NAMA
NIM
KELAS
A Petunjuk
1
2
3
4
Baca dan pelajari setiap langkah/instruksi dibawah ini dengan cermat sebelum
melaksanakan praktek
Laksanakan pekerjaan sesuai dengan urutan proses yang sudah ditetapkan
Seluruh proses kerja mengacu kepada sop/wi/ik yang dipersyaratkan
Waktu pengerjaan yang disediakan 200 menit
Instruksi kerja:
1. Identifikasi Gejala kebutuhan oksigen dengan tepat.
Berbagai kondisi yang mempengaruhi fungsi kardiopulmonal secara langsung
mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen yaitu
perubahan-perubahan pada fungsi jantung dan perubahan-perubahan pada
fungsi pernafasan.
a. Perubahan-perubahan pada fungsi jantung:
a) Gangguan pada konduksi, impuls listrik yang tidak berasal dari
katup SA menyebabkan gangguan konduksi. Gangguan irama
tersebut disebut disritmia, berarti suatu penyimpangan dari irama
jantung sinus yang normal. Impuls abnormal yang berasal dari
bagian atas ventrikel disebut disritmia supraventrikel. Takhikardia
supraventrikel paroksismal adalah takikardia yang onsetnya cepat
dan tiba-tiba yang berasal dari bagian atas katup AV. Ventrikular
takikardia, dan vibrilasi ventrikel merupakan irama yang
mengancam kehidupan sehingga memerlukan intervensi segera.
Ventikuler takikardia mengancam kehidupan karena menurunkan
curah jantung dan berpotensi untuk mengubah menjadi vibrilasi
ventrikel.
b) Perubahan curah jantung, kegaggalan miokardium untuk
mengeluarkan volume yang cukup untuk sirkulasi sistemik dan
pulmonal menyebabkan gagal jantung. Penyakit arteri koroner
primer, kardiomiopati, kelainan katup, dan penyakit paru
menyebabkan kegagalan pompa miokard. Gagal jantung kiri
merupakan kondisi abnormal yang ditandai oleh penurunan fungsi
ventrikel kiri. Jika gagal ventrikel kiri bersifat signifikan, maka
jumlah darah yang dikeluarkan dari ventrikel kiri menurun secara
drastis, menyebabkan penurunan curah jantung. Dari hasil
pengkajian didapatkan kelelahan, sesak nafas, sakit kepala, dan
kebingungan sebagai akibat hipoksia jaringan karena penurunan
curah jantung. Selama ventrikel kiri berlanjut menjadi kegagalan,
Lembaga Sertifikasi Profesi
Page 1
LPS
Page 2
LPS
Page 3
LPS
Page 4
LPS
Page 5
LPS
diberikan peroral atau intravena, tetapi rute yang lebih dipilih adalah inhalasi
untuk mencegah banyaknya efek samping sistemik. Ekspektoran membantu
memecah lendir, membuatnya lebihi encer dan lebih mudah dikeluarkan.
Contohnya guaifenesin (dalam banyak sirup obat batuk dan kodein).
Obat lain dapat digunakan untuk meningkatkan oksigenasi dengan
meningkatkan fungsi kardio vaskuler. Contohnya glikosida, digitalis bekerja
secara langsung pada jantung untuk memperbaiki kekuatan kontraksi dan
menurunkan frekuensi jantung. (Kozier, Erb, Berman, Snyder, 2010, Buku Ajar
Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik, Hal 916)
4. Jelaskan tujuan dan prosedur pemberian oksigen.
1. NEBULASI
Definisi
Upaya yang dilakukan untuk membasahi saluran napas menggunakan
nebulaiser dengan tujuan untuk mengencerkan dahak
Tujuan
1) Untuk membersikan saluran napas
2) Mengencerkan sputum yang terlalu kental
3) Untuk melembabkan saluran napas
Indikasi
1) Asma Bronchial
2) Bronkhopneumonia
3) Bronkhitis
4) Bronkhiolitis
Persiapan Alat
1) Alat nebulaizer
2) Obat
3) Kasa steril
4) Alcohol
Cara Kerja
1) Periksa program terapi pasien
2) Periksa kembali kebersihan sungkup atau masker
3) Persiapkan obat dan dosis sesuai dengan instruksi dokter
4) Hidupkan mesin nebulaizer dan tes kinerjanya
5) Atur posisi pasien semifowler
Lembaga Sertifikasi Profesi
Page 6
LPS
6) Anjurkan pasien untuk menghirup asap yang keluar melalui hidung dan
dikelurkan melalui mulut
7) Jika pasien bertambah sesak, hentikan terapi sementara, dan berikan
oksigen sesuai dengan instruksi dokter
8) Terapi dihentikan bila obat habis
9) Bersihkan kembali sunkup yang telah digunakan dengan kasa sterildan
alkoho
10) Dokumentasikan kegiatan dalam status atau berkas rekam medic pasien
Page 7
LPS
Evaluasi
1) Adanya napas
2) Adanya tanda-tanda sumbatan jalan napas yang menetap
3) Adanya benda asing dijalan napas
4) Muntah
3. SUCTION
Definisi
Suction adalah tindakan penghisapan lendir di jalan napas.
Tujuan
1) Mengeluarkan secret atau cairan pada jalan napas
2) Melancarkan jalan napas
Indikasi
1) Pasien tidak sadar
2) Pasien yang tidak mampu mengeluarkan lendir sendiri
Lembaga Sertifikasi Profesi
Page 8
LPS
Persiapan Alat
1) Bak instrument berisi: pinset anatomis 2 buah, kasa secukupnya
2) NaCl atau air matang
3) Kanul suction
4) Mesin suction
5) Tissue
6) Sarung tangan
7) Perlak dan pengalas
Cara Kerja
1) Cek program terapi pasien
2) Cuci tangan
3) Siapkan peralatan
4) Berikan salam dan sapa nama pasien
5) Jelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
6) Berikan posisi kepala pasien sedikit ekstensi
7) Berikan oksigen 2 5 L/m
8) Letakan pengalas di bawah dagu pasien
9) Gunakan sarung tangan
10) Hidupkan mesin suction, cek tekanan dan botol penampung
11) Masukan kanal suction dengan hati-hati (hidung sekitar 5 cm, mulut
sekitar 10 cm)
12) Hisap lendir dengan menutup lubang kanul, tarik keluar perlahan sambil
memutar (anak-anak sekutar 5 detik, dewasa sekitar 10 detik)
13) Bilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan pasien bernapas
14) Ulangi prisedur suction tersebut sebanyak 3-5 kali
15) Observasi keadaan umum pasien dan status pernapasannya
16) Observasi secret tentang warna, bau, dan volumenya
17) Evaluasi tindakan yang dilakukan
18) Rapikan pasien dan lingkungan sekitar pasien
19) Rapikan peralatan yang telah dilakukan
Page 9
LPS
4. PERAWATAN TRACHEOSTOMI
Definisi
Tracheostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan atau
anterior trakea atau memepertahankan jalan napas agar udara dapat masuk ke
paru-paru dan melintas jalan napas bagian atas.
Indikasi
1) Sumbatan mekansi padajalan napas dan gangguan nonobstruksi yang
mengubah ventilasi.
2) Cedera parah pada wajah dan leher
Persiapan Pasien
Posisikan pasien senyaman mungkin
Persiapan Alat
1) Kateter penghisap
2) Sarung tangan steril
3) Ukuran kateter yang cocok dan steril
4) Tali pengikat
5) Kassa steril
6) Swab
7) Hydrogen peroksida
8) Normal salin
9) Kanul trakea
10) Sikat
11) Chucing
12) Pelindung mata / kacamata
13) Gunting dan handuk
Cara Kerja
1) Kaji pernapasan klien
2) Cucitangan
Lembaga Sertifikasi Profesi
Page 10
LPS
Page 11
LPS
Page 12
LPS
Page 13
LPS
6 L per menit.
b) Masker Oksigen
Masker wajah sederhana (simple face mask), mengalirkan oksigen
dengan konsenterasi dari 40%-60% pada volume aliran masingmasing sebesar 5 8 L per menit.
Masker partial rebreather, mengalirkan oksigen dengan konsenterasi
60%-90% pada volume aliran masing-masing 6-10 L per menit.
Kantung reservier oksigen yang terhubung memungkinkan klien
mengambil napas kembali sekitar sepertiga dari udara yang
dihembuskan bersamaan dengan oksigen. Dengan demikian, kantung
ini meningkatkan FiO2 dengan memutarkan kembali oksigen yang
diekspirasi. Kantung rebreather partial tidak mengempissecara total
selama inspirasi untuk menghindari terbentuknya karbon dioksida.
Jika masalahini terjadi, perawat meningkatkan volume aliran oksigen.
Masker nonrebreather, mengalirkan oksigen dengan konsenterasi
tertinggi hingga 95%-100% - dengan cara selain intubasi atau ventilasi
mekanik- pada volume aliran masing-masing 10-15 L per menit. Katup
satu arah pada masker dan Antara kantung reservoir dan masker
mencegah udara ruangan dan udara yang dihembuskan klien masuk
kedalam kantung sehingga hanya oksigen dalam kantung yang dihirup.
Untuk mencegah terbentuknya karbon dioksida, kantung
nonrebreather tidak boleh mengempis secara total secara inspirasi. Jika
terjadi perawat dapat meninggikan voume aliran oksigen.
Masker venturi, mengalirkan oksigen dengan konsenterasi bervariasi
dari 24%-40% atau 50% pada aliran bervolume 4-10L permenit.
Masker venturi memiliki slang berukuranbesar dan jet adapter yang
diberi kode warna yang berespon terhadap konsenterasi oksigen dan
volume aliran yang tepat. Misalnya, adapter biru mengalirkan oksigen
berkonsenterasi 24% pada 4 L per menit dan adapter hijau
mengalirkan oksigen berkonsenterasi 35% pada aliran 8 L permenit.
c) Face tent, dapat menggantikan masker oksigen jika masker kurang
dapat ditoleransi oleh klien. Face tent menyediakan beragam
konsenterasi oksigen misalnya, 30%-50% konsenterasi oksigen pada
4-8L per menit. Sering inspeksi kulit wajah klien untuk mengetahui
kelembapan atau iritasi, dan kekeringan, dan tangani sesuai kebutuhan.
Seperti dengan masker wajah, kulit wajah klien harus dipertahankan
untuk tetap kering.
d) Pemberian oksigen transtrakea, dapat digunakan untuk klien yang
bergantung oksigen. Oksigen dihantarkan melaluikanula plastic kecil
Lembaga Sertifikasi Profesi
Page 14
LPS
Page 15
LPS
Page 16
LPS
Page 17
LPS
15. Pilih teknik pemberian oksigen sesuai dengan tingkat kebutuhan oksigen.
a. Kanula Nasal, mengalirkan oksigen berkonsenterasi relatif rendah (24%45%) dengan laju aliran 2 sampai 6 L per menit.
b. Masker Oksigen
Masker wajah sederhana (simple face mask), mengalirkan oksigen
dengan konsenterasi dari 40%-60% pada volume aliran masing-masing
sebesar 5 8 L per menit.
Masker partial rebreather, mengalirkan oksigen dengan konsenterasi
60%-90% pada volume aliran masing-masing 6-10 L per menit.
Masker nonrebreather, mengalirkan oksigen dengan konsenterasi
tertinggi hingga 95%-100% - dengan cara selain intubasi atau ventilasi
mekanik- pada volume aliran masing-masing 10-15 L per menit.
Masker venturi, mengalirkan oksigen dengan konsenterasi bervariasi dari
24%-40% atau 50% pada aliran bervolume 4-10 L permenit.
c. Face tent, dapat menggantikan masker oksigen jika masker kurang dapat
ditoleransi oleh klien. Face tent menyediakan beragam konsenterasi
oksigen misalnya, 30%-50% konsenterasi oksigen pada 4-8L per menit.
d. Pemberian oksigen transtrakea, dapat digunakan untuk klien yang
bergantung oksigen. Oksigen dihantarkan melalui kanula plastic kecil dan
sempit yang dipasang melalui prosedur bedah menembus kulit secara
langsungke trakea. Sebuah pengikat disekeliling leher menahan kateter
tetap ditempatnya.
(Kozier, Erb, Berman, Snyder, 2010, Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik, Hal 921 - 923)
16. Observasi respon fisik meliputi sesak berkurang, klien/pasien tenang.
- Tanyakan klien derajat sesak napasnya minta klien untuk menilai sesak
napas pada skala 0-10, dengan 0 tidak ada sesak napas, dan 10 adalah
sesak napas berat.
- Tanyakan apakah intervensi membantu mengurangi dispnea.
(Potter, Perry, 2010, fundamentals of nursing buku 3 edisi 7)
17. Observasi respon psikologis keluhan berkurang, klien/pasien dapat istirahat.
- Klien mendapatkan tingkat pengetahuan yang memadai
- Klien menunjukkan adanya penurunan ansietas dan depresi
- Mengekspresikan perasaan dan kekhawatiran.
(Smeltzer & Bare,2002, buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, hal 563)
18. Analisa respon klien/pasien.
a. Tanda vital (tekanan dara, suhu tubuh dan pernapasan ) normal
Lembaga Sertifikasi Profesi
Page 18
LPS
b. Tidak terdapat kemerahan, nyeri tekan, atau drainase purulen pada tempat
pembedahan.
c. Menunjukkan jalan napas yangpaten dan pernapasan yang sesuai
d. Tidak terdapat perdarahan dari tempat operasi dan perdarahan minimal
dari drein.
(Smeltzer & Bare,2002, buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, hal 563)
19. Evaluasi tindak lanjut dilakukan sesuai hasil.
Hasil Yang Diharapkan
1) Klien mendapatkan tingkat pengatahuan yang memadai;
2) Menunjukkan penurunan ansietas dan depresi;
3) Mempertahankan jalan napas yang bersih dan dapat mengatasi sekresi
sendiri
4) Mendapatkan teknik komunikasi yang efektif
5) Mempertahankan masukan nutrisi yang seimbang dan adekuat
6) Menunjukkan perbaikan citra diri, Harga diri, dan konsep diri.
7) Patuh terhadap program rehabilitasi dan perawatan di rumah
8) Menunjukkan tidak terjadi komplikasi
(Smeltzer & Bare,2002, buku ajar Keperawatan Medikal Bedah, hal 563564)
20. Catat data hasil evaluasi.
- Mengungkapkan pengertian tentang prosedur pembedahan dan melakukan
perawatan diri secara adekuat
- Mengekspresikan adanya harapan
- Bertemu dengan seseorang yang memiliki masalah serupa
- Mempertahakan teknik yang tepat dan praktis yang mencakuppembersihan
dan penanganan selang laringektomi
- Menggunakan alat bantu untuk komunikasi; magic-slate; bel
pemanggil;papan gambar; bahasa isyarat; membaca gerak bibir, bantuan
komputer.
- Mempraktikan arahan yang diberikan oleh ahli wicara bahasa
- Mengekspresikan perasaan dan kekhawatiran
- Ikut serta dalam perawatan diri dan pembuatan keputusan
- Menerima informasi tentang kelompok pendukung
- Mempraktikan terapi bicara yang dianjurkan
- Memperagakan metoda yang tepat dalam merawat stoma dan selang
laringektomi (jika terpasang)
- Mengungkapkan pengertian tentang gejala yang membutuhkan perhatian
medis
Lembaga Sertifikasi Profesi
Page 19
LPS
Catatan:
1. Tuliskan semua jawaban dari setiap instruksi kerja di atas.
2. Tuliskan sumber (nama penulis, tahun di tulis, nama buku) jawaban instruksi kerja.
3. Tuliskan 5 Diagnosa Keperawatan terkait kebutuhan oksigen (NANDA International
DIAGNOSA
Page 20
LPS
Hiperventilasi
Imaturutas neurologis
Keletihan
Keletihan ototpernapasan
Nyeri
Obesitas
Posisi tubuh yang menghambat ekspansi
paru
Sindrom hipoventilasi
Diaphoresis
Dyspnea
Gangguan penglihatan
Gas darah arteri abnormal
Gelisah
Hiperkapnia
Hipoksemia
Iritabilitas
Konfusi
Page 21
LPS
kehitaman)
Peningkatan
pengguanaa
aksesorius
Penurunan kerja sama
Penurunan PO2
Penurunan SaO2
otot
Argen farmaseutikal
Diabetes militus
Hyperlipidemia
Hipertensi
Hipoksemia
Hipoksia
Hopovolemia
Kurang pengetahuan tentang factor resiko
yang dapat diubah ( mis:merokok,
Page 22
Pembedahan jantung
Peningkatan protei C-reaktif
Penyalagunaanzat
Riwayat penyakit kardiobvaskuler
pada keluarga
Spasmearteri coroner
Tamponade jantung
LPS
Intoleransi Aktivitas
(1982)
Definisi:
- Ketidakcukupan energy psikologis atau fisiologis untukmempertahankan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harusatau yang ingin
dilakukan.
Domain 4. Aktivitas/istrirahat
Kelas 4. Respon kardiovaskular/pulmonary
Batasan karakteristik
Dipsnea setelah beraktivitas
Keletihan
Ketidaknyamanan setelah beraktifitas
Perubahan
Elektrokardiogram (EKG) mis.
Aritmia, abnormalitas konduksi,
iskemia)
Rspon frekuensi jantung abnormal
terhadap aktifitas
Respon tekanan darah abnormal
terhadap aktifitas
NO
DIAGNOSA
1 Ketidakefektivan
pola nafas
TUJUAN
NOC
- Status respirasi:
ventilasi
- Status respirasi:
kepatenan jalan
napas
- Status tanda vital
Kriteria hasil:
- Menunjukkan
poola pernafasan
efektif
- Menunjukkan
status pernapasan :
ventilasi tidak
terganggu
- Tanda-tanda vital
dalam rentang
Page 23
LPS
normal(tekanan
darah,
nadi,pernapasan)
Gangguan
Pertukaran Gas
NOC
- status respirasi:
pertukaran gas
- status repirasi:
ventilasi
- status tanda vital
Page 24
LPS
kriteri hasil
- mempunyai
fungsi paru dalan
batas normal
- memiliki
ekspansi paru
simetris
- menjelaskan
rencana
perawatan di
rumah
- tidak
menggunakan
pernapasan bibir
- tidak mengalami
napas dangkal
atau ortopnea
- tidak
menggunakan
otot akseroris
untuk bernapas
Gangguan
ventilasi spontan
NOC
Status repirasi:
kepatenan jalan napas
Respon ventilasi
mekanis
Status repirasi:
pertukaran gas
Tanda vital
Kriteria hasil
- Mempunyai
tingkat energi
dan fungsi otot
yang adekuat
Page 25
ketidafektifan penggunaan
alat penunjang
pantau saturasi O2,gas darah,
kadar elektrolit, status
mental.
Observasi terhadap seanosis,
terutama membrane mukosa
mulut
Atur posisi pasien senyaman
mungkin
Identifikasi kebutuhan pasien
terhadap pemasangan jalan
napas aktual atau potensial
Jelaskan penggunaan alat
bantu yang diperlukan
Ajarkan kepada pasien
teknik bernapas dan relaksasi
Ajarkan tentang batuk efektif
Ajarkan kepada pasien
bagaimana menggunakan
inhaler yang dianjurkan,
sesuai dengan kebutuhan
Kolaborasikan dengan dokter
tentang pentingnya
pemeriksaan gas darah arteri
(GDA) dan penggunaan alat
bantu yang di anjurkan
sesuaidengan adanya
perubahan kondisi pasien
Berikan obat yang
diresepkan
Persiapkan pasien untuk
ventilasi mekanik, bila perlu
NIC
Manajemenventilasimekanik
- Pantau letak selang, kaji
penggebungan manset setiap
4 jam dan saat manset
dikempiskan serta dipomp
kembali
- Pantau adanya kegagalan
pernapasan yang akan terjadi
- Pantau adanya penurunan
volume ekshalansi
- Dan peningkatan tekanan
inspirasi pada pasien
LPS
untuk
mendapatkan
pernapasan
spontan
Menerima nutrisi
adekuat sebelum,
selama, dn
setelah proses
penyapihan dari
ventilator
Mempunyai nilai
gas darah dan
saturasi oksigen
dalam rentang
normal
Menunjukkan
status neurologis
yang adekuat
untuk
mempertahankan
pernapasan
spontan
Page 26
LPS
Intoleransi
Aktivitas
Tidak ada
kelelahan yang
ekstrim
NOC
Toleransi aktivitas
Perawatan diri: ADLs
Kriteria hasil
- Berpartisipasi
dalam aktivitas
fisik tanpa
disertai
peningkatan
tekanan darah,
nadi dan RR
- Mampu
melakuakan
aktivitas sehariPage 27
LPS
hari (ADLs)
secara mandiri
Tanda-tanda vital
normal
Energi
psikomotor
Level kelemahan
Mampu
berpindah:denga
n atau tanpa
bantuan alat
Status
kardiopulmonari
adekuat
Sirkulasi status
baik
Staus
respirasi:pertukar
an gan dan
ventilasi adekuat
Page 28
Bantu untuk
mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber
yang diperlukan
untukaktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk
mendapatkan alat
bantuan aktivitas seperti
kursi roda, rek
Bantu untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang disukai
Bantu klien untuk
membuat jadwal latihan
di waktu luang
Bantu klien/keluarga
untuk mengidentifikaasi
kekurangan beraktivitas
Motivasi klien untuk
aktif beraktivitas
Bantu klien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
Monitor respon
fisik,emosi,social, dan
spiritual