Anda di halaman 1dari 5

mekanisme kerja obat laksatif Kali ini Diskusi Kuliah akan mencoba untuk

melanjutkan postingan tentang kesehatan, yaitutentang Obat Pencahar . Obat


Pencahar (laksansia) adalah :Obat yang dapat mempercepat gerakan peristaltik
usus, sehingga terjadi defekasi dandigunakan pada konstipasi yaitu keadaan
susah buang air besar.Berdasarkan kerjanya, obat pencahar dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis antaralain:

Kelompok pembentuk massa dalam ususGolongan obat laksantia yang


memperbesar volume isi usus, dibedakan menjadi 3 macam:1.

Yang dapat menahan air di dalam usus, sepertimagnesium sitrat, natrium


sulfat,natrium fosfat dan garam magnesiumsulfat. Ion-ionnya sedikit sekali
diserap olehlambung. Akibatnya air yang berada di luar usus akan ditarik
olehnya melalui dindingke dalam usus. Air akan mempertinggi gerakan
peristaltiknya, dan
mengakibatkan pengeluaran isi usus yang menjadi cair lebih cepat sehingga dipe
roleh tinja yanglunak.2.

Yang mengembang, misalnyaagar-agar ,CMC (karboksimetilsellulose), dan


tilose(metilsellulose)

Kelompok hiperosmotik
Seperti laktulosa dan garam magnesium yang dapat mempercepat gerakan
peristaltik ususdengan menarik air dan jaringan tubuh ke dalam usus sehingga
diperoleh tinja yang lunak.

Kelompok lubrikan atau pelumas


Zat ini akan melicinkan tinja sehingga mudah dikeluarkan, seperti minyak
mineral (paraffinliquidum) yang dapat melindungi dinding usus sehingga cairan
dalam massa tinja tidak diserap dan tetap lunak. Bila dipakai terus menerus
akan mengurangi penyerapanvitamin-vitamin yang larut di dalam lemak dan
dapat mengakibatkan kelainan pada hepar.

Kelompok stimulan

Merupakan suatu surfactant yang dapta menurunkan tegangan permukaan


seperti fenoftaleindan bisakodil yang dapat mempercepat gerak usus dengan
meningkatkan kontraksi ototusus. Kelompok ini merupakan pencahar yang
cukup sering digunakan.

Kelompok kombinasi pencahar


Penyebab:Keadaan sembelit atau susah buang air besar dapat terjadi karena
tinja yang mengeras,
otot polos usus lumpuh, gangguan refleks defekasi, faktor psikis, wasir, kelemah
an otot punggung, efek samping obat-obat tertentu (obat-obat atropine dan
alkaloid golongan candu).Sembelit juga dapat disebabkan karena pola diet
kurang berserat, kurang minum dan kurang bergerak.Efek Samping:Banyak
orang menganggap bahwa pengguanaan obat laksantia ini tidak berbahaya dan
bolehdigunakan setiap waktu. Tetapi sebetulnya penggunaan obat laksantia yang
terlalu seringdapat membahayakan tubuh. Ini disebabkan karena obat-obat
laksantia akan mematikan/mencegah sintesis vitamin-vitamin oleh bakteribakteri dalam usus besar (missal vit K dan Bkompleks), penggunaan laksantia
juga dapat menyebabkan kerugian gizi misalnya mineral-mineral penting untuk
tubuh (separate K dan Na) tidak dapat diabsorpsi kembali dalam
usus besar, sehingga menyebabkan kelemahan oto-otot, selain itu dapat menye
babkan kebiasaansusah bunga air besar bila tidak menggunakan
laksantia.PenanggulanganTerapi non-obat:Banyak minum, makan buah pepaya,
jeruk dan sayur yang banyak mengandung serat,
serta berolah raga secara teratur. Penggunaan pencahar diluar sembelit tidak dia
njurkan, karenadapat menurunkan sensitivitas mukosa, dan lama kelamaan
gerakan usus menjadi lamban.Pencahar tidak boleh digunakan oleh penderita
dengan ileus, radang usus dan radang usus buntu.Sediaan obat pencahar dapat
berupa tablet, sirup, emulsi, jell, enema, supositoria.
Terapi obat:
ZAT BERKHASIAT OBAT PENCAHAR
1.
Fenolftalein

Cara kerja obat:


Bekerja 4

8 jam setelah pemberiannya, tanpa menyebabkansakit perut atau kejang.


Dikeluarkan melalui urin dan menyebabkan urin berwarnamerah. Relatif tidak

toksik. Pada dosis berlebihan menimbulkan diane hebat sehinggakehilangan


elektrolit dan cairan.

Efek yang tidak diinginkan:


Alergi, berupa erupsi, urtikaria dan pigmentasi kulit.

Aturan pemakaian:
100

200 mg; diberikan pada malam hari sebelum tidur.

2.
Bisakodil

Cara kerja obat:


Bekerja langsung pada dinding usus besar dengan memperkuat peristaltik-nya.
Pada penggunaan oral, efek pencahar terlihat setelah kurang Iebih 7 jam.
Sedangkan pada penggunaan secara rektal kurang lebih setelah 30 menit.

Efek yang tidak diinginkan:


-Kejang penut, (penggunaan melalui oral)-Merangsangselaput lendir nektum
(penggunaan melalui dubur).

Aturan pemakaian:


pen oral (tablet): 5 mg sebelum tidur 1

2 tablet;

pen rektal:10 mg suppositonia pada pagi hari.


3. Minyak Jarak (minyak kastor/
Oleum ricini
).
Obat ini merupakan bahan perangsang timbulnya diare karena bersifat
emolien,sekarang tidak digunakan lagi.

Anda mungkin juga menyukai