Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH FISIKA

ENERGI NUKLIR

DISUSUN OLEH
DENDI TRI RAMADHAN
XI IPA 3

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA


DINAS PENDIDIKAN
SMAN 01 SELUMA
Desa Lubuk kebur Kecamatan Seluma Kabupaten Seluma

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang sedang hangat
dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi, penemuan sumber energi
baru, pengembangan energi-energi alternatif, dan dampak penggunaan energi
minyak bumi terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik dan
banyak didiskusikan. Pemanasan global yang diyakini sedang terjadi dan akan
memasuki tahap yang mengkhawatirkan disebut-sebut juga merupakan dampak
penggunaan energi minyak bumi yang merupakan sumber energi utama saat
ini.
Dampak lingkungan dan semakin berkurangnya sumber energi minyak
bumi memaksa kita untuk mencari dan mengembangkan sumber energi baru.
Salah satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari energi
nuklir. Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan amat besar, tidak dapat
dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah satu alternatif sumber energi yang
layak diperhitungkan.
Fakta-Fakta tentang bencana yang disebabkan karena radiasi nuklir mulai
dari yang terdahsyat yang terjadi di Chernobyl, Ukraina serta yang terjadi di
Fukushima, Jepang baru baru ini menunjukkan bahwa pemanfaatan energy
nuklir perlu sebuah tinjauan ulang. Serta Memerlukan sebuah mitigasi bencana
dalam penanganan bencana tersebut.
B. Batasan masalah
Dalam makalah ini kami dari tim penulis membatasi pembahasanmasalah
pada penggunaan energi nuklir sebagai penghasil tenaga listrik.
C. Masalah
1. Apakah ketenaganukliran itu?
2. Apakah
energi nuklir bisa dimafaatkan untuk pembangkit listrik
tenaga nuklir (PLTN)?
D. Manfaat
diharapkan dapat memberikan kegunaan kepada pembaca maupun penulis.
Adapun manfaat yang terdapat dalam makalah ini adalah:

1.
2.
3.
4.

Dapat mendefinisikan arti energi


Memahami bentuk-bentuk energi
Memahami perubahan bentuk energi
Memahami Pemanfaatan Energi dalam Kehidupan Manusia
BAB II
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN ENERGI
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan
suatu perubahan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat
pada benda tersebut. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi
dapat dirubah bentuknya. Energi juga disebut tenaga. Satuan energi menurut
Satuan Internasional (SI) adalah joule (J). Sedangkan satuan energi lain yaitu
erg, kalori, dan kWh. Energi bersifat fleksible, artinya dapat berpindah dan
berubah.
Berikut dijelaskan beberapa pengertian energi menurut para ahli. Menurut
Arif Alfatah dan Muji Lestari, energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh
benda agar benda dapat melakukan usaha. Sedangkan Campbell, Reece dan
Mitchell berpendapat bahwa pengertian energi adalahkemampuan untuk
mengatur ulang suatu materi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, energi
adalah daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses
kegiatan.
Terdapat dua kategori energi yaitu energi potensial dan energi kinetik.
Terdapat banyak macam energi diantaranya energi mekanik, listrik,
elektromagnetik, kimia, panas, nuklir, angin, dll. Sebagian besar energi tersebut
harus dirubah supaya dapat digunakan.
B. Macam macam energi
1. Energi Panas, yaitu energi yang dapat menghasilkan panas. Benda yang
terbakar menghasilkan panas. Panas disebut juga kalor. Kalor merupakan
salah satu bentuk energi yang dapat mengakibatkan perubahan suhu maupun
perubahan wujud zat. Panas merupakan salah satu bentuk energi. Lilin yang
menyala dapat memutar kertas spiral yang bergantung di atasnya. Hal

tersebut membuktikan bahwa lilin yang sedang menyala memiliki energi


panas.
2. Energi Kimia adalah energi yang timbul karna adanya reaksi kimia. Energi
Kimia itu yang tersimpan dalam bahan makanan dan bahan bakar. Energi itu
akan dilepaskan jika bahan makanan atau bahan bakar mengalami reaksi
kimia.
3. Energi Listrik yaitu energi yang terdapat atau tersimpan pada arus
listrik(muatan yang bergerak). Energi listrik merupakan energi yang paling
banyak digunakan oleh manusia secara langsung. Hal itu karena energi
listrik mudah dibangkitkan dan mudah diubah bentuknya menjadi energi
bentuk lain, misalnya energi cahaya, panas, dan gerak. Energi listrik banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Energi Bunyi, yaitu energi yang terdapat dalam bunyi. Energi bunyi
terdapat pada segala jenis bunyi: orang bercakap-cakap, suara kicau burung,
suara alat musik dan sebagainya. Betulkan bunyi adalah energi? Jika
mendengar bunyi yang sangat keras, telinga kita terasa sakit. Hal itu
menunjukkan bahwa bunyi memiliki energi. Energi itulah yang merambat
dari satu tempat ke tempat yang lain. Ketika kita mendengar bunyi guntur
yang sangat keras, terkadang kaca jendela rumah kita akan ikut bergetar. Hal
ini disebabkan bunyi sebagai salah satu bentuk energi merambatkan
energinya melalui udara. Sebenarnya ketika terjadi guntur, energi yang
dimiliki guntur tidak hanya mengenai kaca rumah tetapi mengenai seluruh
bagian rumah. Akan tetapi, energi yang dimiliki Guntur tidak cukup besar
untuk menggetarkan bagian rumah yang lainnya.
5. Energi cahaya yaitu energi yang dimiliki oleh cahaya. Matahari merupakan
salah satu sumber energi cahaya. Energi cahaya dapat diperoleh dari bendabenda yang dapat memancarkan cahaya, misalnya api dan lampu. Energi
cahaya biasanya disertai bentuk energi lain seperti energi kalor (panas).
Bahkan dengan menggunakan sel surya, energi yang dipancarkan oleh
matahari dapat diubah menjadi energi listrik.

6. Energi nuklir yaitu energy yang terdapat pada inti atom. Energi nuklir
merupakan energi yang dihasilkan selama reaksi nuklir. Reaksi nuklir terjadi
pada inti atom yang pecah atau bergabung menjadi inti atom yang lain dan
partikel-partikel lain dengan melepaskan energi kalor. Reaksi nuklir terjadi
di matahari, reaktor nuklir, dan bom nuklir. Energi yang ditimbulkan dalam
reaksi nuklir sangat besar, oleh karena itu energi nuklir dapat digunakan
sebagai pembangkit listrik.
7. Energi Kinetik yaitu energi gerak. Energi kinetik adalah energi yang
dimiliki benda saat bergerak. Energi itu akan dilepaskan (hilang) jika benda
berhenti (diam). Besar energi kinetik benda ditentukan oleh massa benda
dan kecepatan gerak benda. Semakin besar massa benda dan semakin cepat
gerak benda, energi kinetiknya semakin besar. Benda yang bergerak lurus
beraturan, bergerak lurus berubah beraturan, dan bergerak melingkar
memiliki energi kinetik. Benda yang bergerak dengan kecepatan tetap
memiliki energi kinetik konstan.
8. Energi Potensial disebut juga sebagai energy diam, karna energy ini
dimiliki oleh benda-benda yang diam. Energi potensial adalah energi yang
dimiliki benda karena keadaan atau kedudukannya. Kita mengenal beberapa
energi potensial, antara lain energi potensial gravitasi, energi potensial
pegas, dan energi potensial listrik. Namun, di sini kita akan fokuskan pada
energi potensial gravitasi. Energi potensil gravitasi timbul karena adanya
gaya gravitasi. Sebagai contoh, jika kita melepaskan benda dari ketinggian
tertentu, benda itu selalu jatuh ke bawah. Hal ini terjadi karena benda itu
memiliki potensial untuk jatuh. Dengan kata lain, benda itu memiliki energi
potensial gravitasi.
9. Energi Pegas. Semua benda yang elastis atau lentur memiliki energi pegas.
Contoh benda elastic antara lain pegas, per, busur panah, trampolin, dan
ketapel. Jika kamu menekan, menggulung, atau meregangkan sebuah benda
elastis, setelah kamu melepaskan gaya yang kamu berikan maka benda
tersebut akan kembali ke bentuk semula. Ketika benda tersebut kamu beri

gaya maka benda memiliki energi potensial. Ketika gaya kamu lepaskan,
energi potensial pada benda berubah menjadi energi kinetik.
C. ENERGI NUKLIR
Energi potensial nuklir adalah energi potensial yang terdapat pada
partikel di dalam nukleus atom.
Partikel nuklir seperti proton dan neutron tidak terpecah di dalam proses
reaksi fisi dan fusi, tapi kumpulan dari mereka memiliki massa lebih rendah
daripada jika mereka berada dalam posisi terpisah/ sendiri-sendiri. Adanya
perbedaan massa ini dibebaskan dalam bentuk panas dan radiasi di reaksi
nuklir (panas dan radiasinya mempunyai massa yang hilang, tapi terkadang
terlepas ke sistem, dimana tidak terukur). Energi matahari adalah salah satu
contoh konversi energi ini. Di matahari, proses fusi hidrogen mengubah 4
miliar ton materi surya per detik menjadi energi elektromagnetik, yang
kemudian diradiasikan ke angkasa luar.
D. HIPOTESIS
Ketenaganukliran dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) adalah
sumber tenaga yang berasal dari nuklir dan energi nuklir dapat dimanfaatkan
untuk pembangkit listrik yaitu pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
BAB III
PEMBAHASAN
A. ENERGI NUKLIR
Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam
mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa
inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu mekanisme produksi
energi nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir.

Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh partikel (misalnya neutron) dapat
membelah menjadi dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain.
Mekanisme semacam ini disebut pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi
fisi adalah uranium yang ditumbuk (atau menyerap) neutron lambat.
Reaksi fisi uranium seperti di atas
menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan. Neutron ini
dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk membentuk reaksi
fisi berikutnya. Mekanisme ini terus terjadi dalam waktu yang sangat cepat
membentuk reaksi berantai tak terkendali. Akibatnya, terjadi pelepasan energi
yang besar dalam waktu singkat. Mekanisme ini yang terjadi di dalam bom
nuklir yang menghasilkan ledakan yang dahsyat. Jadi, reaksi fisi dapat
membentuk reaksi berantai tak terkendali yang memiliki potensi daya ledak
yang dahsyat dan dapat dibuat dalam bentuk bom nuklir.

reaksi fisi berantai (sumber: www.scienceclarified.com)


Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi yang
dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih
berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus dibuat
lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor nuklir.
Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam reaktor yang
terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk

keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian dan untuk


membangkitkan listrik.

reaksi fisi berantai terkendali (sumber: www.atomicarchive.com)


Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah neutron dibatasi sehingga
hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk pembelahan inti berikutnya.
Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai terkendali yang energi yang
dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang berguna.

B. REAKTOR NUKLIR
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan untuk
keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara
terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak
memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator
neutron, batang kendali, dan perisai beton.

skema reaktor nuklir (sumber: http://personales.alc.upv.es)


Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan mengalami
fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar adalah uranium
U. elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang ditempatkan di dalam
teras reaktor.

Neutron-neutron yang dihasilkan dalam fisi uranium berada dalam


kelajuan yang cukup tinggi. Adapun, neutron yang memungkinkan terjadinya
fisi nuklir adalah neutron lambat sehingga diperlukan material yang dapat
memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini dijalankan oleh moderator
neutron yang umumnya berupa air. Jadi, di dalam teras reaktor terdapat air
sebagai moderator yang berfungsi memperlambat kelajuan neutron karena
neutron akan kehilangan sebagian energinya saat bertumbukan dengan
molekul-molekul air.
Fungsi pengendalian jumlah neutron yang dapat menghasilkan fisi nuklir
dalam reaksi berantai dilakukan oleh batang-batang kendali. Agar reaksi
berantai yang terjadi terkendali dimana hanya satu neutron saja yang diserap
untuk memicu fisi nuklir berikutnya, digunakan bahan yang dapat menyerap
neutron-neutron di dalam teras reaktor. Bahan seperti boron atau kadmium
sering digunakan sebagai batang kendali karena efektif dalam menyerap
neutron.
Batang kendali didesain sedemikian rupa agar secara otomatis dapat
keluar-masuk teras reaktor. Jika jumlah neutron di dalam teras reaktor melebihi
jumlah yang diizinkan (kondisi kritis), maka batang kendali dimasukkan ke
dalam teras reaktor untuk menyerap sebagian neutron agar tercapai kondisi
kritis. Batang kendali akan dikeluarkan dari teras reaktor jika jumlah neutron di
bawah kondisi kritis (kekurangan neutron), untuk mengembalikan kondisi ke
kondisi kritis yang diizinkan.
Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi nuklir
dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah
pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam
reaktor tidak menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan
oleh perisai beton yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui
sangat efektif menyerap sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan
sebagai bahan perisai.
C. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR
Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor
nuklir

dapat

dimanfaatkan

untuk

membangkitkan

listrik.

Instalasi

pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik


tenaga nuklir (PLTN).

skema pembangkit listrik tenaga nuklir (sumber: http://reactor.engr.wisc.edu)


Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized
water reactor/PWR) yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang
dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh
batang-batang bahan bakar. Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor
bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas
dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin
menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju
reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa
kembali ke dalam reaktor.
Untuk menjaga agar air di dalam reaktor (yang berada pada suhu 300oC)
tidak mendidih (air mendidih pada suhu 100 oC dan tekanan 1 atm), air dijaga
dalam tekanan tinggi sebesar 160 atm. Tidak heran jika reaktor ini dinamakan
reaktor air bertekanan.
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TENAGA NUKLIR
a) Kelebihan Energi Nuklir
1. Menghasilkan energi dalam jumlah besar
Reaksi nuklir melepaskan energi satu juta kali lebih banyak dibandingkan
dengan energi air dan angin. Oleh karena itu, sejumlah besar tenaga listrik
dapat dihasilkan melalu energi nuklir. Saat ini, sekitar 10-15% dari listrik di
dunia dihasilkan melalui energi nuklir. Dapat diperkirakan bahwa 1kg
uranium-235 menghasilkan energi sekitar 1500 ton batu bara.

2. Gas rumah kaca


Keuntungan terbesar dari energi nuklir adalah bahwa gas rumah kaca
seperti karbon dioksida, metana, ozon, dan chlorofluorocarbon tidak
dilepaskan selama reaksi nuklir. Gas rumah kaca adalah ancaman besar
karena menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim.
3. Polusi udara
Pembakaran bahan bakar minyak menyebabkan produksi karbondioksida.
Ini adalah ancaman bagi lingkungan serta kehidupan semua makhluk.
Produksi energi nuklir tidak memancarkan asap, maka tidak ada polusi
udara. Namun, pembuangan limbah radioaktif merupakan masalah besar.
4. Bahan bakar
Reaktor nuklir menggunakan uranium sebagai bahan bakar. Reaksi fisi dari
sejumlah kecil uranium menghasilkan sejumlah besar energi. Meski saat ini
cadangan uranium yang ditemukan di bumi diperkirakan hanya dapat
berlangsung untuk 100 tahun, menggunakan energi ini tidak tergantung pada
bahan bakar minyak yang harus senantiasa ditambang.
Tanpa adanya faktor human error, kecelakaan, atau bencana alam, maka
reaktor nuklir akan bekerja dengan sangat baik untuk waktu yang lama.
Selain

itu

juga

membutuhkan

sangat

sedikit

orang

untuk

mengoperasikannya, meski akhirnya berdampak pada pengangguran.


b) Kelemahan energi nuklir
1. Radiasi
Kebocoran radiasi adalah salah satu kelemahan terbesar dari energi nuklir.
Radiasi yang kontak dengan lingkungan mengakibatkan kerusakan parah
pada ekosistem dan hilangnya nyawa.
2. Bahan bakar
Meskipun reaktor nuklir menghasilkan sejumlah besar energi, reaktor
nuklir tergantung pada uranium, yang merupakan bahan bakar terbatas.
Setelah habis, reaktor nuklir akan tetap menempati lahan tersebut dan
mencemari lingkungan.
3. Senjata nuklir
Energi ini dapat digunakan untuk memproduksi dan proliferasi senjata
nuklir. Senjata nuklir menggunakan fisi, fusi, atau kombinasi dari reaksi
keduanya untuk tujuan merusak. Ini adalah ancaman besar bagi dunia

karena dapat menyebabkan kerusakan besar-besaran. Efek buruknya dapat


diamati, contohnya adalah bom atom Nagasaki dan Hiroshima.
4. Biaya
Meskipun sejumlah besar energi dapat dihasilkan dari pembangkit listrik
tenaga nuklir, hal itu memerlukan biaya yang sangat besar. Sementara itu
reaktor nuklir akan bekerja selama uranium masih tersedia.
5. Limbah nuklir
Limbah yang dihasilkan setelah reaksi fisi mengandung unsur tidak stabil.
Hal ini sangat berbahaya bagi lingkungan serta kesehatan manusia, dan
akan tetap begitu selama ratusan tahun. Perlu penanganan serius dan harus
terisolasi dari lingkungan hidup. Hal ini sangat sulit untuk menyimpan
elemen radioaktif untuk jangka waktu lama.
6. Transportasi
Transportasi bahan bakar uranium dan limbah radioaktif sangat sulit.
Uranium memancarkan sejumlah radiasi, dan karenanya harus ditangani
dengan hati-hati. Limbah nuklir yang dihasilkan lebih berbahaya dan
membutuhkan perlindungan ekstra. Semua sarana transportasi harus
mengikuti standar keamanan internasional.

E. DESAIN PROTOTIPE

A. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir


Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali di dalam reaktor
nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Instalasi pembangkitan
energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir
(PLTN).
Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized
water reactor/PWR) yang skemanya ditunjukkan dalam gambar. Energi yang
dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa kalor atau panas yang dihasilkan oleh
batang-batang bahan bakar. Kalor atau panas dialirkan keluar dari teras reaktor
bersama air menuju alat penukar panas (heat exchanger). Di sini uap panas
dipisahkan dari air dan dialirkan menuju turbin untuk menggerakkan turbin
menghasilkan listrik, sedangkan air didinginkan dan dipompa kembali menuju

reaktor. Uap air dingin yang mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa
kembali ke dalam reaktor.
Untuk menjaga agar air di dalam reaktor (yang berada pada suhu 300 oC)
tidak mendidih (air mendidih pada suhu 100oC dan tekanan 1 atm), air dijaga
dalam tekanan tinggi sebesar 160 atm. Tidak heran jika reaktor ini dinamakan
reaktor air bertekanan
B. Dampak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
1.

Dampak Positif
Pertimbangan pemanfaatan energi nuklir sebagai pembangkit listrik (PLTN)
adalah

penghematan

penggunaan

sumberdaya

nasional,

mengurangi

ketergantungan terhadap minyak bumi, batubara dan gas bumi, mengurangi emisi
gas rumah kaca secara signifikan, serta meningkatkan ketahanan dan kemandirian
pasokan energi untuk mendukung pembangunan nasional jangka panjang.
Pembangkit listrik berbasis nuklir dianggap lebih ramah lingkungan
daripada pembangkit listrik berbasis bahan bakar minyak.Emisi karbon dioksida
pembangkit energi nuklir lebih rendah daripada batu bara, minyak bumi,gas
alam,bahkan

hidroenergi

dan

pembangkit

energi

surya.Ketiga,

alasan

ekonomis.Harga listrik yang dihasilkan nantinya akan lebih murah karena biaya
produksi bisa ditekan. Sebagai perbandingan, 1 kg uranium sebagai bahan baku
nuklir,setara dengan 1.000 3.000 ton batu bara.
2.

Dampak Negatif
Meskipun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir banyak manfaatnya, akan tetapi
jika suatu saat terjadi kebocoran reactor nuklir akan berakibat fatal. Seperti yang
terjadi di Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan
telontar 1500 meter ke udara, yang membuat radiasi paparan sampai jauh ke
Eropa. Selain memicu evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi kejadian, dampak
kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya
kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian. Bahkan sampai saat ini
daerah tersebut dibiarkan tanpa berpenghuni.

Sekitar 60% anak ukrania mengalami kanker gondok, 10% anak menalami
gangguan mental, banyak anak mengalami kelainan genetik. Sebagia besar anak
Ukrania diduga telah mengalami kelainan pertahanan tubuh setelah terjadinya
peristiwa itu. Bahkan beberapa hewan mengalami kerlainan genetik.
Pada tahun 1990 1998, didapatkan terjadi peningkatan kasus kanker
kelenjar gondok sebanyak 1.791 kasus pada anak-anak Ukraina, yang hidup di
wilayah di sekitar Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl. Para ahli telah
menghubungkan semua penyakit kanker kelenjar gondok ini dengan kecelakaan
nuklir Chernobyl.
Baru- baru ini Gempa bumi yang disusul adanya tsunami yang melanda
Jepang pada Jumat (12/3) kemarin menimbulkan potensi bahaya baru. Hal ini
disebabkan adanya beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Jepang
yang mengalami kerusakan. San ini memicu adanya ancaman bahaya kontaminasi
radioaktif yang muncul ke permukaan.
Radioaktif adalah sejenis zat yang berada di permukaan atau di dalam benda
padat, cair atau gas yang mana kehadirannya berbahaya bagi tubuh manusia.
Radioaktif berasal dari radionuklida (radioisotop) sebuah inti tak stabil akibat
energi yang berlebihan.
Menurut situs atomicarchive.com, setidaknya ada tujuh efek yang berbahaya
bila tubuh manusia terkena bocoran radioaktif dari PLTN.
1.

Rambut: rambut akan menghilang dengan cepat bila terkena radiasi di 200
Rems atau lebih. Rems merupakan satuan dari kekuatan radioaktif.

2.

Otak: sel-sel otak tidak akan rusak secara langsung kecuali terkena radiasi
berkekuatan 5000 Rems atau lebih. Seperti halnya jantung, radiasi membunuh selsel saraf dan pembuluh darah dan dapat menyebabkan kejang dan kematian
mendadak.

3.

Kelenjar Gondok: kelenjar tiroid sangat rentan terhadap yodium radioaktif.


Dalam jumlah tertentu, yodium radioaktif dapat menghancurkan sebagian atau
seluruh bagian tiroid.

4.

Sistim Peredaran Darah: ketika seseorang terkena radiasi sekitar 100 Rems,
jumlah limfosit darah akan berkurang, sehingga korban lebih rentan terhadap
infeksi. Gejala awal ialah seperti penyakit flu. Menurut data saat terjadi ledakan

Nagasaki dan Hiroshima, menunjukan gejala dapat bertahan selama 10 tahun dan
mungkin memiliki risiko jangka panjang seperti leukimia dan limfoma.
5.

Jantung: bila terkena radiasi berkekuatan 1000 sampai 5000 Rems akan
mengakibatkan kerusakan langsung pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan
gagal jantung dan kematian mendadak.

6.

Saluran Pencernaan: radiasi dengan kekuatan 200 Rems akan menyebabkan


kerusakan pada lapisan saluran usus dan dapat menyebabkan mual, muntah dan
diare berdarah.

7.

Saluran Reproduksi: saluran reproduksi akan merusak saluran reproduksi


cukup dengan kekuatan di bawah 200 Rems. Dalam jangka panjang, korban
radiasi akan mengalami kemandulan.
Melihat bahayanya dampak dari radiasi radioaktif ini, pemerintah Jepang
langsung menetapkan kondisi siaga menyusul potensi kebocoran radioaktif pada
lima reaktor nuklir di dua lokasi. Tiga ribu warga yang tinggal di sekitar reaktor
nuklir Fukushima Daiichi dengan radius 10 km langsung dievakuasi.Sebanyak
14.000 warga yang tinggal di bagian timur laut Jepang masih di lokasi Daiichi,
turut juga diungsikan setelah mendapat peringatan dari Tokyo Electric Power Co.
Jepang mempunyai 54 reaktor dan 10 di antaranya telah ditutup terkait bencana
gempa dan tsunami yang menimpa wilayahnya. Sebanyak 30 persen pasokan
listrik di Jepang berasal dari tenaga nuklir.
C. Mitigasi Kebocoran Nuklir
Untuk menghindari banyaknya korban akibat kebocoran reactor nuklir pada
PLTN, dapat menggunakan beberapa cara yaitu :
Penanggulangan awal
1.

Teknologi PLTN harus menggunakan standar internasional dengan teknologi


yang terpercaya dari Negara- Negara yang sudah berpengalaman dalam bidang
ketenaganukliran.

2.

Penempatan PLTN harus berada jauh dari permukiman padat penduduk untuk
menghindari resiko sekecil mungkin serta harus ditempatkan di wilayah yang
stabil.

3.

Melakukan perawatan dan pengecekan secara kontinyu untuk meminimalisir


resiko.

Setelah terjadi kebocoran


1.

Harus segera mengevakuasi masyarakat sekitar keluar dari radius resiko radiasi
sampai batas waktu tertentu.

2.

Bagi semua orang yang telah berada dalam erea daerah paparan harus segera
dilakukan skrening tes adanya kontaminasi radiasi dalam tubuhnya. Bila terdapat
masyarakat yang terkontaminasi harus segera diisolasi dan dilakukan perawatan
dan pemantauan kesehatannya.

3.

Semua masyarakat dalam paparan bencana kebocoran reaktor nukklirsementara


belum diungsikan harus tinggal di dalam rumah dan tidak boleh enyalakan AC
untuk mencegah kontaminasi dengan udara luar. Masyarakat juga dilarang
mengkonsumsi air kran, sayuran, buah-buan ataubahan makanan yang telah
terkontaminasi dengan udara luar.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ketenaganukliran sangat banyak manfaatnya karena menggunakan bahan
bakar yang murah dan mempunyai reaksi berkesinambungan dan tidak
memiliki residu yang mengganggu lingkungan seperti lapisan ozon dan
mengurangi tingkat global warming. Juga bias dimanfaatkan untuk tenaga
listrik. Tetapi Ketenaganukliran juga memiliki banyak dampak negatif jika
dalam pemanfaatanya tidak maksimal, seperti residu zat radioaktif sisa reaksi
dalam reactor nuklir yang hanya bias terurai selama 24000 tahun.
Ketenaganukliran juga biasa dimanfaatkan oleh suatu Negara untuk
dijadikan senjata pemusnah massal. Jika terjadi kebocoran reactor pada
pembangkit listrik tenaga nuklir, akan berakibat fatal, seperti yang terjadi di
Chirnobyl, ukraina dan Fukushima Jepang.

Dalam mitigasi bencana nuklir, sebelum terjadi kebocoran nuklir,


pembuatan

PLTN

harus

sesuai

dengan

standar

internasional

untuk

meminimalisir bencana, jika sudah terjadi kebocoran, evakuasi adalah hal yang
paling penting untuk mengurangi korban.
B. SARAN
Pembuatan PLTN memang sangat menguntungkan berbagai pihak, tetapi
juga dapat berakibat fatal jika terjadi sesuatu, oleh karena itu pengolahan
energy nuklir harus memperhatikan dampak dampak negative yang akan terjadi
kelak.

DAFTAR PUSTAKA
http://mediaanakindonesia.wordpress.com/2011/03/14/dampak-kebocoran-nuklirbagi-manusia/ 28 maret 2011 pukul 00.13
http://aliusman.wordpress.com/2010/07/26/pltn-aman-dan-ramah-lingkungan/
28 maret 2011 pukul 00.30
http://regional.kompas.com/read/2011/03/18/03544387/Manfaat.dan.Dampak.PLT
N.Tidak.Sebanding 27 maret 2011 pukul 22.30
http://www.lintasberita.com/go/1778514 27 maret 2011 pukul 21.09

Anda mungkin juga menyukai