1. Definisi
Askariasis adalah suatu infeksi pada usus kecil yang
disebabkan oleh Ascaris lumbricoides. Ascaris lumbricoides
merupakan cacing bulat besar yang biasanya bersarang dalam usus
halus. Adanya cacing didalam usus penderita akan mengadakan
gangguan keseimbangan fisiologi yang normal dalam usus,
mengadakan iritasi setempat sehingga mengganggu gerakan
peristaltik dan penyerapan makanan.
Cacing ini merupakan parasit yang kosmopolit yaitu
tersebar di seluruh dunia, lebih banyak di temukan di daerah
beriklim panas dan lembab. Di beberapa daerah tropik derajat
infeksi dapat mencapai 100% dari penduduk. Pada umumnya lebih
banyak ditemukan pada anak-anak berusia 5-10 tahun sebagai host
(penjamu).
seperti
ditunjukkan
oleh
penelitian
albumin
dan
Bila cacing masuk ke dalam saluran empedu, terjadi kolik yang berat
disusul kolangitis supuratif dan abses multiple. Untuk menegakkan diagnosis pasti
harus ditemukan cacing dewasa dalam tinja atau muntahan penderita dan telur
cacing dengan bentuk yang khas dapat dijumpai dalam tinja atau didalam cairan
empedu penderita melalui pemeriksaan mikroskopik.
5. Contoh Kasus
I. Identitas Penderita
Nama
: An.I
Umur
: 2 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Aceh Timur
Suku
: Aceh
Agama
: Islam
umur 4 bulan
2 bulan yang lalu dari BAB pasien juga keluar cacing sebesar
selang infus sebanyak 1 ekor
: Sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Heart rate
: 115 x / menit
Respiratory rate
: 25 x / menit
Temperatur
: 37.7 C
BBS
: 8 kg
PB
: 76 cm
Status gizi
BB/U
TB/U
BB/TB
Kesan
: gizi kurang
o Status Generalis
Kulit
Warna
: Sawo matang
Turgor
: Kembali cepat
Ikterus
: (-)
Wajah
: simetris
Rambut
: hitam
Mata
Kepala
: DBN
Hidung
: Sekret (-/-)
Mulut
Inspeksi
: Simetris
Palpasi
Leher
Thorax
Thorax anterior
Inspeksi
Kanan
Kiri
Simetris, Retraksi (-), bentuk Simetris, Retraksi (-), bentuk
dada
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
normal,
pernafasan dada
normal,
pernafasan
thorakoabdominal
thorakoabdominal
Fremitus (N)
Fremitus (N)
Sonor
Sonor
Vesikuler (N), Ronkhi (+), Vesikuler (N), Ronkhi
Wheezing (-)
(-),
Wheezing (-)
Thorax posterior
Kanan
Kiri
Simetris, Retraksi (-)
Simetris, Retraksi (-)
Fremitus (N)
Fremitus (N)
Sonor
Sonor
Vesikuler (N), Ronkhi (-), Vesikuler (N), Ronkhi
Wheezing (-)
(-),
Wheezing (-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: ICS III
Kiri
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
: Peristaltik menurun
Palpasi
Perkusi
Genetalia
Anus
Ekstremitas
Superior
Ekstremitas
Inferior
Kanan
Kiri
Sianosis
Kekuatan
Reflek
5
N
5
N
5
N
5
N
fisiologis
Reflek
Patologis
V. ASSESMENT
Ascariasis + Gizi Kurang
6. Penatalaksanaan
Edukasi kesehatan memberikan pesan berikut akan mengurangi jumlah
orang yang terinfeksi penyakit askariasis:
-
Obat ini adalah obat cacing berspektrum luas dengan toleransi hospes yang
baik. Diberikan satu tablet (100 mg) dua kali sehari selama tiga hari, tanpa melihat
umur, dengan menggunakan obat ini sudah dilaporkan beberapa kasus terjadi
migrasi ektopik.
2. Pirantel Pamoat.
Dosis tunggal sebesar 10 mg/kg berat badan adalah efektif untuk
menyembuhkan kasus lebih dari 90 %. Gejala sampingan, bila ada adalah ringan
dan obat ini biasanya dapat diterima (welltolerated). Obat ini mempunyai
keunggulan karena efektif terhadap cacing kremi dan cacing tambang. Obat
berspektrum luas ini berguna di daerah endemik dimana infeksi multipel berbagai
cacing Nematoda merupakan hal yang biasa.
3. Levamisol Hidroklorida.
Obat ini agaknya merupakan obat anti-askaris yang paling efektif yang
menyebabkan kelumpuhan cacing dengan cepat. Obat ini diberikan dalam dosis
tunggal yaitu 150 mg untuk orang dewasa dan 50 mg untuk orang dengan berat
badan <10 kg. Efek sampingan lebih banyak dari pada pirantel pamoat dan
mebendazol.
4. Garam Piperazin.
Obat ini dipakai secara luas, karena murah dan efektif, juga untuk
Enterobius vermicularis, tetapi tidak terhadap cacing tambang. Piperazin sitrat
diberikan dalam dosis tunggal sebesar 30 ml (5 ml adalah ekuivalen dengan 750
mg piperazin). Reaksi sampingan lebih sering daripada pirantel pamoat dan
mebendazol. Ada kalanya dilaporkan gejala susunan syaraf pusat seperti berjalan
tidak tetap (unsteadiness) dan vertigo.
5. Albendazole
Albendazole mempunyai aktivitas anthelmintik yang besar. Selain bekerja
terhadap cacing dewasa, Albendazole telah terbukti mempunya aktivitas larvisidal
dan ovisidal obat ini secara selektip bekerja menghambat pengambilan glukosa
oleh usus cacing dan jaringan dimana larva bertempat tinggal. Akibatnya terjadi
pengosongan cadangan glikogen dalam tubuh parasit yang mana menyebabkan
8. Prognosis