PENGUAT INSTRUMENTASI
Disusun oleh :
Nama
NIM
5301413040
BAB 1
PENDAHULUAN
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk pengukuran
dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Instrumentasi
bisa berarti alat untuk menghasilkan efek suara, seperti pada instrumen musik misalnya,
namun secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi utama:
- sebagai alat pengukuran
- sebagai alat analisis, dan
- sebagai alat kendali.
Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi survey/ statistik,
instrumentasi pengukuran suhu, dll. Contoh dari instrumentasi sebagai alat analisis
banyak dijumpai di bidang kimia dan kedokteran, misalnya, sementara contoh
instrumentasi sebagai alat kendali banyak ditemukan dalam bidang elektronika, industri
dan pabrik-pabrik. Sistem pengukuran, analisis dan kendali dalam instrumentasi ini bisa
dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan), tetapi bisa juga dilakukan
secara otomatis dengan menggunakan komputer (sirkuit elektronik). Untuk jenis yang
kedua ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan dengan bidang elektronika dan
instrumentasi itu sendiri.
Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian depan/ awal dari
bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur dari semua
jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa contoh di antaranya
adalah pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu, kelembaban, tekanan, aliran,
pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya, kecepatan, torque, sifat listrik (arus listrik,
tegangan listrik, tahanan listrik), viskositas, density, dll.
Dalam perkembangannya instrumentasi sangat pesat, demikian pula pelengkapnya
sebagai penonjang kehandalan dari instrumentasi itu sendiri. Instrumentasipun memiliki
penguatan yang dinamakan penguatan instrumentasi. Ternyata penguat instrumentasi
bukan hanya ada satu jenis, maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk sedikit
mengupas tentang Penguat Instrumentasi.
Rumusan masalah yang diangkat pada makalah ini adalah menyangkut penguat
instrumentasi, rangkaian dan juga rumusan rangkaian penguat instrumentasi. Tujuan yang
akan dicapai dalam penyusunan makalah ini yakni mengetahui seluk beluk penguat
instrumentasi.
BAB II
ISI
Penguat instrumentasi adalah suatu penguat dengan masukan diferensial dan
penguatannya dapat diatur tanpa mempengaruhi nisbah penolakan modus bersama (Common
mode rejection ratio-CMRR). Fungsi utama penguat instrumentasi adalah untuk memperkuat
tegangan yang tepat berasal dari suatu sensor atau transduser secara akurat. Penguat
instrumentasi yang bermutu tinggi sudah dibuat dalam bentuk IC yang dalam penggunaannya
tidak perlu dipasang rangkaian umpan balik seperti Op-amp. Penguat instrumentasi juga
dapat disusun dengan menggunakan Op-Amp. Mutu penguatannya bergantung pada mutu
Op-Amp yang diinginkan. Parameter Op-Amp yang mempengaruhi mutu penguatan meliputi
Offset masukan, impedansi masukan, drift tegangan keluaran, CMRR, PSRR (Power supply
rejection ratio) dan sebagainya. CMRR dan ketepatan penguat instrumentasi juga bergantung
pada kepresisian dari komponen pasif yang digunakan.
Rangkaian ekuivalen penguat instrumentasi digambarkan seperti dibawah ini:
Selanjutnya digunakan suatu sifat op-amp yang lain yaitu bahwa masukan inverting dan non
inverting ada dalam keadaan hubung singkat virtual oleh sebab ini:
Dari ketiga persamaan ini kita peroleh:
Agar tegangan Vo sebanding dengan selisih tegangan isyarat masukan maka harus dibuat
agar:
Jadi
......................................................................persamaan 2
Persamaan diatas menyatakan bahwa bila e a = eb= eCM maka Vpq =0 sehingga AV1CM =0, yang
berarti bahwa pada rangkaian gambar 2 penurunan CMRR disebabkan oleh bagian II saja. Ini
berarti bahwa dipandang dari segi CMRR hanya R2, R6, R5 dan R7 yang harus mempunyai
nilai yang presisi.
Penguatan dari seluruh rangkaian gambar 2 dapat diperoleh dengan menggabungkan
persamaan 1 dan 2
Suatu contoh rangkaian instrumentasi ditunjukkan pada gambar 6 yang digunakan adalah tipe
CA 3140 yaitu CMOS-input op-amp dengan Zin (CM)=1012, CMRR=90dB, Unity ain
bandwith 7,5 MHz dan PSRR = 90dB. IC CA3240 adalah dua CA 3140 yaitu dalam satu IC
ada dua op-amp seperti Ca 3140.
Kita gunakan dua sifat op-amp yaitu bahwa masukan inverting dan non inverting ada dalam
keadaab hubung singkat virtual danbahwa hambatan diferensial antara kedua masukan ini
amat besar, sehingga arus yang masuk dapat diabaikan. Dari gambar 7 kita dapat
memperoleh:
Tampak bahwa R5 tidak mempengaruhi Av,CM sehingga dapat digunakan untuk mengatur
penguatan tanpa mengubah CMRR. Dengan menggunakan sebuah op-amp dan beberapa
buah transistor kita juga dapat membuat suatu penguat instrumentasi yaitu seperti
ditunjukkan pada gambar 8. Rangkaian ini sering dijumpai dalam instrumentasi dan juga di
dalam rangkaian lain seperti IC analog multipier, yaitu MC 1496 dan juga IC balanced
modulator MC 1495. Pada gambar diatas transistor Q1, Q2, Q3 dan Q4 sebaiknya terbuat dari
ICyang berisi transistor array seperti LM 314 atau CA 3049.
Nyata bahwa penguatan dapat dibuat variabel dengan memasang potensiometer untuk R11.
BAB III
PENUTUP
Penguat instrumentasi adalah alat untuk memperkuat tegangan yang tepat berasal dari
suatu sensor atau transduser secara akurat. Penguat instrumentasi dapat disusun dengan
menggunakan Op-Amp maupun yang sudah berbentuk IC. Contoh penguat instrumentasi
adalah penguat Burr-Brown 3620 dan Penguat instrumentasi menggunakan transistor dan opamp.
DAFTAR PUSTAKA
Kustija, Jaja. Tanpa tahun. Sistem Instrumentasi Elektronika.