ISSN 1858-3881
__________________________________________________________________________________________________________________
Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2
Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Email: yellarisalestari@gmail.com
Abstrak: Pembangunan di kota-kota besar yang semakin lama semakin berkembang. Dalam pembangunan,
ruang terbuka sendiri memiliki proporsi sebesar 30% dari pembangunan dalam suatu kawasan. Semakin
sedikitnya ruang terbuka dalam suatu kawasan, maka semakin berkurangnya tempat yang tersedia bagi
masyarakat untuk dijadikan sebagai tempat interaksi. Berkurangnya ketersediaan tempat interaksi tersebut
dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan dalam penyediaan ruang
terbuka hijau di Kota Semarang adalah normalisasi Sungai Banjir Kanal Barat. Dalam normalisasi Sungai Banjir
Kanal Barat, juga terdapat pembangunan river amenity atau area kenyamanan yang terbagi menjadi 7 area.
Salah satu area yang sudah banyak dikunjungi oleh masyarakat adalah area D yang difungsikan sebagai
kelestarian lanskap sungai, tempat bersejarah, dan olahraga & rekreasi. Meskipun proyek belum selesai dan
masyarakat sudah mulai banyak yang mengunjungi, maka perlu mengeidentifikasi mengenai kualitas ruang
terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung. Oleh karena itu, perlu dilakukannya
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat
kenyamanan pengunjung pada pengembangan area D di Banjir Kanal Barat Semarang. Adapun metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis yaitu analisis
crosstab. Dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa secara keseluruhan kualitas ruang
terbuka publik memiliki hubungan yang cukup erat dan saling berkaitan dengan tingkat kenyamanan
pengunjung area D. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ruang terbuka publik yang berkualitas
merupakan ruang terbuka publik yang mampu memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya, dan juga
semakin tinggi tingkat kenyamanan pengunjung, maka semakin berkualitas pula ruang terbuka publik tersebut.
Kata Kunci: Ruang Terbuka Publik, Kualitas Ruang Publik, Tingkat Kenyamanan Pengunjung
Abstract: The development in a big city, prioritize on the development. In the development, an open space itself
has a proportion of 30 % of its development in an area. Less of an open space in an area, so the place for society
to be used as a place of interaction will decrease. A reduction in the availability of interaction place can affect
the social lives of the people. One of the efforts made in the provision of green open space in the city of
semarang is normalization of Banjir Kanal Barat river. In the normalization of Banjir Kanal Barat river, there is
also the development of river amenity that is divided into 7 area. One of area that many people visited is D
area, functioned as the preservation of river landscapes, historic place, and sports & recreation. Although the
projects of normalization have not completed, many people visit there, we need to identify about the quality of
public open space in accordance with the level of comfort visitors. Therefore, need to do a research aimed at to
know the relationship between the quality of public open with the level of comfort visitors in the development of
D area in the Banjir Kanal Barat River Semarang. The research methods and analysis used in this research is a
quantitative method and crosstab analysis. From the results of the analysis, can be known that the overall of
quality of public open space having the closely and related relationship with the level of comfort visitors in D
area. Therefore can be concluded that public open space which has a quality is a public open space being able to
provide comfort for visitors, and also due to increasing the level of comfort visitors, so, the pblic open space
mure qualified.
Keywords: Public Open Space, Quality Of Public Space, Visitor's Comfort Level.
Ruang; Vol. 1; No. 1; Th. 2013; Hal. 181-190
| 181
Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Pada Pengembangan Area D Di Banjir Kanal Barat
PENDAHULUAN
Ruang terbuka merupakan elemen
penting dalam perancangan kawasan yang
memperhatikan estetika lingkungan. Selain
itu, ruang terbuka juga sebagai penyeimbang
dalam pembangunan di suatu kawasan. Fungsi
ruang terbuka berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat, dimana ruang terbuka memenuhi
kebutuhan yang menunjang segala aktivitas.
Kebutuhan yang dimaksud seperti yang
terdapat dalam buku karya Mohammad
Danisworo yang berjudul Perancangan
Urban, antara lain; kebutuhan cahaya
matahari dan sirkulasi udara, kesan
persepektif dan vista pada pemandangan
kota, kebutuhan rekreasi dan komunikasi
sosial, kebutuhan keseimbangan ekosistem,
kebutuhan penghubung suatu tempat dengan
tempat yang lain. Pada pembangunan saat ini
kurang memperhatikan ketersediaan ruang
terbuka yang dijadikan sebagai ruang publik.
Hal ini dapat menyebabkan kurangnya
ketersedian tempat berinteraksi antar
masyarakat
yang
berpengaruh
pada
kehidupan sosial masyarakat.
Ruang terbuka publik tidak hanya
berbentuk taman, melainkan dapat berbentuk
lapangan, pasar, playground, bantaran sungai
dan sebagainya. Sungai sebagai sumber air
memiliki fungsi yang penting dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat dan juga
berfungsi sebagai sarana penunjang utama
dalam meningkatkan pembangunan nasional.
Melihat fungsi sungai yang tidak kecil dalam
kehidupan,
maka
perlu
dilakukannya
pengaturan
sungai
yang
meliputi
perlindungan, pengembangan, pengunjungan
dan pengendalian sungai dari segala bentuk
pencemaran yang mengakibatkan tidak
berfungsinya kembali sungai yang tidak sesuai
dengan kualitas yang sebenarnya.
Pengaturan sungai tersebut juga dapat
mengatasi banjir. Salah satu bentuk
pengaturan sungai untuk mengatasi banjir
adalah normalisasi sungai. Normalisasi sungai
merupakan upaya untuk menciptakan kondisi
sungai dengan lebar dan kedalaman tertentu,
182|
Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Pada Pengembangan Area D Di Banjir Kanal Barat
GAMBAR 1
DELINIASI WILAYAH STUDI
| 183
Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Pada Pengembangan Area D Di Banjir Kanal Barat
Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Pada Pengembangan Area D Di Banjir Kanal Barat
yaitu
siapa
saja
yang
secara
kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, apabila
dipandang orang yang kebetulan ditemui
cocok sebagai sumber data. Dalam penelitian
ini, jumlah sampel ditetapkan berdasarkan
waktu dilakukannya aktivitas, 50 pengunjung
di hari libur (weekend) dan 50 pengunjung di
hari kerja berdasarkan waktu kunjungan yaitu
pagi, siang sampai sore dan malam hari. Jadi,
jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebesar 100 sampel. Selain
ditentukan berdasarkan waktu aktivitas,
jumlah sampel juga dikategorikan berdasarkan
usia, yaitu usia dibawah 17 tahun, 18-25
tahun, dan diatas 25 tahun, yang kemudian
disebar disepanjang area D.
Selain itu, juga menggunakan purposive
sampling yang merupakan teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif,
Kualitatif, dan R&D 2008: 85). Oleh karena itu,
narasumber yang menjadi sasaran dalam
penelitian ini ditekankan pada pihak tertentu,
seperti instansi pemerintahan yaitu Balai
Besar Wilayah Sungai Pemali Juana, dan tokoh
masyarakat yang memiliki peran dalam
pengelolaan area D.
Adapun analisis yang digunakan dalam
penelitian untuk menjawab pertanyaan dan
mencapai tujuan penelitian yang sesuai
dengan sasaran penelitian, antara lain:
Identifikasi Karakteristik Pengunjung
Identifikasi
karakteristik
pengunjung
bertujuan untuk mengetahui kebutuhan
fasilitas yang dapat menunjang aktivitas yang
terdapat di area D. Dengan mengetahui
kebutuhan dari pengunjung maka, dapat
dengan mudah dilakukan pengembangan dan
penataan area D yang sesuai dengan
kebutuhan dan dapat melayani pengunjung.
Dalam melakukan identifikasi karakteristik
pengunjung area D menggunakan analisis
kuantitatif deskriptif. Karakteristik pengunjung
dapat dilihat dari karakteristik sosial-ekonomi
dan karakteristik pola kunjungan. Hasil dari
analisis ini adalah peneliti dapat mengetahui
karakteristik
pengunjung
serta
dapat
teridentifkasinya kebutuhan pengunjung
dalam memanfaatkan area D.
Ruang; Vol. 1; No. 1; Th. 2013; Hal. 181-190
Variabel
Terikat
Variabel
Kualitas
Fungsional
Indikator
Aktivitas
Lama waktu kunjungan
Kondisi pedestrian
Kondisi
parkir
kendaraan pengunjung
| 185
Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Pada Pengembangan Area D Di Banjir Kanal Barat
Variabel
Kualitas Visual
Kualitas
Lingkungan
Variabel
Bebas
Tingkat
Kenyamanan
Pengunjung
Indikator
Pendapat pengunjung
mengenai
pembangunan area D
Keberadaan Pedagang
Pendapat pengunjung
mengenai penghijauan
di area D
Pengelolaan
dan
Perawatan
Sirkulasi
Iklim
Kebisingan
Aroma
Keamanan
Kebersihan
Keindahan
HASIL PEMBAHASAN
Karakteristik Pengunjung, terbagi menjadi
dua, yaitu karakteristik sosial-ekonomi dan
pola kunjungan. Karakteristik sosial-ekonomi
terdiri dari jenis kelamin, usia pengunjung,
tempat tinggal pengunjung, dan status
pekerjaan. Perbandingan jumlah pengunjung
pria dan wanita di ruang terbuka publik area D
hampir sama. Jumlah pengunjung pria
sebanyak 55% dan jumlah pengunjung wanita
sebanyak 45% dari 100 responden, sehingga
dapat disimpulkan bahwa ruang publik area D
diminati oleh siapa saja, baik pria maupun
wanita
Kelompok usia pengunjung area D
terdiri dari 17 tahun, 18 -25 tahun, dan >25
tahun. Dari 100 responden, kelompok usia 1825 tahun lebih banyak mengunjungi area D
dengan persentase jumlah yaitu 56%. Selain
itu, kelompok usia diatas 25 tahun juga
memiliki jumlah yang lebih besar dari
kelompok usia di bawah 17 tahun. Hal ini
didukung dengan pengamatan langsung
dimana banyak orang tua dengan umur diatas
25 tahun mengunjungi area D dengan tujuan
mengajak anak bermain dan rekreasi bersama
keluarga. Untuk usia di bawah 17 tahun dan
18 sampai 25 tahun merupakan pelajar atau
mahasiswa yang mengunjungi area D bersama
kerabat.
Dari hasil pengolahan tersebut maka
dapat diketahui bahwa area D dapat menarik
pengunjung yang rumahnya jauh dari area D
Ruang; Vol. 1; No. 1; Th. 2013; Hal. 181-190
Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Pada Pengembangan Area D Di Banjir Kanal Barat
Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Pada Pengembangan Area D Di Banjir Kanal Barat
43
75
49
<2 jam
39
Rekreasi
0
20
40
60
Jumlah Pengunjung
80
GAMBAR 2
KUALITAS FUNGSIONAL
Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Pada Pengembangan Area D Di Banjir Kanal Barat
Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Pada Pengembangan Area D Di Banjir Kanal Barat
| 190