REFERAT
REFERAT
PENDAHULUAN
A. Pengertian dan Epidemiologi
Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf,
disamping tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor otak bersifat jinak maupun
ganas dan timbul didalam otak, meningen dan tengkorak. Tumor ini dapat bersifat
primer ataupun merupakan metastase dari tumor pada organ lainnya.1
Tumor otak primer (80 %), sekunder (20 %). Tumor primer kira-kira 50%
adalah glioma, 20 % meningioma, 15 % adenoma dan 7 % neurinoma. Pada orang
dewasa 60 % terletak di supratentorial, sedangkan pada anak-anak 70 % terletak di
infratentorial. Tumor yang paling banyak ditemukan pada anak adalah tumor
serebellum yaitu meduloblastoma dan astrositoma.Statistik primer adalah 10 % dari
semua proses neoplasma dan terdapat 3 7 penderita dari 100.000 orang penduduk.6
Diagnosis tumor intrakranial ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan
pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan
pemeriksaan klinis sulit menegakkan diagnosis tumor intrakranial dan membedakan
benigna atau maligna, karena gejala klinis yang ditemukan tergantung dari lokasi
tumor, kecepatan pertumbuhan masa tumor, dan cepatnya timbul gejala tekanan tinggi
intrakranial serta efek dari masa tumor kejaringan otak yang dapat menyebabkan
kompresi, infasi, dan destruksi dari jaringan otak. Walaupun demikian ada beberapa
jenis tumor yang mempunyai predileksi lokasi sehingga memberikan gejala yang
spesifik dari tumor intrakranial. Dengan pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi
dapat dibedakan tumor benigna dan maligna.2
B. Penanganan
Tindakan terhadap tumor otak adalah paliatip dan melibatkan penghilangan atau
mengurangi simtomatologi serius. Pendekatan terapeutik ini mencakup radiasi, yang
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
yaitu
prosenchephalon,
mesensephalon,
rhombhencephalon,
untuk
Berat otak saat lahir 350 gram, dan berkembang hingga saat dewasa seberat
1400-1500 gram.. Otak di bungkus oleh meninges yang terdiri dari 3 lapis. Di dalam
otak terdapat rongga : systerna ventricularis yang berisi liquors erebrospinalis yang
lanjut
ke
rongga
antar
meninges,
cavum
subarachnoidea.
Fungsi
utama
posterior. Lobus temporalis, terletak antara polus temporalis dan polus occipitalis
dibawah sulcus lateralis. Lobus occipitalis terletak antara sulcus parieto occipital
dengan sulcus preoccipitalis, memiliki dua bangunan, cuneus dan girus lingualis.
Lobus insularis, tertanam dalam sulcus lateralis. Lobus limbik, berbentuk huruf C dab
terletak pada dataran medial hemisfer cerebri.4
Lobus oksipitalis yang terletak di sebelah posterior (di belakang kepala)
bertanggungjawab untuk pengolahan awal masukan penglihatan. Sensasi suara mulamula diterima oleh lobus temporalis, yang terletak di sebelah lateral (di sisi kepala).3
somestetik
(perasaan tubuh). Lobus parietal juga merasakan kesadaran megenai posisi tubuh,
suatu fenomena yang disebut propriosepsi.3
Kesadaran sederhana mengenai sentuhan, tekanan, atau suhu dideteksi oleh
thalamus, tingkat otak yang lebih rendah. Thalamus membuat anda sadar bahwa
sesuatu yang panas versus sesuatu yang dingin sedang menyentuh badan anda, tetapi
tidak memberitahu dimana atau seberapa besar intentitasnya.3
Lobus frontalis bertanggungjawab terhadap tiga fungsi utama: (1) aktivitas
motorik volunteer (2) kemampuan berbicara (3) elaborasi pikiran. Daerah di lobus
frontalis belakang tepat di depan sulkus sentralis akhir di neuron-neuron motorik
eferen yang mencetuskan kontraksi otot rangka.3
Area Broca yang betanggung jawab untuk kemampuan berbicara, terletak di
lobus frontalis kiri dan berkaitan erat dengan daerah motorik korteks yang
mengontrol otot-otot penting untuk artikulasi.3
Daerah Wernicke yang terletak di korteks kiri pada pertemuan lobus-lobus
parietalis, temporalis, dan oksipitalis berhubungan dengan pemahaman bahasa.
Daerah ini berperan penting dalam pemahaman bahasa baik tertulis maupun lisan.
Selain itu, daerah ini bertanggung jawab untuk memformulasikan pola pembicaraan
koheren yang disalurkan melalui seberkas saraf ke daerah Broca, kemudian
mengontrol artikulasi pembicaraan.4
Daerah motorik, sensorik, dan bahasa menyusun hanya sekitar separuh dari
luas korteks serebrum keseluruhan. Daerah sisanya, yang disebut daerah asosiasi
berperan dalam fungsi yang lebih tinggi (fungsi luhur).3
Korteks asosiasi prafrontalis adalah bagian depan dari lobus frontalis tepat di
anterior korteks motorik. Peran sebagai: (1) perencanaan aktivitas volunteer (2)
pertimbangan konsekuensi-konsekuensi tindakan mendatang dan penentuan pilihan
(3) sifat-sifat kepribadian.3
Korteks asosiasi parietalis-temporalis-oksipitalis dijumpai pada peetemuan
ketiga lobus. Di lokasi ini dikumpulkan dan diintegrasikan sensasi-sensasi somatic,
auditorik, dan visual yang berasal dari ketiga lobus untuk pengolahan persepsi yang
kompleks.3
Korteks asosiasi limbic di bawah dan dalam antara kedua lobus temporal.
Daerah ini berkaitan dengan motivasi dan emosi. 3
Pembentuk susunan saraf pusat adalah neuron yang jumlahnya mencapai 100
milyar, didukung oleh sel glia yang jumlahnya 10 kali lipat dari neuron. Setiap
neuron memiliki tonjolan panjang , akson yang berfungsi membawa informasi keluar
dari neuron (serabut eferen). Selain itu terdapat tonjolan pendek, dendrit yang
berfungsi membawa informasi menuju neuron (serabut aferen).4
Sel glia, atau neoroglia (hanya berada pada susunan saraf pusat) berfungsi untuk
menyangga dan dukungan metabolik terhadap neuron. Ada 2 macam sel glia;
makroglia dan microglia. Mikroglia berfungsi sebagai sel fagosit yang sangat besar
jika terjadi infeksi atau kerusakan pada susunan saraf, sedangkan makroglia berfungsi
sebagai
penyangga
dan
fungsi
nutritif.
Mikroglia
ada
macam,
yaitu
Oligodendroglia, sel schwann, sel astrosit, dan sel ependyma. Bersama-sama mereka
dipandang sebagai suatu sistem yang dinamik bermakna fungsional dalam pertukaran
metabolik antara neuron sistem saraf pusat lingkungannya. Terdapat tiga jenis sel
glia, mikroglia, oligodendroglia, dan astrosit. Mikroglia secara embriologis berasal
dari lapisan mesodermal sehingga pada umumnya tidak diklasifikasikan sebagi sel
glia sejati. Mikroglia memasuki SSP melalui sistem pembuluh darah dan berfungsi
sebagai fagosit, membersihkan debris dan melawan infeksi.4
Astrosit
Astrosit merupakan neuroglia terbesar, berbentuk bintang , berinti besar, bulat
atau lonjong, sitoplasmanya mengandung banyak ribosom dan nukleoli tidak jelas.
Astrosit protoplasma terutama terdapat dalam substantia grissea otak dan medulla
spinalis, sedangkan astrosit fibrosa terutama dalam substantia alba. Karena
banyaknya prosesproses sitoplasma yang luar, astrosit penting sebagai struktur
penyokong dan struktural dalam SSP. Fungsi astrosit masih diteliti;bukti-bukti
memperlihatkan bahwa sel-sel ini mungkin berperan dalam menghantarkan impuls
dan transmisi sinaptik dari neuron dan bertindak sebagai saluran penghubung antara
pembuluh darah dan neuron3
Oligodendrosit
Disebut juga oligodendroglia, lebih kecil dari astrosit dengan cabang-cabang
yang lebih pendek dan jumlahnya lebih sedikit. Intinya kecil, lonjong, sitoplasma
lebih padat dengan ribosom bebas dan terikat dalam jumlah besar. Oligodendrosit
terutama terdapat dalam 2 lokasi, di dalam substansia grissea dan di antara berkasberkas akson di dalam substantia alba. Lainnya terletak dalam posisi perivascular
sekitar pembuluh darah. Oligodendroglia dan astrosit merupakan neuroglia sejati dan
berasal dari lapisan embrional ektodermal (sama seperti neuron). Oligodendroglia
berperan dalam pembentukan myelin.3
Sel Ependim
Sel ependim berasal dari lapisan dalam tabung neuralis dan mempertahankan
susunan epitel mereka . sel ependim melapisi rongga otak dan medulla spinalis dan
terendam dalam cairan serebrospinal uang mengisi rongga-rongga ini. Meskipin
ujung apikal sel ependim melapisi rongga tersebut, namun dasarnya tidak seragam
dan terdiri dari procesus panjang yang meluas dari pusat otak ke jaringan
penyambung perifer, akibatnya procesus sel ependim berjalan di antara unsur saraf
dan merupakan matriks penyokong yang mirip dengan sel glia lainnya.3
Sel schwann
Sel schwann membungkus semua serat saraf dari susunan saraf perifer, dan
meluas sampai perlekatannya masuk atau keluar dari perlekatannya di medulla
spinalis dan batang otak sampai ke ujungnya. Sel swhann memperlihatkan inti yang
heterochromatik, biasanya gepeng, dan terdapar di tengah sel dengan banyak
mitokondria, mikrotubul dan mikrofilamen.3
Pembuluh darah yang mendarahi otak terdiri dari :4
a. Sepasang pembuluh darah karotis : denyut pembuluh darah besar ini dapat
kita raba dileher depan, sebelah kiri dan kanan dibawah mandibula, sepasang
pambuluh darah ini setelah masuk ke rongga tengkorak akan bercabang
menjadi tiga :
1. Sebagian menuju ke otak depan (arteri serebri anterior)
2. Sebagian menuju ke otak belakang (arteri serebri posterior)
3. Sebagian menuju otak bagian dalam (arteri serebri interior)
Ketiganya akan saling berhubungan melalui pembuluh darah yang disebut
arteri komunikan posterior.
8
b. Sepasang pembuluh darah vertebralis : denyut pembuluh darah ini tidak dapat
diraba oleh karena kedua pembuluh darah ini menyusup ke bagian samping
tulang leher, pembuluh darah ini mendarahi batang otak dan kedua otak kecil,
kedua pembuluh darah tersebut akan saling berhubungan pada permukaan otak
pembuluh darah yang disebut anastomosis.
2.2. Definisi Tumor Otak
Tumor adalah adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang disebabkan
oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut menyebabkan
munculnya tumor. Sebenarnya sel kita memiliki mekanisme perbaikan DNA (DNA
repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel merusak dirinya dengan
apoptosis jika kerusakan DNA sudah terlalu berat. Apoptosis adalah proses aktif
kematian sel yang ditandai dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi
kromatin, serta fragmentasi nukleus dan sel itu sendiri. Mutasi yang menekan gen
untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker.1,5
Tumor otak adalah suatu pertumbuhan jaringan
merupakan penyakit yang menyerang otak manusia, yang merupakan pusat kendali
dari tubuh manusia, sehingga tumor otak pada umum nya dapat mengganggu fungsi
organ tubuh lain bahkan dapat menyebabkan kematian. Tumor otak dapat bersifat
benigna dan maligna.1,2Tumor intrakranial (termasuk lesi desak ruang) bersifat jinak
maupun ganas, dan timbul dalam otak, meningen, dan tengkorak. Tumor otak berasal
dari jaringan neuronal, jaringan otak penyokong, sistem retikuloendotelial, lapisan
otak dan jaringan perkembangan residual, atau dapat bermetastasis dari karsinoma
sistemik.1
2.3.Epidemiologi
Tumor primer biasanya timbul dari jaringan otak, meningen, hipofisis dan
selaput myelin. Tumor sekunder berasal adalah tumor metastasis yang biasa berasal
dari hampir semua tumor pada tubuh. Tumor metastasis SSP yang melalui perderan
darah yaitu yang paling sering adalah tumor paru-paru dan prostat, ginjal, tiroid, atau
traktus digestivus, sedangkan secara perkontinuitatum masuk ke ruang tengkorak
melalui foramina basis kranii yaitu infiltrasi karsinoma anaplastik nasofaring. 5
Pada umumnya tumor otak primer tidak memiliki kecenderungan bermetastasis,
hanya satu yaitu meduloblastoma yang dapat bermetastasis ke medulla spinalis dan
kepermukaan otak melalui peredaran likuor serebrospinalis. Perbandingan tumor otak
primer dan metastasis adalah 4 : 1.
Tumor otak primer (80 %), sekunder (20 %). Tumor primer kira-kira 50%
adalah glioma, 20 % meningioma, 15 % adenoma dan 7 % neurinoma. Pada orang
dewasa 60 % terletak di supratentorial, sedangkan pada anak-anak 70 % terletak di
infratentorial. Tumor yang paling banyak ditemukan pada anak adalah tumor
serebellum yaitu meduloblastoma dan astrositoma.Statistik primer adalah 10 % dari
semua proses neoplasma dan terdapat 3 7 penderita dari 100.000 orang penduduk.6
10
Glioma Jumlah tumor otak Tumbuh pada tiap jaringan dari otak. Infiltrasi
dari terutama ke jaringan hemisfer cerebral.Tumbuh sangat cepat, sebagian orang bias
hidup beberapa bulan sampai tahun. Meningoma 13 % sampai 18 % tumor primer
intrakranial Tumbuh dari selaput meningeal otak. Biasanya jinak tapi bisa berubah
menjadi maligna. Biasanya berkapsul dan penyembuhan melaui bedah sangat
mungkin dan pertumbuhan kembali mungkin terjadi.6
Tumor Pituitari merupakan tumor pada semua kelompok umur, tapi lebih
sering pada wanita. Tumbuh dari berbagai jenis jaringan. Tumor otak mewakili
sebanyak 20% dari semua kanker pada anak-anak. Pada kelompok usia ini 70% tumor
primer tumbuh di daerah fosa posterior, sementara pada orang dewasa, proporsi yang
sama tumbuh di atas tentorium. Pada orang dewasa terdapat insiden tumor primer dan
metastatik yang hampir sama.6
terbentuknya
neoplasma
primer
susunan
saraf
pusat
tetapi
12
medula
oblogata
dan
henti
pernafasan
terjadi
dengan
cepat.
Perubahan fisiologi lain terjadi akibat peningkatan intracranial yang cepat adalah
bradikardia progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi), dan gangguan
pernafasan. 6
2.6. Klasifikasi Tumor Otak 9
1. Berdasarkan jenis tumor
Jinak
a. Acoustic neuroma
b. Meningioma
c. Pituitary adenoma
d. Astrocytoma (grade I)
Malignant
a. Astrocytoma (grade 2,3,4)
b. Oligodendroglioma
c. Apendymoma
14
2. Berdasarkan lokasi
Tumor intradural
a. Ekstramedular
b. Cleurofibroma
c. Meningioma
d. Intramedular
e. Apendymoma
f. Astrocytoma
g. Oligodendroglioma
h. Hemangioblastoma
Tumor ekstradural
Merupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara,
prostal, tiroid, paru paru, ginjal dan lambung.
Tumor glioma terdiri dari:
Glioma
Jumlah
glioma
adalah
sekitar
40-50%
dari
tumor
otak.
Glioma
15
Pada umumnya
astrosit
normal, hanya saja jumlahnya berbeda, sehingga kepadatannya dalam suatu daerah
menonjol.7
Astrositoma derajat II,III, dan IV secara berturut-turut memperlihatkan segisegi keganasan yang meningkat. Astrositoma derajat III menggambarkan gambaran
histologik yang sudah mitotik, infiltratif dan ekspansif sehingga banyak necrosis
dan hemoragik terjadi. Apalagi astrositoma derajat IV, berbagai jenis sel dalam tahap
mitosis dijumpai baik dalam formasi yang khas, maupun yang tersebar secara tidak
teratur dengan banyak nekrosis dan hemoragi.maka astrositoma derajat III dan IV
diberi nama tersendiri yaitu Glioblastoma multiform. Sampai timbul gejala (misal:
serangan epilepsi maupun nyeri kepala). Eksisi bedah lengkap pada umumnya tidak
dapat dilakukan karena tumor bersifat invasif, tapi bersifat residif terhadap radiasi.7
Glioblastoma multiform
Glioblastoma multiform adalah jenis gliom ayang paling ganas. Tumor ini
memiliki kecepatan pertumbuhan yang sangat tinggi. Dan eksisi bedah yang lengkap
tidak mungkin dilakukan. Harapan hidup pada umumnya sekitar 12 bulan. Tumor ini
dapat timbul dimana saja tetapi predileksi utamanya adalah lobus frontalis. dan
sering menyebar ke sisi kontralateral melalui korpus kalosum.7
Oligodendroglioma
Oligodendroglioma merupakan lesi yang tumbuh lambat menyerupai
astrositoma, tetapi terdiri dari sel-sel oligodendroglia. Tumor relatif avaskular dan
cenderung mengalami kalsifikasi; biasanya dijumpai pada hemisfer otak dewasa
muda. Tumor ini dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial yang timbul hingga
16
17
klinis
yang
tersebar
bila tumor
ini
menyebabkan
peningkatan TIK serta tanda dan gejala lokal sebagai akibat dari tumor yang
mengganggu bagian spesifik dari otak.2
a)
Sakit kepala
Meskipun tidak selalu ada tetapi ini banyak terjadi pada pagi hari
dan menjadi buruk oleh karena batuk,menegang atau melakukan
gerakan yang tiba-tiba. Keadaan ini disebabkan oleh serangan tumor,
tekanan atau penyimpangan struktur sensitive nyeri, atau oleh karena
edema yang mengiringi adanya tumor. terdapat nyeri kepala (terus
menerus, difus yang pada umumnya nocturnal dan membaik pada
siang hari). Nyeri kepala merupakan gejala yang paling sering
dijumpai pada penderita otak. Nyeri dapat digambarkan bersifat
dalam, terus menerus, tumpul, dan kadang-kadang hebat sekali. Nyeri
ini paling hebat pada waktu pagi hari dan menjadi lebih berat oleh
aktivitas yang biasanya dapat meningkatkan tekanan intrakranial
seperti membungkuk, batuk, atau mengejan sewaktu buang air besar.
Nyeri kepala yang dihubungkan dengan tumor otak disebabkan oleh
traksi dan pergeseran struktur peka nyeri dalam rongga intrakranial.
Struktur ini termasuk arteri, vena, sinus-sinus venadan saraf otak
18
Muntah
Muntah terjadi sebagai akibat rangsangan pada pusat muntah pada
medulla oblongata akibat terjadinya peningkatan TIK. Muntah dapat
terjadi tanpa didahului mual dan dapat proyektil. Kadang-kadang
dipengaruhi oleh asupan makanan, yang selalu disebabkan adanya
iritasi pada pusat vagal di medulla.
pertama
tumor
b)
fossa franii posterior dan secara tidak tepat dinamakan cereberal fits.
Adanya variasi penurunan focal motorik,sensor dan disfungsi saraf
cranial
Gejala terlokalisasi
Lokasi gejala-gejala terjadi spesifik sesuai dengan gangguan daerah otak
yang terkena, menyebabkan tanda-tanda yang ditunjukkan lokal, seperti
pada ketidaknormalan sensori dan motorik, perubahan penglihatan dan
kejang.5
19
kejang jacksonian.
Tumor lobus oksipital menimbulkan manifestasi visual, hemianopsia
homonimus kontralateral (hilangnya penglihatan pada setengah lapang
pandangan pada sisi yang berlawanan dari tumor) dan halusinasi
penglihatan.
Tumor serebelum
menyebabkan
pusing,
ataksia
(kehilangan
motorik.
Tumor intrakranial dapat menghasilkan gangguan kepribadian,
konfusi, gangguan funsi bicara dan gangguan gaya berjalan teutama
pada pasien lansia.
otak (daerah yang fungsinya tidak dapat ditentukan dgn pasti). Perkembangan
dan gejala menentukan apakah tumor tersebut berkembang atau menyebar.9
Manifestasi Klinis: 6
1. Sakit kepala merupakan gejala umum yang paling sering dijumpai pada
penderitatumor otak. Rasa sakit dapat digambarkan bersifat dalam dan terus
menerus, tumpul dan kadang-kadang hebat sekali. Nyeri ini paling hebat pada
pagi hari dan lebih menjadi lebih hebat oleh aktivitas yang biasanya
meningkatkan TIK seperti membungkuk, batuk, mengejan pada waktu BAB.
Nyeri sedikit berkurang jika diberi aspirin dan kompres dingin pada tempat
yang sakit.
2. Nausea dan muntah. Terjadi sebagai akibat rangsangan pusat muntah pada
medulla oblongata. Muntah paling sering terjadi pada anak-anak berhubungan
dengan peningkatan TIK disertai pergeseran batang otak. Muntah dapat terjadi
tanpa didahului nausea dan dapat proyektif.
3. Papiledema disebabkan oleh statis vena yang menimbulkan pembengkakan
papilla
nervioptist.
Bila
terlihat
pada
pemeriksaan
funduskopi
akan
mencakup CT scan dan MRI bila perlu diberikan kontras agar dapat mengetahui
batas-batas
tumor. Pemeriksaan
invasive
seperti
angiografi
serebral
yang
Dari
anamnesis kita dapat mengetahui gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita yang
mungkin sesuai dengan gejala-gejala yang telah diuraikan diatas. Misalnya ada
tidaknya nyeri kepala, muntah dan kejang. Sedangkan melalui pemeriksaan fisik
neurologik mungkin ditemukan adanya gejala seperti edema papil dan deficit
lapangan pandang.8
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan yang dilakukuan untuk mengobservasi tumor
otak adalah: 1
o Observasi saraf pergerakan mata Penglihatan : penurunan lapang
pandang, penglihatan kabur
o Pendengaran : tinitus, penurunan pendengaran, halusinasi
o Reflek Keseimbangan dan koordinasi
o Penciuman dan sentuhan
o Motorik : hiperekstensi, kelemahan sendi Jantung : bradikardi,
hipertensi. Sistem pernafasan : irama nafas meningkat, dispnea,
potensial obstruksi jalan nafas, disfungsi neuromuskuler Sistem
hormonal : amenorea, rambut rontok, diabetes mellitus
Untuk membantu menentukkan lokasi tumor yang tepat, dilakukan beberapa
pemeriksaan tambahan, yaitu: 8
22
CT- Scan memberikan info spesifik mengenai jumlah, ukuran dan kepadatan
jejas tumor serta meluasnya edema serebral sekunder
MRI membantu mendiagnosis tumor otak dengan cara mendeteksi jejas tumor
yang kecil dan tumor didalam batang otak dan daerah hipofisis.
23
24
2. Radiotherapi
25
Glioma
hipofise
(sesudah
pembedahan
sebagain
dan
sesudah
karena
radang tenggorokan.8
3. Kemotherapy
Jika tumor tersebut tidak dapat disembuhkan dengan pembedahan,
kemoterapi tetap diperlukan sebagai terapi tambahan dengan metode
yang beragam. Pada tumor-tumor tertentu seperti meduloblastoma dan
astrositoma stadium tinggi yang meluas ke batang otak, terapi
tambahan berupa kemoterapi dan regimen radioterapi dapat membantu
sebagai terapi paliatif. Pemberian obat-obatan anti tumor yang sudah
menyebar dalam aliran darah. Obat-obatan yang digunakan : Nitroseurea,
BCNU dan CCNU karena obat ini mampu melewati sawar darah / otak.
Selama pemberian obat-obatan ini pasien harus menghindari makanan
yang tinggi tiramin (misalnya anggur, yogurt, keju, hatiayam, pisang) dan
alcohol, karena pokorbazine menghambat dan melemahkan aktivitas
inhibitor monoamine oksidase (MAO). Prokabazine dikaitkan dengan
mual dan muntah yang mungkin hilang atau berkurang saat pertama kali
atau saat pengobatan sedang dilakukan. Efek samping : lelah,
mual,muntah, hilang nafsu makan, kerontokan membuat, mudah terserang
penyakit.8
Glioma maligna : BCNU intravena (kasus-kasus yang terseleksi)
26
dengan menggunakan
kesadaran.
Hal
ini
dianggap
bahwa
kortikosteroid
Bila pasien
intrakranial, kejang dan tanda deficit neurologik fokal yang progresif. Setiap proses
desak ruang di otak dapat menimbulkan gejala diatas, sehingga agak sukar
membedakan tumor otak dengan beberapa hal berikut :10
Abses intraserebral
Epidural hematom
Hipertensi intrakranial benigna
Meningitis kronik.
28
a.
b.
c.
BAB III
29
KESIMPULAN
Tumor otak termasuk penyakit yang sulit terdiagnosa secara dini. Secara
klinis sukar membedakan antara tumor otak yang benigna atau yang maligna, karena
gejala yang timbul ditentukan pula oleh lokasi tumor, kecepatan tumbuhnya,
kecepatan terjadi tekanan tinggi intrakranial dan efek masa tumor ke jaringan otak.
Dipikirkan menderita tumor otak bila didapat adanya gangguan cerebral umum yang
bersifat progresif, adanya gejala tekanan tinggi intrakranial dan adanya gejala
sindrom otak yang spesifik. Pemeriksaan radiologi, dalam hal ini CT Scan berperan
dalam diagnosa tumor otak, sedang diagnosa pasti tumor otak benigna atau maligna
dengan pemeriksaan patologi-anatomi.
DAFTAR PUSTAKA
30
1. Harsono, Tumor Otak dalam Buku Ajar Neurologi Klinis edisi I, Gajah Mada
University Press, Yogyakarta, 1999 : 201 207
2. Mahar, M., Proses Neoplasmatik di Susunan Saraf dalam Neurologi Klinis
Dasar edisi 5, Dian Rakyat, Jakarta, 2000 : 390 402
3. Uddin,Jurnalis. Kerangka Umum Anatomi Susunan Saraf dalam Anatomi
susunan saraf manusia. Langgeng sejati. Jakarta; 2001: 3-13
4. Price,Sylvia A.Tumor Sistem Saraf Pusat dalam Patofisiolosi edisi 6, EGC.
Jakarta.2005. 1183-1189
5. Stephen,Huff. Brain neoplasms.Access on www.emedicine.com. March, 9th
2012
6. Informasi tentang Tumor Otak access on http://www.medicastore.com March,
6th 2012.
7. Syaiful
Saanin,
dr,
Tumor
intrakranial
Access
on
31