Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI KELOMPOK MINI PILE PABRIK PKO

PTPN III SEI MANGKEI


Debora Nainggolan1 dan Roesyanto2
1

Departemen Teknik Sipil,Universitas Sumatera Utara, Jl,Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan
Email :debora_nainggolan@ymail.com
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara. Jl Perpustakaan No.1 Medan
ABSTRAK
Suatu perencanaan pondasi tiang harus dilakukan dengan teliti dan secermat mungkin. Setiap Pondasi
harus mampu mendukung beban sampai batas keamanan yang telah ditentukan, termasuk mendukung beban
maksimum yang mungkin terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kapasitas daya dukung tiang
pancang pada Proyek Pabrik PKO PTPN III Sei Mangkei. Analisis dilakukan dengan metode statis dan dinamis
untuk mengetahui kapasitas daya dukung tiang pancang. Kapasitas dukung tiang pancang dengan metode statis
dihitung berdasarkan data- data lapangan (SPT dan SPT), sedangkan metode dinamis dihitung berdasarkan data
lapangan yaitu PDA. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan secara singkat bagaimana mencari daya dukung tiang
pancang beberapa metode seperti Meyerhoff, Tomlinson dan Bagemann, serta Broms. Hasil perhitungan daya
dukung ultimate (Qu) tiang pada kedalaman yang sama yaitu 10,20 m, untuk CPT diperoleh (Qu) = 67,20 ton,
data (Qu) = SPT 50,31 ton (kedalaman 10 m), dan data Pile Driving Analyzer (Qu) = 68,00 ton. Dengan
menggunakan Metode Broms untuk kondisi tanah seragam (pasir) diperoleh hasil perhitungan kapasitas lateral
tiang panjang (H) = 3,84 Ton. Daya dukung kapasitas ijin kelompok (Qg) = 119,10 ton.
Kata kunci: kapasitas daya dukung , CPT , SPT, PDA.
ABSTRACT
A pile foundation design should be done carefully and as carefully as possible. Each foundation must be able to
support loads up to the limit safely, including supporting the maximum load that may occur. The purpose of this
study was to determine the bearing capacity and settlement of pile foundation at Pabrik PKO PTPN III Sei
Mangkei Project. Analyses were performed by static and dynamic methods to determine the bearing capacity of
piles. Bearing capacity of piles with static methods is calculated based on the data field (CPT and SPT), while
the method of dynamically calculated based on the field data is data obtained PDA. In this paper, we describe
briefly how the calculate bearing capacity of the pile for some methods such as Meyerhof, Tomlinson dan
Bagemann, serta Broms. From the results and analysis data , ultimate bearing capacity for single in the same of
depth 10,20m, pile base on CPT data (Qu)= 67,20 ton , base on SPT data= (Qu)= 50,31 ton, and base on PDA
data(Qu)= 68,00 ton. With use method of Broms for sand, lateral capacity of elastic pile (H) = 3,84 Ton.
Ultimate bearing capacity for group pile (Qg) = 119,10 ton.
Keywords: bearing capacity,CPT, SPT, PDA.

1. PENDAHULUAN
Salah satu tahapan paling awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan pondasi adalah penyelidikan
tanah. Uji penyelidikan tanah diperlukan untuk mengetahui daya dukung dan karateristik tanah serta
kondisi geologi. Daya dukung tiang pancang dapat dihitung menggunakan metode yang disarankan para
ahli berdasarkan data-data penyelidikan tanah yang diperoleh di lapangan yaitu data CPT, SPT, PDA dan
data laboratorium. Oleh sebab itu, konstruksi dapat dikatakan aman apabila daya dukungnya lebih besar
dari beban bangunannya.
2.

TUJUAN
Menghitung nilai daya dukung tiang pancang berdasarkan data CPT, SPT dan membandingkan nilai daya
dukung ultimate tiang pancang berdasarkan data tes PDA (Pile Driving Analyzer) serta pada Proyek Pabrik
PKO PTPN III Sei Mangkei.

3.

METODELOGI
Untuk mencapai maksud dan tujuan studi ini, dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu dan secara
garis besar diuraikan sebagai berikut :

Tahapan pertama adalah adalah melakukan review dan studi kepustakaan terhadap text book dan jurnal
jurnal yang terkait dengan pondasi tiang, permasalahan pada pondasi tiang serta desain dan pelaksaan
pemancangan tiang.
Tahapan kedua adalah meninjau langsung ke lokasi proyek dan menentukan lokasi pengambilan data yang
dianggap perlu.
Tahapan ketiga adalah pengumpulan data data dari pihak konsultan (PT. Rekayasa Damper Pratama
Consultant), yaitu berupa data hasil sondir pada empat titik, data hasil SPT pada satu titik dan daya dukung
tiang dari hasil pengujian Pile Driving Analyzer (PDA).
Tahap keempat adalah mengadakan analisis data dengan menggunakan data-data diatas berdasarkan
formula yang ada.
Tahapan kelima adalah mengadakan analisis terhadap hasil perhitungan yang dilakukan dan membuat
kesimpulan.
1.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penulis akan mengaplikasikan metode perhitungan daya dukung tiang yang telah disampaikan pada Bab II.
Daya dukung tiang akan dihitung dengan menggunakan data hasil CPT yaitu perlawanan penetrasi konus
(q ) dan jumlah hambatan lekat (JHL), SPT yaitu jumlah pukulan (N), dan data tes PDA.
c

Perhitungan daya dukung tiang pancang berdasarkan data CPT


Perhitungan kapasitas daya dukung tiang pancang dari data SPT memakai metode langsung, metode ini
dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya Meyerhoff, Tomlinson dan Bagemann.
Kapasitas daya dukung ultimit (Qult) dirumuskan sebagai berikut :
(1)
Kapasitas daya dukung ijin tiang dirumuskan sebagai berikut:
(2)
Daya dukung terhadap kekuatan tanah untuk tiang tarik dirumuskan sebagai berikut :
(3)
Daya dukung tiang tarik ijin dirumuskan sebagai berikut:
(4)
Daya dukung tiang (Ptiang) dirumuskan sebagai berikut:
(5)
dimana,
= tahanan konus pada ujung tiang
= luas penampang ujung tiang
= tahanan geser total sepanjang tiang
= Keliling tiang
= tegangan beton.
Daya dukung tiang pada kedalaman 10,20 meter (berdasarkan data CPT-3), Qu = 67,20 ton

Perhitungan daya dukung tiang pancang berdasarkan data SPT


Untuk data SPT, daya dukung tiang pancang dihitung berdasarkan jenis tanah, yakni tanah non-kohesif.
Tanah nonkohesif dihitung menggunakan rumus dari metode Meyerhof dan data diambil pada titik BH-1.
Tanah non-kohesif
Daya dukung ujung tiang pancang (Qb) dihitung sebesar
Qp = 40 x N SPT x
x Ap
<
400 x N-SPT x Ap

(6)

sedangkan besar tahanan geser selimut tiang yakni sebesar :


Qs = 2 x N-SPT x K x Li
dimana:
N-SPT
Li
P
Ap

(7)

= N yang telah dikoreksi


= panjang lapisan tanah
= keliling tiang
= luas penampang tiang.

Daya dukung tiang pada kedalaman 10 meter (BH-1), Qu = 50,31 ton


Kapasitas daya dukung berdasarkan hasil pengujian Pile Driving Analyzer (PDA)
Tabel 1. Daya dukung berdasarkan hasil pengujian Pile Driving Analyzer (PDA)
No Tiang

Ukuran Tiang
(cm)

Jenis Tiang

20 x 20

Square pile

15
16

Panjang Total
Tiang
(m)

Panjang Tiang di
Bawah Instrumen
(m)

Panjang Tertanam
(m)

12

11,4

11,1

12

10,6

10,2

Palu

DH 1,3Ton

Daya Dukung
(Ton)
48

Area

Kernel Tipping Ramp

68

Kapasitas daya dukung tiang pancang kelompok


Petunjuk umum untuk menentukan efisiensi kelompok tiang pada tanah pasir yaitu pada tiang pancang, baik
pada tiang gesekan maupun tiang tahanan ujung dengan s 3,0 D, daya dukung kelompok tiang dapat diambil
sama besar dengan jumlah dari seluruh daya dukung tiang tunggal (Eg= 1).
Kapasitas ultimit kelompok tiang dengan memperlihatkan faktor efisiensi tiang dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut
Qg = Eg. n. Qa
(8)
dimana
Qg = Beban maksimum kelompok tiang yang mengakibatkan keruntuhan
Eg = Efisiensi kelompok tiang
n = Jumlah tiang dalam kelompok
Qa = Beban maksimum tiang tunggal
Maka, kapasitas kelompok ijin tiang (Qg) = 119,10 ton

Perhitungan daya dukung horizontal tiang pancang tunggal


Pondasi tiang terkadang harus menahan beban lateral (horizontal), antara lain beban angin, beban gempa, dan
beban lainnya. Beban-beban tersebut akan bekerja pada ujung atas (kepala tiang). Hal ini akan menyebabkan
kepala tiang terdeformasi lateral.Oleh sebab itu perlu dihitung daya dukung horizontal (tahanan lateral).
Berikut adalah perhitungan daya dukung horizontal berdasarkan Metode Broms :
Cek perilaku tiang dengan menghitung faktor kekakuan tiang (tanah non-kohesif)
(9)
dimana
E = modulus elasitas tiang
I = inersia tiang
nh = koefisien variasi modulus
Diketahui : E =
kg/cm2 , I =
cm4 , nh =
kN/m3
Berdasarkan Persamaan (12) diperoleh T = 0,75 m sehingga tiang pancang tersebut dikategorikan tiang panjang
L 4T (18 m 3 m).

(1) Cek keruntuhan tanah akibat beban lateral tiang


Momen maksimum yang harus ditahan oleh tiang, bila tanah didesak ke arah horizontal oleh tiang sampai
tanahnya runtuh dirumuskan pada Persamaan (9), nilai momen lentur mini pile diperoleh dari perhitungan di
Lampiran V sebesar 14,403 tm :
Mmak = dL3 Kp
(10)
dimana,
B = diameter tiang
= berat isi tanah
L = panjang tiang
Kp = koefisien tanah pasif
Mmak = 36246,53 kNm

144,03 kNm

Karena Mmax > My , maka tidak terjadi keruntuhan tanah, sehingga gaya horizontal ultimit ditentukan oleh
kekuatan bahan tiang dalam menahan beban momen.
(2) Cek keruntuhan tiang akibat momen lentur maksimum tiang
Bila menggunakan persamaan
Mmax dianggap sama dengan My, digunakan Persamaan (10)
(11)
dimana,
f = 0,82

(12)

My = momen lentur maksimum


e
= jarak dari kepala tiang ke permukaan tanah
Berdasarkan Persamaan (11) dan Persamaan (12) diperoleh = 3,76 Hu dan H =
Bila menggunakan grafik
Untuk nilai
= 564,35 dengan e/d = 0, maka dari Gambar (1), diperoleh nilai

= 110

110

564,35

Gambar 1. Tahanan lateral ultimit dalam tanah granuler

= 110
H = 40,69 kN
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan persamaan dan grafik hampir sama.

(3) Cek defleksi tiang akibat beban lateral


Defleksi maksimum (diasumsikan) yang terjadi,
< 1 cm

(13)

dimana,
H = tahanan lateral
nh = koefisien variasi modulus Terzaghi
Ep = modulus elastisitas tiang
I = inersia tiang.
Diketahui H = 65,00 kN, nh =
kN/m3, Ep =
kg/cm2 , Ip =
cm4.
Berdasarkan Persamaan (1) diperoleh defleksi lateral (yo) = 0,50 cm < 1 cm (defleksi maksimum yang
diperbolehkan).
Dari perhitungan (1), (2), dan (3) di atas, beban lateral tiang yang dipilih adalah nilai terkecil, H= 3,84 Ton.
2.
a.

b.
c.

KESIMPULAN
Hasil perhitungan daya dukung ultimit tiang pancang tunggal pada proyek Pembangunan Pabrik PKO
PTPN III Sei Mangkei dari data CPT (CPT-4) kedalaman 10,20 m, SPT (BH-1) kedalaman 10 m, dan tes
PDA pada kedalaman 10,20 m sebagai berikut :
Berdasarkan data CPT (Metode Meyerhoff), Qu= 67,20 ton
Berdasarkan data SPT (Metode Meyerhoff), Qu = 50,31 ton
Berdasarkan tes PDA (Kernel Tipping Ramp), Qu = 68,00 ton
Hasil perhitungan daya dukung ultimate tiang kelompok berdasarkan efisiensi, Qg = 119,10 ton
Hasil perhitungan daya dukung lateral tiang pancang tunggal diperoleh daya dukung, H= 3,84 ton dan besar
defleksi lateral sebesar 5 mm.

6. DAFTAR PUSTAKA
Das, M. B., 1941, Principles of Foundation Engineering Fourth Edition, Library of Congress Catalonging in
Publication Data.
Delta, A.R., 2011, Data Hasil Pengujian PDA proyek PKO PTPN III Sei Mangkei, Medan: PT. Alpha Rho
Delta.
Dertha, Simon, 2009, Laporan penyelidikan tanah pada proyek pembangunan PKO PTPN III Sei Mangkei.
Hadiyatmo, C.H., 2002, Teknik Fondasi 1, Jilid 2, Yogyakarta: Beta Offset.
Hardiyatmo,C.H., 2002, Teknik Pondasi 2, Jilid 4, Yogyakarta: Beta Offset.
Irsyam Mansyur, Rekayasa Pondasi, Bandung: ITB.
Lambutan dan Dayu Sriwulan, Perencanaan Pangkal Jembatan dengan Pondasi Tiang, Jurnal Teknik Sipil.
Nugroho S.A. dan Muhammad Yusa, 2007, Korelasi Penentuan Daya Dukung Tiang Cara Empirik (CPT)
dengan Pile Driven Analysis (PDA) di Kota Pekanbaru, Pekanbaru: Media Teknik Sipil.
Raharjo, P.P. dan Handoko S.G., 2005, Manual Pondasi Tiang, Jilid 3, Bandung: GEC.
Sardjono, H.S, 1988, Pondasi tiang pancang, Jilid 1, Surabaya: Sinar Jaya Wijaya.
Sardjono, H.S, 1988, Pondasi tiang pancang, Jilid 2, Surabaya: Sinar Jaya Wijaya.
Titi, H. H. and Farsakh, M. A. Y., 1999, Evaluation of Bearing Capacity of Piles from Cone Penetration Test,
Lousiana Transportation Research Center.

Anda mungkin juga menyukai