Anda di halaman 1dari 19

KEHAMILAN EKTOPIK

TERGANGGU
McGirt Lamberth Robert Uniplaita

Anamnesis

1.

Anamnesis
- Amenorea
- kadang gejala subyektif hamil muda
- nyeri abdomen bawah
- perdarahan trimester pertama
- kehamilan pertama mengalami aborsi
- riwayat infeksi pelvic 3 tahun yang lalu
- riwayat pemakaian IUD

2. Pemeriksaan Umum
- Penderita kesakitan dan pucat
3. Pemeriksaan Ginekologi
- nyeri goyang serviks (+)
- uterus teraba sedikit membesar dan
-Kavum Douglas yang menonjol dan nyeri-raba
menunjukkan adanya hematokel retrouterina.
kadang-kadang teraba tumor di samping uterus
- suhu kadang-kadang meningkat

4. Pemeriksaan Laboratorium
- Hb dan sel darah merah
- px hormon HCG (Human Chorionic
Gonadotropin)
5. Px Kuldosentesis
hasil (+) bila darah berwarna coklat sampai
hitam
hasil (-) bila cairan jernih, nanah, darah
segar

6. USG (Ultrasonografi)

Differential Diagnosis
Abortus

ancaman atau
pengeluaran hasil
konsepsi pada usia
kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin
kurang dari 500 gram.

Appendisitis akut

Nyeri abdomen kanah bawah

Nyeri tekan, nyeri lepas, nyeri


kontralateral, psoas sign, obturator sign
(+)

Differential Diagnosis
Kista Ovarium

Salpingitis

Gejala dari kista ovarium adalah

Perut terasa kembung, penuh dan berat

Merasa kandung kemih anda tertekan


sehingga sulit buang air kecil

Peradangan saluran tuba > infeksi bakteri

Siklus menstruasi anda tidak teratur

Penyakit menular seksual: gonore dan


klamidia

Salah satu penyebab ketidaksuburan wanita

Nyeri disekitar panggul, biasanya menetap


atau sesekali yang menyebar ke panggul
bawah dan paha

Nyeri ketika bersenggama

Payudara mengeras

Mual hingga ingin muntah

Working diagnosis

Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan


yang pertumbuhan sel telur yang telah di
buahi tidak menempel pada dinding
endometrium kavum uteri. Lebih dari 95%
kehamilan ektopik berada di saluran telur
(tuba fallopi).

Lokasi terjadinya kehamilan ektopik:


Kehamilan tuba (>95%)
Pars ampularis (55%), pars ismika
(25%), pars
fimbriae (17%), dan pars
interstisialis (2%).
Kehamilan ektopik lain (<5%)
serviks uterus, ovarium atau abdominal.
Kehamilan intraligamenter
Kehamilan heterotopik

Etiologi
1.
2.
3.
4.
5.

Faktor
Faktor
Faktor
Faktor
Faktor

Tuba
abnormalitas dari zigot
Ovarium
Hormonal
Lain (IUD, Perokok)

Epidemiologi

Di Indonesia kejadian sekitar 5-6 per seribu


kehamilan.

Sekurangnya 95 % implantasi ektopik


terjadi di tuba Fallopii. Di tuba sendiri,
tempat yang paling sering adalah pada
ampulla, kemudian berturut-turut pada pars
ismika, infundibulum dan fimbria, dan pars
intersisialis. Implantasi yang terjadi di
ovarium, serviks, atau cavum peritonealis
jarang ditemukan

Patofisiologi
Pertumbuhan dapat mengalami beberapa
perubahan berikut:
1. Hasil konsepsi mati dini dan diresorbsi
2. Abortus ke dalam lumen tuba
3. Ruptur dinding tuba

Gambaran Klinis
Asimptomatik abortus tuba atau
ruptur tuba
1. Kehamilan ektopik belum terganggu
(sulit untuk diketahui
2. Kehamilan ektopik terganggu ruptur
di tempat nidasi tanda dan gejala
khas sakit perut mendadak disusul
dengan syok atau pingsan

Manifestasi Klinis
1.

2.
3.

4.
5.
6.

Penderita tampak kesakitan , pucar, px


tanda syok
Nyeri perut bagian bawah
Perdarahan pervaginam (tidak banyak,
coklat tua)
Amenorea
Serviks nyeri digerakkan (nyeri goyang +)
Kavum Doughlas menonjol dan nyeri pada
perabaan

Komplikasi

Pada pengobatan konservatif, yaitu bila


ruptur tuba telah berlangsung (46minggu), terjadi perdarahan ulang
(recurrent bleeding). Ini merupakan
indikasi operasi
Infeksi
Subileus karena massa pelvis
sterilitas

Penatalaksanaan
Konservatif: Pada K.E bila fertilitas masih diperlukan,
dapat diberi terapi medikamentosa dengan methotrexate
(MTX) dengan syarat:
- Status hemodinamik stabil
- Kehamilan kurang dari 8 minggu
- Kantung kehamilan ektopik < 3 cm
- Tidak tampak pulsasi jantung janin
- Kadar HCG < 10.000 IU/ml
- Tidak ada kontra indikasi pemberian MTX
- Pasien dapat dipantau
- Diberikan 50 mg MTX, dosis tunggal, IM, Bila berat
badan < 50 kg dosisnya 1 mg/kgBB

Operatif
Laparotomi
- Salpingektomi dilakukan apabila, tidak ada
masalah infertilitas, ruptur tuba,
perdarahan banyak, ada kelainan anatomi
tuba
- Salpingostomi dilakukan apabila fertilitas
masih diperlukan
- Reseksi kornu pada kehamilan kornu
Transfusi darah bila Hb 6 gram%

Prognosis

Kematian karena kehamilan ektopik


terganggu cenderung turun dengan
diagnosis dini dan persediaan darah
yang cukup.
Angka kehamilan ektopik yang berulang
dilaporkan antara 0-14,6%.
Untuk perempuan dengan jumlah anak
yang sudah cukup, sebaiknya pada
operasi dilakukan salpingektomi
bilateralis.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai