01 GDL Caturandri 286 1 Kti - Catu 2 PDF
01 GDL Caturandri 286 1 Kti - Catu 2 PDF
DI SUSUN OLEH:
CATUR ANDRIONO
NIM. P. 10082
STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. P
DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. W DI DESA
BULUREJO KECAMATAN GONDANGREJO
KABUPATEN KARANGANYAR
Karya Tulis Ilmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan
DI SUSUN OLEH:
CATUR ANDRIONO
NIM. P. 10082
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
Ny. P DENGAN GASTRITIS PADA KELUARGA Tn. W DI DESA
BULUREJO
KECAMATAN
GONDANGREJO
KABUPATEN
KARANGANYAR.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Setiyawan, S.Kep.,Ns , selaku Ketua Program studi DIII Keperawatan yang
telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma
Husada Surakarta.
2. Erlina Windyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII
Keperawatan.
3. Nurma Rahmawati, S. Kep., Ns, selaku dosen pembimbing sekaligus penguji
yang telah membimbing dengan
5. Diyah Ekarini, S. Kep, Ns selaku dosen penguji III yang telah memberikan
masukan-masukan, inspirasi, demi sempurnanya studi kasus ini.
6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan Stikes Kusuma Husada
Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya
serta ilmu yang bermanfaat.
7. Kedua orangtuaku, yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat
untuk menyelesaikan pendidikan.
8. Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan semangat selama pendidikan
kuliah keperawatan sampai penyelesaian tugas akhir kuliah.
9. Teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Stikes kusuma
Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.
Semoga studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan dan
kesehatan Amin.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................
ii
iii
iv
vii
ix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................
LAPORAN KASUS
A. Data Umum Keluarga ..........................................................
B. Pengkajian ............................................................................
E. Implementasi Keperawatan..................................................
10
11
vii
BAB III
13
B. Simpulan ..............................................................................
22
C. Saran.................................................................................... .
23
Daftar Pustaka
Lampiran
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
pasien tidak mempunyai keluhan. Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu
hati, anoreksia, dan nausea ( Mansjor, 2007). Gerakan lambung terdiri dari
gerakan mencampur dan gerakan peristaltik. Derajat kontraksi pylorus dapat
dihambat atau ditingkatkan oleh pengaruh sinyal saraf dan hormonal dari
lambung dan duodenum. Kontraksi peristaltik yang ritmis didalam korpus,
ketika kontraksi tersebut menjadi sangat kuat dan kontraksi tersebut bersatu
menimbulkan kontraksi tetanik berkelanjutan selama 2 sampai 3 menit.
Apabila terus berlanjut akan terjadi nyeri mendadak
waktu lapar
(Ardiansyah,2012).
Badan kesehatan dunia WHO mengadakan tinjauan terhadap beberapa
negara di dunia dan mendapatkan hasil presentase dari angka kejadian
gastritis di dunia diantaranya Inggris 22 persen, China 31 persen, Jepang 14,5
persen, Kanada 35 persen dan Prancis 29,5 persen. Sedangkan di indonesia
sendiri menurut WHO mencapai 40,8 persen (Gustin, 2011). Dari hasil data
yang penulis dapatkan pada bulan april menunjukkan terdapat 235 pasien
dengan penyakit gastritis dari 72579 penduduk di kecamantan gondangrejo
(Puskesmas Gondangrejo, 2013).
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan kita. Menurut fridman (1998) keluarga adalah kumpulan
dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterkaitan aturan dan
emosional dan individu mempunyai peran masing masing yang merupakan
bagian dari keluarga. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung
tinggi adat ketimuran yang menekankan bahwa keluarga harus dibentuk atas
dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam peraturan pemerintah (PP) No.
21 tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang
sah (Suprajitno, 2004).
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas
dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, tugas keluarga tesebut
antara lain : pertama mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan
merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa
kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang
seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan yang dialami keluarganya.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya
perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang
terjadi, dan seberapa besar perubahannya ( Suprajitno, 2004).
Tugas keluarga yang kedua memutuskan tindakan kesehatan yang tepat
bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadan keluarga, dengan pertimbangan
siapa di antara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh
keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan
teratasi. Apabila keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan
kepada orang di lingkungan sekitar tempat tinggal keluarga agar memperoleh
bantuan. Ketiga merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi
keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri.
Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu
memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah
tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau
dirumah apabila keluarga memiliki kemampuan memiliki kemampuan
melakukan tindakan untuk pertolongan pertama. Keempat memodifikasi
lingkungan
keluarga
untuk
menjamin
kesehatan
keluarga.
Kelima
tidak
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Melaporkan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. P. dengan gastritis
pada keluarga Tn. W di desa Bulurejo, Kecamatan Godangrejo, Kabupaten
Karanganyar.
2. Tujuan khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. P dengan Gastritis
pada keluarga Tn. W
b. Penulis mampu merumuskan diagnos keperawatan pada Ny. P dengan
Gastritis pada keluarga Tn. W
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. P
dengan Gastritis pada keluarga Tn. W
d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. P dengan Gastritis
pada keluarga Tn. W
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. P dengan Gastritis pada
keluarga Tn. W
C. Manfaat Penulisan
1. Penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman nyata
penulis dalam memberikan asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan
pengetahuan pada keluarga dengan Gastritis.
2. Bagi profesi
Sebagai
bahan
masukan
bagi
tenaga
kesehatan
lainnya
dalam
Masyarakat Gondangrejo
Sebagai bahan pertimbangan dan peningkatan pengetahuan dalam
penanganan kesehatan keluarga.
b. Pendidikan
Sebagai sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan kualitas
pendidikan keperawatan khususnya pada klien dengan gastritis dan
dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
BAB II
LAPORAN KASUS
B. Pengkajian
Dari pengkajian tahap perkembangan keluarga Tn. W didapatkan keluarga
Tn. W termasuk dalam keluarga dengan anak prasekolah (anak 2-6 tahun).
Tugas perkembangan keluarga Tn. W
C. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang muncul pada saat pengkajian keluarga Tn. W yaitu nyeri
akut pada Ny. P berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam
mengenal masalah penyakit gastritis. Dengan data subyektif Ny. P nyeri pada
abdomen, nyeri seperti tertusuk tusuk, nyeri hilang timbul saat telat makan,
skala nyeri 4. Data obyektif pada Ny. P didapatkan nyeri di abdomen kuadran
dua, saat ditanya keluarga belum mengerti tentang penyakit gastritis dan
tampak bingung saat ditanya. Skoring dari diagnosa diatas adalah Sifat
masalah aktual dengan skor 3/3x1 didapatkan bobot 1, Kemungkinan masalah
dapat diubah sebagian skor 1/2x2 didapatkan bobot 1, Kemungkinan dapat
dicegah cukup skor 2/3x1 didapatkan bobot 2/3, Menonjolnya masalah
dirasakan dan harus segera ditangani skor 2/2x1 didapatkan bobot 1, Total dari
keseluruhan skor adalah 3 2/3.
D. Intervensi
Tujuan umum pada diagnosa keperawatan nyeri akut pada Ny. P
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam mengenal
masalah penyakit gastritis yaitu setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 kali kunjungan rumah nyeri berkurang dari skala 4 menjadi skala 3.
Tujuan khusus yaitu setelah dilakukan 3 kali kunjungan rumah, Tn. W mampu
: mengetahui tentang pengertian gastritis, mengetahui tanda dan gejala
gastritis, melakukan tehnik relaksasi nafas dalam. Intervensi keperawatan
keluarga yang akan penulis lakukan antara lain pertama kaji nyeri dengan
rasional untuk mengkaji tingkatan nyeri dan menentukan intervensi yang
10
tepat, yang kedua ajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan rasional tenik
relaksasi dapat mengalihkan perhatian pasien, sehingga dapat menurunkan
nyeri, yang ketiga beri penyuluhan kesehatan tentang gastritis dengan rasional
untuk mengenalkan apa itu gastritis, tanda dan gejala gastritis, dan intervensi
yang terakir diskusikan dengan keluarga tentang gastritis dengan rasional
untuk mengenalkan keluarga tentang Gastritis.
E. Implementasi
Implementasi dilakukan pada hari senin tanggal 22 April 2013 jam 14.00.
Implementasinya adalah pertama mengkaji nyeri dengan respon data
subyektif Ny. P mengatakan nyeri seperti tertusuk tusuk, di daerah abdomen,
nyeri hilang timbul,skala nyeri 4, saat telat makan, dan data obyektif pasien
kooperatif menjawab dan terdapat nyeri tekan kuadran dua. Implimentasi
yang terakhir mengajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan respon data
subyektif pasien mengatakan mau melakukannya, dan data obyektif pasien
terlihat mampu melakukan yang diajarkan penulis
Implementasi dilakukan pada hari selasa tanggal 23 April 2013 jam
17.00. Implementasinya adalah pertama mengkaji nyeri dengan respon data
subyektif Ny. P mengatakan nyeri seperti tertusuk tusuk, di daerah abdomen,
nyeri hilang timbul,skala nyeri 3, saat telat makan, dan data obyektif pasien
kooperatif menjawab dan tidak terdapat nyeri tekan kuadran dua.
Implimentasi yang kedua mengajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan
respon data subyektif pasien mengatakan mau melakukannya, dan data
obyektif pasien terlihat mampu melakukan yang diajarkan penulis.
11
tanda
dan
gejala,
dan
data
obyektif
pasien
tampak
memperhatikan.
implementasi dilkukan pada hari rabu tanggal 24 april 2013 jam 17.00
yaitu mendiskusikan dengan keluarga tentang gastritis dengan respon data
subyektif keluarga mengatakan senang bisa mengetahui tentang gastritis dan
data obyektif keluarga mampu untuk mengenalkan apa itu gastritis,faktor
penyebab, tanda dan gejala gastritis.
F. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada
hari Senin, 22 April 2013 jam 14.45, dengan menggunakan metode SOAP
didapatkan data subjektif Ny. P mengatakan nyeri seperti tertusuk tusuk, di
daerah abdomen, nyeri hilang timbul, skala nyeri 4 . Objektif pasien tampak
meringis, ada nyeri tekan pada abdomen kuadran dua. Sehingga masalah nyeri
belum teratasi. Dan tindakan keperawatan dilanjutkan yaitu kaji nyeri, ajarkan
klien relaksasi nafas dalam dan beri penkes.
hari Selasa, 23 April 2013 jam 17.35, didapatkan data subjektif Ny. P
mengatakan nyeri seperti tertusuk tusuk, di daerah abdomen, nyeri hilang
timbul, skala nyeri 3, keluarga mengatakan mengetahui pengertian gastritis,
tanda dan gejala gastritis . Objektif pasien tampak meringis, tidak ada nyeri
tekan pada abdomen kuadran dua. Sehingga masalah nyeri teratasi. Dan
tindakan keperawatan dipertahankan yaitu anjurkan klien untuk relaksasi nafas
12
dalam saat nyeri muncul lagi, anjurkan klien untuk makan tepat waktu dan
diskusikan dengan keluarga tentang gastritris.
Tanggal 24 april 2013 hari rabu jam 17.30 didapatkan data subyektif,
keluarga mengatakan mengetahui pengertian gastritis, tanda dan gejala
gastritis . Objektif keluarga dan pasien mampu menjelaskan pengertian, tanda
dan gejala gastritis. Sehingga masalah ketidakmampuan mengenal penyakit
gastritis teratasi. Dan tindakan keperawatan dipertahankan yaitu anjurkan
klien untuk relaksasi nafas dalam saat nyeri muncul lagi dan anjurkan klien
untuk makan tepat waktu.
BAB III
PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan
Di bab ini penulis akan membahas asuhan keperawatan keluarga yang
dilaksanakan pada tanggal 22 sampai 24 April 2013 di keluarga Tn. W
khususnya pada Ny. P dengan problem nyeri karena gastritis dan
ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam mengenal masalah penyakit gastritis.
1. Pengkajian
Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat
akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan
penuh di perut (begah), tidak nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah.
Dengan tanda dan gejala yaitu yang pertama nyeri pada epigastrium, yang
kedua atau yang terakhir mual dan muntah serta penyebabnya yaitu stres
dan tertekan ( Ardiansyah, 2012 ). Berdasarkan teori tesebut sesuai dengan
yang di rasakan Ny. P yaitu terasa begah diperut dan terasa mual dengan
tanda nyeri di abdomen karena lelah saat mengurus anak. Gerakan
lambung terdiri dari gerakan mencampur dan gerakan peristaltik. Derajat
kontraksi pylorus dapat dihambat atau ditingkatkan oleh pengaruh sinyal
saraf dan hormonal dari lambung dan duodenum. Kontraksi peristaltik
yang ritmis didalam korpus, ketika kontraksi tersebut menjadi sangat kuat
dan
kontraksi
tersebut
bersatu
13
menimbulkan
kontraksi
tetanik
14
15
16
17
18
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang,
keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah-masalah kesehatan/
proses kehidupan yang aktual atau beresiko ( Mura, 2011). Berdasarkan
pengkajian penulis mengangkat diagnosa yaitu nyeri akut pada Ny. P
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam mengenal
masalah penyakit gastritis.
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapat pada pengkajian yang terdiri dari masalah keperawatan ( P )
problem yang berkenaan pada individu dalam keluarga yang sakit
berhubungan dengan ( E ) etiologi yang berasal dari pengkajian fungsi
perawatan keluarga, dimana untuk ( P ) problem dapat digunakan tipologi
dari NANDA maupun doengoes sebagai masalah individu yang sakit dan (
E ) etiologi berkenaan dengan lima tugas keluarga dalam hal kesehatan
atau keperawatan ( Muhlisin, 2012). Dalam kasus ini ( P ) problem
didasarkan pada beberapa karakteristik yang muncul pada klien menurut
Judha (2012) yaitu data subyektif nyeri karena asam lambung meningkat,
nyeri seperti tertusuk tusuk di daerah abdomen skala nyeri 4 dan nyeri
19
dirasakan saat telat makan karena sibuk mengurus anak dan pekerjaan
rumah. Serta ( E ) etiologi ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam
mengenal masalah penyakit gastritis. Dengan data subyektif keluarga Tn.
W khususnya Ny. P mengatakan bahwa belum tahu tentang pengertian ,
tanda dan gejala, faktor penyebab. Orang tua perlu mengenal keadan
kesehatan dan perubahan yang dialami keluarganya. Perubahan sekecil
apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi
perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya dan seberapa
besar perubahannya ( Suprajitno, 2004).
3. Intervensi
Intervensi adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan mendalam, tahap
yang sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan
keputusan dan pemecahan masalah ( Mura, 2011). Intervensi dalam kasus
gastritis menurut Ardiansyah adalah yang pertama kaji dan catat keluhan
nyeri, dengan rasional untuk menentukan intervensi dan mengetahui efek
terapi, yang kedua berikan makan dalam porsi sedikit tapi sering dengan
rasional untuk menetralisasi asam lambung, yang ketiga anjurkan pasien
untuk
melakukan
teknik
relaksasi,
seperti
tarik
nafas
dalam,
20
dalam
dengan
rasional
banyak
oksigen
masuk
jaringan
4. Implementasi
Implementasi
keperawatan
adalah
serangkaian
kegiatan
yang
21
5. Evaluasi
Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan
keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan
dengan respon prilaku klien yang tampil (Mura, 2011). Evaluasi disusun
dengan metode SOAP dengan keterangan antara lain yang pertama
subyektif ( S ) adalah hal-hal yang ditemukan keluarga secara subyektif
setelah dilakukan intervensi keperawatan, yang kedua obyektif ( O )
adalah hal-hal yang ditemukan oleh perawat secara obyektif setelah
dilakukan intervensi keperawatan, yang ketiga analisa ( A ) adalah hasil
yang telah dicapai dengan mengacu kepada tujuan terkait dengan diagnosa
keperawatan, yang terakhir perencanaan ( P ) adalah perencanaan yang
akan datang setelah melihat respon dari keluarga pada tahap evaluasi (
Muhlisin, 2012 ). Dari hasil evaluasi yang penulis lakukan didapatkan data
22
B. Simpulan
1. Hasil pengkajian pada keluarga Tn. W khususnya pada Ny. P dengan nyeri
akut pada gastritis adalah nyeri pada perut, nyeri seperti tertusuk tusuk,
skala nyeri 4, nyeri hilang timbul saat lelah ketika mengurus anak dan telat
makan, dan ketidak mampuan keluarga mengenal masalah adalah bahwa
belum tahu tentang pengertian , tanda dan gejala, faktor penyebab, dan
penatalaksanaan penyakitnya.
2. Diagnosa keperawatan pada keluarga Tn. W khususnya pada Ny. P adalah
nyeri akut pada Ny. P berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.
W dalam mengenal masalah penyakit gastritis.
3. Rencana keperawatan yang dilakukan pada pasien nyeri akut dan
ketidakmampuan keluarga Tn. W dalam mengenal masalah penyakit
gastritis adalah kaji nyeri dengan rasional untuk mengetahui tingkatan
nyeri dan menentukan implementasi yang valid, yang kedua diskusikan
dengan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga dengan rasional
agar keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit, yang ketiga
23
ajarkan cara relaksasi nafas dalam dengan rasional banyak oksigen masuk
jaringan memperlancar peredaran darah(vasodilatasi), dan intervensi yang
terakir beri penyuluhan kesehatan tentang gastritis dengan rasional
mengenalkan apa itu gastritis, tanda dan gejala gastritis.
4. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Ny. P dengan nyeri yaitu
mengkaji nyeri PQRST untuk mengetahui karakteristik nyeri dan
menentukan intervensi yang tepat serta tehnik relaksasi yang tepat, dan
memberikan penyuluhan keshatan untuk memberikan informasi kesehatan
kepada keluarga.
5. Tindakan keperawatan, hasil evaluasi dilakukan pada hari Rabu, tanggal
24 April 2013 jam 13.00 pada keluarga Tn. W khususnya pada Ny. P
adalah nyeri Akut pada Ny. P berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga Tn. W dalam mengenal masalah penyakit gastritis sudah teratasi
yaitu skala nyeri berkurang menjadi 2, keluarga mengatakan mengetahui
pengertian gastritis, tanda dan gejala gastritis.
C. Saran
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan lebih meningkatkan pelayanan pedidikan yang lebih
berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat yang
terampil, inovatif, dan professional yang mampu memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan kode etik keperawatan.
24
DATAR PUSTAKA
2011
.
Artikel
Penelitian
Gastritis.
https://fatek.unima.ac.id/artikelpenelitiangastritis, diakses pada tanggal 24
April 2013. Jam 18.30.
Rahmi.