Anda di halaman 1dari 69

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

(SWAB VAGINA, IVA & PAP SMEAR

Dr. Noor Hartini

PENGAMBILAN
SWAB VAGINA

PENGAMBILAN SWAB
VAGINA

Tujuan: mengetahui jenis penyebab (kuman,


bakteri, parasit atau jamur) gangguan duh tubuh
vagina

Peralatan:
Spekulum vagina
Lidi kapas steril
Slide kaca
Sarung tangan
Lampu sorot
Meja ginekologi

Alat Pemeriksaan

Pem VAGINA

Pem ANUS

Beberapa Persyaratan sebelum Melakukan


Pemeriksaan Fisik terhadap Pasien Dengan
Risiko IMS

Pemeriksaan yang berkaitan dengan IMS biasanya


dilakukan di daerah genitalia, sebaiknya pemeriksa
didampingi oleh seorang tenaga kesehatan lain
Pasien harus membuka pakaian dalamnya agar
pemeriksaan lebih menyeluruh
Bila pasien adalah perempuan, agar berbaring pada
meja ginekologi dengan posisi lithotomi
Lakukan prosedur pemeriksaan pada umumnya,
mulailah dengan inspeksi, kemudian palpasi
Gunakan selalu sarung tangan. Jangan lupa
mencuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa

Prosedur Pemeriksaan Swab Vagina


1.
2.
3.

Memperkenalkan diri pada pasien


Menganamnesis keluhan pasien & mengisi catatan medik
Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan,
adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

4.

Pasien membuka pakaian dalamnya


Menaiki meja pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
Tujuan pengambilan sediaan
Cara pengambilan sediaan
Berapa lama harus menunggu hasil

Setelah membuka pakaian dalam, minta pasien untuk naik


ke meja pemeriksaan, bimbing pasien untuk mendapatkan
posisi yang baik dalam melakukan pemeriksaan

Prosedur Swab Vagina


5.

6.

7.

8.

9.

10.

Tutupi bagian bawah tubuh pasien dengan selimut atau


kain untuk membuat pasien nyaman
Tenangkan pasien, beri dukungan, minta pasien untuk
rileks & petugas memulai pemeriksaan fisik
Lakukan pemeriksaan bagian mulut & KGB yang terkait,
telapak tangan & telapak kaki
Inspeksi & palpasi perut bagian bawah, amati ekspresi
pasien apakah tampak kesakitan
Inspeksi & palpasi kelenjar inguinal, apakah ada
pembesaran & atau tanda radang
Inspeksi genitalia eksterna, amati adanya kelainan atau
gangguan, misal: ada kutu, luka/ulkus, benjolan & duh
tubuh

Prosedur Pemeriksaan Swab


Vagina
11. Lakukan pemeriksaan dengan spekulum
Masukkan daun spekulum steril dalam
keadaan tertutup dengan posisi
tegak/vertikal ke dalam vagina, dan setela
seluruhnya masuk kemudian putar pelanpelan sampai daun spekulum dalam posisi
datar/horizontal.
Buka spekulum dan dengan bantuan lampu
sorot vagina, cari serviks.
Kunci spekulum pada posisi itu seingga
serviks terfiksasi

Prosedur Pemeriksaan Swab


vagina
12.

a.

b.

c.

d.

e.

Ambil sediaan sampel vagina dengan contoh aplicator untuk


pemeriksaan sediaan basah NaCl &KOH
Ambil lidi kapas steril yang pertama. Lakukan swab duh tubuh dari
endoserviks. Buat sediaan hapus di slide. Olesan jangan terlalu
tebal atau tipis.
Ambil lidi kapas steril yang kedua. Lakukan swab duh tubuh dari
forniks posterior & dinding vagina. Dari lidi kapas kedua ini buatlah
apusan berupa dua lingkaran kecil pada sisi kanan & kiri slide
untuk pemeriksaan sediaan basah. Olesan jangan terlalu tebal atau
tipis
Slide diletakkan di meja jika tidak ada asisten, jika ada asisten
preparat dapat dilakukan oleh asisten
Lakukan pemeriksaan keasamaan vagina dengan menempelkan lidi
kapas yang telah digunakan untuk mengambil sediaan dari forniks
& dinding vagina pada kertas pH
Buang lidi kapas yang sudah digunakan ke dalam tempat sampah
infeksius

SEDIAAN BASAH
(vagina)
Lar
NaCl

Trichomonas vaginalis
Clue cell

KOH 10%

Pseudohifa
Bau amis = sniff tes

SEDIAAN HAPUS (serviks, uretra, atau,


anus)
Pengecatan Methylen Blue

Diplokokus intraseluler
PMN

PENGAMBILAN SAMPEL
Dengan SPEKULUM:
Ambil cairan dari fornix posterior dan dinding vagina
o + lar. Saline pem T.vag, clue cell
o + KOH 10% bau amis, Candida
o pH

Ambil dari endoserviks dg lidi kapas steril


o + pengecatan sdhn DIPLOKOKUS, pmn

Prosedur Pemeriksaan Swab


vagina
13.

14.
15.

16.

17.

18.
19.
20.

21.

Keluarkan spekulum & teteskan KOH ke cairan yang ada di bagian


ujung spekulum
Segera identifikasi apakah ada bau amis yang keluar
Masukkan spekulum bekas ke dalam ember yang berisi larutan
chlorin 0,5%
Lakukan vaginal toucher, rasakan adanya kelainan atau gangguan,
catat apakah ada nyeri goyang serviks
Catatan : perlakukan sebelum& sesudah pemeriksaan, seperti cuci
tangan,dll
Minta pasien untuk memakai pakaiannya kembali
Minta pasien untuk menunggu hasil
Catat semua hasil pemeriksaan & asal spesimen (lingkari vagina)
pada catatan medik
Bawa ke ruang laboratorium bersama slide & pastikan semua
sudah ada kode yang sama dengan kode di catatan medik pasien

UNG

GO

CLUE CELL (pengecatan


MB)

CLUE CELL (pengecatan


Gram)

Trichomonas vaginalis

PSEUDOHIFA (preparat basah)

PSEUDOHIFA (pengecatan
Gram)

Diplokokus intrasel & PMN


(pengecatan MB)

Diplokokus intrasel & PMN


(pengecatan Gram)

SIFILIS

ULKUS PRIMER

RUAM (RASH)

Chancroid/Ulkus molle

HSV

CONDYLOMA ACUMINATA

LGV

KONJUNGTIVITIS NEONATORUM

METODE IVA

Anatomi dan Fisiologi Serviks Normal

Endoserviks
glandular

: Epitel kolumnar

Ektoserviks

: Epitel skuamousa

Squamocolumnar junction (SCJ):

SSK (Sambungan Skuamo


Kolumnar)
pertemuan antara epitel skuamousa
dan epitel kolumnar

SSK

Tampilan Serviks Skematis


Epitel skuamousa orihinal
SSK original
Epitel metaplasi skuamousa
Epitel kolumnar
Ostium eksternal
SSK
Zona Transformasi

ANATOMI DAN FISIOLOGI SERVIKS NORMAL


Perubahan Zona Transformasi Terkait Usia

Masa puber sampai masa subur


estrogen dan progesterone meningkat,
Sel-sel kolumnar di dalam SSK
bertahap digantikan sel-sel skuamousa.
Proses ini, disebut
metaplasia skuamousa ,
terjadi di zona transformasi (T-zone),
zona antara SSK asli (sebelum masa puber)
dan SSK baru

Serviks Pada Usia Subur


3

Reprinted with permission from ADVANCE Newsmagazines.

Epitel
Kolumnar
Zona Transformasi

P
a
t
o
f
i
s
i
o
l

SSK Asli
SSK Baru

Masa Reproduksi/
30an
SSK Baru
SSK Asli

Zona Transformasi

Masa Perimenopause

SSK Baru
Zona Transformasi
SSK Asli

Masa

Postmenopause

Patofisiologi Serviks Abnormal

Lesi

intraepitel Serviks (LIS)


~ Lesi acetowhite = white epithel
=WE

Kanker

- Pendarahan karena kontak


- Pertumbuhan seperti
kembang kol
- Lesi infiltratif
- Serviks besar dan keras

Perjalanan Alami Kanker


Serviks
Kanker

Lesi Prakanker
HP
V

------------------- 3-17
tahun-------------------------

Displasia
ringan

NIS I

Displasia
sedang

NIS II

Displasia
keras

NIS III

Kanker
Insitu

Kanker
invasif

Signifikansi Non klinis


Lesi Acetowhite (White Epitel)
Jauh dari SSK

Putih pucat

Larik acetowhite

Garis putih dekat os


(endoserviks)

Bintik putih pucat pada os


(endoserviksl)

Positif

Konsep Teknik Visual

Diagram Epitel Serviks

IVA

Inspeksi Visual dengan Asam Asetat


PELAKSANA I V A
Bidan
Perawat terlatih
Dokter
Dokter spesialis

IVA - ALAT / BAHAN

(sederhana)

Meja ginekologi

(atau MEJA TULIS)


Sumber cahaya yang
cukup
Asam asetat 3 - 5 %
Kapas lidi
Sarung tangan bersih
( lebih baik steril)
Spekulum vagina

IVA
TEKNIK IVA

Posisi litotomi,
tampilkan serviks, nilai:

4 langkah

1. Mencurigakan
kanker, tidak perlu
IVA

2. SSK tampak
seluruhnya?
(Jika tidak IVA,
beri catatan,
sebaiknya tes Pap)
3. Lakukan IVA
tunggu 1 menit,
timbul epitel putih?
IVA (+)
4. Kandidat

IVA

Inspeksi Visual dengan Asam Asetat

Kriteria penilaian IVA


Normal
IVA positif : ditemukan bercak putih
Kanker serviks

CARA MEMBUAT LARUTAN ASAM


ASETAT 5%

LARUTAN CUKA YANG TERSEDIA


KONSENTRASINYA 25 %, SEDANGKAN
LARUTAN CUKA YANG DIBUTUHKAN
KONSENTRASINYA ADALAH 5 %

LARUTKAN 1 BAGIAN CUKA DENGAN 4


BAGIAN AIR

Teknik Pemeriksaan IVA

Informed Consent
Klien sudah Buang air kecil
Klien berbaring di meja periksa dengan
lengan disamping
Lakukan inspeksi , palpasi seluruh abdomen
Klien berbaring dengan posisi litotomi
Cuci tangan sebelum melakukan
pemeriksaan
Nyalakan lampu penerangan 100watt
arahkan pada genital klien
Pakai sarung tangan dan lakukan
pemeriksaan pada genitalia eksterna klien

Teknik Pemeriksaan IVA

Pasang spekulum sehingga seluruh leher rahim


terlihat dengan jelas
Periksa dan bersihkan seluruh leher rahim dengan
kapas swab, buang swab
Identifikasi oue, ssk dan zona transformasi
Oleskan larutan asam asetat pada leher rahim, tunggu
selama 1 menit
Periksa ada/tidak lesi acetowhite
Hasil negatif bila tidak didapatkan gambaran
epitel putih pada daerah transformasi
Hasil positif/atipik bila didapatkan gambaran
epitel putih pada daerah transformasi
Hilangkan sisa asam asetat dari serviks dan vagina
menggunakan swab

Teknik Pemeriksaan IVA


Lepaskan spekulum, lakukan dekontaminasi
spekulum dalam larutan klorin 0,5% jika
hasil negatif, bila hasil positif letakkan
spekulum pada wadah yang sudah di DTT
Lakukan pemeriksaan bimanual dan
rectovaginal

Tampilan Serviks Normal dan Abnormal

ktopi/Ektropion

engaruh hormone estrogen dan progesteron


erefek bertambahnya jaringan kelenjar

emuan ini, isebut ektropion atau ektopi,


ukan patologis,
erupakan varian tampilan serviks.

enyebab dari ektopi tidak jelas diketahui,


ungkin berhubungan
engan paparan hormonal internal
saat ovulasi, menstruasi normal atau kehamilan).
apat juga akibat terpapar hormone sintetis,
il KB kombinasi dan pil KB progestin).

Tampilan Serviks Normal dan Abnormal


Inflamasi
Serviks yang terinflamasi tampak merah,
membengkak, dan seakan ada tumpukan urat
(beefy consistency).
Daerah ektropi dapat berdarah bila disentuh.
Infeksi Trichomonas
Epitel berwarna merah dan
bintik-bintik pucat/putih seperti strawberry,
Pada inflamasi, SSK agak kabur ,
setelah diberikan asam asetat, akan dapat diidentifikasi.
SSK dapat dilihat pada jarak dekat,
memerlukan manipulasi serviks

Tampilan Serviks Normal dan Abnormal

aboti (tidak patologis)


uk akibat jaringan kelenjar tertutup
tel skuamousa ,
bagian dari proses metaplasi.

njar mengeluarkan mukus terjebak,


h permukaan (squamous epithelium).

l keluar seperti kista.


ampak kebiru-biruan,
jelas berwarna putih.

boti biasanya agak jauh dari SSK,


pat dihapus /diseka,
nnya menyerupai jerawat, jerawat serviks
tampilannya putih, sering dinilai sebagai IVA Positif- Positif palsu

Tampilan Serviks Normal dan Abnormal

olip
ering ditemukan berupa segmen
ari jaringan kelenjar yg tumbuh
eluar dari ostium serviks atau
ari endometrium
erupa tonjolan seperti jari
ari kanal serviks dan/atau vagina.

Gejala polip serviks


menstruasi lama atau banyak,
post-coital bleeding

Tampilan Serviks Normal dan Abnormal


Keputihan
Dapat terjadi di serviks
dapat berwarna hijau,
kuning dan abu-abu,
Serviks harus
dibersihkan
dari keputihan
sebelum melakukan IVA,
karena dapat
mengaburkan SSK
.

Tampilan Serviks Normal dan Abnormal

Kutil

Kelamin (Warts= Kondiloma)

Disebabkan HPV.
Mudah diketahui bila muncul
di bagian luar genital (Vulva, anal)
Setelah diberi asam asetat,
Wart akan berwarna putih terang
dengan penebalan mukosa serviks
atau vagina.

Apa Kemungkinan dari Hasil Tes


IVA Positif?
Lesi Prakanker yang berpotensi menjadi
Kanker Leher Rahim karena disebabkan
oleh HPV Onkogenik
Lesi Prakanker yang dapat menghilang
sendiri atau tidak berpotensi menjadi
Kanker Leher Rahim karena disebabkan
oleh HPV non onkogenik (HPV 6 dan 11)
Epitel metaplasia yang merupakan epitel
normal leher rahim
Kanker leher rahim yang masih dalam
stadium amat dini

Apa Kemungkinan dari Hasil tes


IVA Negatif?

Lesi tidak nampak karena berada dalam


kanalis servikalis (saluran leher rahim)

La
Alur Pemeriksaan IVA
Inspekulo
1.
Curigakanker
Biopsi

ng

Tidak curiga

kanker

2.
SSK
Tidak tampak
SSK

?
Tampak SSK
3.
IVA

Pap Smir
Semua tahap ini dapat dilakukan
Bidan/Perawat terlatih,Pada tindakan
BIOPSI perlu bantuan DOKTER

ka
h

Negatif

Positif
4.

TINDAK LANJUT IVA Positi


Tergantung yang menemukan
Bidan
Perawat terlatih
Dokter umum

- Tes Pap
- Merujuk
Lesi pra lanker
Langsung KRIOTERAPI(?)

(SEE and TREAT)

Dokter obs - gin

---- Diagnosis
Terapi

Gambar 7-8. Status Pengobatan dan Tindakan yang Dianjurkan


KLASIFIKASI IVA

PENJELASAN

TINDAKAN YANG
DIANJURKAN

Tes IVA negatif

SSK terlihat
Tidak ada acetowhite epitelium
(WE)

Mengulang tes
IVAsetelah 3 tahun (jika
tes negatif, tiap 5 tahun)

Persisten

Tes IVA positifa, tetapi lesi kurang


dari 75% permukaan serviks

Obati kembali dengan


krioterapi

Berkembang

Tes IVA positif dengan lesi lebih


besar dari sebelum diobati atau
menutupi lebih dari 75%
permukaan serviks

Rujukan lain

Lesi persisten yang perlu


pengobatan dengan krioterapi,
tetapi pasien meminta rujukan
untuk metode pengobatan yang
berbeda

Keunggulan tes IVA1,2

Akurasi tes IVA pada beberapa penelitian terbukti


cukup baik
Sensitivitas setara dengan tes Pap untuk
mendeteksi lesi derajat tinggi (80-90%)
Nilai Prediksi Negatif untuk hasil negatif amat
tinggi (90-99%)
Pelatihan IVA untuk tenaga medis lebih cepat dan
sederhana dibandingkan sitoteknisi
Hasil pemeriksaan dapat segera diketahui
Murah dan sederhana
Dapat dikerjakan pada fasilitas kesehatan dg
sumber daya terbatas
Dapat dikerjakan kapan saja, tidak perlu persiapan
klien
1.

Report of WHO Consultation,2002

2.

ACCP. A Manual for Managers,2004

Keterbatasan tes IVA1,2


Spesifisitas lebih rendah dari tes Pap
(positif palsu lebih tinggi)
Angka hasil tes positif tinggi (10-35 %)
Nilai Prediksi Positif untuk hasil tes positif
rendah (10-30%)
Terapi dapat berlebihan pada kondisi
dimana dilakukan skrining dan terapi
sekaligus
Kemampuan yang amat terbatas untuk
mendeteksi lesi pada endoserviks

1.
2.

Report of WHO Consultation,2002


ACCP. A Manual for Managers,2004

Pendekatan Kunjungan Tunggal (SVA):


Versi modifikasi dari pendekatan
tapis-dan-obati
Kaitan IVA dengan pengobatan
menggunakan krioterapi
Perempuan dengan hasil IVA positif
dan memerlukan krioterapi
ditawarkan pengobatan

65

Kelebihan:

Mengurangi jumlah perempuan yang tidak


mendapat tindak lanjut
Dapat dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat yang
paling rendah

Kekurangan:

Spesifisitas lebih rendah dari tes Pap (positif palsu


lebih tinggi)
Terapi dapat berlebihan pada kondisi dimana
dilakukan skrining dan terapi sekaligus
Kemampuan yang amat terbatas untuk mendeteksi
lesi pada endoserviks
66

Dengan IVA dan KRIO

Lihat, dan tanggulangi


.agar mereka
terlindungi

VIDEO KANKER

Anda mungkin juga menyukai