Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kawasan industri merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan
kehidupan masyarakat di era yang maju saat ini. Semakin berkembangnya
kawasan industi dalam suatu wilayah menunjukkan peningkatan kebutuhan
masyarakat akan produk yang dihasilkan terutama produk makanan.
Makanan merupakan hal yang penting didalam kehidupan manusia sebab
dari makanan manusia memperoleh energi untuk kelangsungan hidupnya,
disamping itu dengan makanan manusia akan terpelihara kesehatannya. Namun
perlu diingat bahwa makanan yang dibutuhkan tidak hanya cukup gizi akan tetapi
harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sehingga aman dikonsumsi bagi
masyarakat, sebab makanan yang penanganannya tidak memenuhi hygiene
sanitasi akan menjadi media pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit.
Agar makanan yang kita makan tidak terkontaminasi, maka perlu diterapkannya
hygiene sanitasi makanan yang meliputi enam prinsip yaitu: 1)Pemilihan bahan
makanan 2)Penyimpanan bahan makanan 3)Pengolahan bahan makanan
4)Pengangkutan makanan 5)Penyimpanan makanan 6)Penyajian makanan.
Perancangan

pabrik

merupakan

langkah

pertama

dalam rencana

pembangunan atau produksi sebuah produk. Perancangan yang benar dan baik
akan memudahkan atau mendukung proses terwujudnya lima prinsip hygene dan
sanitasi makanan seperti tertera di atas. Perancangan pabrik meliputi banyak
tahapan mulai dari perancangan produk, proses pembuatan sampai pada distribusi
produk.
Industri Mie merupakan salah industri yang bergerak dibidang makanan.
Pembuatan mie instan tidak semudah dalam penyajianya, namun melewati
beberapa proses yang panjang. Dari bahan baku hingga menjadi produk mie yang
siap saji. Proses prose dalam pembuatan mie ini merupakan salah satu hal yang

penting diperhatiakan dan dirancang sedemikian rupa sebelum mendirikan pabrik,


sehingga ketika pada pada penerapanya bisa berjalan sesuai dengan yang telah
dirancang.
Sebagai jurusan Teknologi Hasil Pertanian yang berbasis pengolahan
pangan, maka wajib mengetahuinya alur proses pengolahan pada industri pangan.
Mulai dari perancangan pabrik industri makanan tersebut sampai penanganan dan
pengolahan limbahnya. Oleh sebab itu perlunya dilakukan kunjungan pabrik ke
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, guna mengetahui tata letak pabrik dan
proses pengolahan mie. Dupaya dapat melakukan perancangan dan tata letak
pabrik ketika ingin membangun suatu usaha pada skala pabrik.

1.2 Tujuan
1

Untuk mengetahui profil perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur.

Untuk mengetahui tata letak pabrik Indofood CBP Sukses Makmur.

Untuk mengetahui dan melihat langsung proses produksi mie pada


perusahaan Indofood CBP Sukses Makmur.

Untuk memenuhi praktikum mata kuliah Perancangan Pabrik.

1.3 Sistematika Penyusunan Laporan dan Pengumpulan Data


1.3.1 Sistematika Penyusunan Laporan
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Mengumpulkan data.
Menyeleksi data.
Membuat kerangka laporan.
Mengembangkan kerangka laporan.
Membuat konsep laporan.
Membuat laporan.

1.3.2 Sistematika Pengumpulan Data


1. Observasi yaitu melihat langsung pada objek penelitian

2. Interview yaitu dengan tanya jawab dengan sumber informasi atau


karyawan ataupun dari bagian HRD.
3. Melihat sumber yang benar dari internet.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan
mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu
cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan
yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada
tahun 1971. Perusahaan ini mencanangkan suatu komitmen untuk menghasilkan
produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk dikonsumsi. Aspek kesegaran,
higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan halal untuk dikonsumsi
senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk menjamin mutu produk yang
selalu prima. Akhir tahun 1980, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. mulai
bergerak di pasar Internasional dengan mengekspor mi instan ke beberapa negara
ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China, Belanda, Inggris, Jerman,
Australia, dan negara-negara di Afrika.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada
bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah
satu cabang dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di
Jakarta dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah
karyawan yang ada sebanyak 200 orang yang dibagi menjadi dua shift dan
memiliki peralatan produksi sebanyak 3 line. Setiap line mempunyai kapasitas
produksi sebanyak 18.000 pcs/jam, pada tahun 1993 penggunaan mesin
meningkat menjadi 8 line dan pada tahun 1994 meningkat menjadi 10 line mesin.
Sampai saat ini telah beroprasi 14 line.
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang
berada di lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang
pengolahan mie instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood

dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang,


Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin,
Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik
yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk
dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program
pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
2.2 Visi dan Misi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Visi dan misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. adalah realistik, spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran
citra, nilai, arah dan tujuan untuk masa depan perusahaan.
2.2.1 Visi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan
dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi
pemimpin di industri makanan.
2.2.2 Misi yang ingin dicapai oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama
Indonesia di bidang industri makanan.
2.3 Produk yang Dihasilkan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah
satu cabang perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan.
Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. Jambi adalah Indomie, Supermie, Itermie, Supermie, Sakura, Mie Telor.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Lokasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Jambi


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang jambi terletak Lintas
Timur, jalan lingkar barat diatas atas area tanah seluas 13 Ha, terletak kira kira 8
km dari pusat kota Jambi yang juga ibukota provinsi Jambi berada didaerah Daya.
Pemilihan lokasi berada dekat kota dan dekat jalan Lintas Timur
dikarenakan, untuk menghemat pengeluaran (ongkos) perusahaan dalam
membiayi transportasi karyawan dan mess karyawan. Dimana karyawan yang ada
pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Jambi berasal dari kota
Jambi, sehingga bila perusahaan jauh dari kota jambi maka dapat menambah
pengeluaran perusahaan dalam menyediakan transportasi dan mess bagi
karyawannya, serta memudahkan dalam proses transportasi hasil produksi yang
ingin dipasarkan.
3.2 Transportasi Produksi
Meskipun dekat dengan Bandara dan Pelabuhan, namun transportasi yang
digunakan untuk mengangkut hasil produksi adalah ,transportasi darat, disebabkan
karna hasil produksi hanya dipasarkan khusus untuk memenuhi kebutuhan pasar
jambi saja. Jadi, lebih ekonomis menggunakan jalur darat. Sedangkan bila
kekurangan produksi mie, maka PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang
jambi mendapat kiriman produksi dari palembang yang jaraknya tidak jauh dari
kota jambi dan dapat ditempuh dengan jalur darat. Maka pembangunan PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang jambi dipilih didekat lintas timur
agar lebih memudahkan transportasinya.
3.3 Tata Letak Pabrik (Layout Pabrik)
Adapun tata letak pabrik PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang
jambi bisa dilihat pada lampiran 1 dan lampiran 2.

3.4 Jumlah Karyawan dan Kapasitas Produksi PT Indofood CBP Sukses


Makmur Tbk. Cabang Jambi
Jumlah tenaga kerja perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Cabang Jambi adalah sebanyak 235 orang, dimana 143 orang karyawan tetap dan
92 orang karyawan kontrak.
Kapasitas produksi adalah 20.640 bungkus mie per 1 jam kerja. PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Jambi memiliki waktu kerja 7 jam
per harinya. Maka dalam waktu 7 jam PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
3.5 Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku atau Barang Jadi yang
ditetapkan Perusahaan
Bahan baku pada proses pengolahannya seperti tepung dan minyak berasal
dari Indofood grup. Dimana tepung terigu dari tepung bogasari dan minyak
gorengya adalah bimoli serta pembungkuss mie juga dari indofood grup.

3.6 Komposisi dan Bahan Baku pembuatan Mie oleh PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. Cabang Jambi
3.6.1 Bahan-bahan Pembuatan Mie
a.

Tepung terigu merupakan bahan dasar pembuatan mie. Tepung terigu


diperoleh dari biji gandum (Triticum vulgare) yang digiling. Tepung terigu
berfungsi membentuk struktur mie, sumber protein dan karbohidrat.
Kandungan protein utama tepung terigu yang berperan dalam pembuatan mie
adalah gluten. Gluten dapat dibentuk dari gliadin (prolamin dalam gandum)
dan glutenin. Protein dalam tepung terigu untuk pembuatan mie harus dalam
jumlah yang cukup tinggi supaya mie menjadi elastis dan tahan terhadap
penarikan sewaktu proses produksinya. Bahan-bahan lain yang digunakan
antara lain air, garam, bahan pengembang, zat warna, bumbu dan telur.

b.

Air berfungsi sebagai media reaksi antara gluten dan karbohidrat, melarutkan
garam, dan membentuk sifat kenyal gluten.

Pati dan gluten akan

mengembang dengan adanya air. Air yang digunakan sebaiknya memiliki pH


antara 6 9, hal ini disebabkan absorpsi air makin meningkat dengan naiknya
pH. Makin banyak air yang diserap, mie menjadi tidak mudah patah. Jumlah
air yang optimum membentuk pasta yang baik.
c. Garam berperan dalam memberi rasa, memperkuat tekstur mie, meningkatkan
fleksibilitas dan elastisitas mieserta mengikat air. Garam dapat menghambat
aktivitas enzim protease dan amilase sehingga pasta tidak bersifat lengket dan
tidak mengembang secara berlebihan.
d.

Putih telur akan menghasilkan suatu lapisan yang tipis dan kuat pada
permukaan mie. Lapisan tersebut cukup efektif untuk mencegah penyerapan
minyak sewaktu digoreng dan kekeruhan saus mie sewaktu pemasakan.

e.

Lesitin pada kuning telur merupakan pengemulsi yang baik, dapat


mempercepat hidrasi air pada terigu, dan bersifat mengembangkan adonan.

3.6.2. Bahan Pelengkap


Untuk bahan pelengkap yang digunakan dalam pembuatan mie adalah sebagai
berikut (contohnya mie indomie rasa mi goreng pedas);
1

Untuk komposisi: tepung tapioka, garam, pemantap (nabati dan natrium


polifosfat).

Untuk bumbu: garam, gula, penguat rasa mononatrium glumatamat


(MSG), terisa ayam (mengandung penguat rasa dinatrium guanilat dan
inoslnat, antioksidan alfa tokoferol), bubuk bawang putih, bubuk bawang
bombai, bubuk lada, vitamin (A, B1, B6, B12, Niasin, asam folat,
pantopenat) dan bubuk cabe.

Minyak: minyak sayur, cabe merah, dan bawang merah.

Kecap manis: gula (mengandung sulfit), air, kedelai, gandun, garam


bumbu, dan rempah-rempah, pengawet (natrium bensoat), minyak nabati.

Bawang goreng (mengandung antioksidan TBHQ)


Penjelasan oleh pihak PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang

Jambi bahwa masa kadaluarsa mie yaitu 8 bulan kedepan mulai dari hari
produksi sampai ke konsumen dengan tidak menggunakan bahan pengawet.
Salah satu alasan mengapa proses produksi harus higienis dan menggunakan
bahan yang berkualitas adalah untuk menjaga mie agar awet selama 8 bulan
setelah tanggal produksi.
3.7 Proses Pembuatan Mie dipabrik PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Cabang Jambi.
Ada tiga tahap penting dalam pembuatan mie instan sampai siap dipasarkan.
Tahap yang pertama yaitu tahap pendahuluan, tahap pembuatan, dan tahap
terakhir adalah penyimpanan.
1

Tahap pendahuluan
yaitu melakukan quality control dengan menyeleksi bahan-bahan yang sesuai
standar yang diinginkan oleh produsen contohnya terigu. Tujuan dari proses ini
adalah agar produk yang dihasilkan berkualitas dan tahan lama. Bahan yang
tidak memenuhi standar dikembalikan pada pihak produsen bahan.

Tahap kedua
Tahap kedua dalam proses produksi adalah pembuatan mie. Tahapan ini
terbagi menjadi enam peoses, yaitu:
a

Mixing yaitu mencampur bahan baku dengan cairan formula yang diaduk
menggunakan mesin pengaduk (mixer) hingga adonan tercampur rata dengan
tingkat kekenyalan yang sesuai untuk dibentuk.

Penggilingan yaitu membentuk adonan menjadi tipis. Penipisan adonan mie


terdapat dalam tiga ukuran dengan ketebalan yang berbeda. Penipisan
pertama adonan digiling dengan cukup tebal, penipisan kedua ukurannya
sudah lebih tipis dari yang pertama, dan yang terakhir penggilingan adonan
dengan ukuran yang tipis dengan ketebalan sekitar 2 milimeter.

Slicing (pengirisan), penyisiran dan penggelombangan yaitu adonan mie


yang sudah digiling tipis, diiris menjadi 8 bagian sesuai ukuran kemudian
adonen mie masuk kemesin yang didalamnya terdapat alat seperti sisir yang
membelah adonan menjadia bagian-bagian yang panjang dan bergelombang.
Sampai pada tahap ini beluma ada limbah yang dihasilkan.

Pengukusan. Adonan mie yang telah berbentuk panjang dan bergelombang


digiring ke dalam mesin steambox (pengukusan). Pada tahap ini dihasilkan
limbah berupa uap panas dan sedikit air yang terkadang menetes dari dalam
mesin.

Cutting (pemotongan) dan pelipatan yaitu mie yang telah dikukus tadi
dipotong dengan ukuran panjang yang telah diatur kemudian mie dilipat dua
sehingga berbentuk persegi panjang berlapis.

Friying (penggorengan) mie ditransport ke dalam mesin yang berisi minyak


goreng. Mesin penggorengan ini bentuknya tertutup. Proses ini menghasilkan
limbah berupa sisa minyak. Pengolahan sisa minyak adalah dengan
menggunakannya kembali dengan cara penambahan dengan minyak baru dan
bahan kimia berupa TBH untuk menjaga kadar asam basa dan lemak minyak.
Proses penggunaan kembali minyak oleh pihak produsen disebut sirkulasi
minyak sehingga tidak terdapat limbah sisa minyak yang dibuang.

Cooling (pendinginan) yaitu proses dimana mie yang telah digoreng dengan
suhu tinggi didinginkan menggunakan mesin pendingin agar mie tidak perlu
waktu yang lama untuk didiamkan sebelum dibungkus karena suhunya telah
disesuiakan dengan mesin ini. Limbah yang dihasilkan dapat berupa limbah
cair hasil pendinginan.

Wrapping Dan Packing. Setelah dilakukan proses cooling, mie akan di


wrapping dan packing. Wrapping merupakan pembungkusan mie dengan
kemasan yang sesuai dengan mie yang telah dibuat. Kemudian mie yang
telah dikemas diberi kode produksi dan tanggal kadarluarsa mie. Pada
packing mie yang telah terkemas dan diberi kode produksi, kemudian

ditumpuk pada karton kemasan sejumlah yang telah ditentukan, kemudian


mie diberi lakban. Tujuan dari pemberian kemasan adalah untuk melindungi
produk dari kotoran, debu dan penggangu lainnya yang dapat menurunkan
kualitas mie.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan adalah kode
produksi, mutu karton, kondisi pengeleman, berat rata-rata dan cemaran.
Adapun limbah yang dihasilkan berupa sisa kardus dan juga dihasilkan mie
yang hancur rusak (HR).
3

Tahap terakhir
Tahap

terakhir

adalah

setelah

pengemasan

yaitu

tahap

penyimpanan. Mie yang telah terbungkus rapi ditranport ke salah satu


bagian pabrik kemudian dengan menggunakan tenaga manusia kardus
yang berisi mie ini disusun diatas mesin bermotor pengangkiu barang yang
kemudian akan dibawa ke gudang yang telah diatur sirkulasinya. Sistem
penyimpanan dan pengeluaran yaitu first in first out yaitu barang yang
duluan masuk digudang penyimpanan itu yang didahulukan untuk
dipasarkan.
3.8 Pengendalian Mutu PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang
Jambi
Proses quality control pembuatan mie instan pada PT Indofood CBP
Sukses Makmur cabang Jambi meliputi :
a. Incoming Quality Control
Proses pengendalian kualitas terhadap semua bahan baku yang akan
digunakan pada proses produksi, pemeriksaan dilakukan pada saat incoming
atau kedatangan bahan baku tersebut.
b. Quality Control
Proses pengendalian kualitas pada setiap tahapa proses produksi mie instant
mulai dari proses mixing sampai proses wrapping.
c. Outgoing Quality Control
Proses pengendalian kualitas pada proses pengeluaran barang jadi dari
gudang ke distributor. Barang jadi yang akan dikeluarkan harus sudah
release dari QC.
d. Market Audit

Pemeriksaan kualitas terhadap produk yang sudah ada di pasar.


Menurut Raharjo, 2004 faktor yang diperhatikan dalam pengendalian mutu
proses produksi mie instant ialah :
1. Bentuk Mie
Bentuk mie yang baik adalah kepingan mie yang membentuk segi
empat tiga dimensi yang rapi serta bentuk gelombang yang sama dan
simetris.
2. Berat Mie
Pengawasan dan pengendalian berat mie sangatlah penting agar dapat
diperoleh berat mie yang standar dan sesuai yang ditetapkan.
3. Kode Produksi
Kode produksi yang tercantum pada etiket maupun pada karton
penting diperhatikan karena merupakan bentuk informasi yang diperlukan
oleh pihak external (disributor, grosir, pengecer, toko, warung, pembeli
dan pemerintah) ataupun pihak internal (marketing, QC, dan bagian
produksi). Maksud dan tujuan digunakan kode produksi ini adalah untuk
memberi informasi tentang batas kadaluarsa, kode identitas pelaksana
produksi, nomor mesin yang dipakai dan tanggal produksi.
3.9

Quality Assurance PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang


Jambi
Proses Quality Assurance PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Cabang

Jambi menggunakan:
a. Proses implementasi sistim manajemen mutu ISO 9001 : 2000
b. Proses implementasi sistim jaminan keamanan pangan HACCP sistem.
c. Proses implementasi sistim jamninan kehalalan produk melalui sertifikat
halal MUI
d. Registrasi produk / MD

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. juga memiliki Sertifikat


Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan Sertifikat halal yang
berlaku untuk semua produk internasional. Pada 21 Maret 1998 PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memperoleh sertifikat manajemen
mutu ISO versi 9001 yang diserahkan di Jakarta pada 3 Maret 1999.
Kemudian pada 5 Februari 2004 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
diperoleh

sertifikasi

ISO 9001:2000 (ISO 9001 versi 2000) dari badan

akreditasi SGS International of Indonesia. Hal ini ditunjukan melalui


slogan yang terdapat pada logo Indofood The Symbol of Quality Foods
atau Lambang Makanan Bermutu yang mengandung konsekuensi hanya
produk bermutulah yang dihasilkan. Produk bermutu tidak hanya dibuat
dari bahan baku pilihan, tetapi diproses secara higienis dan memenuhi
unsur kandungan gizi.
3.10 Pengetahuan Produk
Pengetahuan produk pada mie instan PT Indofood CBP Sukses Makmur
cabang Jambi meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.

Kode lokasi produk yang memproduksi


Regu yang memproduksi ( 1 huruf )
Sift produksi ( 1 angka )
Nomor mesin pengemas ( 2 angka )
Tanggal produksi ( 2 angka )

Contoh pengetahuan produk pada PT Indofood CBP Sukses Makmur cabang


Jambi
JMB

Kode lokasi

Regu

Sift Produksi

02

14

No. Mesin Tanggal Produksi

3.11 Bahan Bakar Boiler dan Penanganan Limbah

3.11.1 Bahan Bakar Boiler


Bahan bakar yang digunakan untuk menyalakan boiler adalah
cangkang sawit dan tidak lagi menggunakan bahan bakar batu bara.
Penggunaan bahan bakar cangkang sawit adalah karna lebih ekonomis dan
lebih aman digunakan dari pada batu bara. Batu bara terkadang menyala
sendiri saat berada pada gudang bahan bakar dan juga lebih berbahaya karna
menghasilkan b3.
3.11.2 Penanganan Limbah
Untuk menampung limbahnya, di areal pabrik terdapat beberapa
sarana seperti Saluran Pembuangan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL). Tujuan dari keberadaan IPAL ini adalah untuk menampung dan
mengolah semua limbah cair dari berbagai jenis industri yang berlokasi di
dalam PT INDOFOOD cabang Jambi. Limbah cair yang paling banyak
adalah berupa air dan tetesan minyak.
Limbah yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur cabang Jambi
Tbk adalah limbah cair, pengendalian limbah cair PT Indofood CBP Sukses
Makmur cabang Jambi Tbk :

Sumber limbah yang dihasilkan berupa air sisa proses dan sanitasi.
Unit pengolahan air limbah pada (IPAL).
Sistim sedimentasi, aerasi dan mikrobiologi ( lumpur aktif)
Kapasitas daya tampung limbah 30m3 per hari
Kontrol kualitas pengolahan

3.12 Proses Penyimpanan Produk


Penyimpanan hasil produksi adalah prduksi mie yang sudah dikepak
didalam kardus dan di tumpuk pada gudang yang bersih dan aman dari serangga
dan tikus. Bahan tumpuk maksimal 8 dan menggunkan palet. Pada ruang material
(bumbu) itu menggunakan AC. Pada tahap penyimpanan adalah Produk yang
pertama kali masuk dalam ruang penyimpanan adalah produk yang juga pertama
kali keluar untuk di pasarkan atau sering dikenal dengan fresh in fresh out.

3.13 Wilayah Pemasaran


Wilayah pemasaran PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Jambi
adalah hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar jambi saja. Maka dari itu wilayah
pemasarannya hanya untuk provinsi jambi.
3.14

Struktur Organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur

Struktur Organisasi perusahaan merupakan gambaran dari tanggung jawab


perusahaan, tugas dan kewajiban serta kekuasaan yang ada pada perusahaan
dalam rangka memberi isi dan arah terhadap perusahaan, untuk memudahkan
personil dalam melaksanakan aktivitasnya mencapai tujuan akhir yang telah
ditentukan.
Bentuk struktur organisasi yang digunakan di PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. adalah struktur organisasi garis dan staf. Dalam organisasi ini
terdapat dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalani
organisasi, yaitu: (1) orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam
rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis, dimana bawahan
hanya mengenal satu atasan sebagai sumber kewenangan yang memberikan
komando dan hubungan antara atasan dan bawahan bersifat langsung melalui
garis wewenang; dan (2) orang yang melaksanakan tugasnya berdasarkan
keahlian yang dimiliknya, orang ini berfungsi untuk memberikan saran-saran
kepada unit operasional, karyawan ini di sebut staf.
Kedudukan tertinggi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. seorang
Manajer Umum (General Manager) dan dalam melaksanakan tugasnya
dibantu oleh Sekertaris Manajer, Manajer Umum ini membawahi: (1) Manajer
Pabrik (Factory Manager); (2) BPDQC (Branch Process Development and
Quality Control); (3) Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager);
(4) Manajer Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager); (5) Manajer
Personalia (Branch Personnel Manager); dan (6) Purchasing Officer.
Manajer Pabrik (Factory Manager) membawahi: (1) Supervisor Produksi
(Production Supervisor); (2) Manajer Teknik (Technical Manager); (3) Manajer

Gudang (Warehouse Manager); dan (4) Supervisor PPIC (Production Planning


and Inventory Control).
Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process
Development and Quality Control Manager) membawahi: (1) Supervisor
Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Supervisor); dan (2)
Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/ Produk Jadi (Quality Control Raw
Material/ Finished Gd Supervisor).
Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager) membawahi: (1)
Supervisor
Pembiayaan

Keuangan
(Cots

(Finance

Control

Supervisor);

Supervisor);

(2) Supervisor

dan

Pengontrol

(3) Supervisor Akunting

(Accounting Supervisor).
Manajer Personalia (Branch Personnel Manager) membawahi: (1) Supervisor
Hubungan

Industri

(Industrial

Relations

Supervisor);

(2) Supervisor

Administrasi dan Gaji (Administration and Wages Supervisor); (3) Supervisor


Jasa dan Layanan Umum (General Affair and Service Supervisor); (4)
Supervisor Keamanan (Security Supervisor); dan (5) Supervisor Hubungan
Publik (Pubic Relations Supervisor).
Manajer Pemasaran (Area Sales Promotion Manager) terbagi kedalam 2
wilayah yang membawahi ASPS (Area Sales Promotion Supervisor).
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Proses produksi mie instan dari PT Indofood dilakukan dalam tiga tahap
yaitu tahap pemeriksaan kualitas bahan, tahap pembuatan mie dan tahap
penyimpanan. Tahapan pembuatan mie yaitu mixing, Penggilingan,
Slicing (pengirisan), Pengukusan, Cutting(pemotongan) dan Pelipatan,

Friying (penggorengan), Cooling (pendinginan) dan Wrapping Dan


Packing.
2. Jenis limbah yang dihasilkan oleh PT Indofood ada 3 jenis yaitu libah
padat berupa sisa kardus dan mie yang rusak, limbah gas berupa emisi dari
proses produksi dan limbah cair yang berasal dari kegiatan produksi dan
non produksi .
3. Jenis produk mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. Jambi adalah Indomie, Supermie, Itermie, Supermie,
Sakura, Mie Telor.

LAPORAN KULIAH LAPANGAN


PROSES PRODUKSI MIE INSTANT DAN TATA LETAK PABRIK DI PT.
INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk CABANG JAMBI

OLEH:
JOHAN P SIMAJUNTAK
J1A113011

TENOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016

Anda mungkin juga menyukai