1.
2.
a.
Unity of mood
diawali dengan rasa bahagia, maka musik tersebut juga terus berlangsung
untuk membangun rasa bahagia dari awal hingga akhir. Komposer
menggunakan irama dan pola melodi tertentu untuk menggambarkan
suatu perasaan tertentu.
Karakteristik ini tidak berlaku untuk kebanyakan karya vocal jaman Barok.
Syair lagu akan menentukan perubahan mood. Perubahan mood yang
drastis dapat terjadi bila syair lagu menggambarkan perubahan pula.
Namun demikian kebanyakan perubahan itu terjadi setelah satu
gambaran perasaan dinyanyikan dalam durasi waktu yang panjang.
b.
Irama
Pola ritmik yang terdapat pada bagian awal sebuah karya musik barok,
biasanya akan diulangi terus sepanjang karya. Keberlanjutan gerak ritmik
tersebut memungkinkan musik barok memperoleh energi dan arah untuk
terus bergerak maju. Jarang ada karya Barok yang aliraran musiknya
terganggu. Perasaan ketukan/beat pada karya-karya jaman Barok lebih
nyata dibandingkan karya pada masa renaissance.
c.
Melody
d.
Terraced dinamik
Sejalan dengan pengolahan irama dan melodi, dinamika pada musik barok
juga mementingkan aspek kontinuitas atau keberlanjutan terus menerus.
Volume suara dipertahankan pada level tertentu untuk waktu yang agak
panjang. Bila terjadi perubahan maka perubahan itu memasuki level yang
lebih tinggi biasanya terjadi secara langsung tidak bertahap, seperti
pindah dari satu tingkat kekuatan/volume bunyi ke tingkat volume bunyi
yang lebih tinggi di atasnya. Perubahan cresscendo dan decressendo tidak
lazim pada musik Barok.
e.
Tekstur
Akor (Chord) menjadi sesuatu yang penting mulai jaman Barok. Bila pada
masa sebelumnya keberlanjutan nada yang membentuk keindahan satu
alur melodi secara horisontal lebih dipentingkan, pada jaman Barok
perhatian dalam membuat melodi sudah didasari oleh keberadaan suara
bas sebagai dasar dalam penyusunan melodi. Seringkali composer
menciptakan melodi yang sesuai dengan akor yang diinginkan.
Perhatian terhadap akor juga berimplikasi pada munculnya karakteristik
lain yakni basso continuo.Basso continuo atau figured bass merupakan
iringan (accompaniment) yang ditulis dalam bentuk suara bas dan symbol
angka yang menggambarkan nada-nada bagian suatu akor yang boleh
dimainkan dalam bentuk improvisasi. Biasanya dimainkan paling tidak
oleh dua instrument yakni organ atau harpsichord dan instrument yang
bersuara rendah seperti cello atau bassoon. Dengan tangan kirinya para
pemain organ memainkan suara bass demikian pula dengan pemain cello
atau bassoon, sementara tangan kanan memainkan improvisasi akor.
Dengan basso continuo ini para pemain musik tidak direpotkan dengan
tulisan yang kompleks karena mereka cukup membaca symbol angka
saja.
g.
h.
Orkestra Barok
3.
Fugue
Fugue adalah satu komposisi poliphoni yang didasari oleh satu tema
utama disebut subject. Fugue bisa dibuat untuk karya instrumen maupun
karya vokal. Tekstur fugue biasanya terdiri dari tiga, empat atau lima jalur
suara. Subject bisa diimitasi oleh berbagai jalur suara. Walaupun
keberadaan subject di sepanjang fugue menyiratkan keberlanjutan, tetapi
variasi ritmik, melodi dan perpindahan tangga nada memberikan kesan
makna yang berbeda di sepanjang karya.
Pada banyak fugue subject pada satu jalur suara biasanya diringi oleh
jalur melodi lain yang memiliki ide melodi berbeda disebut counter
melody. Counter melody selalu hadir bersama-sama subject baik dalam
jalur suara di bawahnya maupun di atasnya.
Sesudah pembukaan saat setiap suara mendapatkan giliran menyajikan
subject, composer bebas untuk memutuskan berapa banyak subject
diulangi, pada jalur suara mana, dan dalam tonalitas apa saja