PENDAHULUAN
untuk
mendorong
dan
memfasilitasi
pemanfaatan
sumber
energi terbarukan. Dan juga untuk mengatasi krisis sumber energi dan pemanasan global yang di
akibatkan dari penggunaan sumber energi fosil.
Energi terbarukan berasal dari proses alami dan kemungkinan tidak akan pernah habis.
Energi terbarukan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan energi dari sumber yang
alami regenerasi dan karenanya, hampir tak terbatas. Ini termasuk energi surya, energi angin,
tenaga air, biomassa (berasal dari tumbuhan), energi panas bumi (panas dari bumi), dan energi
laut.
Peningkatan penggunaan energi terbarukan bisa mengurangi pembakaran bahan bakar fosil
(batubara, minyak bumi, dan gas alam), menghilangkan polusi udara yang terkait dan emisi
karbon dioksida, dan berkontribusi untuk kemandirian energi nasional dan keamanan ekonomi
dan politik.
Masing-masing sumber energi alternatif memiliki kelebihan dan kekurangan, dan banyak
pengamat berharap bahwa satu atau lebih dari mereka suatu hari nanti dapat memberikan sumber
energi jauh lebih baik dibandingkan konvensional, metode pembakaran bahan bakar fosil.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
melintang menyerupai sudut propeler pesawat yang pada masa ini disebut type propeler atau
turbin. Eksperimen kincir angin sudut kembar dilakukan di Amerika Serikat tahun 1940,
berukuran sangat besar. Mesin raksasa ini disebut mesin Smith-Putman, karena salah satu
perancangnya bernama Palmer Putman, kapasitasnya 1,25 MW yang dibuat oleh Morgen Smith
Company dari York Pensylvania. Diameter propelernya 175 ft (55m) beratnya 16 ton dan
menaranya setinggi 100 ft (34m). Tapi dikemudian hari salah satu batang propelernya patah pada
tahun 1945.
2.2 Pengertian Angin
Secara singkat dapat dijelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak. Menurut Buys
Ballot, ahli ilmu cuaca dari Perancis, angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah
bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Gerakan massa udara yang arahnya
horizontal dikenal dengan istilah angin. Anemometer mangkok adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kecepatan angin. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan kecepatan angin
adalah km/jam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam). Sisteman penamaan angin
biasanya dihubungkan dengan arah datangnya massa udara tersebut.
Ladang Angin atau wind farm adalah serangkaian tiang turbin angin yang di desain untuk
menyuplai listrik dari kekuatan angin bagi penduduknya dan sebagai bentuk dalam upaya
menyelamatkan bumi dari kerusakan alam akibat eksplorasi sumber bahan bakar secara besarbesaran di lepas pantai atau daratan.
2.3 Sumber Energi Angin
Angin disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas permukaan bumi.
Udara yang lebih panas akan mengembang menjadi ringan dan bergerak naik ke atas, sedangkan
udara yang lebih dingin akan lebih berat dan bergerak menempati daerah tersebut. Perbedaan
tekanan atmosfer pada suatu daerah yang disebabkan oleh perbedaan temperatur akan
menghasilkan sebuah gaya. Perbedaan dalam tekanan dinyatakan dalam istilah gradien tekanan
merupakan laju perubahan tekanan karena perbedaan jarak. Gaya gradien merupakan gaya yang
bekerja dalam arah dari tekanan lebih tinggi ketekanan yang lebih rendah. Arah gaya gradien
tekanan di atmosfer tegak lurus permukaan isobar. Beberapa karakteristik angin :
2.3.1
Angin Darat-Laut
Wilayah Indonesia merupakan daerah kepulauan dengan luas lautan lebih besar dari
daratan. Angin darat-laut disebabkan karena daya serap panas yang berbeda antara daratan dan
lautan. Perbedaan karakteristik laut dan darat tersebut menyebabkan angin di pantai akan bertiup
secara kontinyu.
2.3.2
Angin Orografi
Angin orografi merupakan angin yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan antara
permukaan tinggi dengan permukaan rendah (angin gunung dan angin lembah). Pada pagi
sampai menjelang siang hari, bagian lereng atau punggung pegunungan lebih dahulu disinari
matahari bila dibandingkan dengan wilayah lembah. Akibatnya, wilayah lereng lebih cepat panas
dan mempunyai tekanan udara yang rendah, sedangkan suhu udara di daerah lembah masih
relatif dingin sehingga mempunyai tekanan udara yang tinggi. Maka massa udara bergerak dari
lembah ke lereng atau ke bagian punggung gunung. Massa udara yang bergerak ini disebut
sebagai angin lembah.
Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian rendah sehingga
terjadi pengendapan massa udara padat dari wilayah gunung ke lembah yang masih relatif lebih
hangat. Gerakan udara inilah yang disebut angin gunung.
Syarat syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik
dapat dilihat pada tabel 2.1 dan 2.2 berikut.
Brake (Rem): Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis dengan bantuan
tenaga listrik atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat.
5. Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah): Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.
6. Gear box (Roda Gigi): Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi sekitar 10001800 rpm. Ini merupakan tingkat putaran standar yang disyaratkan untuk memutar generator
listrik.
7. Generator: Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang disebut alternator arus bolakbalik.
8. Controller (Alat Pengontrol): Alat Pengontrol ini men-start turbin pada kecepatan angin kirakira 12-25 km/jam, dan kemudian mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak
beroperasi di atas 90 km/jam. Hal ini dikarenakan tiupan angin yang terlalu kencang dapat
merusakkannya.
9. Anemometer: Mengukur kecepatan angin dan mengirim data angin ke alat pengontrol.
10. Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang
memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin.
11. Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi
gearbox, poros putaran tinggi/rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.
12. High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi): Berfungsi untuk menggerakkan generator.
13. Yaw drive (Penggerak Arah): Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain
turbin yang menghadap angin. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari
belakang tak memerlukan alat ini.
14. Yaw motor (Motor Penggerak Arah): Motor listrik yang menggerakkan Yaw drive.
15. Tower (Menara).
2.5 Jenis Turbin Angin
Turbin angin memanfaatkan energi kinetik dari angin dan mengkonversinya menjadi energi
listrik. Ada dua jenis turbin angin yang utama:
Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH) / Horizontal Axis Wind Turbin (HAWT)
Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) / Vertical Axis Wind Turbin (VAWT)
TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat tinggi dan
penampilanlandscape/Pemandangan.
TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk membelokkan kincir ke
pandangan
dan
mengganggu
arah angin.
Kelebihan TASV
Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
Karena bilah-bilah rotornya vertikal, tidak dibutuhkan mekanisme yaw.
Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke tanah, membuat pemeliharaan bagianbagiannya yang bergerak jadi lebih mudah.
TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah baling-baling yang terlihat secara
melintang) yang lebih tinggi, memberikan keaerodinamisan yang tinggi sembari
dibangun.
TASV yang ditempatkan di dekat tanah bisa mengambil keuntungan dari berbagai
lokasi yang menyalurkan angin serta meningkatkan laju angin (seperti gunung atau
b) Kekurangan TASV
Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari efisiensi TASH karena drag
menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum
dapat dimanfaatkan.
Turbin angin adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Komponen lainnya dinamakan
komponen penyeimbang sistem/ balance of system (BOS) dan ada beberapa jenis tergantung
kepada jenis sistem yang diinstalasi. Tiga jenis sistem energi angin yang utama bisa
dibedakan yaitu :
a)
dihubungkan ke jaringan tersebut. Rangkaian Sistem yang Terhubung ke jaringan PLN dapat
dilihat pada gambar 2.6 berikut.
di daerah terpencil. Rangkain system off grid dapat dlihat pada gambar 2.7 berikut.
lainnya (PV, generator diesel). Ini bisa meningkatkan produksi energi listrik dari sistem ini dan
menurunkan resiko kekurangan energi. Rangkain sistem hybrid dapat dilihat pada Gambar 2.8
berikut.
energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya
penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam
b)
lingkungan.
Kerugian Energi Angin :
a) Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang
angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak
mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat
digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk
setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin,
penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta
pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi
terbatas. Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan
pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk
turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke
rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang
b)
c)
perkomunikasian.
Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah terhadap
populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau bahkan mati
akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun dampak ini masih lebih
kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat kendaraan, saluran
transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran bahan bakar
fosil. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin
ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit
angin pada lahan yang bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di
d)
daerah tersebut.
Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut
dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat
mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas
pantai adalah terganggunya kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti
di Irlandia, dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok
ikan di daerah pemasangan turbin angin. Studi baru-baru ini menemukan bahwa
ladang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai menambah 80 110 dB kepada noise
frekuensi rendah yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan
distribusi predator laut. Namun begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat
menjadi tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan berlayar
di daerah sekitar ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat adanya
pemancingan berlebih di laut.
Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan.
Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan
beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat
terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi
merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya.
Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat
tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat
menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar
habis ratusan acre lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana
800 km2 tanah terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan
terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum.
Salah satu contoh kerusakan pada turbin pembangkit listrik tenaga angin,dapat dlihat pada
gambar 2.7 berikut.
tahun 2012. Hal ini menunjukkan 10 % lebih sedikit jika dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2011, yaitu terdapat penambahan 18.405 MW.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat berdasarkan pembahasan di atas adalah:
1)
Sejarah peggunaan energi angin adalah, energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan
manusia. Sejak zaman dahulu, orang telah memanfaatkan energi angin. Lebih dari 5.000
tahun yang lalu, orang Mesir kuno menggunakan angin untuk berlayar kapal di Sungai Nil.
Kemudian, orang-orang membangun kincir angin untuk menggiling gandum dan biji-bijian
lainnya. Kekurangan minyak pada 1970-an mengubah gambaran mengenai energi untuk
negara dan dunia. Ini menciptakan suatu kepentingan sumber energi alternative baru,
membuka jalan bagi masuknya kembali kincir angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal
1980-an energi angin menjadi sangat luar biasa di California, sebagian besar karena
kebijakan negara yang mendorong sumber energi terbarukan. Dukungan untuk pembangunan
4)
gear box, generator, high-speed shaft, low-speed shaft, nacelle, pitch, rotor, tower, wind
direction, wind vane, yaw drive, yaw motor, dan penyimpan energi (battery)
5) Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar
turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian angin akan
memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian
belakang turbin angin. Generator inilah yang akan menghasilkan energi listrik.
6) Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya yang
terbarukan. Namun selain kelebihan yang ada, pembangkit ini juga memiliki kekurangan,
antara lain membuat lebih buruk dampak visual, menyebabkan derau suara, beberapa
masalah ekologi, dan keindahan.
3.2
Saran
Saran yang dapat diberikan terhadap pembahsan ini adalah agar sumber energi angin
dapat lebih dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi listrik dapat dikurangi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://afrizalmulyana.blogspot.com/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
www.indoenergi.com\2012\06menghasilkan-listrik-dari-turbin -angin.html
www.indoenergi.com/2012/06pengetahuan-dasar-mengenai-turbin-angin.html
http://www.indoenergi.com/2012/07/jenis-jenis-turbin-angin.html
http://www.kincirangin.info/plta-gbr.php
http://yefrichan.wordpress.com/2010/05/12/pembangkit-listrik-tenaga-anginbayu-pltb/
http://www.antaranews.com/berita/384332/jepang-ajak-indonesia-adopsi-pengembangan-kotapintar
www.greenpeace.org. Pembangkit Listrik Tenaga Angin: (terjemahan), diakses 1 April 2014
melalui www.vedcmalang.com.
http://sikasatmata.blogspot.com/2013/04/pembangkit-listrik-tenaga-angin-dan.html