Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan berkaitan erat dengan penalaran, kemampuan penalaran manusia
menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan
rahasia
kekuasaan-kekuasaannya.
Manusia
satu-satunya
mahluk yang
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian ilmu pengetahuan.
2. Untuk menjelaskan syarat-syarat ilmu pengetahuan.
3. Untuk menjelaskan bagaimana proses terbentuknya ilmu pengetahuan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ilmu Pengetahuan
hati, akal, nafsu yang rasional empirik dan hakiki dalam menjelaskan hasanah
alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung jawab kekhalifaan.
5. Helmy A. Kotto: Pengertian ilmu pengetahuan menurut Helmy. A. Kotto
bahwasanya
ilmu
pengetahuan
adalah
suatu
proses
pembentukan
upaya-upaya
terjadinya
yang
dilakukan
penyimpangan
untuk
dalam
meminimalisasi
mencari
kebenaran.
Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk
menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani Metodos
yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang
digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
3. Sistematis. Dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan
suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur
dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh,
menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat
5
kerangka
teori
menyajikan
cara-cara
mengorganisasikan
dan
dan
penginterpretasian
hasil-hasil
penelitian,
dan
6
2.
Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada
masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide-ide atau
pendapatnya.Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat,
karena Bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologimitologi. Bangsa Yunani juga tidak dapat menerima pengalaman yang
didasarkan pada sikap receptive attitude (sikapmenerima begitu saja),
melainkan menumbuhkan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang
menyelidiki sesuatu secara kritis). Sikap belakangan inilah yang menjadi cikal
bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Sikap kritis inilah menjadikan
bangsa Yunani tampil sebagai ahli-ahli pikir terkenal sepanjang masa.
Beberapa filsuf pada masa itu antara lain Thales,Phytagoras, Sokrates,
3.
Plato,Aristoteles.
Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan ditandai dengan tampilnya para theolog di lapangan
ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para
theolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan.
Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah Ancilla Theologia
atau abdi agama. Namun demikian harus diakui bahwa banyak juga temuan
4.
5.
sudah dirintis sejak zaman Renaissance. Seperti Rene Descartes, tokoph yang
terkenal sebagai bapak filsafat modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu
pasti. Penemuannya dalam ilmu pasti adalah sistem koordinat yang terdiri dari
dua garis lurus X dan Y dalam bidang datar. Isaac Newton dengan temuannya
teori gravitasi. Charles Darwin dengan teorinya struggle for life (perjuangan
6.
2.
2.
3.
4.
10
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan makalah yang telah dibuat, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut.
1) Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan
dalam alam manusia.
2) Syarat-Syarat Ilmu Pengetahuan, terdiri dari
1. Objektif.
2. Metodis
3. Sistematis.
4. Universal
12
meliputi
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Fajar Interpratama
Grafika
Surajiyo. 2010. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Surajiyo. Kelahiran dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan. (Online). Tersedia:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article. Diakses 9 April 2016
Suriasumantri, Jujun. Filsafat ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan .1998
14
15