Pada percobaan ini dengan menggunakan reaksi subtitusi nukleofilik pada
senyawa aromatik (berdasarkan reaksi diazotasi) dalam pembuatan fenol
dari senyawa anilin. langkah awal yang dilakukan adalah dengan mencampurkan asam sulfat dengan aquadest yang ditambahkan dengan anilin. Penambahan asam bertujuan untuk mempercepat reaksi yang terjadi dimana berperan sebagai katalis. Karena, senyawa ini (H2SO4) lebih mudah digunakan karena pelepasan elektronnya dapat membentuk ion HSO4- ataupun SO42- sehingga mempunyai elektron yang dapat diberikan kepada atom lain untuk membentuk suatu ikatan kovalen. Saat asam sulfat tercampur dengan anilin, akan nampak endapan atau gumpalan pada larutan yang merupakan endapan anilin sulfat sehingga diperlukan pengadukan dan pemanasan untuk melarutkannya. Campuran kemudian didinginkan sampai mencapai suhu 50C. Hal ini dimaksudkan untuk menurunkan reaktivitas garam diazonium yang terbentuk. Reaktivitas yang tinggi dari garam ini disebabkan oleh kemampuan 'pergi' yang sangat baik dari gugus nitrogen (N2). Karena kemampuan pergi ini gugus diazonium dapat disubtitusi dengan berbagai senyawa nukleofilik (oksigen, belerang, nitrogen, karbon serta halogen). Kemudian dilakukan penambahan 2,25 g NaNO2 dan selanjutnya campuran ini direfluks agar terjadi reaksi sempurna. Pada proses refluks ini, Asam sulfat dan NaNO2 tersebut membentuk asam nitrit yang kemudian akan bereaksi dengan anilin. Reaksi selanjutnya kemudian akan membentuk gugus tinggal garam diazonium atau kation benzendiazonium (C6H5N2). Selanjutnya garam diazonium tadi akan mengalami disosiasi menghasilkan kation fenil yang bersifat tidak stabil. Setelah direfluks, untuk memperoleh senyawa fenol yang betul-betul murni dan terpisah dari senyawa-senyawa yang mungkin tidak ikut bereaksi, maka dilakukan destilasi. Destilasi merupakan metode pemisahan atau pemurnian suatu senyawa berdasarkan perbedaan titik didih. Prinsipnya, ketika suatu campuran dipanaskan, komponen yang mencapai titik didih terlebih dahulu akan menguap dan disusul oleh komponen yang titik didihnya lebih tinggi. Uap yang terbentuk kemudian terkondensasi dalam kondensor yang kemudian ditampung dalam sebuah erlenmeyer, dan dinamakan destilat. Destilat yang diperoleh merupakan senyawa fenol.