
dimana:
vs = kecepatan fluida,
L = panjang karakteristik,
= viskositas absolut fluida dinamis,
= viskositas kinematik fluida: = / ,
= kerapatan (densitas) fluida.
Misalnya pada aliran dalam pipa, panjang karakteristik adalah diameter pipa,
jika penampang pipa bulat, atau diameter hidrolik, untuk penampang tak bulat.
Atau dapat juga dengan menggunakan rumus :
Re = V x
dimana :
V = kecepatan rata-rata aliran (m/detik)
L = panjang karakteristik (m)
h untuk aliran terbuka
d untuk aliran tertutup
L
v
Pada pipa :
1. Aliran Laminer terjadi jika Re < 2100
2. Aliran Turbulen terjadi jika Re > 4000
Untuk kondisi 2100 < Re < 4000 aliran ini diklasifikasikan sebagai aliran
transisi. Untuk saluran tertutup bilangan Reynolds dinyatakan sebagai berikut :
Re=
dimana :
V .D
Untuk kondisi 500 < Re < 1000 aliran ini diklasifikasikan sebagai aliran
transisi.
Re =
V .D
; R = jari-jari hidrolis
Dimana :
V = kecepatan rata-rata aliran (m/s).
D = panjang karakteristik garis tengah tabung (m).
Re =
vD
Dengan :
= rapat massa fluida,
v = kecepatan rata rata
= viskositas absolut
D = garis tengah pipa.
Bilangan Reynold adalah bilangan tanpa dimensi, sehingga harganya tidak
tergantung pada sistem satuan yang dipakai. Hasil- hasil eksperimen menunjukkan
bahwa jika suatu aliran harga bilangan reynold adalah antara 0 dan 2000, maka aliran
tersebut bersifat laminar, sedangkan di atas 3000 aliran bersifat turbulen dan untuk
bilangan reynold antara 2000 dan 3000 terdapat daerah transisi, aliran dapar berubah
keadaan dari laminar menjadi turbulen atau sebaliknya.
Bilangan Reynold menjadi ciri (karakterisitik) sifat pokok aliran tertentu bagi
fluida tak termampatkan. Untuk nilai R yang besar satu atau semua suku dalam
pembilang adalah besar dibandingkan dengan penyebut. Hal ini secara tidak
langsungmenyatakan adanya fluida yang meluas, kecepatan yang tinggi, kerapatan
yang besar, viskositas yang sangat kecil, atau gabungan hal-hal ekstrim ini. (Streeter,
1985)
III.
METODOLOGI
IV.
A. Hasil
Data hasil praktikum
(Percobaan I)
t1 = 5 s
V1 = 550 ml = 5,5. 10-4 m3
air
= 1,519
Re =
V1
A.t
5,5.104
1,27. 104 .5
Dv
5,5
6,35
= 0,87 m/s
= 7,28
(Percobaan 2)
t1 = 10 s
V1 = 1000 ml = 10-3 m3
air
= 1,519
Re =
V1
A.t
Dv
103
1,27. 104 .10
1
1,27
= 0,79 m/s
= 6,61
V.
A. Kesimpulan
1. Bilangan Reynold dikenal sebagai perbandingan gaya-gaya yang disebabkan oleh
gaya inersia, gravitasi, dan kekentalan ( viskositas ).
2. Menghitung besarnya bilangan Reynold pada suatu aliran air dapat dihitung
menggunakan rumus Re =
vD
Amaliadini.2011.Laporan
Prak.
OTK.
http://amaliandini.wordpress.com/2011/03/02/bilangan-reynolds. Diakses 3 Mei
2015 pukul 14.07.
Kartasapoetra.1990.Teknologi Pengairan Pertanian.BinaAksara;Jakarta.