Anda di halaman 1dari 137

SILABUS

Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Standar Kompetensi
Alokasi Waktu
Kompetensi Dasar

1.1 Menjelaskan teori atom Bohr


dan mekanika kuantum untuk
menuliskan konfigurasi
elektron dan diagram orbital
serta menentukan letak unsur
dalam tabel periodik.

: SMA ..........................................
: KIMIA
: XI / 1
: 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik
unsur, struktur molekul, dan sifat sifat senyawa.
: 18 jam pelajaran (2 jam untuk UH)
Materi Pembelajaran

Pengalaman Belajar

Struktur Atom,
Bentuk Molekul,
dan Gaya
Antarmolekul

Mengkaji tentang teori kuantum,


prinsip ketidakpastian dan
mekanika gelombang melalui
diskusi kelompok.

A. Model Atom
Mekanika Kuantum
Perbedaan antara
model atom
mekanika
kuantum dan
model atom
Bohr.

Menentukan bilangan kuantum


dan bentuk orbital s, p , d, dan f
melalui diskusi kelas.

Menentukan konfigurasi
elektron, diagram orbital serta
hubungannya dengan letak unsur
dalam tabel periodik melalui
diskusi kelas.
Berlatih menentukan
penulisan konfigurasi elektron dan
letak unsur dalam tabel periodik.

Bilangan
kuantum dan
bentuk orbital.

Konfigurasi
elektron (prinsip
Aufbau, aturan
Hund dan
larangan Pauli)
dan hubungannya
dengan sistem
periodik.

Indikator
Menjelaskan teori atom mekanika kuantum.
Menentukan bilangan kuantum (kemungkinan
elektron berada)
Menggambarkan bentuk-bentuk orbital.
Menjelaskan kulit dan subkulit serta hubungannya
dengan bilangan kuantum.

Penilaian
Jenis tagihan
Tugas individu
Kuis
Ulangan harian

Alokasi
Waktu
4 jam

Bentuk
instrumen
Tes tertulis

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Periodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja,
Bahan
presentasi
LCD,
komp

Menggunakan prinsip Aufbau, aturan Hund, dan


azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi
elektron dan diagram orbital.
Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur
dengan letaknya dalam sistem periodik.

4 jam

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Pengalaman Belajar

1.2. Menjelaskan teori jumlah


pasangan elektron di sekitar
inti atom dan teori hibridisasi
untuk meramalkan bentuk
molekul.

B. Bentuk Molekul

Berlatih meramalkan bentuk molekul


dengan teori pasangan elektron
VSEPR.
Berlatih meramalkan bentuk molekul
dengan teori hibridasi.
Menggambarkan bentuk molekul
senyawa melalui diskusi kelas
(gunakan visualisasi misalnya
menggunakan balon atau dari CD).

1.3. Menjelaskan interaksi


antarmolekul (gaya
antarmolekul) dengan
sifatnya.

C. Gaya
Antarmolekul

Diskusi tentang gaya antar molekul.


Menganalisis grafik yang
menunjukkan hubungan antara titik
didih dengan molekul yang
terbentuk melalui ikatan hidrogen.
Mengidentifikasi sifat-sifat fisis
molekul berdasarkan gaya antar
molekul melalui diskusi kelas.

Indikator

Penilaian

Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori


pasangan elektron.
Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori
hibridisasi.

Jenis tagihan
Tugas individu
Ulangan harian

Menjelaskan jenis-jenis gaya antarmolekul (gaya


van der Waals, gaya London, dan ikatan hidrogen).
Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik
beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul
(gaya van der Waals, gaya London, dan ikatan
hidrogen).

Jenis tagihan
Tugas individu
Kuis
Ulangan harian
Bentuk
instrumen
Tes tertulis

Alokasi
Waktu
4 jam

Bentuk
instrumen
Tes tertulis

2 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Periodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja,
Bahan
presentasi
LCD,
komp

SILABUS
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi

:
:
:
:

Alokasi Waktu

SMA
KIMIA
XI/1
2. Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara
pengukurannya.
20 jam (2 jam untuk UH)

Kompetensi Dasar
2.1 Mendeskripsikan perubahan
entalpi suatu reaksi, reaksi
eksoterm, dan reaksi endoterm.

Materi Pembelajaran
Termokimia
A. Energi dan
Entalpi
Hukum kekekalan
energi.
Energi dan
perubahan entalpi,
sistem dan
lingkungan.
Jenis-jenis reaksi
termokimia.

2.2 Menentukan H reaksi


berdasarkan percobaan,
hukum Hess, data perubahan
entalpi pembentukan standar,
dan data energi ikatan.

B. Pengukuran H
Reaksi Melalui
Percobaan
C. Perhitungan
H Reaksi
Menggunakan
Data

Pengalaman Belajar
Mengidentifikasi sistem dan
lingkungan melalui diskusi
kelompok.
Merancang dan melakukan
percobaan tentang reaksi eksoterm
dan endoterm dalam kelompok di
laboratorium.
Menyimpulkan perbedaan antara
reaksi eksoterm dan endoterm dari
data percobaan.
Menggambarkan grafik yang
menunjukkan reaksi eksoterm dan
endoterm.

Mempelajari teknik pengukuran H


reaksi dengan menggunakan
kalorimeter.
Merancang dan melakukan
percobaan untuk menentukan H
reaksi dalam kalorimeter melalui
kerja kelompok di laboratorium.

10

Indikator
Menjelaskan hukum/asas kekekalan energi.
Membedakan sistem dan lingkungan.
Membedakan reaksi yang melepaskan kalor
(eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor
(endoterm) melalui percobaan.

Penilaian
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Ulangan
Bentuk
instrumen
Performans
(kinerja dan
sikap)
Laporan tertulis
Tes tertulis

Alokasi
Waktu
4 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistir
a, Tabel,
Periodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja,
Bahan

11

Menghitung harga H reaksi melalui percobaan.

Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Responsi

4 jam

presen-tasi
LCD,
komp

Bentuk
instrumen
Penilaian unjuk
kerja
Laporan tertulis
Tes tertulis

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Pengalaman Belajar
Melakukan diskusi kelas
menjelaskan macam-macam
perubahan entalpi.
Berlatih menghitung H.

12

Indikator

Menghitung harga H reaksi dengan


menggunakan diagram siklus.
Menghitung harga H reaksi dengan
menggunakan data entalpi pembentukan standar
(H0 f).
Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi.
Menghitung harga H reaksi dengan
menggunakan energi ikatan
Menghitung reaksi H dengan menggunakan
data entalpi pembentukan standar Hf dan
entalpi.

Penilaian
Jenis tagihan
Tugas Individu
Tugas Kelompok
Bentuk instrumen
Laporan tertulis
Tes tertulis

Alokasi
Waktu
10 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistir
a, Tabel
Periodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja,
Bahan
presentasi
LCD,
komp

13

Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
Alokasi Waktu

SILABUS
: SMA
: KIMIA
: XI/1
: 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktorfaktor yang memengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dan industri.
: 40 jam (4 jam untuk UH)

Kompetensi Dasar
3.1 Mendeskripsikan pengertian laju
reaksi dengan melakukan
percobaan tentang faktor-faktor
yang memengaruhi laju reaksi.

3.2. Memahami teori tumbukan


(tabrakan) untuk menjelaskan
faktor-faktor penentu laju dan
orde reaksi serta terapannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran

Pengalaman Belajar

Laju Reaksi
A. Konsep Laju
Reaksi

Menghitung konsentrasi larutan


(molaritas larutan).

B. Teori Tumbukan
dan Energi
Aktivitas

Membandingkan gambar tumbukan


efektif dan tidak efektif.
Mengamati diagram energi aktivitas.

14

C. Pengaruh Luas
Permukaan
terhadap Laju
Reaksi

Indikator
Menjelaskan pengertian laju reaksi dan
menurunkannya dalam persamaan matematika,
menjelaskan pengertian molaritas dan
penggunaannya dalam laju reaksi.

Menjelaskan syarat-syarat terjadinya suatu reaksi


kimia.

Merancang dan melakukan


percobaan tentang pengaruh luas
permukaan terhadap laju reaksi
dalam kerja kelompok di
labaratorium.

Penilaian
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Bentuk
instrumen
Penilaian unjuk
kerja Laporan
tertulis
Tes tertulis

1 jam
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok
Bentuk

15

Alokasi
Waktu
1 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistir
a, Tabel
Periodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja,
Bahan/
Alat untuk
praktek

Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi laju


reaksi (konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan
katalis) melalui percobaan.
Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang
faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.

Kompetensi Dasar

instrumen
Penilaian unjuk
kerja, Laporan
tertulis
Tes tertulis

Materi Pembelajaran

Pengalaman Belajar

D. Pengaruh Suhu
terhadap Laju
Reaksi

Merancang dan melakukan


percobaan tentang pengaruh suhu
terhadap laju reaksi dalam kerja
kelompok di laboratorium.
Berlatih dan menghitung laju reaksi.

E. Pengaruh
Konsentrasi
terhadap Laju
Reaksi

Merancang dan melakuka


percobaan tentang Pengaruh
konsentrasi terhadap laju reaksi
dalm kerja kelompok
dilaboratorium
Menghitung dan menentukan orde
dan waktu reaksi berdasarkan data
percobaan melalui diskusi
Berlatih menentukan orde reaksi,

16

persaman laju reaksi

Indikator

Penilaian

Alokasi
Waktu

Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan


bidang sentuh, dan suhu terhadap laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan.
Menjelaskan penerapan pengaruh luas permukaan
terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi laju
reaksi (konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan
katalis) melalui percobaan.
Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang
faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi.
Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan
bidang sentuh, dan suhu terhadap laju reaksi
berdasarkan teori tumbukan.
Menjelaskan penerapan pengaruh luas permukaan
terhadap laju raksi dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok

Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju


reaksi (konsntrai, luas permukaan, suhu, dan
katalis) melalui percobaan
Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas kelompok

17

4 jam

Bentuk
instrumen
Penilaian unjuk
kerja
Laporan tertulis
Tes tertulis

Bentuk
instrumen
Penilaian unjuk
kerja, Laporan

4 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
Untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistir
a, Tabel
Periodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja,
Bahan/
Alat untuk
praktek

tertulis
Tes tertulis

Kompetensi Dasar

3.3. Menjelaskan kesetimbangan


dan faktor-faktor yang
memengaruhi pergeseran arah
kesetimbangan dengan
melakukan percobaan.

Materi Pembelajaran

Pengalaman Belajar

F. Pengaruh Katalis
terhadap Laju
Reaksi

Mengidentifikasi reaksi yang


menggunakan katalisator dan yang
tidak menggunakan katalisator
dengan menggunakan teori
tumbukan melalui diskusi.
Menjelaskan peranan katalis dalam
reaksi melalui diskusi.

Kesetimbangan
Kimia
A. Pengertian dan
Prinsip
Kesetimbangan
Kimia

Menjelaskan tentang kesetimbangan


dinamis, kesetimbangan homogen,
dan kesetimbangan heterogen
melalui diskusi.

18

Indikator

Penilaian

Alokasi
Waktu

Menjelaskan pengaruh terhadap laju reaksi


berdasarkan teori tumbukan.
Menentukan orde waktu reaksi.
Menjelaskan penerapan pengaruh konsentrasi
terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi laju
reaksi (konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan
katalis).
Membedakan diagram energi potensial dari reaksi
kimia dengan menggunakan katalisator dan yang
tidak menggunakan katalisator.
Menjelaskan pengertian dan peranan katalisator
serta energi pengaktifan dengan mengunakan
diagram.
Menjelaskan peranan katalis dalam kehidupan
sehari-hari dan industri.

Jenis Tagihan
Tugas Individu
Ulangan

Menjelaskan kesetimbangan dinamis.


Menjelaskan kesetimbangan homogen dan
heterogen.
Menjelaskan tetapan kesetimbangan.

Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas
kelompok

19

2 jam

Bentuk
Instrumen
Tes tertulis

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
Untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistir
a, Tabel
Periodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja,
Bahan/
Alat untuk
praktek

4 jam


Bentuk instrumen
Laporan tertulis
Tes tertulis

Kompetensi Dasar

3.4. Menentukan hubungan


kuantitatif antara pereaksi
dengan hasil reaksi dari suatu
reaksi kesetimbangan.

Materi Pembelajaran

Pengalaman Belajar

C. Arah reaksi dan


Pergeseran
Keseimbangan

Merancang dan melakukan


percobaan tentang faktor-faktor yang
memengaruhi arah pergeseran
kesetimbangan dalam kerja
kelompok di laboratorium.
Menyimpulkan faktor-faktor yang
memengaruhi arah pergeseran
kesetimbangan.

B. Tetapan dan
Perhitungan
Kesetimbangan
Kimia

Menjelaskan tentang tetapan


keseimbangan melalui diskusi.
Menghitung harga Kc, Kp dan derajat
disosiasi (penguraian) melalui
diskusi.

20

Latihan menghitung harga Kc, Kp.


reaksi melalui diskusi.
Latihan menghitung harga Kc
berdasarkan Kp atau sebaliknya.

Indikator

Penilaian

Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan


menggunakan azas Le Chatelier.
Menganalisis pengaruh perubahan suhu,
konsentrasi, tekanan, dan volum pada pergeseran
kesetimbangan melalui percobaan.

Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas
kelompok

Alokasi
Waktu
6 jam

Bentuk instrumen
Penilaian unjuk
Kerja Laporan
tertulis
Tes tertulis

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
Untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Periodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja,
Bahan/
Alat untuk
praktek

Menjelaskan tetapan kesetimbangan.


Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi
pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang
untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan

21

Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas
kelompok

6 jam

Sumber
Buku
kimia
Untuk

kesetimbangan.
Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat
dalam kesetimbangan.
Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial
gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan
setimbang.
Menghitung harga Kc berdasarkan Kp atau
sebaliknya.

Kompetensi Dasar
3.5. Menjelaskan penerapan prinsip
kesetimbangan dalam
kehidupan sehari-hari dan
industri.

Bentuk instrumen
Laporan tertulis
Tes tertulis

Materi Pembelajaran
D. Penerapan
Kesetimbangan
Kimia

SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Periodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja,

Pengalaman Belajar
Mengkaji kondisi optimum untuk
memproduksi bahan-bahan kimia di
industri yang didasarkan pada reaksi
kesetimbangan melalui diskusi.

22

Indikator
Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi
bahan-bahan kimia di industri yang didasarkan pada
reaksi kesetimbangan.

Penilaian
Jenis tagihan
Tugas
IndividuTugas
Kelompok

Bentuk instrumen
Laporan tertulis
Tes tertulis

Alokasi
Waktu
4 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Sumber
Buku
kimia
Untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Periodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja,

23

SILABUS
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Standar Kompetensi
Alokasi Waktu

: SMA .......................................
: KIMIA
: XI / 2
: 4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran,
dan terapannya.
: 48 jam pelajaran (4 jam untuk UHT)

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

4.1 Mendeskripsikan teori-teori


asam basa dengan menentukan
sifat larutan dan menghitung pH
larutan.

Asam dan Basa


A. Teori Asam Basa

Pengalaman Belajar
Diskusi kelas mengenai asam basa
Arrhenius, Bronsted dan Lowry,
serta asam basa Lewis melalui
diskusi kelas.
Berlatih menentukan pasangan
asam basa Bronsted-Lowry.

24

B. Identifikasi Asam
Basa

Indikator
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut
Arrhenius.
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut
Bronsted-Lowry.
Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa
menurut Bronsted-Lowry dan menunjukkan
pasangan asam dan basa konjugasinya.
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut
Lewis.

25

Merancang dan melakukan


percobaan untuk mengidentifikasi
asam dan basa dengan berbagai
indikator melalui kerja kelompok di
laboratorium.
Menyimpulkan sifat asam atau basa
dari suatu larutan.

Penilaian
Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas
Kelompok

Bentuk instrumen
Penilaian unjuk
kerja
Laporan tertulis
Tes tertulis

Alokasi
Waktu
2 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Periodik,
Internet

Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa


dengan berbagai indikator.

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran
C. Kekuatan Asam
Basa dan pH
Larutan

Bahan
Lembar
kerja

Pengalaman Belajar
Merancang dan melakukan
percobaan untuk memperkirakan
pH suatu larutan elektrolit yang
tidak dikenal berdasarkan hasil
pengamatan trayek perubahan
warna berbagai indikator asam dan
basa melalui kerja kelompok
laboratorium.
Menyimpulkan trayek pH asam
basa.
Melalui diskusi kelas
menyimpulkan hasil pengukuran
pH dari beberapa larutan asam dan
basa yang konsentrasinya sama,
menghubungkan kekuatan asam
atau basa dengan derajat pengionan
(-) dan tetapan asam (Ka) atau
tetapan basa (Kb).
Menghitung pH dan derajat
konsentrasinya.

26

Meneliti dan menghitung pH air


sungai di sekitar sekolah/rumah
dalam kerja kelompok (bagi
daerah-daerah yang memiliki
industri dapat mengukur pH
limbah buangannya sebagai bahan
penelitian).

Indikator
Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan
menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa
larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama.
Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan
derajat pengionan () dan tetapan asam (Ka) atau
tetapan basa (Kb).
Menghitung pH larutan asam atau basa yang
diketahui konsentrasinya.
Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam
lingkungan.
Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang
tidak dikenal menggunakan pH meter.
Memperkirakan pH suatu larutan yang tidak
dikenal berdasarkan hasil pengamatan perubahan
warna berbagai indikator asam dan basa.

27

Penilaian
Jenis tagihan
Tugas ndividu
Tugas
Kelompok

Bentuk instrumen
Laporan tertulis
Tes tertulis

Alokasi
Waktu
12 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
Untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Periodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Pengalaman Belajar

4.2 Menghitung banyaknya pereaksi


dan hasil reaksi dalam larutan
elektrolit dari hasil titrasi asam
basa.

D. Reaksi, Aplikasi,
dan Titrasi Asam
dan Basa

Merancang dan melakukan


percobaan titrasi untuk menentukan
konsentrasi asam atau basa untuk
menentukan kadar suatu zat dengan
cara titrasi melalui kerja kelompok
di laboratotium
Menghitung kadar zat dari data
percobaan.
Studi literatur dan diskusi kelas
mengenai jenis-jenis reaksi asam
basa dan penerapannya.

4.3 Mendeskripsikan sifat larutan


penyangga dan peranan
larutan penyangga dalam

Kesetimbangan Ion
dalam Larutan
A. Larutan

Merancang dan melakukan


percobaan untuk menganalisis
larutan penyangga dan bukan

28

tubuh makhluk hidup.

Penyangga

pH larutan
penyangga

Fungsi larutan
penyangga

penyangga melalui kerja kelompok


di laboratorium.
Menyimpulkan sifat larutan
penyangga dan bukan penyangga.
Menghitung pH atau pOH larutan
penyangga melalui diskusi.
Melalui diskusi kelas menjelaskan
fungsi larutan penyangga dalam
tubuh makhluk hidup.

Bentuk instrumen
Penilaian unjuk
kerja Laporan
tertulis
Tes tertulis

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
Untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Periodik,
Internet

Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas

Bahan
Lembar
kerja
Sumber
Buku
kimia

Indikator

Penilaian

Menentukan konsentrasi asam atau basa


dengan titrasi.
Menentukan kadar zat melalui titrasi asam
dan basa.
Menentukan kadar zat dari data hasil
percobaan.
Menjelaskan jenis-jenis reaksi asam basa.
Menjelaskan penerapan reaksi asam basa.
Menentukan indikator yang tepat digunakan
untuk titrasi asam dan basa.

Jenis tagihan
Tugas individu
Tugas
kelompok

Menganalisis larutan penyangga dan bukan


penyangga melalui percobaan.

29

Alokasi
Waktu
10 jam

6 jam

Menghitung pH atau pOH larutan


penyangga.
Menghitung pH larutan penyangga dengan
penambahan sedikit asam atau sedikit basa
atau dengan pengenceran.
Menjelaskan fungsi larutan penyangga
dalam tubuh makhluk hidup.
Menjelaskan pengertian dan karakteristik
larutan penyangga.

Kompetensi Dasar
4.4 Menentukan jenis garam yang
mengalami hidrolisis dalam
air dan pH larutan garam
tersebut.

kelompok
Ulangan

Bentuk instrumen
Penilaian unjuk
kerja Laporan
tertulis
Tes tertulis

untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Periodik,
Internet
Bahan
Bahan
dan alat
pratikum
Lembar
kerja

Materi Pembelajaran

Pengalaman Belajar

B. Hidrolisis Garam

Merancang dan melakukan


percobaan untuk menentukan ciriciri beberapa jenis garam yang
dapat terhidrolisis dalam air
melalui kerja kelompok di
laboratorium.
Menyimpulkan ciri-ciri garam yang
terhidrolisis dalam air.
Menghitung pH larutan garam yang
terhidrolisis melalui diskusi kelas

Sifat garam yang


terhidrolisis
pH larutan garam
yang terhidrolisis.

30

4.5 Menggunakan kurva perubahan


harga pH pada titrasi asam
basa untuk menjelaskan
larutan penyangga dan
hidrolisis.

Grafik titrasi
asam dan basa

Menganalisis grafik hasil titrasi


asam kuat dan basa kuat, asam kuat
dan basa lemah, asam lemah dan
basa kuat untuk menjelaskan
larutan penyangga dan hidrolisis
melalui diskusi.

Indikator

Penilaian

Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang


dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan.
Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari
persamaan reaksi ionisasi.
Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis

Jenis tagihan
Tugas Individu
Tugas
Kelompok
Responsi
ulangan

Bentuk instrumen
Performance
(Kinerja dan
sikap) Laporan
tertulis, Tes
tertulis

31

Alokasi
Waktu
4 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
Untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Priodik,
Internet
Bahan
Bahan/al
at
pratikum
Lembar

kerja,
Menganalisis grafik hasil titrasi asam kuat dan
basa kuat, asam kuat dan basa lemah, asam
lemah dan basa kuat untuk menjelaskan larutan
penyangga dan hidrolisis.

Kompetensi Dasar
4.6 Memprediksi terbentuknya
endapan dari suatu reaksi
berdasarkan prinsip kelarutan
dan hasil kali kelarutan.

Jenis tagihan
Tugas Individu
ulangan

Bentuk instrumen
Tes tertulis

Materi Pembelajaran

C. Kelarutan dan
Hasil Kali
Kelarutan (Ksp)

4 jam

Sumber
Buku
kimia
Untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Priodik,
Internet
Bahan
Lembar
kerja

Pengalaman Belajar
Diskusi kelas mengenai
kesetimbangan dalam larutan jenuh
atau larutan garam yang sukar larut.
Diskusi kelas mengenai cara
menghitung kelarutan suatu
elektrolit yang sukar larut.
Merancang dan melakukan
percobaan untuk menentukan
kelarutan garam dan
membandingkannya dengan hasil
kali kelarutan.
Menyimpulkan kelarutan suatu
garam.

32

Indikator

Penilaian

Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh


atau larutan garam yang sukar larut.
Menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan
dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya.
Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit
yang sukar larut dalam air.
Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang
sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau
sebaliknya.
Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama
dalam larutan.
Menentukan pH larutan dari harga Ksp-nya.
Memperkirakan terbentuknya endapan
berdasarkan harga Ksp.

Jenis tagihan
Tugas Individu
Tugas
Kelompok
Responsi
ulangan

33

Bentuk instrumen
Performance
(Kinerja dan
sikap) Laporan
tertulis
Tes tertulis

Alokasi
Waktu
8 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Periodik,
Internet
Bahan
Bahan/
alat
pratikum

Lembar
kerja

SILABUS
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas /Semester
Standar Kompetensi
Alokasi Waktu

:
:
:
:

SMA ........................................
KIMIA
XI / 2
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
: 14 jam pelajaran (2 jam untuk ulangan)

Kompetensi Dasar

5.1

Membuat berbagai sistem


koloid dengan bahan-bahan
yang ada di sekitarnya.

Materi Pembelajaran

Pengalaman Belajar

Sistem Koloid
C. Pembuatan Koloid
dan Pemurnian
Koloid

Merancang dan melakukan


percobaan pembuatan koloid dalam
kerja kelompok di laboratorium.

Cara kondensasi

34

Cara dispersi

Cara peptisasi

Indikator

Menjelaskan proses pembuatan koloid


melalui percobaan.

Penilaian
Jenis tagihan
Tugas
Kelompok

Bentuk instrumen

35

Alokasi
Waktu
6 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
untuk
SMA
kelas XI

Penilaian
unjuk kerja
Laporan
tertulis
Tes tertulis

Penerbit
Yudhistira, Tabel,
Periodik,
Internet
Bahan
Bahan/
alat
pratikum
Lembar
kerja

Kompetensi Dasar
5.2 Mengelompokkan sifat-sifat
koloid dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Materi Pembelajaran
A. Pengertian dan
Pengelompokan
Koloid
B. Sifat-Sifat Koloid
dan Penerapannya

Pengalaman Belajar
Melakukan percobaan
pengelompokan berbagai sistem
koloid.
Diskusi kelas mengenai cara
mengidentifikasi serta
mengklasifikasikan jenis dan sifat
koloid dari data percobaan.
Melakukan percobaan sifat-sifat
koloid secara kelompok.
Mengidentifikasi peranan koloid di
industri kosmetik, makanan,
farmasi dan membuatnya dalam
bentuk tabel (daftar) secara

36

individu di rumah.

Indikator

Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan


sejati dan koloid berdasarkan data hasil
pengamatan (efek Tyndall, homogen/heterogen,
dan penyaringan).
Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan
fase terdispersi dan fase pendispersi.
Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (efek
Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis,
emulsi, koagulasi).
Menjelaskan koloid liofob dan liofil.
Mendeskripsikan peranan koloid di industri
kosmetik, makanan, farmasi.

37

Penilaian
Jenis tagihan
Tugas Individu,
kuis, ulangan
Bentuk instrumen
Laporan tertulis,
Tes tertulis

Alokasi
Waktu
8 jam

Sumber/
Bahan/
Alat
Sumber
Buku
kimia
untuk
SMA
kelas XI
Penerbit
Yudhistira, Tabel
Periodik,
Internet
Bahan

Lembar
kerja,
Brosur,
medium
elektronik,
LCD,
Komputer

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester

: SMA ..........................................
: KIMIA
: XI (Sebelas)/ 1 (Satu)

Standar Kompetensi
Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodik unsur, struktur molekul, dan sifatsifat senyawa.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan teori atom Bohr dan mekanika kuantum untuk menuliskan konfigurasi elektron

38

dan diagram orbital serta menentukan letak unsur dalam tabel periodik.
Menjelaskan teori jumlah pasangan elektron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi untuk
meramalkan bentuk molekul.
Menjelaskan interaksi antarmolekul (gaya antarmolekul) dengan sifatnya.
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
Menjelaskan teori atom mekanika kuantum.
Menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada).
Menggambarkan bentuk-bentuk orbital.
Menjelaskan kulit dan subkulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menjelaskan perbedaan antara model atom Bohr dan model atom Mekanika Kuantum.
b. Menjelaskan empat jenis bilangan kuantum dan kegunaannya.
c. Menggambarkan bentuk-bentuk orbital.
d. Menjelaskan kulit dan subkulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 1.
Subbab A: Model Atom Mekanika Kuantum
Anak subbab A.1. Apakah Perbedaan Model Atom Mekanika Kuantum dan Model Atom Bohr?
halaman 3 - 5
Anak subbab A.2 Bagaimana Cara menjelaskan struktur Atom berdasarkan model atom
Mekanika Kuantum? Halaman 5 - 7

3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: studi literatur, diskusi, penugasan, dan
berlatih soal
4. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru secara sekilas menjelaskan diselingi tanya-jawab dengan siswa mengenai sejarah dan
perkembangan teori dan model atom yang telah dipelajari di kelas X. Biarkan siswa
mengungkapkan pendapatnya masing-masing, meskipun mungkin jawabannya berbeda-beda.
Arahkan siswa untuk menjawab pertanyaan:
Apakah perbedaan antara Model Atom Mekanika Kuantum dan Model Atom Bohr?
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan studi literatur tentang Sejarah dan Perkembangan Teori dan Model Atom
yang dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi kelas mengenai teori kuantum, prinsip

39

ketidakpastian dan mekanika gelombang, serta cara menentukan bilangan kuantum dan bentuk
orbital s, p, d, dan f.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan kelemahan teori atom Bohr.
Menjelaskan hasil penelitian de Broglie, Erwin Schrodinger, dan Werner Heisenberg.
Menerangkan struktur atom berdasarkan model atom mekanika kuantum dalam bentuk analogi
kaitan antara perumahan dan rumah-rumah.
Membahas jenis-jenis bilangan kuantum dan kegunaannya.
Memberikan contoh langkah-langkah menyelesaikan soal menghitung nilai bilangan kuantum
suatu atom.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang teori atom mekanika kuantum. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah
indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan model atom Mekanika Kuantum, bilangan kuantum,
Louis de Broglie, Erwin Schrodinger, dan Werner Heisenberg.
6.

Penugasan dan Penilaian

Penugasan
Jenis Tagihan

Bentuk Instrumen

Tugas Kelompok

Laporan tertulis berupa rangkuman hasil diskusi kelas mengenai


penulisan konfigurasi elektron dan diagram model atom kuantum
Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:
a. Evaluasi bab 1: soal pilihan ganda halaman 34-38
b. Latihan halaman 6
Pertemuan ke-2
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
Menggunakan prinsip Aufbau, aturan Hund, dan asas larangan Pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram orbital.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu menuliskan konfigurasi elektron dan diagram
orbital berdasarkan model atom mekanika kuantum (prinsip Aufbau, aturan Hund, dan asas
larangan Pauli).
2.

Materi Ajar (Materi Pokok)

40

Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 1.
Subbab A: Model Atom Mekanika Kuantum
Anak subbab A.3. Aturan Menuliskan Konfigurasi Elektron Berdasarkan Model Atom
Mekanika Kuantum halaman 8 10.
Anak subbab A.4. Adakah Cara Lain Menuliskan Konfigurasi Elektron? halaman 11 12.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: diskusi, penugasan, dan berlatih soal.
4.

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan pendahuluan:
Guru mengingatkan siswa tentang penulisan konfigurasi elektron yang telah dipelajari di kelas
X. Tantang siswa untuk mengerjakan soal cara menentukan nomor golongan dan nomor periode
suatu atom menggunakan konfigurasi elektron berdasarkan perluasan model atom Bohr.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan diskusi kelas mengenai cara penulisan konfigurasi elektron dan diagram
orbital berdasarkan model atom Mekanika Kuantum.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan ketidakmampuan konfigurasi elektron berdasarkan perluasan model atom Bohr
untuk menentukan nomor golongan dan nomor periode unsur-unsur golongan B.
Menjelaskan cara-cara menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital berdasarkan model
atom Mekanika Kuantum (prinsip Aufbau, aturan Hund, dan asas larangan Pauli).
Memberikan contoh cara mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan penulisan konfigurasi
elektron dan diagram orbital berdasarkan model atom Mekanika Kuantum.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Cara Menuliskan Konfigurasi Elektron Berdasarkan
Model Atom Mekanika Kuantum. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar
dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Cara Menuliskan Konfigurasi Elektron Berdasarkan
Model Atom Mekanika Kuantum, Wolfgang Pauli, Asas Aufbau, Friedrich Hund, Diagram
Orbital
6.

Penugasan dan Penilaian

Penugasan
Jenis Tagihan

41

Bentuk Instrumen

Tugas Kelompok

Laporan tertulis hasil diskusi kelas mengenai cara menentukan nomor


golongan dan periode menggunakan konfigurasi elektron

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:


a. Evaluasi bab 1 halaman 34 38 .
b.Latihan halaman 7, 10.
Pertemuan ke-3
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu menentukan nomor golongan dan nomor periode
suatu unsur berdasarkan konfigurasi elektron berdasarkan model atom Mekanika Kuantum.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 1
Subbab A: Model Atom Mekanika Kuantum
anak subbab A.5. Bagaimana Cara Menentukan Nomor Golongan dan Nomor Periode
Menggunakan Konfigurasi Elektron? halaman 13 - 14
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: diskusi, penugasan, dan berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali secara ringkas dan diselingi tanya jawab tentang penulisan
konfigurasi elektron berdasarkan model atom mekanika kuantum. Ajak siswa berpikir tentang
penggunaan konfigurasi elektron berdasarkan model atom Mekanika Kuantum untuk menentukan
nomor golongan dan nomor periode suatu atom.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa menyelesaikan latihan soal mengenai penentuan nomor golongan dan nomor periode.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan kaitan antara elektron valensi dan nomor golongan serta kaitan antara nomor
periode dan jumlah kulit yang terisi.
* Menjelaskan cara-cara menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital berdasarkan model
atom Mekanika Kuantum (prinsip Aufbau, aturan Hund, dan asas larangan Pauli).
* Memberikan contoh cara mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan penulisan konfigurasi
elektron dan diagram orbital berdasarkan model atom Mekanika Kuantum.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Cara Menuliskan Konfigurasi Elektron Berdasarkan
Model Atom Mekanika Kuantum. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar

42

dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Cara Menuliskan Konfigurasi Elektron Berdasarkan
Model Atom Mekanika Kuantum, Wolfgang Pauli, Asas Aufbau, Friedrich Hund, Diagram
Orbital.
6.

Penugasan dan Penilaian

Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis hasil diskusi mengenai cara menentukan nomor
golongan dan periode menggunakan konfigurasi elektron

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:


a. Evaluasi Bab 1 halaman 34 38
b. Contoh Soal 1.5 halaman 14
c. Mengerjakan Kilas Balik halaman 14
Pertemuan ke-4
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menjelaskan dasar teori VSEPR.
b. Meramalkan beberapa bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR.
c. Menyebutkan dan menggambar beberapa bentuk molekul.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 1
Subbab B: Bentuk Molekul
Anak subbab B.1. Bagaimana Cara Meramalkan Bentuk Molekul dengan Teori VSEPR?
halaman 15 - 18
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: diskusi, penugasan, dan berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengingatkan siswa tentang bentuk-bentuk molekul beberapa zat yang telah mereka

43

kenal. Berikan pertanyaan kepada siswa mengenai alasan dibalik bentuk molekul yang dimiliki
setiap zat tersebut. Siswa kemungkinan akan memberikan jawaban-jawaban yang berbeda.
Terhadap jawaban-jawaban tersebut, guru memberikan penjelasan dengan inti sebagai berikut.
a. Bentuk molekul suatu zat ditentukan berdasarkan hasil percobaan di laboratorium.
b. Berdasarkan bentuk molekul yang diperoleh, disusun teori untuk menjelaskannya.
c. Teori yang saat ini banyak digunakan antara lain teori VSEPR dan hibridisasi.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa berlatih Contoh Soal 1.7 halaman 20 yang dilanjutkan dengan diskusi kelas.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan hubungan antara jumlah PEB dan PEI dengan dasar teori VSEPR.
* Menjelaskan cara-cara meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori VSEPR.
* Menugaskan siswa untuk menggambarkan bentuk molekul beberapa zat.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Cara Meramalkan Bentuk Molekul dengan Teori
VSEPR. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Pasangan Elektron Bebas, Pasangan Elektron Ikatan,
Bentuk-Bentuk Molekul, dan Teori VSEPR.

6.

Penugasan dan Penilaian

Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis merangkum gambar bentuk molekul

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:


a. Evaluasi subbab B (Kilas Balik) halaman 20.
b. Evaluasi bab 1 halaman 34 - 38 .
d. Latihan halaman 15.
Pertemuan ke-5
Alokasi Waktu: 2 45 menit

44

Indikator
Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menjelaskan dasar teori hibridisasi.
b. Meramalkan beberapa bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi.
c. Menyebutkan jenis-jenis hibridisasi dan bentuk molekulnya.
d. Menggambar bentuk molekul beberapa molekul.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 1
Subbab B: Bentuk Molekul
Anak subbab B.2. Bagaimana Cara Meramalkan Bentuk Molekul dengan Teori Hibridisasi?
halaman 19 20.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: diskusi, penugasan, dan berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali pembahasan mengenai rumus kimia dan bentuk molekul metana serta
proses pembentukan ikatan kovalen pada metana.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa menggambarkan proses pembentukan ikatan kovalen pada metana menggunakan
diagram orbital dilanjutkan dengan diskusi kelas.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan dasar teori hibridisasi berdasarkan proses pembentukan ikatan kovalen pada
metana menggunakan diagram orbital.
* menjelaskan jenis-jenis hibridisasi dan bentuk molekulnya.
* Memberikan contoh cara mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan Penentuan Bentuk
Molekul dengan Teori Hibridisasi.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Penentuan Bentuk Molekul dengan Teori
Hibridisasi. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas
untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Ikatan Kovalen, Diagram Orbital, Bentuk Molekul, dan
Teori Hibridisasi.

45

6.

Penugasan dan Penilaian

Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis hasil diskusi kelas tentang proses pembentukan ikatan
kovalen pada metana

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:


a. Evaluasi subbab B halaman 20
b. Evaluasi bab 1 halaman 34 38
c. Kilas Balik halaman 20
Pertemuan ke-6
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
Menjelaskan jenis-jenis gaya antarmolekul (gaya van der Waals, gaya London, dan ikatan
hidrogen).
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menjelaskan gaya dipol-dipol dan ikatan hidrogen.
b. Menjelaskan gaya London.
c. Menjelaskan gaya dipol-dipol terinduksi.
d. Menjelaskan gaya ion - dipol
e. Menjelaskan gaya ion - dipol sesaat
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 1
Subbab C: Gaya Antarmolekul
anak subbab C.1. Jenis-Jenis Gaya Antarmolekul halaman 21 23.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: diskusi, penugasan, dan berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengajak siswa untuk berdiskusi mengenai kecepatan alir oli dan air. Jika ditanya
manakah yang kecepatan alirnya paling besar, sebagian siswa kemungkinan akan menjawab
bahwa aliran air lebih cepat. Untuk membuktikan kebenaran dari jawaban siswa, guru dapat
meminta siswa melakukan sendiri percobaan.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan percobaan untuk membandingkan kecepatan alir antara oli dan air. Setelah
itu, guru sebagai fasilitator dalam diskusi kelas.

46

Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan pentingnya pemahaman mengenai gaya antarmolekul dan kaitannya dengan sifat
fisika zat.
* Menjelaskan jenis-jenis gaya antarmolekul disertai gambar-gambar.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang jenis-jenis gaya antarmolekul. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah
indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan gaya van der Waals, gaya dipol-dipol dan ikatan
hidrogen, gaya London, gaya dipol-dipol terinduksi, gaya ion - dipol, dan gaya iondipol
sesaat.
6.

Penugasan dan Penilaian


Jenis Tagihan

Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis pengamatan kecepatan alir oli dan air

Penugasan
Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan Evaluasi Bab 1 halaman 34
38.
Pertemuan ke-7
Alokasi Waktu: 2 45 menit
Indikator
Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya
antarmolekul (gaya van der Waals, gaya London, dan ikatan hidrogen).
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menjelaskan pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik didih dan titik leleh.
b. Menjelaskan pengaruh gaya London terhadap titik didih dan titik leleh.
c. Menjelaskan pengaruh gaya antarmolekul terhadap wujud gas nitrogen.
d. Menjelaskan pengaruh gaya antarmolekul terhadap kekentalan cairan.
e. Menjelaskan pengaruh gaya antarmolekul terhadap kelarutan
f. Menjelaskan pengaruh gaya antarmolekul terhadap bentuk permukaan cairan.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 1

47

Subbab C: Gaya Antarmolekul


Anak subbab C.2. Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Sifat Fisika halaman 23 25.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: diskusi, penugasan, dan berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang secara singkat mengenai jenis-jenis gaya antarmolekul. Selanjutnya, guru
memberikan penjelasan mengenai adanya pengaruh gaya antarmolekul terhadap sifat fisika zat.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan diskusi kelas mengenai Pengaruh Ikatan Hidrogen terhadap Titik Didih dan
Titik Leleh.
Siswa melakukan diskusi kelas mengenai Pengaruh Gaya London terhadap Titik Didih dan
Titik Leleh.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan hubungan antara Mr dan titik didih senyawa-senyawa golongan IVA, VA, VIA,
dan VIIA.
* Menjelaskan contoh-contoh dan gambar senyawa yang memiliki ikatan hidrogen.
* Menyimpulkan pengaruh ikatan hidrogen terhadap titik didih dan titik leleh senyawa.
* Menjelaskan hubungan antara struktur molekul dan titik didih / titik leleh senyawa hidrogen.
* Menyimpulkan pengaruh gaya London terhadap titik didih dan titik leleh senyawa.
* Menjelaskan pengaruh gaya antarmolekul terhadap wujud gas nitrogen, kekentalan cairan,
kelarutan, dan bentuk permukaan cairan.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Pengaruh Gaya Antarmolekul terhadap Sifat Fisika.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan gaya van der Waals, gaya dipol-dipol dan ikatan
hidrogen, gaya London, gaya dipol-dipol terinduksi, gaya ion-dipol, gaya ion -dipol sesaat dan
pengaruh gaya antarmolekul terhadap sifat fisika.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis mengenai studi literatur mengenai perbedaan sifat fisik

48

berdasarkan perbedaan gaya antarmolekul


Kuis Tes tertulis:
Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:
a. Latihan halaman 26
b. Evaluasi bab 1 halaman 34 - 38
c. Kilas Balik halaman 29
Pertemuan ke- 8
Alokasi Waktu : 2 45 menit
Kegiatan Percobaan Ilmiah Bab 1 halaman 30 - 31 dilakukan secara berkelompok. Kegiatan ini
dapat digunakan untuk menguji aspek psikomotor siswa.
Pertemuan ke- 9
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Ulangan harian bab 1

49

Guru Mata Pelajaran

,..200..
Mengetahui,
Kepala Sekolah..

_______________
NIP/NRK...

________________
NIP/NRK

Bab 2
(10
pertemuan)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester

: SMA ..........................................
: KIMIA
: XI (Sebelas)/ 1 (Satu)

Standar Kompetensi
Memahami perubahan energi dalam reaksi kimia dan cara pengukurannya.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan perubahan entalpi suatu reaksi, reaksi eksoterm, dan reaksi endoterm.
Menentukan H reaksi berdasarkan percobaan, hukum Hess, data perubahan entalpi
pembentukan standar, dan data energi ikatan.
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan hukum/asas kekekalan energi
Membedakan sistem dan lingkungan
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menjelaskan hukum/asas kekekalan energi
b. Membedakan sistem dan lingkungan
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 2
Subbab A: Energi dan Entalpi halaman 41 - 42
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: pengamatan, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengajak siswa untuk mengamati proses pembentukan dan pelelehan es. Selanjutnya,
guru dapat melakukan tanya-jawab dengan siswa:
Mengapa pembentukan es menghasilkan dingin?
Lalu, Guru mengajak siswa untuk mengamati proses pembakaran kayu dan membandingkannya
dengan proses pembentukan es. Selanjutnya, guru dapat melakukan tanya-jawab dengan siswa:
Mengapa pembakaran kayu menghasilkan panas?
Jawaban yang akan diberikan siswa kemungkinan akan beragam. Sebaiknya, guru tidak
memberitahukan jawaban yang benar. Biarkan nanti siswa sendiri yang menemukan jawabannya
setelah melakukan aktivitas siswa.

50

Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan kegiatan melarutkan teh celup ke dalam air di wadah tertutup yang
dilanjutkan dengan diskusi kelas mengenai Hukum Kekekalan Energi, Entalpi dan Perubahan
Entalpi, serta Sistem dan Lingkungan.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan pengertian termokimia dan gejala-gejalanya dalam kehidupan sehari-hari.
* Menjelaskan pengertian Hukum Kekekalan Energi.
* Menerangkan pengertian entalpi dan perubahan entalpi beserta persamaan reaksi kimianya.
* Menjelaskan pengertian (H reaksi)
* Menjelaskan pengertian sistem dan lingkungan.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Termokimia, Hukum Kekekalan Energi, Entalpi dan
Perubahan Entalpi, serta Sistem dan Lingkungan. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes
hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah
tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Termokimia, Hukum Kekekalan Energi, Entalpi dan
Perubahan Entalpi, serta Sistem dan Lingkungan.
6.

Penugasan dan Penilaian


Jenis Tagihan

Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa rangkuman hasil kegiatan mengamati
pembentukan es, pembakaran kayu

Penugasan
Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat mengadakan kuis secara lisan.
Pertemuan ke-2
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor
(endoterm) melalui percobaan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu melakukan percobaan dan membedakan reaksi
yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm).

51

2. Materi Ajar (Materi Pokok)


Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 2
Subbab A: Energi dan Entalpi halaman 42 45
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, diskusi, penugasan, dan
berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang materi pembelajaran mengenai sistem dan lingkungan. Guru memberikan
informasi bahwa berdasarkan sistem dan lingkungan, reaksi termokimia dapat dikelompokkan
menjadi reaksi eksoterm dan reaksi endoterm. Untuk memancing keingintahuan siswa, guru dapat
mengajukan pertanyaan berikut:
Apakah perbedaan antara reaksi endoterm dan reaksi eksoterm?
Jawaban yang akan diberikan siswa kemungkinan akan beragam. Sebaiknya, guru tidak
memberitahukan jawaban yang benar. Biarkan nanti siswa sendiri yang menemukan jawabannya
setelah melakukan aktivitas siswa.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan Percobaan Ilmiah tentang reaksi eksoterm dan reaksi endotern halaman 60
yang dilanjutkan dengan diskusi kelas mengenai Jenis-Jenis Reaksi Termokimia.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan pengertian dan perbedaan reaksi endoterm dan reaksi eksoterm.
* Menerangkan contoh-contoh reaksi endoterm dan reaksi eksoterm.
* Menerangkan nilai H reaksi endoterm dan reaksi eksoterm.
* Menggambarkan diagram tingkat energi reaksi endoterm dan reaksi eksoterm.
* Membahas soal Latihan halaman 45 46.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa hasil percobaan ilmiah halaman 60

52

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat meminta siswa mengerjakan:
a. Evaluasi subbab A (Kilas Balik) halaman 46
b. Evaluasi bab 2 halaman 64 - 68
c. Latihan halaman 45 - 46
Pertemuan ke-3
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menghitung harga H reaksi melalui percobaan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu melakukan percobaan penentuan harga H reaksi
dengan metode kalorimetri sederhana.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 2.
Subbab B: Pengukuran H reaksi melalui Percobaan halaman 46 - 48
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: diskusi, penugasan, dan berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang materi pembelajaran mengenai H reaksi. Guru memberikan informasi bahwa
H reaksi dapat diukur melalui percobaan.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan kegiatan diskusi kelas dengan tema Prinsip Dasar Kalorimetri, Kalorimeter,
Kalorimeter Klasik, dan Kalorimeter Bom. Hasil kegiatan diskusi dilaporkan kepada guru dalam
bentuk peta konsep. Bentuk peta konsepnya diserahkan sepenuhnya kepada siswa sesuai dengan
kreativitas masing-masing.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan prinsip dasar kalorimetri serta pengertian kalorimeter, kalorimeter klasik, dan
kalorimeter bom.
* Menerangkan cara mengukur nilai H reaksi menggunakan kalorimeter klasik dan kalorimeter
bom.
* Membahas Contoh Soal 2.3 halaman 49
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Pengukuran H reaksi melalui Percobaan.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai. Guru juga mengingatkan siswa
untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan eksperimen kalorimetri pada
pertemuan selanjutnya.

53

5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan kalorimetri.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis peta konsep tentang kalorimetri

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat mengadakan kuis secara lisan:
a. Evaluasi bab 2 halaman 64 - 68
b. Latihan halaman 50
Pertemuan ke-4
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menghitung harga H reaksi melalui percobaan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu melakukan percobaan penentuan harga H reaksi
dengan metode kalorimetri sederhana.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 2.
Subbab B: Pengukuran (H reaksi melalui Percobaan halaman 46 48)
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang materi pembelajaran mengenai cara menghitung harga H reaksi melalui
percobaan. Guru memberikan informasi bahwa pada pertemuan ini siswa akan melakukan
eksperimen perhitungan H reaksi dengan metode kalorimetri. Sebelum siswa melakukan
eksperimen, guru mengadakan responsi untuk mengetahui kesiapan siswa sekaligus membagi
siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan pengarahan mengenai cara penggunaan alat,
langkah kerja, dan keselamatan kerja.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan eksperimen perhitungan H reaksi dengan metode kalorimetri (Kilas Balik
halaman 48). Setelah itu dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi hasil eksperimen.

54

Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Membahas hasil eksperimen
Kegiatan penutup:
Siswa membereskan alat dan bahan eksperimen. Guru dan siswa membuat simpulan tentang
eksperimen perhitungan H reaksi dengan metode kalorimetri. Selanjutnya, guru melakukan
penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan
kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan kalorimetri.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis mengenai eksperimen perhitungan H reaksi dengan
metode kalorimetri

Pertemuan ke-5
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menuliskan persamaan reaksi termokimia.
Menghitung harga H reaksi dengan menggunakan Hukum Hess.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menuliskan persamaan reaksi termokimia.
b. Menghitung harga H reaksi dengan menggunakan Hukum Hess.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 2
Subbab C: Perhitungan H Reaksi Menggunakan Data halaman 49 52.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan berlatih
soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengingatkan siswa mengenai cara menghitung H reaksi melalui percobaan. Guru
memberikan informasi bahwa tidak semua reaksi kimia dapat dilangsungkan. Meskipun
demikian, H reaksinya dapat dihitung. Guru memberikan petunjuk bahwa hal itu dapat

55

dilakukan jika kita memahami:


Persamaan Reaksi Termokimia
Hukum Hess
Entalpi Pembentukan Standar
Entalpi Pembakaran Standar
Energi Ikatan
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Guru memberikan soal-soal mengenai persamaan reaksi kimia untuk dikerjakan siswa.
Selanjutnya, guru menuntun siswa dalam diskusi kelas mengenai Persamaan Reaksi Termokimia.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan persamaan dan perbedaan persamaan reaksi termokimia.
* Menjelaskan hubungan antara mol dan H.
* Menjelaskan hubungan antara H dan jumlah zat.
* Memberikan contoh cara mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan penulisan persamaan
reaksi termokimia (Contoh Soal 2.3 - 2.4) halaman 49 50.
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Guru dan siswa berdiskusi cara menghitung H reaksi untuk reaksi yang tidak dapat dilakukan
di laboratorium dengan cara mengamati diagram tingkat energi.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan cara menafsirkan diagram tingkat energi dan kaitannya dengan hukum Hess.
* Menjelaskan rumus hukum Hess.
* Memberikan contoh cara mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan hukum Hess Contoh
Soal 2.5 halaman 52.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang persamaan reaksi termokimia dan hukum Hess.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan persamaan reaksi termokimia, hukum Hess, dan
Germain Henry Hess
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa peta konsep antara reaksi termokimia dan
Hukum Hess

56

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat meminta siswa mengerjakan:
a. Evaluasi subbab C (Kilas Balik) no. 1, 2, dan 3a halaman 59
b. Evaluasi bab 2 halaman 64 68
c. Soal Latihan halaman 51
Pertemuan ke-6
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan macam-macam perubahan entalpi.
Menghitung harga H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar (H f)
dan entalpi penguraian standar (Hd).
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Memahami macam-macam perubahan entalpi.
Menghitung harga H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar (H f)
dan entalpi penguraian standar (Hd).
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 2.
Subbab C: Perhitungan H reaksi menggunakan data halaman 53 55.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan berlatih
soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru dapat memulai pembahasan mengenai materi ini dengan penjelasan mengenai cara
mengukur ketinggian suatu tempat yang didasarkan pada permukaan laut. Dengan analogi yang
sama, perubahan entalpi juga dapat dihitung dengan mengacu pada suatu standar.
Kegiatan inti:
Guru menjelaskan jenis-jenis entalpi standar: entalpi pembentukan standar (H f), entalpi
penguraian standar (Hd), dan entalpi pembakaran standar (HC).
Memberikan contoh cara mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan menghitung harga H
reaksi dengan menggunakan data entalpi pembentukan standar (H f) dan entalpi penguraian
standar (Hd) (Contoh Soal 2.6 2.8) halaman 55 - 58
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa berlatih mengerjakan soal Latihan halaman 55)
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang cara menghitung harga H reaksi dengan
menggunakan data entalpi pembentukan standar (H f) dan entalpi penguraian standar (H d).

57

Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan entalpi pembentukan standar (H f) dan entalpi
penguraian standar (Hd)
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis tentang entalpi pembentukan standar dan entalpi
penguraian standar

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat meminta siswa mengerjakan:
a. Evaluasi subbab C (Kilas Balik) no. 3b halaman 59
b. Evaluasi bab 2 halaman 64 68

Pertemuan ke-7
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator :
Menghitung harga H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembakaran standar (H C).
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menghitung harga H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembakaran standar (H C).
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 2
Subbab C: Perhitungan H reaksi Menggunakan Data (halaman 55 56)
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan berlatih
soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru dapat memulai pembahasan mengenai materi ini dengan tanya jawab mengenai contoh-

58

contoh reaksi pembakaran yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.


Kegiatan inti:
Guru menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan suatu reaksi pembakaran dapat terjadi.
Guru menjelaskan pengertian entalpi pembakaran standar (H C).
Guru memberikan contoh cara mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan menghitung harga
H reaksi dengan menggunakan data entalpi pembakaran standar (H C) (Contoh Soal 2.7)
halaman 56.
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa berlatih mengerjakan soal Latihan halaman 56.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang cara menghitung harga H reaksi dengan
menggunakan data Entalpi Pembakaran Standar (H C). Selanjutnya, guru melakukan penilaian
atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi
sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan entalpi pembentukan standar (H f) dan entalpi
penguraian standar (Hd)
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis membuat kesimpulan tentang entalpi pembakaran
standar

Kuis Tes tertulis:


Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat meminta siswa mengerjakan:
Evaluasi bab 2 halaman 64 68.

Pertemuan ke-8
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menghitung harga H reaksi dengan menggunakan energi ikatan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu menghitung harga H reaksi dengan

59

menggunakan energi ikatan


2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 2
Subbab C: Perhitungan H reaksi menggunakan data halaman 56 - 58
Kegiatan inti:
Guru menjelaskan pengertian energi ikatan rata-rata.
Guru menjelaskan tabel 2.1 tentang data ikatan rata-rata.
Guru memberikan contoh cara mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan menghitung harga
H reaksi dengan menggunakan data Energi Ikatan (Contoh Soal 2.8) halaman 5758.
3.

Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan
berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Guru dapat memulai pembahasan mengenai materi energi ikatan rata-rata.
Pengalaman belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa berlatih mengerjakan soal dalam Latihan halaman 59.
Siswa berlatih mengerjakan soal-soal Evaluasi bab 2 pilihan ganda halaman 64 68.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang menghitung harga H reaksi dengan menggunakan
data Energi Ikatan. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian
tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Energi Ikatan
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Membuat laporan tertulis mengenai energi ikatan

KuisTes tertulis:
Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat meminta siswa mengerjakan:
Kilas Balik no. 3c halaman 59.
Evaluasi bab 2 halaman 64 -68.
Pertemuan Ke-9
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Kegiatan Percobaan Ilmiah Bab 2 halaman 60 yang dilakukan secara berkelompok. Kegiatan ini

60

dapat dilakukan untuk menguji aspek psikomotor siswa.


Pertemuan Ke-10
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Ulangan harian bab 2

61

Guru Mata Pelajaran

,..200..
Mengetahui,
Kepala Sekolah..

_______________
NIP/NRK...

________________
NIP/NRK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester

: SMA ..........................................
: KIMIA
: XI (Sebelas)/ 1 (Satu)

Standar Kompetensi
Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor
yang memengaruhi laju reaksi.
Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan faktor-faktor penentu laju dan orde
reaksi, dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan pengertian laju reaksi dan menurunkannya dalam persamaan matematika,
menjelaskan pengertian molaritas dan penggunaannya dalam laju reaksi.
Menjelaskan syarat-syarat terjadinya suatu reaksi kimia.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menjelaskan pengertian laju reaksi dan menurunkannya dalam persamaan matematika.
b. Menjelaskan pengertian molaritas dan penggunaannya dalam laju reaksi.
c. Menjelaskan syarat-syarat terjadinya suatu reaksi kimia.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 3
Subbab A: Konsep Laju Reaksi halaman 71 - 73
Subbab B: Teori Tumbukan dan Energi Aktivasi halaman 74
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, pengamatan, diskusi, berlatih
soal, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Materi dalam bab ini berkaitan erat dengan perhitungan. Untuk itu, pemahaman mengenai
konsep-konsep dasar fisika dan matematika mutlak dikuasai siswa. Untuk mengawali materi Laju
Reaksi Kimia ini, Guru dapat memulainya dengan pembicaraan mengenai pengertian
kecepatan/laju dari sudut pandang ilmu fisika, lalu membandingkannya dari sudut ilmu kimia.
Kegiatan inti:
1. Guru menerangkan pengertian molaritas sebagai satuan konsentrasi.

62

2. Guru memberikan contoh cara mengerjakan soal yang berkaitan dengan cara menghitung
molaritas suatu zat.
3. Guru menjelaskan pengertian laju reaksi kimia, baik secara kalimat maupun matematika.
4. Guru menjabarkan cara menurunkan persamaan laju reaksi kimia.
5. Guru memberikan contoh cara mengerjakan soal yang berkaitan dengan penulisan persamaan
laju reaksi kimia.
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa berlatih mengerjakan soal yang berkaitan dengan cara menghitung molaritas suatu zat
(Latihan no. 2 halaman 73)
Siswa berlatih mengerjakan soal yang berkaitan dengan cara penulisan persamaan laju reaksi
kimia (Kilas Balik halaman 73)
6. Guru mengulas kembali secara sekilas materi tentang reaksi kimia. Sampaikan pertanyaan
berikut kepada siswa untuk didiskusikan.
Apakah setiap reaksi kimia pasti berlangsung?
Apakah yang menyebabkan suatu reaksi kimia dapat berlangsung?
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa mengamati Gambar 3.1 dan 3.2, lalu salah seorang diminta untuk menjelaskan hasil
pengamatannya kepada siswa yang lain.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan syarat-syarat berlangsungnya suatu reaksi kimia berdasarkan teori tumbukan dan
energi aktivasi.
* Menganalogikan pengertian energi aktivasi dengan passing grade kelulusan SPMB.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Konsep Laju Reaksi serta Teori Tumbukan dan
Energi Aktivasi. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas
untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Laju Reaksi Kimia, Teori Tumbukan, dan Energi
Aktivasi.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Membentuk peta konsep tentang laju reaksi, energi aktivitas dan teori
tumbukan

Untuk mengetahui kemampuan siswa, guru dapat meminta siswa mengerjakan:

63

a. Evaluasi subbab A (Kilas Balik) halaman 73


b. Evaluasi subbab B (Kilas Balik) halaman 74
c. Evaluasi Bab 3 halamann 94 - 98
d. Soal Latihan halaman 73
Pertemuan ke-2
Alokasi Waktu: 4 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi berdasarkan teori
tumbukan.
Menjelaskan penerapan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam kehidupan seharihari.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menerangkan dengan bahasa sendiri pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju
reaksi berdasarkan teori tumbukan.
Menunjukkan penerapan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 3
Subbab C: Pengaruh Luas Permukaan terhadap Laju Reaksi halaman 75
3.

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: diskusi, penugasan, dan berlatih soal
4. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang sekilas mengenai beberapa peristiwa berkaitan dengan pengaruh luas
permukaan terhadap laju reaksi. Selanjutnya, guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa:
Mengapa luas permukaan bidang sentuh memengaruhi laju reaksi kimia?
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa mempelajari teks dan gambar pada halaman 75 yang dilanjutkan dengan diskusi
mengenai alasan luas permukaan bidang sentuh memengaruhi laju reaksi kimia dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan pengaruh luas permukaan bidang sentuh terhadap laju reaksi kimia.
* Menerangkan penerapan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dalam kehidupan
sehari-hari.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk

64

mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai. Guru juga mengingatkan siswa
untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pengaruh suhu terhadap laju
reaksi pada pertemuan selanjutnya.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis mengenal kajian pengaruh luas permukaan terhadap laju
reaksi dan penerapannnya dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:


Evaluasi Bab 3 halaman 94 -97.
Pertemuan ke-3
Alokasi Waktu: 4 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan dan energi
aktivasi.
Menjelaskan penerapan pengaruh suhu terhadap laju reaksi dalam perhitungan dan kehidupan
sehari-hari.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Menjelaskan pengaruh suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan dan energi
aktivasi.
b. Menyelesaikan soal-soal perhitungan yang berkaitan dengan pengaruh suhu terhadap laju
reaksi.
c. Menunjukkan penerapan pengaruh suhu terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 3
Subbab D: Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi halaman 76 - 77
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan berlatih
soal.
4.

65

Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang sekilas hasil eksperimen tentang pengaruh suhu terhadap laju reaksi.
Selanjutnya, guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa:
Mengapa suhu reaksi memengaruhi laju reaksi kimia?
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa mempelajari teks dan gambar pada halaman 89 dan 90 (Gambar 3.6 dan Gambar 3.7)
yang dilanjutkan dengan diskusi mengenai alasan suhu reaksi mempengaruhi laju reaksi kimia
dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan alasan suhu reaksi memengaruhi laju reaksi kimia.
* Menerangkan rumus persamaan hubungan suhu dengan energi aktivasi.
* Memberikan contoh penyelesaian soal perhitungan yang berkaitan dengan hubungan antara
suhu dan energi aktivasi.
* Menerangkan penerapan pengaruh suhu reaksi terhadap laju reaksi dalam kehidupan seharihari.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pengaruh suhu reaksi terhadap laju reaksi.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai. Guru juga mengingatkan siswa
untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pengaruh suhu terhadap laju
reaksi pada pertemuan selanjutnya.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan pengaruh suhu terhadap laju reaksi dan Svante
Arrhenius.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Membuat Peta Konsep pengaruh suhu terhadap laju reaksi

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:


a. Evaluasi subbab D (Kilas Balik) no. 2 halaman 77
b. Evaluasi Bab 3 halaman 94 -98

66

Pertemuan ke-4
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi (konsentrasi) melalui percobaan.
Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Melakukan percobaan tentang pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
b. Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
c. Menyimpulkan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 3
Subbab E: Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi halaman 78 - 83
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, pengamatan, diskusi,
penugasan, dan berlatih soal
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang sekilas materi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi yang
telah dibahas, yakni luas permukaan dan suhu. Guru menginformasikan bahwa selain luas
permukaan dan suhu, laju reaksi juga dipengaruhi oleh konsentrasi.
Bagaimanakah pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi?
Guru memberikan informasi bahwa jawabannya akan diketahui melalui eksperimen yang akan
dilakukan siswa pada pertemuan kali ini. Sebelum siswa melakukan eksperimen, guru
mengadakan responsi untuk mengetahui kesiapan siswa, kemudian membagi siswa menjadi
beberapa kelompok dan memberikan pengarahan mengenai cara penggunaan alat, langkah kerja,
dan keselamatan kerja.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan kegiatan Eksperimen Ilmiah halaman 91 yang dilanjutkan diskusi kelas
mengenai hasil percobaan.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi guru dapat menjelaskan hubungan antara
konsentrasi dan laju reaksi.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira

67

CD pembelajaran Kimia (jika ada)


Website-website yang berkaitan dengan Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis hasil kegiatan. Eksperimen Ilmiah Halaman 91

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:


a. Evaluasi subbab E (Kilas Balik) no. 1 halaman 83
b. Evaluasi Bab 3 halaman 94 - 97
Pertemuan ke-5
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan
Menentukan orde dan waktu reaksi.
Menjelaskan penerapan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu :
Menjelaskan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan
Menuliskan persamaan laju reaksi.
Menentukan orde dan waktu reaksi.
Menunjukkan penerapan pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi dalam kehidupan seharihari.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 3
Subbab E: Pengaruh Konsentrasi terhadap Laju Reaksi halaman 78 - 83
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan berlatih
soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang sekilas hasil eksperimen tentang pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
Selanjutnya, guru dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa:
Mengapa konsentrasi memengaruhi laju reaksi kimia?
Bagaimanakah cara menyatakan hubungan antara konsentrasi dan laju reaksi?
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa mempelajari teks dan gambar pada halaman 78 (Gambar 3.8) yang dilanjutkan dengan
diskusi mengenai alasan konsentrasi memengaruhi laju reaksi kimia, cara menyatakan hubungan

68

antara konsentrasi dan laju reaksi, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan alasan konsentrasi memengaruhi laju reaksi kimia.
* Menjelaskan bahwa hubungan antara konsentrasi dan laju reaksi dinyatakan melalui persamaan
laju reaksi.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
Selanjutnya, guru dapat melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator sudah tercapai.
Pertemuan ke-6
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan pengaruh katalis terhadap lajur reaksi.
Menjelaskan pengaruh energi aktivasi terhadap laju reaksi.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menjelaskan pengertian katalis.
Menjelaskan kegiatan dan kejadian apa yang melibatkan katalis.
Menunjukkan penerapan pengaruh katalis terhadap laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 3
Subbab F: Pengaruh Katalis terhadap Laju Reaksi halaman 83
3. Metode Pembelajaran
Metode yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang materi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi yang telah
dibahas. Selain luas permukaan, suhu, konsentrasi, laju reaksi juga dipengaruhi oleh katalis.
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa mempelajari teks dan gambar pada halaman 83 - 90 yang dilanjutkan dengan diskusi
mengenai pengertian, cara kerja, dan kegiatan yang melibatkan katalis.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan perbedaan antara katalis dan inhibitor.
* Menjelaskan perbedaan antara reaksi kimia dengan menggunakan katalisator dan yang tidak
menggunakan katalisator dengan menggunakan diagram energi potensial.
* Menerangkan katalis homogen, katalis heterogen, enzim, dan autokatalis beserta mekanisme
kerja dan reaksi kimia serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kegiatan penutup:

69

Guru dan siswa membuat simpulan tentang pengaruh katalis terhadap laju reaksi dalam
kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian
tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai. Guru juga
mengingatkan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan
pengaruh suhu terhadap laju reaksi pada pertemuan selanjutnya.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan katalis
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa Peta Konsep kesimpulan tentang Katalis dan
Pengaruhnya terhadap laju reaksi

KuisTes tertulis:
Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat mengadakan kuis secara lisan:
Pertemuan Ke- 7
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kegiatan Percobaan Ilmiah Bab 3 halaman 91 yang dilakukan secara berkelompok. Kegiatan ini
dapat dilakukan untuk menguji aspek psikomotor siswa.
Pertemuan Ke-10
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Ulangan harian Bab 3

Guru Mata Pelajaran

,..200..
Mengetahui,
Kepala Sekolah..

_______________
NIP/NRK...

________________
NIP/NRK

70

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester

: SMA ..........................................
: KIMIA
: XI (Sebelas)/ 1 (Satu)

Standar Kompetensi
Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar
Menjelaskan kesetimbangan dan faktor-faktor
kesetimbangan dengan melakukan percobaan.

yang

memengaruhi

pergeseran

arah

Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menjelaskan pengertian dan menuliskan persamaan reaksi kesetimbangan.
Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
Menjelaskan perbedaan kesetimbangan homogen dan heterogen.
Menuliskan persamaan reaksi kesetimbangan.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 4
Subbab A: Pengertian dan Prinsip Kesetimbangan Kimia halaman 101 - 103
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: pengamatan, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru menugasi siswa untuk memahami pengertian dan prinsip kesetimbangan (halaman 101).
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa mempelajari pengertian dan prinsip kesetimbangan bab 4 yang dilanjutkan dengan
presentasi dan diskusi kelas.

71

Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan pengertian reaksi kesetimbangan kimia melalui peristiwa pembentukan koral.
* Menjelaskan kesetimbangan dinamis.
* Membimbing siswa dalam penulisan persamaan reaksi kesetimbangan.
* Menjelaskan perbedaan kesetimbangan homogen dan heterogen.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Pengertian dan Konsep Kesetimbangan Kimia.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Kesetimbangan Kimia.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Membuat laporan tertulis hasil diskusi kelas tentang materi reaksi
kesetimbangan kimia pada pembentukan koral

Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:


a. Evaluasi subbab A (Kilas Balik) halaman 103
b. Evaluasi Bab 4 halaman 131-135
Pertemuan ke-2
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan tetapan kesetimbangan.
Menafsirkan data percobaan mengenai konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan
setimbang untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menuliskan persamaan kesetimbangan kimia.
Menyimpulkan hubungan antara konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang
untuk menentukan derajat disosiasi dan tetapan kesetimbangan.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 4.
Subbab B: Tetapan dan Perhitungan Kesetimbangan Kimia halaman 103 - 112
3.

Metode Pembelajaran

72

Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: pengamatan, diskusi, penugasan, dan
berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang sekilas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi arah reaksi kesetimbangan.
Guru mengingatkan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi adalah konsentrasi.
Kegiatan inti:
Pengalaman belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa berlatih menyelesaikan Contoh Soal 4.1 4.5 reaksi yang dilanjutkan dengan diskusi
kelas.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan cara menyatakan kesetimbangan kimia dan memperkirakan perbandingan hasil
reaksi dan pereaksi berdasarkan nilai Kc .
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang tetapan kesetimbangan kimia. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah
indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan tetapan kesetimbangan kimia
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Membuat peta konsep mengenai tetapan kesetimbangan

Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:


a. Evaluasi subbab B (Kilas Balik) no. 1 kolom 1 dan 2 halaman 112
b. Evaluasi bab 4 halaman 131 - 135
Pertemuan ke-3
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menghitung harga Kc berdasarkan konsentrasi zat dalam kesetimbangan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan perhitungan harga Kc berdasarkan konsentrasi

73

zat dalam kesetimbangan.


2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 4
Subbab B: Tetapan dan Perhitungan Kesetimbangan Kimia halaman 103 112.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan berlatih
soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali dan mengadakan tanya-jawab dengan siswa mengenai tetapan
kesetimbangan kimia.
Bagaimana cara menghitung nilai Kc dalam suatu reaksi kesetimbangan kimia?
Kegiatan inti:
Guru memberikan contoh langkah-langkah menghitung nilai Kc dalam suatu reaksi
kesetimbangan kimia.
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa berlatih mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan menghitung nilai Kc dalam suatu
reaksi kesetimbangan kimia (Contoh Soal 4.2 - 4.5).
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Langkah-Langkah Menghitung Nilai Kc dalam
Suatu Reaksi Kesetimbangan Kimia. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar
dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan langkah-langkah menghitung nilai Kc dalam suatu
reaksi kesetimbangan kimia.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan berupa pembuatan tabel seperti di bawah.
Diketahui

Ditanyakan

Cara Penyelesaian

Tabel di atas mempermudah siswa berlatih mengerjakan soal-soal reaksi kesetimbangan kimia.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:
Evaluasi Bab 4 halaman 131-135
Soal Latihan halaman 107, 108, 109-110, 112
Pertemuan ke-4
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit

74

Indikator :
Menghitung harga Kp berdasarkan tekanan parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan
setimbang.
Menghitung harga Kc berdasarkan Kp atau sebaliknya.
Menghitung derajat disosiasi.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan menghitung harga K p berdasarkan tekanan
parsial gas pereaksi dan hasil reaksi pada keadaan setimbang.
Mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan menghitung harga K c berdasarkan Kp atau
sebaliknya.
Mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan menghitung derajat disosiasi.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 4.
Subbab B: Tetapan dan Perhitungan Kesetimbangan Kimia halaman 132 136.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan berlatih
soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali dan mengadakan tanya-jawab dengan siswa mengenai cara
menghitung tetapan kesetimbangan kimia (Kc).
Bagaimana cara menghitung nilai tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan kimia
yang melibatkan gas?
Guru menjelaskan bahwa untuk reaksi kesetimbangan yang melibatkan gas, tetapan
kesetimbangan dinyatakan dengan notasi Kp.
Guru menerangkan hubungan antara Kp dan Kc.
Guru memberikan contoh langkah-langkah menghitung nilai K p dalam suatu reaksi
kesetimbangan kimia serta hubungan antara Kp dan Kc.
Siswa berlatih mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan menghitung nilai K p dalam suatu
reaksi kesetimbangan kimia serta hubungan antara Kp dan Kc (Contoh Soal 4.5).
Pembahasan:
Guru menjelaskan bahwa zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi kesetimbangan dapat
mengalami penguraian dan dinyatakan dalam derajat disosiasi ().
Guru menerangkan dan memberikan contoh langkah-langkah menghitung jumlah zat yang
mengalami penguraian.
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa berlatih mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan derajat disosiasi (Contoh Soal
4.5).

75

Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Langkah-Langkah Menghitung Nilai K p, Hubungan
antara Kp dan Kc, serta Derajat Disosiasi. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil
belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Kp, Kc, dan derajat disosiasi.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan Membuat Tabel Penentuan Kp dan derajat ionisasi.
Diketahui

Ditanyakan

Cara Penyelesaian

Tabel di atas mempermudah siswa dalam menentukan Kp.


Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:
a. Evaluasi subbab B (Kilas) no. 1 kolom 2 dan 3 serta no. 2 halaman 112
b. Evaluasi Bab 4 halaman 131 - 135
c. Latihan halaman 107, 108, 109, 112
Pertemuan ke-5
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan asas le Chatelier.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu menjelaskan arah reaksi kesetimbangan kimia.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 4
Subbab C: Arah Reaksi dan Pergeseran Kesetimbangan Kimia halaman 112 - 121
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan berlatih
soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengingatkan siswa tentang dua kemungkinan arah reaksi kesetimbangan kimia, yaitu ke
arah kanan dan ke arah kiri. Selanjutnya, Guru menjelaskan cara meramalkan arah reaksi dengan
cara membandingkan hasil kali konsentrasi zat-zat sebelum setimbang (Q c) dengan harga Kc.

76

Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Guru memberikan soal-soal mengenai cara meramalkan arah reaksi (Contoh Soal 4.6).
Selanjutnya, guru melakukan tanya-jawab dengan siswa (yang dilanjutkan dengan diskusi
kelompok) mengenai pertanyaan berikut:
Apakah arah reaksi kesetimbangan kimia dapat diubah?
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan prinsip le Chatelier.
* Menganalogikan prinsip le Chatelier melalui perpindahan penduduk pada Gambar 4.9 halaman
114.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Pergeseran Arah Reaksi Kesetimbangan dan prinsip le
Chatelier.

6. Penugasan dan Penilaian


Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Individu

Bentuk Instrumen
Membuat kesimpulan tentang pergeseran arah reaksi

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:


a. Evaluasi subbab C (Kilas Balik) no. 1 halaman 121
b. Latihan halaman 113
Pertemuan ke-6
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menganalisis pengaruh perubahan konsentrasi pada pergeseran kesetimbangan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menyimpulkan pengaruh konsentrasi terhadap pergeseran arah kesetimbangan kimia.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 4
Subbab C: Arah Reaksi dan Pergeseran Kesetimbangan Kimia halaman 114-116.
3.

77

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan berlatih
soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang sekilas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi arah reaksi kesetimbangan.
Guru mengingatkan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi adalah konsentrasi.
Bagaimanakah pengaruh konsentrasi terhadap arah reaksi?
Guru memberikan informasi bahwa jawabannya dapat dikaji dalam materi buku halaman 114-117.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa membuat kajian tentang pengaruh konsentrasi terhadap arah reaksi yang dilanjutkan
dengan presentasi dan diskusi kelas serta mengerjakan Contoh Soal 4.7.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan hasil reaksi kimia yang terjadi.
* Menghubungkan hasil percobaan yang diperoleh dengan arah reaksi.
* Menyimpulkan pengaruh penambahan dan pengurangan konsentrasi terhadap arah reaksi.
* Menekankan bahwa perubahan konsentrasi tidak memengaruhi harga K c.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pengaruh penambahan dan pengurangan
konsentrasi terhadap arah reaksi. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan
pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan pengaruh penambahan dan pengurangan konsentrasi
terhadap arah reaksi.
6.

Penugasan dan Penilaian

Penugasan
Jenis Tagihan

Bentuk Instrumen

Tugas Individu

Membuat laporan tertulis tentang pengaruh perubahan konsentrasi


terhadap arah reaksi
Untuk mengetahui pemahaman siswa guru dapat memanfaatkan:
a. Evaluasi subbab B (Kilas Balik) no. 2a dan 2b halaman 121
b. Evaluasi bab 4 halaman 131-135

78

c. Latihan halaman 117


Pertemuan ke-7
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menganalisis pengaruh perubahan suhu, tekanan, dan volum pada arah pergeseran
kesetimbangan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menyimpulkan pengaruh suhu, tekanan, dan volum terhadap pergeseran arah kesetimbangan
kimia.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 4
Subbab C: Arah Reaksi dan Pergeseran Kesetimbangan Kimia halaman 117-121
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tutorial, diskusi, penugasan, dan berlatih
soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru dapat memulai pembahasan mengenai materi ini dengan tanya jawab mengenai hubungan
antara suhu ruangan dengan konsentrasi belajar. Selanjutnya, guru mengaitkannya dengan
pengaruh suhu terhadap kesetimbangan
Kegiatan inti:
Guru menjelaskan contoh pengaruh suhu terhadap kesetimbangan pada reaksi penguraian
N2O4.
Guru menjelaskan pengaruh suhu terhadap kesetimbangan.
Guru memberikan contoh cara mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan pengaruh suhu
terhadap kesetimbangan (Contoh Soal 4.8) halaman 118.
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa berlatih mengerjakan soal Latihan halaman 118
Kegiatan inti:
Guru menjelaskan contoh pengaruh tekanan dan volume terhadap kesetimbangan pada reaksi
pembentukan N2O4.
Guru menjelaskan pengaruh tekanan dan volume terhadap kesetimbangan
Guru memberikan contoh cara mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan pengaruh tekanan
dan volume terhadap kesetimbangan (Contoh Soal 4.9) halaman 120.
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa berlatih mengerjakan Contoh Soal 4.9 dan soal latihan halaman 121.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pengaruh suhu, tekanan, dan volume terhadap

79

kesetimbangan. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes belajar dan pemberian tugas
untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan pengaruh suhu, tekanan, dan volume terhadap
kesetimbangan
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Individu

Bentuk Instrumen
Membuat laporan tertulis tentang pengaruh suhu, tekanan, dan volume
terhadap arah keseimbangan

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat menugaskan siswa mengerjakan:
a. Evaluasi subbab C (Kilas Balik) no. 2c, 2d, 2.c, dan 2d halaman 121
b. Evaluasi bab 4 halaman 131-135
c. Latihan halaman 118, 121
Pertemuan ke-8
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan kondisi optimum untuk memproduksi bahan-bahan kimia di industri yang
didasarkan pada reaksi kesetimbangan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menjelaskan penerapan kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari dan industri.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 4
Subbab D: Penerapan Kesetimbangan Kimia halaman 122-126
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: diskusi, penugasan, dan berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
Guru dapat memulai materi ini dengan memberikan contoh kesetimbangan kimia dalam tubuh
manusia.
Kegiatan Inti:
Guru menjelaskan contoh kesetimbangan kimia dalam tubuh manusia dan kesetimbangan kimia
dalam industri.

80

Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:


Siswa mendiskusikan penerapan kesetimbangan kimia dalam kehidupan sehari-hari dan
industri. Sebelumnya, siswa dapat melakukan studi literatur mengenai hal tersebut. Hasil studi
literatur kemudian didiskusikan dan dipresentasikan.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Penerapan Kesetimbangan Kimia dalam Kehidupan
Sehari-hari dan Industri. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan
pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Penerapan Kesetimbangan Kimia
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan

Bentuk Instrumen

Tugas Kelompok
Laporan tertulis berupa hasil studi literatur
Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:
a. Evaluasi subbab D (Kilas Balik) halaman 126
b. Evaluasi Bab 4 halaman131-135
Pertemuan Ke- 9
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Kegiatan Eksperimen Ilmiah Bab 4 halaman 157 - 158 yang dilakukan secara berkelompok.
Kegiatan ini dapat dilakukan untuk menguji aspek psikomotor siswa.
Pertemuan Ke-10
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Ulangan harian Bab 4

81

Guru Mata Pelajaran

,..200..
Mengetahui,
Kepala Sekolah..

_______________
NIP/NRK...

________________
NIP/NRK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester

: SMA ..........................................
: KIMIA
: XI (Sebelas)/ 2 (Dua)

Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH
larutan.
Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam
basa.
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius.
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry.
Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan
pasangan asam dan basa konjugasinya.
Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Membedakan pengertian asam-basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 5
Subbab A: Teori Asam-Basa halaman 143-151.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: pengamatan, tutorial, latihan soal,
diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru dapat memulai materi ini dengan memberikan contoh senyawa asam-basa dalam
kehidupan sehari-hari.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa mampu menjelaskan pengertian asam-basa berdasarkan perkembangannya dan mampu
memberi contoh baik senyawa asam maupun senyawa basa.

82

Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan pengertian asam-basa dari segi bahasa dan tokoh-tokoh yang membuat definisi
tentang asam-basa.
* Menjelaskan pengertian asam-basa menurut teori Arrhenius.
* Menjelaskan pengelompokan asam-basa menjadi asam-basa monoprotik dan asam-basa
poliprotik.
* Memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan asam-basa
monoprotik dan asam-basa poliprotik (Contoh Soal 5.1 hal. 144).
* Menjelaskan reaksi ionisasi asam-basa dan reaksi netralisasi.
* Menjelaskan pengertian asam-basa menurut teori Bronsted-Lowry.
* Memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan teori asam-basa
Bronsted-Lowry (Contoh Soal 5.2 no. 1 hal. 147).
* Menjelaskan contoh zat yang termasuk senyawa amfoter.
* Memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan senyawa amfoter
(Contoh Soal 5.2 no. 2 hal. 147).
* Menjelaskan pengertian asam konjugasi dan basa konjugasi serta contohnya.
* Memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan penentuan asam
konjugasi dan basa konjugasi (Contoh Soal 5.3 dan 5.4 hal. 148 dan hal. 149)
* Menjelaskan pengertian asam-basa menurut teori Lewis.
* Memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan teori asam-basa
Lewis. (Contoh Soal 5.5 hal. 150).
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang asam-basa menurut teori Arrhenius, BronstedLowry, dan Lewis. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian
tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan asam-basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry,
dan Lewis

6. Penugasan dan Penilaian


Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis:
a. Peta konsep mengenai asam-basa menurut teori Arrhenius,
Bronsted Lowry, Lewis
b.Daftar Rumus penyelesaian soal-soal yang berkaitan dengan teori

83

asam-basa Arrhenius, Bronsted Lowry, Lewis


Mengerjakan:
Tugas tertulis:

a.

Evaluasi subbab A (Kilas Balik) Halaman 151

b.

Latihan halaman 145, 148-149, 151

c.

Evaluasi Bab 5 halaman 180-184

Pertemuan ke-2
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Indikator
Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator dan menjelaskan
pengertian kekuatan asam.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menjelaskan cara yang tepat untuk mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 5
Subbab B: Identifikasi Asam-Basa halaman 151-155
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: pengamatan, diskusi, penugasan, dan
berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru melakukan tanya-jawab mengenai cara membedakan senyawa asam dan senyawa basa.
Jika ada siswa yang menjawab bahwa asam dan basa dapat dibedakan dengan cara mencicipinya,
Guru dapat melanjutkan dengan pertanyaan berikut.
Bagaimanakah jika senyawa yang dicicipi itu adalah asam sulfat dan asam klorida yang bersifat
korosif serta amonia yang menyengat?
Guru memberikan informasi bahwa cara aman menguji senyawa asam-basa adalah dengan
menggunakan indikator. Selanjutnya, guru menjelaskan kepada siswa mengenai identifikasi asambasa menggunakan kertas lakmus.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa membuat kajian tentang identifikasi asam-basa menggunakan berbagai indikator asambasa yang dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi kelas.
Pembahasan:
Di sela-sela aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* menjelaskan perubahan warna kertas lakmus merah dan lakmus biru ketika dicelupkan ke

84

dalam larutan asam dan basa.


* Menjelaskan cara mengidentifikasi asam-basa menggunakan indikator asam-basa dan indikator
alami.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang cara mengidentifikasi asam-basa menggunakan
kertas lakmus, indikator asam-basa, dan indikator alami. Selanjutnya, guru melakukan penilaian
atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi
sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
- Tabel Periodik Unsur
- Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
- CD pembelajaran Kimia (jika ada)
- Website-website yang berkaitan dengan cara mengidentifikasi asam-basa menggunakan kertas
lakmus, indikator asam-basa, dan indikator alami.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa hasil kajian.
Mengerjakan

Tes Tertulis:

a. Evaluasi subbab B (Kilas Balik) halaman 155


b.Evaluasi Bab 5 halaman 180 - 184

Pertemuan ke-3
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan () dan tetapan asam (Ka)
atau tetapan basa (Kb).
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Mengenal dan mengelompokkan asam dan basa menjadi asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan
basa lemah.
Mengetahui tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb).
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 5.
Subbab C: Kekuatan Asam-Basa dan pH Larutan halaman 155 161.

85

3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: pengamatan, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali dan mengadakan tanya-jawab dengan siswa mengenai jenis-jenis dan
sifat larutan elektrolit (kuat dan lemah) serta larutan nonelektrolit.
Adakah hubungan antara sifat larutan elektrolit dengan kekuatan asam-basa?
Kegiatan inti:
Guru meminta siswa untuk mempelajari buku teks halaman 156. Setelah itu, siswa diminta
untuk berdiskusi dalam rangka menjawab pertanyaan:
Adakah hubungan antara sifat larutan elektrolit dengan kekuatan asam-basa?
Guru menjelaskan tabel 5.3 untuk menjelaskan hubungan antara sifat larutan elektrolit dengan
kekuatan asam-basa.
Guru menjelaskan pula bahwa selain berdasarkan derajat ionisasi, kekuatan asam-basa dapat
dinyatakan dengan tetapan kesetimbangan (Ka dan Kb).
Guru menerangkan pengertian Ka dan Kb serta hubungannya dengan derajat ionisasi
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang kekuatan asam-basa berdasarkan derajat ionisasi
dan tetapan kesetimbangan asam-basa. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil
belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan larutan elektrolit dan nonelektrolit, derajat ionisasi,
kekuatan asam-basa, tetapan kesetimbangan asam, dan tetapan kesetimbangan basa.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa peta konsep mengenai hubungan antar
asam-basa dan derajat ionisasi serta asam-basa dengan
tetapan kesetimbangan

Ter tertulis

Mengerjakan:
a. Evaluasi Bab 5 halaman 180-184

86

Pertemuan ke-4
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan cara menghitung [H +] dan [OH] suatu larutan.
Mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan cara menghitung pH dan pOH suatu larutan.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 5
Subbab C: Kekuatan Asam-Basa dan pH Larutan halaman 161 - 163
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: pengamatan, tutorial, diskusi, penugasan,
dan berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali dan mengadakan tanya-jawab dengan siswa mengenai reaksi ionisasi
larutan asam-basa termasuk di dalamnya [H+] dan [OH].
Bagaimana cara menghitung [H+] dan [OH]?
Kegiatan inti (1):
Guru menjelaskan penurunan rumus perhitungan [H+] dan [OH] untuk asam kuat dan basa
kuat.
Guru memberikan contoh langkah-langkah menghitung [H +] dan [OH] untuk asam kuat dan
basa kuat (Contoh Soal 5.7 no. a dan 5.8 no. a, b).
Guru menjelaskan penurunan rumus perhitungan [H+] dan [OH] untuk asam lemah dan basa
lemah.
Guru memberikan contoh langkah-langkah menghitung [H +] dan [OH] untuk asam lemah dan
basa lemah (Contoh Soal 5.7 no. b dan 5.8 no c).
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa (1):
Siswa berlatih mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan menghitung [H +] dan [OH] untuk
asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah (Latihan hal. 160, 161).
Kegiatan inti (2):
Guru menjelaskan bahwa kekuatan asam-basa juga dapat dinyatakan dalam bentuk angka
(istilahnya pH dan pOH).
Guru menerangkan dan memberikan contoh langkah-langkah menghitung pH dan pOH

87

(Contoh Soal 5.10).


Pengalaman belajar/Aktivitas Siswa (2):
Siswa berlatih mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan menghitung pH dan pOH (Latihan
hal. 163).
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Kekuatan Asam-Basa dan pH. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah
indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Kekuatan Asam-Basa dan pH

6. Penugasan dan Penilaian


Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa tabel mengenai tips dan trik perhitungan
pH dan pOH

Tes tertulis

Mengerjakan:
a. Evaluasi Bab 5 hal. 180-184

b.

Latihan hal. 160, 161, 163

Pertemuan ke-5
Alokasi Waktu: 4 x 45 menit
Indikator
Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan
perubahan warna berbagai indikator asam dan basa.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Mengukur pH larutan menggunakan indikator asam-basa.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 5
Subbab C: Kekuatan Asam-Basa dan pH Larutan halaman 164 - 167

88

3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang sekilas mengenai pH dan pOH serta perhitungannya.
Bagaimanakah cara mengukur pH suatu zat di laboratorium?
Guru memberikan informasi bahwa pH suatu zat dapat diukur menggunakan indikator asam-basa,
indikator universal, dan pH meter.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa membaca buku teks halaman 164 - 167 yang dilanjutkan dengan diskusi kelas.
Pembahasan:
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan pengertian dan cara kerja indikator asam-basa.
* Menunjukkan contoh indikator asam-basa.
* Mendemonstrasikan perubahan warna pada indikator fenoftalein.
* Menjelaskan gambar tentang daerah pH dan perubahan warna untuk beberapa indikator asambasa (Gambar 5.18).
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang trayek perubahan warna berbagai indikator asam
dan basa. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan jenis-jenis indikator asam-basa dan trayek perubahan
warnanya
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa peta konsep mengenai perubahan warna
berbagai indikator asam dan basa

Tes tertulis

Mengerjakan Evaluasi Bab 5 halaman 180-184

Pertemuan ke-6
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal menggunakan indikator

89

universal.

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Mengukur pH larutan menggunakan indikator universal.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 5
Subbab C: Kekuatan Asam-Basa dan pH Larutan halaman 166
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali pengukuran pH menggunakan indikator asam-basa. Guru
mengingatkan bahwa pH juga dapat diukur menggunakan indikator universal. Guru memberikan
in-formasi bahwa pada pertemuan kali ini siswa akan melakukan eksperimen untuk mengukur pH
menggunakan indikator universal. Sebelum siswa melakukan eksperimen, guru mengada-kan
responsi untuk mengetahui kesiapan siswa sekaligus membagi siswa menjadi beberapa kelompok
dan memberikan pengarahan mengenai cara penggunaan alat, langkah kerja, dan keselamatan
kerja.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan kegiatan Eksperimen Ilmiah tentang pengukuran pH larutan menggunakan
indikator universal halaman 175-176 yang dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi kelas
mengenai hasil percobaan.
Pembahasan:
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Mendemonstrasikan cara mengukur pH menggunakan indikator universal.
* Membimbing cara mengukur pH menggunakan indikator universal.
* Menafsirkan data hasil eksperimen.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pengukuran pH menggunakan indikator universal.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5.

Alat/Bahan/Sumber Belajar

90

Tabel Periodik Unsur


Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan pengukuran pH menggunakan indikator universal

6. Penugasan dan Penilaian


Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa hasil studi eksperimen pengukuran pH
menggunakan indikator universal

Tes tertulis

Mengerjakan:
Evaluasi Bab 5 halaman 180-184

Pertemuan ke-7
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal menggunakan pH meter.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Mengukur pH larutan menggunakan pH meter
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 5.
Subbab C: Kekuatan Asam-Basa dan pH Larutan halaman 167
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali pengukuran pH menggunakan indikator asam-basa dan indikator
universal. Guru mengingatkan bahwa pH juga dapat diukur menggunakan pH meter. Guru
memberikan informasi bahwa pada pertemuan kali ini siswa akan melakukan eksperimen untuk
mengukur pH menggunakan pH meter. Sebelum siswa melakukan eksperimen, guru mengadakan
responsi untuk mengetahui kesiapan siswa sekaligus membagi siswa menjadi beberapa kelompok
dan memberikan pengarahan mengenai cara penggunaan alat, langkah kerja, dan keselamatan
kerja.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:

91

Siswa melakukan kegiatan pengukuran pH larutan menggunakan pH meter berdasarkan


informasi di halaman 167 yang dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi kelas mengenai hasil
pengukuran.
Pembahasan:
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Membimbing cara mengukur pH menggunakan pH meter
* Menafsirkan data hasil eksperimen
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pengukuran pH menggunakan pH meter.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan pengukuran pH menggunakan pH meter
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa rangkuman hasil pengukuran pH menggunakan
pH meter

Pertemuan ke-8
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan jenis-jenis reaksi asam-basa.
Menjelaskan penerapan reaksi asam-basa.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menjelaskan jenis-jenis reaksi asam-basa dan penerapannya.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 5.
Subbab D: Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam-Basa halaman 168-170
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: studi literatur, wawancara, diskusi, dan
penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:

92

Guru dapat memulai pembahasan mengenai materi ini dengan tanya jawab mengenai beberapa
contoh penerapan reaksi asam-basa dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Sebelumnya, guru
telah menugaskan siswa untuk melakukan studi literatur mengenai jenis-jenis reaksi asam-basa
dan penerapannya.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa mendiskusikan jenis-jenis reaksi asam-basa dan penerapannya dalam kehidupan seharihari dan industri. Selanjutnya, hasil diskusi tersebut dipresentasikan. Alangkah baiknya jika dalam
presentasinya, siswa menunjukkan fakta-fakta dalam bentuk gambar maupun rekaman gambar.
Pembahasan:
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan jenis-jenis reaksi asam basa dan persamaan reaksinya.
* Menjelaskan pemanfaatan dan penerapan reaksi asam basa dalam bidang kesehatan dan
pertanian.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang jenis-jenis reaksi asam-basa dan penerapannya.
Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan jenis-jenis reaksi asam-basa dan penerapannya
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan

Bentuk Instrumen

Tugas Kelompok

Laporan tertulis berupa hasil studi literatur

Tes tertulis

Mengerjakan:
a. Kilas Balik halaman 174
b.Evaluasi Bab 5 halaman 180-184

Pertemuan ke-9
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menentukan indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.

93

1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menunjukkan alat-alat titrasi dan menjelaskan fungsinya.
Membuat larutan baku.
Menjelaskan dan mempraktekkan cara-cara melakukan titrasi.
Memilih indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 5
Subbab D: Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam-Basa halaman 199 - 202
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: diskusi, pengamatan, penugasan, dan
berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru dapat memulai pembahasan mengenai materi ini dengan tanya jawab mengenai kegiatan
di laboratorium atau industri yang memanfaatkan titrasi. Misalnya, kegiatan penentuan
konsentrasi suatu zat. Lebih bagus lagi jika guru menghubungkannya dengan kasus populer/heboh
yang terjadi di masyarakat.
Bagaimana cara menentukan konsentrasi suatu zat?
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa membaca dan mempelajari materi mengenai titrasi di halaman 173 - 174 atau
memanfaatkan sumber-sumber lainnya. Hasilnya kemudian didiskusikan dan dipresentasikan.
Bahan diskusi antara lain:
Pengertian titrasi dan jenis-jenisnya
Alat-alat yang digunakan dalam titrasi dan fungsinya
Cara melakukan titrasi asam-basa
Perhitungan menggunakan data hasil titrasi
Grafik hasil titrasi
Pembahasan:
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan pengertian titrasi dan jenis-jenisnya.
* Menunjukkan/memperlihatkan alat-alat yang digunakan dalam titrasi dan fungsinya.
* Menjelaskan cara melakukan titrasi asam-basa.
* Menjelaskan perhitungan menggunakan data hasil titrasi.
* Memberikan contoh cara menyelesaikan soal-soal yang berkaitan dengan perhitungan
menggunakan data hasil titrasi (Contoh Soal 5.11).
* Menjelaskan grafik hasil titrasi.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang teori titrasi asam-basa. Selanjutnya, guru

94

melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah
indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan titrasi asam-basa
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan

Bentuk Instrumen

Tugas Kelompok

Laporan tertulis berupa hasil studi literatur

Tes tertulis

Mengerjakan:
a. Kilas Balik no. 3 halaman 174
b.Evaluasi Bab 5 halaman 180-184

Pertemuan ke-10 dan 11


Alokasi Waktu: 4 x 45 menit
Indikator
Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi.
Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.
Menentukan kadar zat melalui titrasi.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Melakukan titrasi untuk menentukan konsentrasi asam atau basa.
Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.
Menentukan kadar zat melalui titrasi.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 5.
Subbab D: Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam-Basa halaman 171-174
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali materi tentang titrasi. Selanjutnya, Guru memberikan informasi
bahwa pada pertemuan kali ini siswa akan melakukan titrasi. Sebelum siswa melakukan titrasi,
guru mengadakan responsi untuk mengetahui kesiapan siswa sekaligus membagi siswa menjadi
beberapa kelompok dan memberikan pengarahan mengenai cara penggunaan alat, langkah kerja,

95

dan keselamatan kerja. Dalam tahap ini, guru juga dapat melakukan demonstrasi cara melakukan
titrasi, baik secara langsung atau memutar CD/kaset VIDEO (jika ada) tentang titrasi.
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan kegiatan eksperimen atau memutar CD/kaset VIDEO tentang melakukan
titrasi secara berkelompok. Hasil kegiatan kemudian dipresentasikan dan didiskusikan.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Penentuan Konsentrasi menggunakan metode
titrasi. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan titrasi
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa hasil kegiatan

Pertemuan Ke-13
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Ulangan harian Bab 5

Guru Mata Pelajaran

,..200..
Mengetahui,
Kepala Sekolah..

_______________
NIP/NRK...

________________
NIP/NRK

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester

: SMA ..........................................
: KIMIA
: XI (Sebelas)/ 2 (Dua)

Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam -basa, metode pengukuran dan terapannya.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk
hidup
Menentukan jenis garam yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam
Memprediksi terbentuknya endapan dari reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali
kelarutan
Menggunakan kurva perubahan harga pH pada titrasi asam basa untuk menjelaskan larutan
penyangga dan hidrolisis
Pertemuan ke -1 dan ke -2
Alokasi waktu: 4 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan pengertian dan karakteristik larutan penyangga.
Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
a. Memberikan contoh larutan penyangga.
b. Mengetahui cara larutan penyangga mempertahankan nilai pH.
c. Mengetahui cara menghitung pH atau pOH larutan penyangga.
2. Materi Ajar
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA penerbit Yudhistira Kelas XI bab 1.
Subbab A: Larutan Penyangga
Anak subbab 1: Apakah larutan penyangga?, hal 187
Anak subbab 2: Bagaimana cara larutan penyangga mempertahankan pH?, hal 188
Anak subbab 3: Bagaimana kerja larutan penyangga dalam tubuh kita?, hal 189
Anak subbab 4: Bagaimana cara menghitung pH larutan penyangga, hal 189-190

97

3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat berupa: studi pustaka, diskusi, penugasan, dan berlatih soal pada
Latihan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
Guru secara sekilas menerangkan bahwa pada tubuh kita terdapat darah yang berfungsi
mengangkut sari makanan. Dalam keadaan normal, darah mempunyai pH 7,35-7,45. Tubuh kita
dikaruniai Tuhan suatu larutan yang dapat mempertahankan nilai pH darah. Arahkan siswa untuk
menjawab pertanyaan:
Apakah yang terjadi jika pH darah kurang atau lebih dari pH normal?
Kegiatan Inti
Pengalaman Belajar/ Aktivitas Siswa
Siswa memahami pengertian larutan penyangga dengan mengamati kurva titrasi asam basa
pada halaman 187 dan studi pustaka tentang larutan penyangga.
Pembahasan
Pada waktu siswa beraktivitas, guru dapat:
* Menjelaskan pengertian larutan penyangga.
* Memberikan contoh larutan penyangga.
* Mendemonstrasikan bagaimana larutan penyangga dapat mempertahankan nilai pH.
* Memberikan contoh langkah-langkah menghitung larutan pH penyangga.
* Menerangkan kerja larutan penyangga dalam tubuh kita.
Kegiatan Penutup:
Guru dan siswa dapat membuat simpulan tentang materi larutan penyangga. Selanjutnya guru
dapat melakukan penilaian atau tes hasil belajar untuk mengetahui apakah indikator dan
kompetensi siswa sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/ Sumber Belajar
Buku Kimia SMA Kelas XI Yudhistira
CD pembelajaran kimia (jika ada)
Website yang berkaitan dengan materi larutan penyangga
6.

Penugasan dan Penilaian


Jenis Tagihan

Bentuk Instrumen

Tugas kelompok

Membuat rangkuman tertulis tentang hasil penyelidikan awal

Tes tertulis

Mengerjakan:
a. Evaluasi Bab 6 halaman 214-216
b.Latihan halaman 190, 191

98

Pertemuan ke-3
Alokasi waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menghitung pH atau pOH larutan penyangga.
Menentukan ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis melalui percobaan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran siswa mampu:
Mengetahui cara membuat pH larutan penyangga.
Mengetahui pengaruh penambahan asam atau basa terhadap pH larutan penyangga.
2. Materi Ajar
Materi dapat dirangkum dari buku kimia SMA kelas XI Yudhistira,
Subbab A: Larutan penyangga
Anak subbab 5: Bagaimana cara membuat pH larutan penyangga, halaman 191-192
Anak subbab 6: Benarkah penambahan sedikit asam, basa, dan air tidak akan mengubah pH
larutan penyangga.
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain metode ceramah, tanya jawab atau diskusi,
dan berlatih soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
Guru mengingatkan kembali tentang materi yang telah diajarkan pada pertemuan ke -1. Tantang
siswa untuk mengerjakan soal menghitung pH larutan penyangga.
Kegiatan Inti:
Pengalaman Belajar/ Aktivitas siswa
Siswa dapat mencoba kembali untuk berlatih soal menghitung larutan pH atau pOH larutan
penyangga.
Pada waktu siswa mengerjakan latihan soal, guru dapat menjelaskan Contoh Soal 6.3-6.4.
Kegiatan Penutup:
Guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar untuk mengetahui apakah indikator dan
kompetensi siswa sudah tercapai, yaitu dengan memberikan tugas kepada siswa untuk
mengerjakan Kilas Balik halaman 194.
5. Alat/Bahan/ Sumber Belajar
Buku Kimia SMA kelas XI
CD pembelajaran kimia ( jika ada)
Website yang berkaitan dengan materi larutan penyangga
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan: Mengerjakan Kilas Balik halaman 194
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:
a. Evaluasi Bab 6: halaman 214-216

99

b.

Latihan halaman 192 dan 194

Pertemuan ke-4 dan ke-5


Alokasi waktu: 4 x 45 menit
Indikator
Menentukan sifat-sifat garam yang dapat terhidrolisis dalam air dari persamaan reaksi ionisasi.
Menghitung pH larutan garam hidrolisis.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran siswa mampu:
Menjelaskan jenis dan sifat-sifat garam.
Menghitung pH larutan garam.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 6.
Subbab B: Hidrolisis Garam
Anak subbab 1: Bagaimana sifat larutan garam yang terbentuk?, halaman 195-196
Anak subbab 2: Bagaimanakah cara menghitung pH larutan garam, halaman 197-200
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain tanya jawab, diskusi, dan penugasan soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
Guru dapat mengajak siswa untuk berpikir tentang sifat larutan garam dipengaruhi oleh sifat
senyawa asam dan basa yang direaksikan.
Kegiatan Inti:
Pengalaman Belajar/ Aktivitas Siswa
Siswa mempelajari tentang sifat larutan garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat, asam
kuat dan basa lemah, asam lemah dan basa kuat, serta asam lemah dan basa lemah, kemudian
mempelajari cara menghitungnya.
Pembahasan:
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan pengertian hidrolisis garam
* Menjelaskan sifat sifat garam yang tebentuk dari reaksi asam dan basa.
* Memberikan contoh garam yang terbentuk dari basa lemah dan asam lemah
* Memberikan contoh garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat.
* Menjelaskan cara menghitung pH larutan garam dari data konsentrasi asam, konsentrasi basa,
tetapan ionisasi, konsentrasi ion H+ dan ion OH.
* Memberikan contoh perhtungan pH garam yang tersusun dari asam kuat dan basa kuat.
Kegiatan Penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang sifat-sifat garam yang terbentuk dari reaksi antara
basa dan asam. Selanjutnya, guru dapat melakukan penilaian untuk mengetahui apakah indikator
dan kompetensi siswa sudah tercapai.

100

5. Alat/Bahan/ Sumber Belajar


Buku Kimia SMA kelas XI
CD pembelajaran kimia (jika ada)
Website yang berkaitan dengan materi Hidrolisis Garam
6.

Penugasan dan Penilaian


Jenis Tagihan

Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa rangkuman hasil studi literatur dan diskusi
tentang sifatsifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi
ionisasi serta cara menghitung PH larutan garam.

Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:


a. Evaluasi Bab 6: halaman 214-216
b. Latihan halaman 197, 198, 199 , 200
Pertemuan ke-6 dan ke-7
Alokasi waktu: 4 x 45 menit
Indikator
Menganalisis grafik hasil titrasi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah untuk
menjelaskan larutan penyangga.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran siswa mampu:
Menginterpretasi grafik titrasi asam-basa.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 6
Subbab B: Hidrolisis Garam
Anak subbab 3: Hidrolisis Garam dan Titrasi Asam-Basa, halaman 230
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain tanya jawab, diskusi dan penugasan soal.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
Guru mengulang kembali pengertian hidrolisis garam dan kembali mengajak siswa untuk
berpikir tentang cara perhitungan pH larutan garam.
Kegiatan Inti:
Guru dapat menjelaskan hidrolisis garam dan titrasi asam basa. Kemudian, siswa mencoba
memprediksi bentuk grafik titrasi asam-basa berdasarkan hasil studi literatur atau internet.
Selanjutnya, siswa berdiskusi untuk menginterpretasi grafik titrasi asam-basa.
Kegiatan Penutup:

101

Guru dan siswa membuat simpulan tentang hidrolisis garam. Selanjutnya, guru dapat menguji
kompetensi siswa, yaitu dengan mengerjakan Kilas Balik halaman 201.
5. Alat/Bahan/ Sumber Belajar
Buku Kimia SMA kelas XI Yudhistira
CD Pembelajaran Kimia ( jika ada)
Web-Web site yang berkaitan dengan materi hidrolisis garam
6.

Penugasan dan Penilaian


Bentuk instrumen: Tugas Kelompok membuat laporan tertulis tentang grafik titrasi asam basa.
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:
a. Evaluasi Bab 6 halaman 214 216
b. Latihan halaman 200
Pertemuan ke-8 dan ke-9
Alokasi waktu: 4 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh.
Menghitung Ksp beberapa larutan.
Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga tetapan hasil kali kelarutan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air.
Menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya.
Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku kimia SMA Yudhistira.
Subbab C: Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Anak subbab 1: Apakah kelarutan itu? halaman 201-202
Anak subbab 2: Apakah hasil kali kelarutan itu? halaman 202-204
Anak subbab 3: Bagaimanakah Hubungan antara Ksp dan s? halaman 204-205
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain tanya jawab, diskusi, dan penugasan soal.
4.

Kegiatan Pendahuluan
Guru dapat memberikan pertanyaan sebagai pre-test kepada siswa, di antaranya: Apakah gula
pasir selalu larut dalam air?. Terhadap pertanyaan tersebut, guru akan memberikan penjelasan.
Kegiatan Inti:
Di sela- sela Aktivitas Siswa dan/ atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan pengertian larutan, kelarutan, zat terlarut.
Menjelaskan pengertian hasil kali kelarutan.
Menjelaskan hubungan antara hasil kali kelarutan dengan kelarutan.

102

Menugaskan kepada siswa untuk menuliskan K sp dari reaksi kimia yang terdapat pada Contoh
Soal 6.10 halaman 204.
Kegiatan Penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang materi kelarutan. Selanjutnya, guru dapat
melakukan penilaian atau tes hasil belajar untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi
sudah tercapai .
5. Alat/Bahan/ Sumber Belajar
Buku Kimia SMA kelas XI Yudhistira
Web-Web site yang berkaitan dengan materi kelarutan dan hasil kali kelarutan
6. Penugasan dan Penilaian
Untuk menguji tingkat pemahaman siswa, guru dapat memanfaatkan:
Evalusi bab 6 halaman 214-216

Pertemuan ke-10 dan ke-11


Alokasi waktu: 4 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan.
Menentukan pH larutan dari harga Ksp-nya.
Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran siswa mampu:
Memperkirakan terjadinya pengendapan dua larutan yang direaksikan.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku kimia SMA Yudhistira.
Subbab C: Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Anak subbab 4: Bagaimanakah cara memprediksi terjadinya pengendapan dua larutan yang
direaksikan? halaman 205-207
Anak subbab 5 : Dapatkah kelarutan suatu zat diturunkan ? halaman 207-208
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain tanya jawab, diskusi, dan penugasan soal.
4.

Kegiatan Pendahuluan
Guru dapat memberikan tantangan kepada siswa untuk memahami materi ini dengan
memberikan pertanyaan: Apakah setiap reaksi pengendapan selalu menghasilkan pengendapan?
Kegiatan Inti
Di sela- sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam siswa guru dapat:

103

Menjelaskan bahwa pembentukan endapan dipengaruhi oleh hasil kali konsentrasi ion-ion zat
yang sukar larut.
Menjelaskan apakah kelarutan suatu zat dapat diturunkan.
Kegiatan Penutup
Guru dan siswa membuat simpulan dari materi kelarutan. Selanjutnya, guru dapat memberikan
tugas kepada siswa, yaitu dengan mengerjakan Kilas Balik pada halaman 208.
5. Alat/Bahan/ Sumber Belajar
Buku Kimia SMA kelas XI Yudhistira
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan

Bentuk Instrumen

Tugas Kelompok

Membuat laporan tertulis dari eksperimen Ilmiah Bab 6

Tes tertulis

Mengerjakan:
Evaluasi Bab 6 halaman 214-216

Pertemuan ke-8
Alokasi waktu: 2 x 45 menit
Ulangan harian Bab 6

Guru Mata Pelajaran

,..200..
Mengetahui,
Kepala Sekolah..

_______________
NIP/NRK...

________________
NIP/NRK

104

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester

: SMA ..........................................
: KIMIA
: XI (Sebelas)/ 2 (Dua)

Standar Kompetensi
Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya.
Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan ke-1
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati, dan koloid berdasarkan data hasil
pengamatan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Melakukan pengamatan dan menggunakan data hasil pengamatan untuk menjelaskan
pengertian koloid serta membedakannya dengan suspensi kasar dan larutan sejati.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 7.
Subbab A: Pengertian dan Pengelompokan Koloid halaman 219
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: tanya jawab, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
Guru dapat menanyakan kepada siswa tentang pengertian campuran. Selanjutnya, guru
meminta siswa menyebutkan perbedaan larutan air gula, campuran air-pasir, dan air susu.
Kegiatan Inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan studi literatur presentasi dan diskusi kelas mengenai:
Penyebab perbedaan warna langit pada siang dan pagi/sore hari.

105

Perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi.


Pembahasan:
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Mendemonstrasikan perbedaan larutan gula, campuran air pasir, dan air susu.
* Menjelaskan perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi.

Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang perbedaan antara suspensi kasar, larutan sejati dan
koloid. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk
mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan suspensi kasar, larutan sejati, koloid
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas kelompok
Tes tertulis

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa hasil kegiatan studi literatur tentang perbedaan
koloid, suspensi, dan larutan.
Mengerjakan:
Evaluasi Bab 7 halaman 237-240

Pertemuan ke-2
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 7
Subbab A: Pengertian dan Pengelompokan Koloid halaman 220-223

106

3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: pengamatan, diskusi, dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang sekilas mengenai pengertian koloid dan sifat-sifatnya. Guru juga dapat
melakukan tanya jawab mengenai contoh-contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimanakah cara mengelompokkan koloid?
Kegiatan inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan kegiatan membaca dan merangkum materi mengenai pengelompokan koloid
di halaman 220-223 yang dilanjutkan dengan presentasi dan diskusi kelas.
Pembahasan:
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
* Menjelaskan cara mengelompokkan koloid.
* Menerangkan jenis-jenis koloid dan contoh-contohnya.
Kegiatan penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang Pengelompokan Koloid. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah
indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan Pengelompokan Koloid, sol, aerosol, gel, emulsi, busa
padat, busa cair.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa contoh-contoh sistem koloid dalam
kehidupan sehari-hari.

Tes tertulis

Mengerjakan:
a. Kilas Balik halaman 223
b.Evaluasi Bab 7 halaman 237-240

Pertemuan ke-3

107

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit


Indikator
Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi,
koagulasi)
Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi,
koagulasi).
Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi.
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 7.
Subbab B: Sifat-Sifat Koloid dan Penerapannya halaman 224-230
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, pengamatan, diskusi, dan
penugasan
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan pendahuluan:
Guru mengulang kembali dan mengadakan tanya-jawab dengan siswa mengenai sifat-sifat
koloid, terutama perbedaannya dengan larutan dan suspensi serta penyebab perbedaan warna
langit pada pagi dan siang hari. Beberapa siswa mungkin ada yang bisa menjawabnya.
Kegiatan Inti:
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan studi literatur atau internet mengenai contoh suatu koloid dan peranannya
dalam industri. Selanjutnya, siswa mempresentasikan dan mendiskusikan hasil studinya.
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan hasil eksperimen.
Menjelaskan efek Tyndall dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan Gerak Brown.
Menjelaskan adsorpsi dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan muatan suatu koloid dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan Penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang sifat-sifat koloid serta peranan koloid di industri
kosmetik, makanan, dan farmasi. Selanjutnya, guru melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan
pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Tabel Periodik Unsur
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)

108

Website-website yang berkaitan dengan sifat-sifat koloid, peranan koloid di industri kosmetik,
makanan, dan farmasi, effek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, dan
koagulasi.

6. Penugasan dan Penilaian


Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa hasil studi literatur atau internet
Mengerjakan:

Tes tertulis

a. Kilas Balik halaman 223


b.Evaluasi Bab 7 halaman 237 - 240

Pertemuan ke-4
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan koloid liofob dan liofil.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Melakukan percobaan untuk menyelidiki koloid pelindung (koloid liofob dan liofil).
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 7
Subbab B: Sifat-Sifat Koloid dan Penerapannya halaman 224
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: eksperimen, pengamatan, diskusi, dan
penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
Guru mengulang kembali dan mengadakan tanya-jawab dengan siswa mengenai salah satu sifat
koloid, yaitu koagulasi. Guru berdiskusi singkat dengan siswa mengenai susu?.
Tersusun dari apakah susu?
Apakah susu termasuk koloid?
Apakah yang menyebabkan serbuk-serbuk susu menyatu dengan cairannya?
Kegiatan Inti:
Guru menjelaskan pengertian koloid pelindung dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

109

Guru menjelaskan penggunaan koloid pelindung (kasein) dalam susu.


Guru memberikan informasi bahwa pada pertemuan kali ini siswa akan melakukan eksperimen
untuk membuktikan penggunaan koloid pelindung dalam kegiatan mencuci. Sebelum siswa
melakukan eksperimen, guru mengadakan responsi untuk mengetahui kesiapan siswa sekaligus
membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan pengarahan mengenai cara
penggunaan alat, langkah kerja, dan ke-selamatan kerja.
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan kegiatan Percobaan Ilmiah di halaman 234.
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menjelaskan hasil eksperimen.
Menjelaskan liofil dan liofob.
Kegiatan Penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang koloid liofob dan liofil. Selanjutnya, guru
melakukan penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah
indikator dan kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
CD pembelajaran Kimia (jika ada)
Website-website yang berkaitan dengan koloid liofob dan liofil.
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa hasil pengamatan kegiatan Percobaan Ilmiah
Mengerjakan:

Tes tertulis

a. Latihan halaman 230


b.Kilas Balik halaman 230
c. Evaluasi Bab 7

Pertemuan ke-5
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Indikator
Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan.
1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu:
Memahami dan membuat koloid dengan cara dispersi dan kondensasi

110

2. Materi Ajar (Materi Pokok)


Materi dapat dirangkum dari buku Kimia SMA Penerbit Yudhistira kelas XI Bab 7
Subbab C: Pembuatan dan Pemurnian Koloid halaman 230 - 233
3. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: diskusi dan penugasan.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan:
Guru mengingatkan siswa tentang konsep-konsep dan materi-materi tentang koloid yang telah
dipelajari dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Bagaimanakah cara membuat koloid-koloid tersebut?
Kegiatan Inti:
Guru menerangkan dua cara pembuatan koloid, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi.
Pengalaman Belajar/Aktivitas Siswa:
Siswa melakukan studi literatur mengenai cara membuat koloid dan memurnikannya. Setiap
kelompok mempresentasikan hasil kajiannya dalam suatu diskusi kelas.
Di sela-sela Aktivitas Siswa dan/atau dalam diskusi, guru dapat:
Menegaskan kembali dua cara pembuatan koloid
Menegaskan kembali cara memurnikan koloid
Kegiatan Penutup:
Guru dan siswa membuat simpulan tentang pembuatan koloid. Selanjutnya, guru melakukan
penilaian atau tes hasil belajar dan pemberian tugas untuk mengetahui apakah indikator dan
kompetensi sudah tercapai.
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
Buku Kimia SMA kelas XI Penerbit Yudhistira
Website-website yang berkaitan dengan pembuatan koloid, dispersi, kondensasi
6. Penugasan dan Penilaian
Penugasan
Jenis Tagihan
Tugas Kelompok

Bentuk Instrumen
Laporan tertulis berupa hasil kajian

Pertemuan Ke-6
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit
Ulangan harian Bab 7
Guru Mata Pelajaran

111

,..200..
Mengetahui,
Kepala Sekolah..

_______________
NIP/NRK...

________________
NIP/NRK

KUNCI JAWABAN
KIMIA KELAS XI SMA
EVALUASI BAB 1
A.

B.

PILIHAN GANDA
1.

6. D

11. C

16. E

21. C

26. D

2.

7. B

12. A

17. D

22. E

27. E

3.

8. C

13. E

18. A

23. D

28. C

4.

9. B

14. D

19. C

24. A

29. D

5.

10. D

15. D

20. D

25. B

30. C

URAIAN
1.

Diketahui: n = 2

2.

Ditanya: kulit dan subkulit?


Jawab:
n = 2 kulit L l = 0,1subkulitnya s dan p
Diketahui: a. 6C
b. 20Ca
c. 28Ni
Ditanya: konfigurasi elektron dan diagram orbital?

Jawab:
a.
Konfigurasi elektron 6C: 1s2 2s2 2p2
Diagram orbital :

112

1s2

b.

1s2

2s2

2p6

3s2
3p6
2
2
6
Konfigurasi elektron 28Ni: 1s 2s 2p 3s2 3p6 4s2 3d8

4s2

Diagram orbital :

1s2

2s2

3s2

3.

2p2

Konfigurasi elektron 20Ca: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2


Diagram orbital :

c.

2s2

2p6

3p6

4s2

3d8
a. Unsur A dan E terletak segolongan karena memiliki elektron valensi sama,
yaitu 2.
b. Unsur A, B, dan C terletak seperiode karena memiliki kulit terluar sama, yaitu 3.

4.

Diketahui konfigurasi elektron sebagai berikut.


a. [Ar] 4s2 3d4 b. [He] 2s2 2p3

c. [Kr] 5s2 4d10

Ditanya: nomor atom dan nama atom unsur?


Jawab:

a. [Ar] 4s2 3d4 , nomor atom 18 + 2 + 4 = 24, nama unsur kromium (Cr).

113

b. [He] 2s2 2p3, nomor atom 2 + 2 + 3 = 7, nama unsur nitrogen (N).


c. [Kr] 5s2 4d10, nomor atom 36 + 10 + 2 = 48, nama unsur kadmium (Cd).

Diketahui senyawa a. CO2 b. CH4 c. CCl4

5.

Ditanya: bentuk molekul?


CO2
a.
PEI = 2, PEB = 0, maka bentuk
molekul adalah linear

b.

CH4
PEI = 4, PEB = 0, maka bentuk
molekul adalah tetrahedral

c.

CCl4
PEI = 4, PEB = 0, maka bentuk
molekul adalah tetrahedral

114

6.

Diketahui senyawa a. H2O

b. NH3

c. SF6

Ditanya: bentuk molekul?


H2O
a.
PEI = 2, PEB = 2, maka bentuk
molekul adalah bengkok.

b.

NH3
PEI = 3, PEB = 1, maka bentuk
molekul adalah piramida trigonal.

c.

SF6
PEI = 6, PEB = 0, maka bentuk
molekul adalah oktahedral

7.

Diketahui Td He < Ne < Ar < Kr < Xe < Rn

Ditanya: Mengapa urutannya demikian?


Jawab:
Banyaknya elektron yang dimiliki oleh atom/molekul berbanding lurus dengan Ar/Mr.
Semakin banyak elektron semakin mudah membentuk dipol sesaat dan dipol terinduksi,
akibatnya gaya London semakin kuat. Semakin kuat gaya London, semakin tinggi titik
didih. Jadi, semakin besar Ar, semakin besar titik didih. Oleh sebab itu, titik didih He <
Ne < Ar < Kr < Xe < Rn.
8.

115

Senyawa yang mempunyai ikatan hidrogen sebagai berikut.

9.

10.

Faktor yang mempengaruhi gaya London adalah jumlah elektron dan Ar/Mr.
Jumlah elektron berbanding lurus dengan Ar/Mr. Semakin banyak elektron,
semakin mudah membentuk dipol sesaat dan dipol terinduksi, akibatnya gaya
London semakin kuat.
Diketahui: Xe dengan nomor atom 54, Ar Xe = 131,3 dan Ar F = 19, senyawa
XeF2, XeF4, dan XeF6.
Ditanya:
a.

Susunan elektron Xe.

b.

Struktur Lewis XeF2, XeF4, XeF6

c.

Orbital yang terlibat dalam ikatan XeF2, XeF4, XeF6

d.

Bentuk molekul berdasarkan orbital hibrida.

Jawab:
a. Susunan elektron 54Xe: 1s2 2s 2 2p6 3s2 3p6 3d10 4s2 4p6 4d10 5s2 5p6
b.

atau [Kr] 4d10 5s2 5p6


Struktur Lewis

116

c.

Orbital Xe yang terlibat dalam pembentukan ikatan dalam senyawa: XeF 2,


XeF4 adalah s dan p: dalam senyawa XeF6 adalah s, p,dan d.

d.

XeF2 linear hibridisasi sp


XeF4 segiempat planar sp3
XeF6 oktahedral sp3d2

EVALUASI BAB 2
A.

117

PILIHAN GANDA
1.

6. A

11. A

16. C

21. B

26. E

2.

7. D

12. A

17. B

22. C

27. C

3.

8. C

13. A

18. A

23. D

28. D

B.

4.

9. E

14. A

19. D

24. E

29. E

5.

10. C

15. C

20. E

25. D

30. D

URAIAN
1.

Diketahui: energi ikatan H-F = 565 kJ/mol; H-H = 436 kJ/mol; F-F = 158 kJ/mol;
massa HF = 5 gram, Ar H = 1, dan F = 19
Ditanya: H penguraian HF?
Jawab:
Reaksi: 2HF H2 + F2
H = energi ikatan pereaksi - energi ikatan hasil reaksi
= [2. H-F ] [1. H-H + 1. F-F ]
= (2 x 565)- ( 436 + 158) = 1.130 594 = 536 kJ/mol
Mol HF = 5/20 = 0,25 mol
Jadi, H penguraian HF untuk 0,25 mol adalah 0,25 mol x 536 kJ/mol = 134
kJ.

2.

Diketahui: energi ikatan C-C =83,1 kkal/mol; C=C = 145 kkal/mol ; C


C = 199
kkal/mol ; Cl-Cl = 57,8 kkal/mol; C-Cl = 79 kkal/mol ; H-C = 99,3 kkal/mol.
Ditanya: H untuk reaksi berikut?

Jawab:
Hr = energi ikatan pereaksi - energi ikatan hasil reaksi
= [(4. C-H) + (1. C
C ) + (1. C-C) + (1. Cl-Cl)] [(4.C-H) + (2. C-Cl) +
(1.C=C) + (1. C-C)]
= [(4 x 99,3) + 199 + 83,1 + 57,8 ] - [ (4 x 99,3) + (2 x 79) + 145 + 83,1 ]
= 737,1 783,3 = -46,2 kkal/mol
Jadi, H untuk reaksi tersebut adalah -46,2 kkal/mol.
3.

Diketahui: reaksi H2 + O2 H2O H = -242 kJ

118

Energi ikatan H-H = 436 kJ/mol dan O=O = 500 kJ/mol


Ditanya: energi ikatan rata-rata H-O?
Jawab:
H-H + O=O O-H-O
Hr = energi ikatan pereaksi - energi ikatan hasil reaksi
-242 = ( 1. H-H + O=O) ( 2. H-O) Misalkan energi ikatan H-O = x
-242 = (436 + . 500) (2x) -242 = 686 2x 2x = 928
x = 464 kJ
Jadi, energi iktan rata-rata H-O adalah 464 kJ.
4.

Diketahui:
C + O2 CO2
H = -395 kJ
2H2O 2H2 + O2
H = +570 kJ
2C + H2
C2H2
H = +225 kJ
Ditanya: Hoc C2H2?
Jawab:
Reaksi pembakarannya adalah: 2C2H2 + 5O24CO2 + 2H2O
Untuk mendapatkan reaksi seperti di atas maka:
C + O2 CO2
H = -395 kJ dikali 4
2H2O 2H2 + O2
H = +570 kJ dibalik
2C + H2
C2H2
H = +225 kJ dibalik dan dikali 2
Hasilnya:
4C + 4O2 4CO2
H = -1.580 kJ
2H2 + O2 2H2O
H = -570 kJ
2C2H2 4C + 2H2
H = -450 kJ
+

2C2H2 + 5O2 4CO2 + 2H2O


H = -2.600 kJ
Jadi, entalpi pembakaran C2H2 adalah -2.600 kJ.
5.

Diketahui:
2N2 + 5O2 2N2O5
H = -740 kJ
2N2 + 3O2 2N2O3
H = -580 kJ
N2 + O 2
2NO
H = -200 kJ
Ditanya: H untuk reaksi 3N2O3 N2O5 + 4NO?
Jawab:
N2 + 5/2O2 N2O5
H = -740 : 2 kJ = -370
dibagi 2
3N2O33N2 + 9/2O2
H = +580 x 3/2 = +870 kJ dibalik dan dikali 3/2
2N2 + 2O2 4NO
H = -200 x 2 = -400 kJ
dikali 2
3N2O3 N2O5 + 4NO H = +100 kJ
Jadi, H untuk reaksi tersebut adalah +100 Kj

6.

119

Diketahui: H = 2,73 kJ = 2.730 J; Vair = 50 mL = 0,05 L; T1 = 29 oC;

T2 = (29 oC + T); C = 4,184 J/g/oC


Ditanya: T?
Jawab:
H = q = m x c x T
a.
= ( x V) x 4,184 J/g/oC x T
1.730

= (1.000 g/L x 0,05 L) x 4,184 J/g/oC x T

2.730 = 50 x 4,184 x T T = 2.730/209,2 = 13,05 oC


T = T2 T1 13,05 = (29 + T) 29 T = 13,05
Jadi, harga T adalah 13,05 oC.
7.

Diketahui: V HCl = 50 mL = 0,05; M HCl = 2 M; V NaOH = 50 mL = 0,05 L; M


NaOH = 2 M; T1 = 27 oC; T2 = 35 oC ; T = 35 -27 = 8oC; c = 4,2 J/g/oC.
Ditanya: H?
Jawab:
Mol HCl = 0,05 L x 2 M = 0,1 mol
Mol NaOH = 0,05 L x 2 M = 0,1 mol
HCl + NaOH NaCl + H2O
0,1 mol 0,1 mol
0,1 mol 0,1 mol
H = q = m x c x T
q = (( x V) x 4,2 J/g/oC x T
q = (1.000 g/L x (0,05 L + 0,05 L) x 4,2 J/g/oC x 8 oC
q = 1. 000 x 0,1 x 4,2 x 8 q = 3.360 J untuk 0,1 NaCl
Terjadi kenaikan suhu, berarti reaksi eksoterm, maka H negatif.
H = -q/mol
= -3.360/0,1
= -33.600 J = -33,6 kJ
Jadi, perubahan entalpi standar reaksi tersebut adalah -33,6 kJ.

8.

Diketahui: CH4 = 44,8 % ; C3H8 = 22,4%; Hof CH4 = -17,84 kkal/mol; Hof C3H8 =
-24,80 kkal/mol; Hof CO2 = -94,1 kkal/mol; Hof H2O = -68,3 kkal/mol.
Ditanya: kalor yang dibebaskan untuk pembakaran 100 mL gas alam?
Jawab:
Reaksi pembakaran gas alam sebagai berikut:
CH4 + C3H8 + 7O2 4CO2 + 6H2O
H = Hof hasil - Hof pereaksi
= [4 x Hof CO2 + 6 x Hof H2O] - [Hof CH4 + Hof C3H8+Hof O2]
= [4 x (-94,1) + 6 x (-68,3)] - [-17,84 + (-24,80) + 0]
= (-376,4) + (-409,8) (-42,64) = -743,56 kkal/mol
Untuk 100 L gas alam, mol gas alam = 100/22,4 = 4,46 mol

120

Jadi, H yang dibebaskan pada pembakaran gas alam tersebut adalah 4,46 mol x
-743,56 kkal/mol = -3.316,27 kkal.
9.

Diketahui:
2C + 4S 2CS2
H = +55,10 kkal
C + O2 CO2
H = -94,05 kkal
S + O2 SO2
H = -70,96 kkal
Massa CS2 = 19 gram, Mr = 76
Ditanya: kalor yang dilepaskan pada pembakaran CS 2?
Jawab:
CS2 C + 2S
H = -27,55 kkal dibalik dan dibagi 2
C + O2 CO2
H = -94,05 kkal
2S + 2O2 2SO2
H = -141,92 kkal dikali 2
+
CS2 + 2O2 CO2 + 2SO2
H = -263,52 kkal
Mol CS2 = 19/76 = 0,25
H= q = 0,25 x (-263,52) = -65,88 kkal
Jadi, kalor yang dilepaskan untuk pembakaran CS2 adalah -65,88 kkal.

10. Diketahui:
2Cu + S Cu2S
H = -79,5 kJ
S + O2 SO2
H = -297 kJ
Cu2S + 2O2 2CuO + SO2
H = -527 kJ
Ditanya: Hof CuO?
Jawab:
H = Hof hasil reaksi - Hof pereaksi
-527 = [2 x Hof CuO + Hof SO2] - [Hof Cu2S + 2. Hof O2]
-527 = [2 x + (-297)] - [-79,5+ 0]
-527 = 2x - 297 + 79,5 2x = -527 + 297 -79,5
x = -154,75 kJ
Jadi, harga entalpi pembentukan CuO adalah -154,75 kJ.

EVALUASI BAB 3
A.

121

PILIHAN GANDA
1.

6. C

11. E

16. E

21. A

26. A

2.

7. E

12. E

17. C

22. D

27. C

3.

8. B

13. E

18. A

23. E

28. A

4.

9. E

14. A

19. D

24. C

29. B

5.

10. D

15. B

20. D

25. A

30. D

B.

URAIAN

1.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut.


a.

Konsentrasi, semakin besar konsentrasi semakin cepat terjadi reaksi. Alasannya,


pada konsentrasi yang tinggi semakin banyak partikel dan semakin besar
kesempatan untuk bertumbukan sehingga reaksi cepat terjadi.

b.

Luas permukaan, semakin luas permukaan, semakin besar kesempatan untuk


bersentuhan sehingga reaksi semakin cepat.

c.

Suhu, semakin tinggi suhu, semakin cepat terjadi reaksi. Semakin tinggi suhu,
energi kinetik molekul ikut meningkat sehingga semakin banyak molekul-molekul
memiliki energi kinetik lebih besar dari energi aktivasi sehingga memperbesar laju
reaksi.

d.

Katalis, katalis dapat mempercepat reaksi kimia karena dapat menurunkan energi
aktivasi tanpa mengalami perubahan.

2.

Suatu reaksi mempunyai rumus kecepatan v = k [A]x[B]y, orde reaksi totalnya adalah
x + y.

3.

Diketahui reaksi tingkat 1, tingkat 2, dan tingkat 3.


Ditanya: persamaan laju reaksi?
Jawab:
a. Reaksi tingkat 1 (orde reaksi nol)

b.

v = k [A]0 karena [A]0 = 1, maka:


Satuan k = satuan laju reaksi = mol. L-1.s-1
Reaksi tingkat 2 (orde reaksi satu)
v = k [A]

122

c.

satuan k = satuan v/satuan [A]


satuan k = mol. L-1.s-1/ mol. L-1
satuan k = s-1
Reaksi tingkat 3 (orde reaksi dua)
v = k [A]2
mol. L-1.s-1 = satuan k (mol. L-1)2 k = mol. L-1.s-1/(mol. L-1)2
satuan k = mol. L-1.s-1/mol2. L-2 satuan k = mol-1. L.s-1

4.

Diketahui: reaksi: A + B AB; persamaan laju reaksi: v = k [A]2[B]


Ditanya: peningkatan laju reaksi jika konsentrasi A dan B dinaikkan dua kali?
Jawab:
Misalkan [A] = x dan [B] = y
v1 = k [x]2[y] = kx2y v2 = k [2x]2[2y] = 4 kx2y
v2 : v1 = 4kx2y : kx2y v2 = 4v1
Jadi peningkatan laju reaksi jika konsentrasi A dan B dinaikkan dua kali adalah 4 kali.

5.

Diketahui: T = 20 oC; n = 3; T1 = 20 oC; T2 = 80 oC; waktu pada T1 = 9 menit


Ditanya: laju reaksi pada T2?
Jawab:
Lama reaksi pada T2 = (1/n) (T2- T1)/T . lama reaksi pada T1
= (1/3) (80 -20) / 20 . 9 = (1/3)60/20. 9 = (1/3)3 . 9
= 1/27 . 9 = 1/3 menit
Ingat! v = 1/t , jadi, laju reaksi pada suhu 80 oC adalah 1 : 1/3 = 3.

6.

Diketahui: reaksi 2NO + Cl2 2NOCl; persamaan laju reaksi: v = k [NO]2[Cl2]; NO


yang bereaksi 80%; Mol NO dan Cl2 adalah 2 mol; volume = 4 L; k = 0,4 mol-2L2s-1
Ditanya: laju reaksi saat NO bereaksi 80%?

Jawab:
Mol NO yang bereaksi = 80% x 2 mol = 1,6 mol
2NO
+
Cl2

2NOCl
Awal
2
2
Reaksi 1,6
x 1,6=0,8
2/2 x 1,6 = 1,6
Sisa

123

0,4

1,2

1,6

Konsentrasi setelah bereaksi:


[NO] = 0,4 mol/4 L = 0,1M
[Cl2] = 1,2 mol/4 L = 0,3M
Masukkan konsentrasi sisa ke persamaan laju reaksi:
v = k [NO]2[Cl2] v = 0,4 [0,1]2[0,3]
v = 0,0012 = 1,2 x 10-3 M/s.
Jadi, laju reaksi saat NO bereaksi 80% adalah 1,2 x 10-3 M/s.
7.

Diketahui: reaksi A + B + C D
Data sebagai berikut:
[A] M

[B] M

[C] M

0,1
0,2
0,1
0,4
0,2
0,2
0,2
0,2
Ditanya: orde reaksi persamaan laju reaksi?
Orde reaksi A:
[A]
0,1

[B]
0,2

0,2
0,2
0,4
0,8

v
1/32

2
0,2

Waktu
(Menit)
32
16
4
2

Ingat! v =1/t

8
0,2

1/4

2x = 8 x = 3, orde reaksi A adalah 3.

Orde reaksi B:
[B]
0,2

[C]
0,2
2

v
1/32
2

124

0,4

0,2

1/16

2y = 2 y = 1, orde reaksi B adalah 1.

Orde reaksi C:
[B]
0,2

[C]
0,2

v
1/32
2

0,2

0,4

8
1/4

2z = 8 z = 3, orde reaksi C adalah 3.


Jadi, persamaan laju reaksinya adalah v = k [A]3[B] [C]3
8.

Diketahui: Reaksi: 2NO (g) + H2 (g) N2O (g) + H2O (g) ; data sebagai berikut:
Percobaan
[NO] M
[H2]M
Laju Reaksi
1
6,4 x 10-3
2,2 x 10-3
0,3 x 10-5
-3
-3
2
12,8 x 10
2,2 x 10
2,4 x 10-5
-3
-3
3
6,4 x 10
4,4 x 10
4,8 x 10-5
Ditanya: a. persamaan laju reaksi?; b. harga dan satuan tetapan laju reaksi?; c. laju
reaksi jika konsentrasi NO dan H2 masing-masing 0,5 M?
a.

Persamaan Laju Reaksi


Orde reaksi NO:
[NO]
[H2]
6,4 x 10-3
2,2 x 10-3

v
0,3 x 10-5

2
12,8 x 10-3
2,2 x 10-3
x
2 = 8 x = 3, orde reaksi NO adalah 3.

125

8
2,4 x 10-5

Orde reaksi H2:


[NO]
6,4 x 10-3

[H2]
2,2 x 10-3

v
0,3 x 10-5
2

16

6,4 x 10-3
4,4 x 10-3
4,8 x 10-5
2y = 16 y = 4, orde reaksi H2 adalah 4.
Jadi, persamaan laju reaksinya adalah v = k [NO]3[H2]4
b.

Untuk menentukan harga dan satuan k ambil salah satu data di tabel.
v = k [NO]3[H2]4
0,3 x 10-5 = k (6,4 x 10-3) 3 (2,2 x 10-3) 4
0,3 x 10-5 = k (2,621 x 10-7) (2,342 x 10-11)
0,3 x 10-5 = k 6,138 x 10-18
k = 0,3 x 10-5
= 0,049 x 1013
6,138 x 10-18
k = 4,9 x 1011
Satuan k = mol4-(4+3) L (4+3)-4s-1 = mol-3L3s-1.
c.

9.

v = k [NO]3[H2]4
= 4,9 x 1011 (0,5)3 (0,5)4 = 4,9 x 1011 x 0,125 x 0,0625
= 0,038 x 1011 = 3,8 x 109 M/s
Diketahui: reaksi: 2NH3 (g) + 5O2 (g) 4NO (g) + 6 H2O (g); laju reaksi amoniak =
0,24 mol.L-1.s-1
Ditanya: a. laju reaksi O2?; b. laju reaksi pembentukan H2O?
Jawab:
a.
v O2 = 5/4 x 0,24 mol.L-1.s-1 = 0,3 mol.L-1.s-1
b.

v H2O = 6/4 x 0,24 mol.L-1.s-1 = 0,36 mol.L-1.s-1

Jadi, laju reaksi O2 adalah 0,3 mol.L -1.s-1 dan laju reaksi pembentukan H2O adalah 0,36
mol.L-1.s-1

10.

Diketahui: reaksi: 2A (g) + B (g) 2AB (g); data sebagai berikut:


Percobaan
1

[A] M
0,2

[B] M
0,2

Laju Reaksi
12

126

2
3
4
5

0,2
0,2
0,4
0,6

0,4
0,6
0,2
0,2

24
36
48
108

Ditanya:
a. persamaan laju reaksi?
b. harga dan satuan k?
c. laju reaksi jika konsentrasi A dan B masing-masing 0,5M?

a. Orde reaksi A:
[A]
0,2

[B]
0,2

v
12

0,4
0,2
2x = 4
x = 2, orde reaksi A adalah 2.
Orde reaksi B:
[A]
[B]
0,2
0,2

48

v
12
2

0,2

0,4

2
24

2y = 2 y = 1, orde reaksi B adalah 1.


Jadi, persamaan laju reaksinya adalah v = k [A]2[B]1 atau v = k [A]2[B]
b.Untuk menentukan harga dan satuan k ambil salah satu data di tabel.
v = k [A]2[B] 12 = k (0,2) 2 (0,2) 12 = k (0,04) (0,2)
12 = k 0,008 k =
12
= 1500 k = 1,5 x 103
0,008
Satuan k = mol1-(2+1) L (2+1)-1s-1 = mol-2L2s-1.
c.
v = k [A]2[B] = 1,5 x 103 (0,5)2(0,5) = 0,1875 x 103

EVALUASI BAB 4
A. PILIHAN GANDA

127

1. D

6. A

11. D

16. C

21. B

26. A

2. D

7. D

12. E

17. C

22. A

27. C

3. D

8. E

13. A

18. D

23. D

28.

4. C

9. C

14. A

19. B

24. E

29. D

5. E

10. A

15. C

20. B

25. E

30. A

B. URAIAN
1.

Faktor-faktor yang memengaruhi kesetimbangan adalah perubahan suhu,


konsentrasi, volume, dan tekanan.

2.

Pengaruh tindakan berikut terhadap kesetimbangan reaksi:


a.

menambah salah satu zat pereaksi, reaksi akan berlangsung ke arah kanan
(hasil reaksi)

b.

mengurangi salah satu produk, reaksi akan berlangsung ke arah hasil reaksi
(produk itu sendiri)

c.

menaikkan suhu, pada reaksi endoterm, reaksi akan berlangsung ke arah


kanan (produk); pada reaksi eksoterm, reaksi berlangsung ke arah kiri
(pereaksi)

d.

memperbesar tekanan dan memperkecil volume, jika jumlah mol kiri < kanan,
reaksi akan beregser ke kiri; jika jumlah mol kiri > mol kanan, reaksi bergeser
ke kanan

e.

menambah katalisator akan mempercepat reaksi kesetimbangan

3.

Pada pembuatan asam sulfat: 2SO 2 + O2 2SO3 H = - , agar SO 3 dihasilkan


optimal, maka suhu diturunkan dan tekanan diperbesar. Pada reaksi eksoterm,
reaksi akan berlangsung ke arah produk (SO 3), jika suhu diturunkan. Memperbesar
tekanan karena jumlah mol kanan lebih kecil dari mol kiri sehingga reaksi bergerak
ke arah mol kecil (produk, yaitu SO3).

4.

Diketahui reaksi: BiCl3 + H2O BiOCl + HCl (suhu tetap).


a.

Apabila ditambahkan BiCl3, reaksi akan bergeser ke kanan.

128

5.

b.

Apabila ditambahkan H2O, reaksi akan bergeser ke kanan.

c.

Apabila ditambahkan BiOCl, reaksi akan bergeser ke kiri.

d.

Apabila ditambahkan HCl, reaksi akan bergeser ke kiri.

e.

Apabila ditambahkan NaOH, reaksi akan bergeser ke kanan karena [H +]


berkurang di kanan.

Persamaan kesetimbangan untuk reaksi berikut.


a.

N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

b.

K = [NH3]2/[N2][H2]3
SO3 (g) ) SO2 (g) + O2 (g)

c.

K = [SO2][O2]1/2 / [SO3]
CCl4 (l) + S2Cl2 (l) 3Cl2 (g) + CS2 (l)
K = [Cl2]3

6.

Diketahui: reaksi 2H2 + O2 2H2O; mol H2 = 1,8; mol O2 = 0,95; V = 2,5 L; P


total = 5 atm; T = -197oC.
Ditanya: Kp dan Kc?
Jawab:
2H2 + O2

2H2O
1,8
0,95
2 x 0,95 = 1,9 mol total = 1,8 + 0,95 + 1,9 = 4,65
Px = mol x/mol total
PH2 = 1,8/4,65 x 5 = 1,93
PO2 = 0,95/4,65 x 5 = 1,02
PH2 = 1,8/4,65 x 5 = 2,04
Kp = [P H2O]2 / [P O2][P H2]2 = (2,04)2/(1,02)(1,93)2 = 1,09
Tentukan konsentrasi masing-masing zat untuk menentukan Kc.
[H2] = 1,8 mol/2,5 L = 0,72 M
[O2] = 0,95 mol/2,5 L = 0,38 M
[H2O] = 1,9 mol/2,5 L = 0,76 M
Kc = [H2O]2/[O2][H2]2 = (0,76)2/(0,38)(0,72)2 = 2,9

7.

Diketahui: reaksi CO2 (g) + NO (g) NO2 (g) + CO2 (g); pada keadaan awal mol
CO2 = 4,5; mol NO = 4; V = 5 L; setelah setimbang NO yang tersisa adalah 0,5
mol.
Ditanya:Kc?

129

Jawab:

8.

CO2 + NO NO2 + CO
Awal :
4,5
4
Terurai :
3,5
3,5
3,5
3,5
Setimbang:
1
0,5
3,5
3,5
Tentukan konsentrasi masing-masing zat untuk menentukan Kc.
[CO2] = 1 mol/5 L = 0,2 M
[NO] = 0,5 mol/5 L = 0,1 M
[NO2] = 3,5 mol/5 L = 0,7 M
[CO] = 3,5 mol/5 L = 0,7 M
Kc = [CO][NO2]/[CO2][NO] = (0,7)(0,7)/(0,2)(0,1)
= 0,49 / 0,02 = 24,5
Diketahui: V = 4 L; massa SO3 = 80 gram; dalam keadaan setimbang perbandingan
mol SO3 dan O2 adalah 2 : 3.
Ditanya: berapakah persentase SO3 telah terurai?
Jawab:
Mol SO3 = Massa SO3/ Mr SO3 = 80/80 = 1mol
Reaksi
: 2SO3 2SO2
+ O2
Mula-mula
: 1
Terurai
: 2/3
1

Setimbang
: 1/3
1

Karena perbandingan mol SO3 dan O2 adalah 2 : 3, jika mol O2 adalah , maka SO3 adalah 1/3

9.

Jadi, persentase SO3 yang terurai adalah 2/3 x 100% = 66,6%


Diketahui: reaksi N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g); PN2 = 0,8 atm; PH2 = 0,4 atm;
tekanan total sistem 2,8 atm.

Ditanya: Kp?
Tentuksn terlebih dahulu PNH3. Perbandingan koefisien menunjukkan
perbandingan mol.
PNH3 = mol NH3/mol total x P total
= 2/(1+3+2) x 2,8 = 2/6 x 2,8 = 0,9
Kp = (PNH3)2/(PN2)(PH2)3 = (0,9)2/(0,8)(0,4)3 = 15,82
10. Diketahui reaksi: 4NH3 (g) + 5O2 (g) 4NO (g) + 6H2O (g) H = -904,5; pada
keadaan setimbang mol NH3 = 4 mol, O2 = 7 mol, NO = 5 mol, dan H 2O = 6 mol;
Volume = V L pada T1 K; suhu diubah menjadi T2 K pada keadaan setimbang T2 K
mol NO = 6 mol.
Ditanya: a. manakah yang lebih tinggi, T1 atau T2? B. tentukan susunan
kesetimbangan pada suhu T2 K!
Jawab:

130

a.

Jenis reaksi tersebut adalah eksoterm, pada keadaan seimbang reaksi bergeser
ke kanan (produk). Hal itu ditandai dengan adanya peningkatan mol NO dari
5 menjadi 6. Nah, berarti pada reaksi eksoterm agar reaksi bergeser ke kanan,
maka suhu diturunkan. Jadi, T2 < T1 (T1 lebih tinggi dari T2).

b.

4NH3 (g) + 5O2 (g) 4NO (g) + 6H2O (g

Setimbang
4
7
5
6
Setimbang baru
4/4 x 6= 6
5/4 x 6 = 7,5
6
6/4 x 6 = 9
Jadi pada kesetimbangan baru (pada T2 K) , NH3 = 6 mol; O2 = 7,5 mol; NO = 6 mol; dan
H2O = 9 mol.

EVALUASI SEMESTER 1
1. B
2. B
3. A
4. D
5. B

6. D
7. A
8. C
9. B
10. B

11. A
12. C
13. A
14. D
15. D

16. D
17. C
18. A
19. A
20. A

21. D
22. C
23. B
24. B
25. D

26. E
27. C
28. B
29. E
30. A

31. B
32. B
33. C
34. A
35. B

36. A
37. A
38. E
39. D
40. A

EVALUASI BAB 5
A.

131

PILIHAN GANDA
1.

6. B

11. D

16. A

21. A

26. C

2.

7. A

12. A

17. C

22. C

27. A

3.

8. B

13. B

18. B

23. E

28. D

4.

9. C

14. A

19. D

24. A

29. C

5.

10. A

15. B

20. E

25. C

30. E

B.

URAIAN

1.

Molekul atau ion yang bersifat amfoter adalah H 2O, NH4+, dan HCO3-. Alasannya: ion
atau molekul tersebut dapat bertindak sebagai donor proton sehingga bersifat asam.
Selain itu, juga dapat bertindak sebagai akseptor proton sehingga bersifat basa.
Sementara itu, ion SO42- hanya dapat bertindak sebagai akseptor proton (basa), tidak
dapat bertindak sebagai donor proton (asam) karena tidak memiliki atom H.

2.

Di atas meja laboratorium kimia terdapat 4 gelas kimia yang


berisi larutan air aki kendaraan, air sabun, larutan cuka, dan air
kapur. Jika ke dalam setiap larutan dicelupkan kertas lakmus
merah dan biru, yang akan terjadi tampak pada tabel berikut.
Lakmus Merah

Lakmus Biru

merah
biru
merah
biru

merah
biru
merah
biru

Air aki
Air sabun
Larutan cuka
Air kapur

3.

Diketahui data sebagai berikut.

No.
Nama Asam
Konsentrasi
Ka
1
Asam asetat
0,1
1,8 x 10-5
2
Asam benzoat
0,1
6,7 x 10-6
3
Asam fluorida
0,1
7,2 x 10-10
Diketahui: urutan kekuatan asam dari yang lemah ke yang paling kuat?
Urutan asam dari yang paling lemah ke yang paling kuat adalah asam fluorida-asam
benzoat-asam asetat. Alasannya: pada konsentrasi yang sama, semakin besar nilai Ka,
kekuatan asam semakin besar.
4. Diketahui: M aspirin = 0,018 M; Ka = 3,6 x 10-4.

5.

Ditanya: pH?
Jawab:
[H+] = Ka x Masam = 3,6 x 10-4 x 0,018 = 3,6 x 10-4 x 1,8 x 10-3
[H+] = 6,48 x 10-7 = 64,8 x 10-8 = 8,05 x 10-4
pH = - log 8,05 x 10-4 = 4 log 8,05
Jadi, pH aspirin adalah 4 log 8,05.
Diketahui reaksi-reaksi berikut.
a.

H2SO4

Cl-

HCl

HSO4-

132

asam
basa
asam
basa
1) Spesi sebagai asam dan basa konjugasi adalah H2SO4 dan HSO4-.
2)
b.

Spesi sebagai basa dan asam konjugasi adalah Cl- dan HCl .

H3O+

OH-

2H2O

asam
basa
asam /basa
1) Spesi sebagai asam dan basa konjugasi adalah H3O+ dan H2O.

c.

2)

Spesi sebagai basa dan asam konjugasi adalah OH- dan H2O.

H2O

Catatan: H2O dapat bertindak sebagai asam atau basa karena bersifat amfoter.
+
NH3 NH4+ + OH-

asam
basa
asam
basa
1) Spesi sebagai asam dan basa konjugasi adalah H2O dan OH- .
2)
d.

HCO3basa

6.

Spesi sebagai basa dan asam konjugasi adalah NH3 dan NH4+.
+

H2O

OH-

H2CO3

1)

asam
basa
asam
Spesi sebagai asam dan basa konjugasi adalah H2O dan OH- .

2)

Spesi sebagai basa dan asam konjugasi adalah HCO3- dan H2CO3.

Diketahui data sebagai berikut.


Indikator
Trayek Perubahan Warna
pH
metil merah
merah kuning
3,4 4,4
bromotimol biru
kuning biru
6,0 7,6
fenolftalein
tidak berwarna merah
8,0 10
Dari percobaan yang dilakukan pada air sumur dan air hujan di daerah perkotaan
diperoleh pH masing-masing 7,6 dan 6,7.
a. Perubahan warna indikator pada air sumur adalah kuning biru (bromotimol biru).
b.

7.

133

Perubahan warna indikator pada air hujan adalah kuning biru (bromotimol biru).

Diketahui empat jenis larutan dengan jumlah mol dan volme yang sama. pH masingmasing larutan sebagai berikut.

a.

pH masing-masing laruta

1)

0,1 mol NaOH dalam 1 liter larutan

2)

[OH-] = b x Mbasa = 1 x 0,1 mol/1L = 0,1 M


pOH = - log [H+] = - log 10-1 = 1 pH = 14-1 = 13
0,1 mol Ca(OH)2 dalam 1 liter larutan

3)

[OH-] = b x Mbasa = 2 x 0,1 mol/1L = 0,2 M = 2 x 10-1 M


pOH = - log [H+] = - log 2 x 10-1 = 1 log 2 pH = 14- (1- log 2) = 13 + log 2
0,1 mol HCl dalam 1 liter larutan

4)

[H+] = a x Masam = 1 x 0,1 mol/1L = 0,1 M = 10-1 M


pH = -log 10-1 = 1
0,1 mol H2SO4 dalam 1 liter larutan

b.

8.

[H+] = a x Masam = 2 x 0,1 mol/1L = 0,2 M = 2 x10-1 M


pH = -log 2 x 10-1 = 1 log 2
Semakin kecil harga pH, semakin tinggi kekuatan asamnya. Jadi, kekuatan asam
dari yang terendah adalah: Ca(OH)2 < NaOH < HCl < H2SO4.

Diketahui: V H2SO4 = 10 mL; M NaOH = 0,1 M; V NaOH sepert pada tabel berikut.

a.

Titrasi keVolume NaOH yang Ditambahkan


1
5,0 mL
2
4,9 mL
3
5,1 mL
Molaritas asam yang bereaksi adalah:
1)

Titrasi ke-1

2)

V H2SO4 x M H2SO4 = V NaOH x M NaOH


10 x M H2SO4 = 5,0 x 0,1
M H2SO4 = (5,0 x 0,1)/10 = 0,05 M
Titrasi ke-2

3)

V H2SO4 x M H2SO4 = V NaOH x M NaOH


10 x M H2SO4 = 4,9 x 0,1
M H2SO4 = (4,9 x 0,1)/10 = 0,049 M
Titrasi ke-3
V H2SO4 x M H2SO4 = V NaOH x M NaOH
10 x M H2SO4 = 5,1 x 0,1
M H2SO4 = (5,1 x 0,1)/10 = 0,051 M

134

b.
c.
9.

Jadi, molaritas asam (dihitung rata-ratanya) adalah (0,05 + 0,049 + 0,051) : 3


= 0,05 M.
Persamaan reaksi: H2SO4 + 2NaOH
Na2SO4 + 2H2O (reaksi asam dan
basa menghasilkan garam dan air)
Indikator yang digunakan pada pH tersebuta adalah metil ungu (dengan jangkauan
pH sekitar 0 1,5) atau timol biru (jangkauan pH sekitar 1 3)

Diketahui: V awal cuka dapur = 10 mL (massa jenis 1 g/mL); diencerkan menjadi 100
mL; V cuka encer = 20 mL; V NaOH = 30 mL; M NaOH = 0,1 M.
Ditanya: kadar cuka dalam cuka dapur?
Jawab:
Tentukan molaritas cuka encer terlebih dahulu:
V cuka x M cuka = V NaOH x M NaOH
20 x M cuka = 30 x 0,1 M cuka = (30 x 0,1)/20 = 0,15 M
Tentukan mol cuka dalam 100 mL (0,1 L):
Mol cuka (CH3COOH) = M x V = 0,15 x 0,1 = 0,015 mol
Tentukan massa cuka (CH3COOH):
Mr CH3COOH = (2 x 12) + (4 x 1) + (2 x 16) = 60
Mol = massa/Mr Massa = mol x Mr = 0,015 mol x 60 gram/mol = 0,9 gram
Tentukan massa cuka dapur awal:
Massa = V x massa jenis = 10 mL x 1 gram/mL 10 gram
Tentukan kadar asam cuka dalam larutan cuka dapur:
Kadar asam cuka (CH3COOH) = massa cuka/massa cuka dapur x 100%
Kadar asam cuka (CH3COOH) = 0,9/10 x 100% = 9%
Jadi, kadar asam cuka dalam larutan cuka dapur tesebut adalah 9%.

10. Diketahui: M KOH = 0,1M; V KOH = 10 mL; V H2SO4 = 20 mL.


Ditanya: Massa H2SO4 dalam 500 mL H2SO4 (Ar S = 32; H = 1; O = 16)?
Jawab:
Tentukan molaritas H2SO4 dari titrasi:
V H2SO4 x M H2SO4 = V KOH x M KOH
20 x M H2SO4 = 10 x 0,1
M H2SO4 = (10 x 0,1)/20 = 0,05 M
Tentukan mol H2SO4 dalam 500 mL (0,5 L) larutan H2SO4:
Mol H2SO4 = M x V = 0,05 x 0,5 = 0,025 mol
Tentukan Mr H2SO4:
Mr H2SO4 = (2 x 1) + 32 + (4 x 16) = 98
Tentukan massa H2SO4 :
Mol = massa/Mr
Massa = mol x Mr = 0,025 mol x 98 gram/mol = 2,45 gram.

135

EVALUASI BAB 6
A. PILIHAN GANDA
1.

6. D

11. C

16. D

21. E

26. D

2.

7. C

12. B

17. E

22. D

27. D

3.

8. A

13. C

18. D

23. A

28. C

4.

9. E

14. B

19. E

24. B

29. A

5.

10. A

15. B

20. C

25. A

30. D

B. URAIAN
1.

Diketahui Ksp Ca(OH)2 = 4 x 10-6. Ditanya: pH larutan jenuh Ca(OH)2?


Jawab:
Tentukan kelarutan Ca(OH)2:
Ca(OH)2 Ca+2 + 2OHs
s
2s
Ksp Ca(OH)2 = [Ca+2][OH-]2
4 x 10-6 = (s)(2s)2 = 4s3
s3 = 4 x 10-6/4 = 1 x 10-6 s = 10-2
Kelarutan Ca(OH)2 = s = 10-2 = [OH-]
[OH-] = -log [OH-] = -log 10-2 = 2
pH = 14 -2 =12
pH larutan jenuh Ca(OH)2 adalah 12.

2.

Diketahui kelarutan Ksp Ag2CrO4 = 2,4 x10-12; kelarutan Ag2CrO4 dalam air murni = 8,43
x10-3mol/L. M AgNO3= 0,1 M. Ditanya: kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3?
Jawab:
Tentukan kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3
AgNO3 Ag+ + NO310-1
10-1
Ag2CrO4 2Ag+ + CrO422 x 10-1
s
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+2]2[ CrO42-]

136

3.

2,4 x10-12 = (2 x 10-1)2(s) s = 2,4 x10-12/4 x 10-2


s = 0,6 x 10-10 = 6 x 10-9
Jadi, kelarutan Ag2CrO4 dalam AgNO3 adalah 6 x 10-9.
Diketahui kelarutan Ksp Ca(OH)2 = 8 x10-6; M Ca(Cl)2 = 0,2 M; V Ca(Cl)2 = 10 mL; M
NaOH = 0,02 M; V NaOH = 10 mL.
Ditanya: apakah reaksi membentuk endapan Ca(OH)2 ?
Jawab:
Ca(Cl)2

Ca2+
+
2Cl0,2 x 10
= 2 mmol
2 mmol
4 mmol
NaOH

Na+
+
OH0,02 x 10
= 0,2 mmol
0,2 mmol
0,2 mmol
Hitung Qsp Ca(OH)2 dengan menghitung konsentrasi Ca2+ dan OH- terlebih dahulu.
[Ca2+] = 2 mmol/(10 mL+ 10 mL) = 2/20 = 0,1 M
[OH-] = 0,2 mmol/(10 mL+ 10 mL) = 0,2/20 = 0,01 M
Qsp Ca(OH)2 = [Ca2+] [OH-]2
Qsp Ca(OH)2= (0,1)(0,1)2 = 10-3
Qsp > Ksp maka hasil reaksi akan menghasilkan endapan.

4.

Diketahui kelarutan Ksp Fe(OH)2 = 2 x10-15; M FeCl2 = 0,002. Ditanya: tentukan pH


minimal untuk mengendapkan Fe(OH)2?
Jawab:
Tentukan kelarutan Fe(OH)2 dalam FeCl2
FeCl2 Fe+2 + 2Cl2 x10-3
4 x10-3
Fe(OH)2 Fe+2 + 2OH2 x 10-3
2s
Ksp Fe(OH)2 = [Fe+2][OH-]2
2 x10-15 = (2 x 10-3)(2s)2 2 x10-15 = (2 x 10-3)(4s2)
4s2 = 2 x10-15/ 2 x 10-3 = 10-12
s2 = 10-12/4 = 0,25 x 10-12 = 25 x 10-14
s = 25 x 10-14 = 5 x 10-7 ~ [OH-]
pOH = - log [OH-] = - log 5 x 10-7 = 7 log 5
pH = 14- (7 log 5) = 7 + log 5
Jadi, pH minimal untuk mengendapkan Fe(OH)2 adalah 7 + log 5.

5.

Diketahui kelarutan Ksp Mg(OH)2 = 9 x10-12; Ksp Ca(OH)2 = 2 x10-6; Ksp Sr(OH)2 = 3
x10-4; Ksp Ba(OH)2 = 5 x10-2. Ditanya: urutan kelarutan dari yang paling besar?
Jawab:

137

6.

a.

Kelarutan Mg(OH)2

b.

Mg(OH)2 Mg+2 + 2OHs


s
2s
Ksp Mg(OH)2 = [Mg+2][OH-]2 = (s)(2s)2 = 4s3
9 x10-12 = 4s3 s3 = 9 x10-12/4 = 2,25 x10-12
s = 6,08 x 10-4
Kelarutan Ca(OH)2

c.

Ca(OH)2 Ca+2 + 2OHs


s
2s
Ksp Ca(OH)2 = [Ca+2][OH-]2 = (s)(2s)2 = 4s3
2 x10-6= 4s3 s3 = 2 x10-6/4 = 0,5 x10-6
s = 0,37 x 10-2 = 3,7 x 10-3
Kelarutan Sr(OH)2 = 3 x10-4

d.

Sr(OH)2 Sr+2 + 2OHs


s
2s
Ksp Sr(OH)2 = [Sr+2][OH-]2 = (s)(2s)2 = 4s3
3 x10-4 = 4s3 s3 = 3 x10-4 /4 = 0,75 x10-4 = 75 x 10-6
s = 75 x 10-6= 4,2 x 10-2
Kelarutan Br(OH)2 = 5 x10-2

Br(OH)2 Br+2 + 2OHs


s
2s
Ksp Br(OH)2 = [Br+2][OH-]2 = (s)(2s)2 = 4s3
5 x10-2 = 4s3 s3 = 5 x10-2 /4 = 1,25 x10-2 = 125 x 10-4
s = 5 x 10-4/3= 5 x 10-1,3
Jadi, urutan kelarutan dari yang paling besar adalah Br(OH) 2 > Sr(OH)2 >
Ca(OH)2 > Mg(OH)2.
Diketahui garam CH3COONa.
a.

b.

7.

Reaksi hidrolisis:
Reaksi ionisasi: CH3COONa CH3COO- + Na+
CH3COO- akan terhidrolidrolisis,sedangkan Na+ tidak. Reaksi hidrolisisnya
sebagai berikut:
CH3COO- + H2O CH3COOH + OHApabila M CH3COONa = 0,1M dan Ka CH3COOH = 10-5, pH larutan garam
adalah:

[OH-] = Kw/Ka [anion] garam = 10-14/10-5 . 0,1 = 10-10 = 10-5


pOH = - log 10-5 = 5 pH = 14-5 = 9
Diketahui: M NH3 = 0,2 M; V NH 3= 50 cm3 (mL); Kb NH3 = 10-5; V HCl = 50 cm 3
(mL); M HCl = 0,1 M. Ditanya: pH larutan penyangga?

138

Jawab:
Awal :
Reaksi:

NH3
+
0,2 x 50 =
10 mmol
-5 mmol

HCl NH4Cl +
H2O
0,1 x 50=
5 mmol
-5 mmol
+5 mmol
+5 mmol

Sisa :
5 mmol
0
5 mmol
[OH-] = Kb x (mmol sisa basa/mmol garam)
[OH-] = 10-5 x (5/5) = 10-5 pOH = - log 10-5 = 5
pH = 14 pOH = 14 5 = 9
8.

5 mmol

Hidrolisis garam berlangsung pada kation dan anion elektrolit lemah. Reaksi hidrolisis
garam a. Na2CO3 ; b. KCN adalah sebagai berikut.
a.

b.

Na2CO3 2Na+ + CO32Ion CO32- akan terhidrolisis:


CO32- + H2O H2CO3 + OHKCN K+ + CNIon CN-akan terhidrolisis:
CN- + H2O HCN + OH-

9.

Diketahui V CH3COOH = 50 mL; M CH 3COOH = 0,1 M; Ka = 1,8 x 10-5; M


CH3COONa = 0,1 M; V CH3COONa = 50 mL
Ditanya: pH?
Jawab:
mol CH3COOH = 0,1 x 50 = 5 mmol
mmol CH3COONa = 0,1 x 50 mmol
[H+] = Ka x (mmol asam/mmol garam) =
[H+] = 1,8 x 10-5 x (5 mmol/5 mmol ) = 1,8 x 10-5
pH = - log 1,8 x 10-5 = 5 log 1,8

10. Diketahui: M NH3 = 0,1M; V NH3= 100 mL = 0,2 L; M (NH 4)2SO4 = 0,1 M; V
(NH4)2SO4 = 100 mL (Kb = 1,8 x 10-5).
Ditanya: pHcampuran?
Jawab:
mmol basa = 0,1 M x 100 mL = 10 mmol
mmol garam = 0,1 M x 100 mL = 10 mmol
[OH-] = Kb x (mmol basa/mmol garam) = 1,8 x 10-5 x (10/10)
[OH-] = 1,8 x10-5
pOH = - log 1,8 x10-5 = 5 log 1,8
pH = 14 (5 log 1,8) = 9 + log 1,8

139

EVALUASI BAB 7
A. PILIHAN GANDA
1.

6. D

11. A

16. A

21. B

26. E

2.

7. D

12. E

17. D

22. C

27. A

3.

8. B

13. E

18. A

23. C

28. A

4.

9. D

14. E

19. E

24. E

29. B

5.

10. D

15. B

20. A

25. D

30. E

B. URAIAN
1. Perbedaan antara sistem koloid, larutan sejati, dan suspensi tampak pada tabel berikut
ini.
No.
1
2
3

Koloid
Terdiri atas dua fase
Sukar mengendap
Ukuran partikel antara
1- 100 nm
Dapat disaring dengan
penyaring ultra
Sifat antara homogen
dan heterogen
Contoh: susu, selai,
mentega, dan sabun

4
5
6
2.

Larutan Sejati
Terdiri atas satu fase
Stabil
Ukuran partikel kecil
dari 1 nm
Tidak dapat disaring

Suspensi
Terdiri atas satu fase
Mudah mengendap
Ukuran partikel lebih
besar dari 100 nm
Dapat disaring

Homogen

Heterogen

Contoh: larutan gula

Contoh: campuran air


dan kopi, air sungai

Perbedaan pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi adalah sebagai berikut.
a.

Cara dispersi, pembuatan koloid secara dispersi merupakan pemecahan


partikel-partikel kasar menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan
melalui cara mekanik, peptisasi, dan busur Bredig.

b.

Cara kondensasi, pembuatan koloid dengan cara penggabungan partikelpartikel halus menjadi partikel yang lebih kasar. Pembuatan koloid dengan
cara ini dapat dilakukan dengan cara reaksi redoks, hidrolisis, dan
dekomposisi rangkap.

140

3.

4.

Maksud dari:
a.

Sol adalah koloid yang fase terdispersinya padat dan fase pendispersinya cair.

b.

Aerosol adalah koloid yang fase terdispersinya padat/cair dan fase


pendispersinya adalah gas.

c.

Emulsi adalah koloid yang fase terdispersinya cair dan fase pendispersinya
cair/padat.

d.

Gel adalah koloid yang fase terdispersinya cair dan fase pendispersinya padat.

Jenis sistem berikut adalah:


a.

Awan aerosol cair

b.

Asap aerosol padat

c.

Lem kanji emulsi padat

d.

Agar-agar emulsi padat

e.

Larutan sabun buih

f.

Batu apung buih padat

Apabila ke dalam sol Fe(OH) 3 dicelupkan dua elektrode dihubungkan dengan sumber
arus searah bertegangan tinggi ternyata di katode terjadi koagulasi. Peristiwa tersebut
merupakan pembuktian bahwa partikel-partikel koloid dalam medium pendispersinya
bermuatan listrik. Gerak partikel koloid dalam medan listrik disebut elektroforesis.

6.

Koagulasi pada sistem koloid dapat terjadi apabila dilakukan hal berikut.

141

5.

a.

Pengadukan, pemanasan, dan pendinginan (disebut cara mekanik)

b.

Penambahan elektrolit, misal pada penggumpalan karet ( ke dalam lateks


ditambahkan asam format)

c.

Pencampuran larutan koloid yang berlawanan muatan, semakin besarmuatan


ion yang mengkoagulasikan, proses koagulasi makin efektif.

7.

Pembuatan koloid dapat digambarkan secara skematis:

larutan
8.

koloid

dispersi

suspensi

Cara membuat koloid dengan cara kondensasi adalah sebagai berikut.


a.

b.

9.

kondensasi

Hidrolisis, ke dalam air mendidih ditambahkan larutan FeCl 3 akan


membentuk sol Fe(OH)3.
Reaksi: FeCl3 (aq) + 3H2O (l) Fe(OH)3 (koloid) + 3HCl (aq)
Dekomposisi rangkap, membuat sol AgCl dengan mencampurkan larutan
perak nitrat encer dengan larutan HCl encer.

Reaksi: AgNO3 (aq) + HCl (aq) AgCl (koloid) + HNO3 (aq)


Industri banyak membuat produk berupa koloid karena sifat berkoagulasi yang dimiliki
oleh koloid.

10. Koloid pelindung adalah suatu koloid yang ditambahkan ke dalam koloid lain agar tetap
stabil. Koloid pelindung akan membungkus koloid yang kurang stabil sehingga akan
menjadi stabil. Contoh koloid pelindung adalah emulgator (penstabil emulsi), yaitu
lesitin pada mayones, soybean pada margarin, dan kasein pada susu.

EVALUASI SEMESTER 2
1. B
2. A
3. A
4. A
5. B

6. C
7. E
8. A
9. B
10. A

11. D
12. C
13. D
14. E
15. A

16. C
17. B
18. A
19. A
20. C

21. C
22. E
23. C
24. C
25. B

26. A
27. B
28. D
29. 30. E

31. E
32. A
33. A
34. B
35. B

36. D
37. D
38. A
39. D
40. C

142

Anda mungkin juga menyukai