Makalah Di Print
Makalah Di Print
PENDAHULUAN
dari
kata
integumentum yang
pada
ikan
memiliki
beberapa
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
respirasi
bagi
beberapa
jenis
ikan
tertentu. Sistem
integument atau penutup tubuh ikan, sebagian luasnya terdiri dari kulit yang
memiliki derivat derivatnya, seperti sisik dan lendir.
menggantikan sel sel bagian luar yang terlepas dan untuk persendian
pengembangan tubuh. Lapisan epidermis terdiri dari, Stratum germinativum (
Lapisan basal ), mucous gland , granular gland.
Stratum germinativum ( lapisan basal ) berfungsi untuk membentuk
dalam epidermis.
granular gland ( kelenjar granular ) yang berfungsi sebagai alat
pertahanan diri
3. Lapisan Dermis
Lapisan kulit dalam atau dermis akan lebih tebal dari lapisan luar. Dermis
mengandung pembuluh darah, saraf dan jaringan pengikat. Dermis
berdiferensiasi
menjadi
menjadi
stratum
compactum
dan
stratum
4. Hipodermis
Hipodermis merupakan bagian kulit yang paling dalam dan paling tipis
yang terletak antara stratum compactum dan serabut otot. Ciri yang paling
mencolok dari lapisan ini adalah terdapatnya sel-sel adiposa (lemak), lapisan
pigmen, pembuluh darah dan syaraf.
2.2.2 Lendir
Umumnya pada ikan yang tidak bersisik memproduksi lendir lebih banyak
dibandingkan ikan yang bersisik. Ketebalan lendir dipengaruhi oleh kegiatan sel
kelenjar yang berbentuk piala yang dapat menghasilkan suatu zat (semacam
glycopretein) yang dinamakan mucin di dalam lapisan epidermis. Jika zat tersebut
bersentuhan dengan air maka akan berubah menjadi lendir, dan menyebabkan kulit
pada bagian epidermis ini selalu basah. Sel kelenjar berbentuk piala ini akan
memproduksi lebih banyak lendir pada saat tertentu. Contohnya pada ikan yang
berusaha melepaskan diri dari bahaya akan memproduksi lending lebih banyak
dibandingkan di saat ikan merasa aman. Fungsi lendir untuk ikan itu sendiri untuk
mengurangi gesekan dengan air sehingga ikan dapat berenang lebih cepat. Selain
itu lendir juga berperan dalam proses osmoregulasi sebagai lapisan semipermiabel
yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit, serta mencegah infeksi dalam
penutupan luka, dan bahan pembuat sarang. Pada beberapa ikan tertentu
menggunakan lendir sebagai alat perlindungan pada saat terjadi kekeringan,
misalnya ikan paru-paru (Protopterus) yang menanamkan diri pada lumpur selama
musim panas dengan membungkus tubuhnya dengan lendir hingga musim
penghujan tiba. Beberapa ikan yang menggunakan lendirnya untuk melindungi telur
dari gangguan luar, misalnya anggota dari genus Trichogaster. Cara membuat
sarang oleh ikan, diantaranya yaitu:
1. Ikan akan membuat sarang lubang dan masuk ke dalam tanah saat
permukaaan air mulai dangkal.
2. Ikan akan membuat lubang ke dalam tanah sampai ke dalaman tertentu
3. Ketika air makin surut, kepala ikan akan menghadap ke atas, tepat di
permukaan tanah.
4. Ketika permukaan makin surut dan permukaan tanah dasar masih basah,
ikan akan membuat semacam alur untuk mengambil udara ( bernafas )
5. Air di tanah semakin berkurang, posisi ikan mengikuti air di dalam tanah.
Kepala ikan berada di permukaan air.
6. Kondisi tanah makin kering, ikan akan berada di dalam kepompong yang
di buat dari lendir dan tanah. Aktifitas ikan akan relative terhenti ( tidur
musim panas ) sampai tanah kembali basah dan perairan terisi dengan
air kembali.
2.2.3 Sisik
Sisik disebut juga sebagai rangka dermis karena sisik dibuat di dalam lapisan
dermis. Ikan yang bersisik keras biasanya ditemukan pada golongan ikan primitif,
sedangkan pada ikan modern, kekerasan sisiknya sudah fleksibel. Hal tersebut
sangat dipengaruhi oleh jenis bahan yang dikandungnya.
Disamping ikan bersisik terdapat pula ikan yang sama sekali tidak bersisik
ditemukan pada ikan lajur (Trichiurus, Lepturancanthus, Demissolinea), ikan subordo
Siluroidea (Pegasius, Clarias, Fluta alba). Ada beberapa jenis ikan yang hanya
ditemukan sisik pada bagian tubuh tertentu saja. Namun adapula yang hanya
ditemukan sepanjang linea lateralis. Ikan sidat (Anguilla) yang terlihat seperti tidak
bersisik, sebenarnya bersisik tetapi sisiknya kecil dan dilapisi lendir yang tebal.
Selama pertumbuhan ikan, ukuran sisiknya bertambah, tetapi tidak dengan
jumlahnya. Garis lingkaran ( circulus ) selalu bertambah selama masa hidup ikan.
Circulus yang berdempetan atau bertumpuk disebut annulus yang digunakan untuk
menghitung umur ikan. Sedangkan sisik lateral line tidak dapat digunakan untuk
menentukan umur ikan.
Sisik pada ikan berfungsi untuk melindungi diri dari serangan penyakit maupun
dari pemangsa lain, melindungi ikan dari perubahan cuaca yang drastis,
mempermudah gerakan ikan di dalam air karena ikan akan selalu bergesekan
dengan air, sisik juga sebagai pembeda antara ikan karena sisik berbeda-beda
dalam hal warna,motif dan bentuknya.
Bentuk, ukuran dan jumlah sisik ikan dapat memberikan gambaran bagaimana
kehidupan ikan tersebut. Berdasarkan bentuk dan bahan yang terkandung di
dalamnya, sisik ikan dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu placoid, cosmoid,
ganoid, cycloid, dan ctenoid.
A. Sisik Placoid
Jenis sisik ini merupakan karakteristik bagi golongan ikan bertulang rawan
( Chondrichthyes ). Bentuk sisik tersebut menyerupai bunga mawar dengan dasar
bulat atau bujur sangkar. Sisik macam ini terdiri dari keping basal yang letaknya
terbenam di dalam bagian dermis kulit, dan suatu bagian yang menonjol berupa duri
keluar dari permukaan epidermis. Sisik tersebut merupakan struktur exoskeleton
yang primitive yang memiliki titik perkembangan menuju ke lembaran sisik yang
biasa terdapat pada osteichthyes yang terdiri atas lempeng dasar, tangkai sentral
dan duri. Bagian yang lunak dari sisik ini (pulp) berisikan pembuluh darah dan saraf
yang berasal dari dermis. Sisik placoid dibangunkan oleh dentine sehingga sering
disebut dermal denticle yang di dalamnya terdapat rongga pulpa. Pertumbuhan dari
sisik placoid menyerupai pertumbuhan gigi, yaitu dimulai dengan adanya
pengelompokan dari sel sel dermis yang seterusnya akan tumbuh menjadi lebih
nyata membentuk papilla dermis yang mendesak epidermis yang ada di sebelah
permukaan. Gigi ikan hiu merupakan derivate dari sisik.
C. Sisik Ganoid
Jenis sisik ini dimiliki oleh ikan-ikan Lepidosteus ( Holostei ) dan Scaphyrynchus (
Chondrichthyes ). Sisik ini terdiri dari beberapa lapisan yakni, lapisan terluar disebut
ganoine yang materialnya berupa garam garam an-organik, lapisan berikunya
adalah cosmine, dan lapisan paling dalam adalah isopedine. Pertumbuhan sisik ini
dari bagian bawah dan bagian atas. Ikan bersisik type ini antara lain, Polypterus,
Lepisostidae, Acipenceridae, Polyodontidae .
10
terkadang berwarna coklat, abu abu, hitam yang merata di seluruh tubuh. Warna
ikan merefleksikan tempat hidupnya. Warna dasar ikan pucat di bagian perut dan
gelap di bagian punggung. Ikan laut memiliki tiga warna dasar, yaitu ikan di
permukaan laut berwarna keperakan, kemerahan di perairan yang agak dalam, dan
ungu kehitaman atau hitam di laut dalam. Ikan yang hidup di karang memiliki totol
warna sesuai lingkungannya ( mimieri ). Ikan dapat berkamuflase warna karena
adanya predator, yang disebabkan stimuli mata, perubahaan terjadi secara cepat
dan hormon , perubahaan yang terjdi secara lambat.
Warna pada ikan sangat dipengaruhi oleh schemachrome ( konfigurasi fisik ) dan
biochrome ( pigmen pembawa warna ). Schemachrome warna putih ditemukan pada
rangka, gelembung renang, sisik dan testes; biru dan ungu pada iris mata; warna
pelangi pada sisik, mata dan membrane anus. Sedangkan yang tergolong ke dalam
biochrome adalah carotenoid ( kuning, merah dan corak lainnya ), chromolipoid
( kuning sampai coklat ), indigoid ( biru, merah dan hijau ), melanin ( hitam dancoklat
), flavin ( fluoresensi kehijau hijauan ), purin ( putih atau keperak perakan ),
pterin ( putih,kuning, merah dan jingga ).
Sel khusus yang memberikan warna pada ikan ada dua macam yaitu Iridocyte
(leucophore dan guanophore) dan Chromatophora. Iridocyte dinamakan juga sel
cermin karena tersusun dari guanin yang dapat merefleksikan warna di luar tubuh
ikan. Chromatophere terletak di dermis.
11
daerah dasar, bagian dasar perutnya berwarna pucat dan bagian punggungnya
berwarna gelap. Misalnya pada kelompok ikan pari dan ikan sebelah. Ikan ikan
yang hidupnya di sekitar karang memiliki warna yang cerah dan cemerlang,
misalnya pada ikan ikan family Chaetodontidae , Achanturidae , Apogonidae dan
sebagainya.
Pemiripan warna secara umum antara ikan dan latar belakangnya baik secara
perlahan maupun cepat merupakan karakteristik dasar ikan untuk menyamai
lingkungan atau habitat dimana mereka berada. Ikan laut memiliki warna tubuh yang
bertingkat, di bagian dorsal berwarna biru, bagian sisi keperak perakan, dan putih
di bagian perut. Perubahan warna sering terjadi berhubungan dengna kondisi
lingkungan seperti siang dan malam, musim dan keadaan habitat. Perubahaan
warna tersebut diatur oleh interaksi saraf dan hormone.
Perwarnaaan terpecah merupakan suatu upaya ikan untuk mengaburkan
pandangan terhadap tubuh ikan itu sendiri. Bila tubh ikan memiliki garis garis
warna atau corak kontras yang tidak teratur, maka garis garis tersebut cenderung
akan mengaburkan pandangan hewan lain. Pada ikan kupu kupu ( Forcipinger
longirostris ) yang hidup di daerah karang mampu memecahkan warna tubuhnya
menjadi bentuk organ tubuh, warna demikian dipergunakan untuk memecah bentuk
atau mengaburkan bentuk asli ikan.
Selain fungsinya sebagai penyamaran dan penyembunyian, pada beberapa ikan
bentuk pewarnaannya justru cenderung sebagai pemberitahuan. Sejumlah anggota
family Percidae yang terdapat di air tawar dan sejumlah famili yang ditemukan di laut
memiliki corak warna yang terang dan cemerang sebagai pengenalan seksual.
12
Namun telah ditemukan pula ikan laut yang hidup diperairan dangkal memiliki
organ cahaya seperti, ikan leweri batu (phothobleparon palpebartus) dan ikan leweri
air (Anomalops katopron). Cahaya yang dikeluarkan berkedap kedip secara teratur
yang dikendalikan oleh organ cahaya yang keluar masuk suatu kantong pigmen
hitam dibawah mata. Asal cahaya pada ikan, diantaranya berasal dari :
Bakteri yang bersimbiosis dengan ikan, terdapat pada kantong kelenjar epidermis.
Contohnya pada ikan famili Monocentridae, Gadidae, Leognathidae, Serranidae,
Macroridae. Pemantulan cahaya diatur oleh jaringan yang berfungsi sebagai lensa.
Bagian berlawanan lensa terdapat banyak pigmen yang berfungsi sebagai pemantul.
Pemancaran cahaya yang dikeluarkan bakteri diatur oleh kontraksi pigmen yang
berfungsi sebagai iris mata
Dikeluarkan langsung oleh sel kulit ikan yang disebut photophore atau photocyte.
Misalnya pada golongan Elasmobranch (Etmopterus, Benthobatis, dan Spinax ) dan
pada ikan golongan Teleostei (Batrachoididae, dan Stomiatidae).
Pada ikan -ikan yang hidup di laut dalam pengeluaran cahayanya mempunyai
peranan dalam pemijahan. Pada musim pemijahan, ikan jantan berusaha
membimbing betina untuk mencari tempat yang baik untuk memijah. Cahaya yang
dikeluarkan memiliki kekuatan panjang gelombang 400-600 yang dapat menerangi
sejauh 100 meter. Angelerfishes (Linophyrin brevibarsis) yang terdapat dilaut dalam
mempunyai tentakelnya mempunyai kultur bakteri yang terdapat pada kulitnya.
Tentakel yang ujungnya mempunyai jaringan jaringan yang membesar itu
digosokkan diatas kultur bakteri tersebut, sehingga bakteri yang bercahaya terbawa
oleh tentakel untuk menarik perhatian mangsanya.
13
Pada ikan lepu (Synanceia verrusoca dan Ptrois volitans) memiliki alat beracun
pada daerah jari jari keras sirip pinggung, sirip dubur dan sirip perut. Umumnya ikan
lepu ini tinggal di dasar perairan yang dangkal, berpasir atau berkarang dan pada
daerah terdapat vegetasi lamun. Geraknnya lamban dengan warna permukaan
tubuh yang mirip dengan dasar perairan menyebabkan ikan ini sulit untuk dilihat.
Beberapa jenis dari ikan yang memiliki racun yang dapat mematikan manusia,
misalnya jenis Synanceia horrida.
Pada ikan pari (Dasyatis) kelenjar racunnya terdapat pada duri ekornya. Duri ini
tersusun dari bahan yang disebut vasodentine. Sepanjang kedua sisi duri tersebut
terdapat gerigi yang bengkok kebelakang. Duri tersebut ditandai oleh adanya
sejumlah alur dangkal yang sepanjang tepi alur terdiri celah berupa jaringan kelabu
spongi, lembut meluas sepanjang celah panjang yang berfungsi sebagai jaringan
tempat dihasilkannya racun. Ikan baronang (Signasus) memiliki kelenjar beracun
yang terdapat pada 13 jari-jari keras sirip punggung, 4 jari-jari keras sirip perut dan 7
jari-jari keras sirip dubur.
Ikan-ikan yang system integumennya mengandung kelenjar beracun antara lain
ikan lele dan sebangsanya (Siluroidea) dan golongan Elasmobranchii (Chimaeridae,
Myilobathidae dan Dasyatidae). Beberapa jenis ikan buntal (Tetraodontidae) juga
dikenal beracun, tetapi racunnya bukan berasal dari system integumennya,
melainkan dari kelenjar empedu.
Potamotrygon, ikan air tawar di Amerika, memiliki racun seperti racun ular
Ikan lepu tembaga (Synanoeja sp), racunnya pada lapisan kulit penutup jari-jari
keras sirip punggung dan sirip perut
Ikan beronang (Sigamus spp), kelenjar beracun pada jari-jari sirip keras sirip
punggung dan sirip perut
Ikan pari, racunnya pada ekor
Ikan lele lokal jawa, kelenjar racunnya pada jari-jari keras sirip punggung dan sirip
dada.
14
Studi tentang racun ikan dikenal dengan ichthyotoxisme. Ilmu ini mempelajari
tentang racun yang dikeluarkan oleh ikan serta gejala keracunan dengan aspekaspeknya. Ichthyotoxisme meliputi, Ichthyosarcotoxisme yang mempelajari berbagai
macam keracunan akibat makan ikan beracun dan Ichthyotoxisme yang mempelajari
sengatan ikan berbisa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem integument berasal dari bahasa latin yang berasal dari kata
integumentum yang berarti penutup. Integumen merupakan bagian terluar dari
tubuh ikan yang memisahkan, melindungi, dan memberikan informasi mengenai
lingkungan yang disekitarnya. Kulit sebagai bagian terluar tubuh atau penutup tubuh
yang permukaannya paling luas dan menyelubungi tubuh ikan, merupakan alat
untuk melindungi dari bahaya. Kulit juga berfungsi untuk ekskresi dan osmoregulasi.
Kulit terdiri dari lapisan kutikula, epidermis, dermis, dan hypodermis. Kulit memiliki
derivate derivatnya tersendiri. Adapun derivate derivate dari kulit ikan,
diantaranya:
15
Organ bercahaya, asal cahaya dari ikan berasal dari bakteri yang bersimbiosis
dengan ikan yang terdapat pada kantong kelenjar epidermis. Contohnya pada ikan
famili Monocentridae, Gadidae, Leognathidae, Serranidae, Macroridae. Cahaya
pada ikan juga dapat dikeluarkan langsung oleh sel kulit ikan yang disebut
photophore atau photocyte. Misalnya pada ikan golongan Elasmobranch
(Etmopterus, Benthobatis, dan Spinax ) dan pada ikan golongan Teleostei
(Batrachoididae, dan Stomiatidae). Cahaya yang dihasilkan ikan memiliki fungsi
sebagai tanda pengenal individu yang sejenis, untuk mengikat mangsa, menerangi
lingkungan, dan penciri ikan beracun.
Kelenjar beracun pada ikan merupakan derivate dari kulit yang merupakan
modifikasi
kelenjar
integumennya
yang merupakan
mengandung
racun
lendir. Ikan
umumnya
ikan
yang kelenjar
dipergunakan
ikan
untuk
mengandung
sebangsanya
(Siluroidea)
kelenjar
dan
beracun
golongan
antara
lain
Elasmobranchii
ikan
lele
dan
(Chimaeridae,
dengan
ichthyotoxisme.
16
DAFTAR PUSTAKA
17