Pengobatan standar dengan cara konservatif berupa reposisi tertutup dan dilakukan
imobilisasi dengan gips. Prinsip reposisi adalah fraktur tertutup, ada kontak 70%
atau lebih, tidak ada angulasi dan tidak ada rotasi.
Cara imobilisasi dengan gips: Penderita tidur terlentang di atas meja periksa. Kedua
lutut dalam posisi fleksi 90, sedang kedua tungkai bawah menggantung di tepi
meja. Tungkai bawah yang patah ditarik ke arah bawah. Rotasi diperbaiki. Setelah
tereposisi baru dipasang gips sirkuler. Ada beberapa cara pemasangan gips, yaitu:
2. Cara Sarmiento:
Pemasangan gips dimulai dari jari kaki sampai di atas sendi talocrural dengan
molding sekitar maleolus. Kemudian setelah kering segera dilanjutkan ke atas
sampai 1 inci di bawah tuberositas tibia dengan molding pada permukaan anterior
tibia, gips dilanjutkan sampai ujung proksimal patella. Keuntungan cara Sarmiento
ialah kaki dapat diinjakkan lebih cepat.
Jika setelah dilakukan reposisi tertutup ternyata hasilnya kurang baik: masih terjadi
angulasi, perpendekan lebih dari 2 cm, tidak ada kontak antara kedua ujung
fragmen tulang, maka dapat dianjurkan untuk dilakukan open reduksi dengan
operasi dan pemasangan internal fiksasi setelah 3 minggu (union secara fibrosa).
Metode pengobatan operatif:
Fraktur terbuka
1. Cara Trueta:
Luka setelah dilakukan debridement tetap dibiarkan terbuka tidak perlu dijahit.
Setelah tulangnya direposisi gips dipasang langsung tanpa pelindung kulit kecuali
pada SIAS, calcaneus dan tendo Achilles. Gips dibuka setelah berbau dan basah.
Cara ini sudah ditinggalkan. Dahulu banyak dikerjakan pada zaman perang.
Cara seperti telah diuraikan di atas. Hanya untuk fraktur terbuka dibuat jendela
setelah beberapa hari di atas luka. Dari lobang jendela ini luka dirawat sampai
sembuh.
Cara ini sangat baik untuk fraktur terbuka kruris grade III. Dengan cara ini
perawatan luka yang luas di kruris sangat mudah.
Dini