Anda di halaman 1dari 9

Buletin Veteriner Udayana

ISSN : 2085-2495

Vol. 3 No.1. :51-59


Pebruari 2011

STRATEGI PENCEGAHAN PENYAKIT INEFEKSIUS PADA PETERNAKAN


BROILER BERBASIS LABORATORIUM
(LABORATORY BASED STRATEGIES PREVENTION OF LIVESTOCK INFECTION
DISEASES)
Ida Bagus Komang Ardana
Lab. Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Hewan, Unud, Rumah Sakit Hewan Pendidikan,
Jln Raya Sesetan, Gang Markisa VI/8, Denpasar E-mail : ardana.idabagus@Gmail.Com
ABSTRAK
Penyakit infeksius pada broiler masih merupakan masalah yang menimbulkan kerugian
ekonomis yang sangat besar berupa kinerja perusahan peternakan broiler menjadi rendah
(morbiditas dan mortalitas yang tinggi, laju pertumbuhan lambat, efisiensi penggunaan
pakan menjadi rendah , dan kontinuitas produksi daging menjadi rendah), biaya pengobatan
meningkat, harus melakukan dekontaminasi (pembersihan dan desinfeksi) dan vaksinasi
ulang. Kegagalan akibat serangan penyakit yang terjadi pada broiler disebabkan oleh para
peternak belum menerapkan program pencegahan penyakit secara terpadu .Pada tulisan
ini diuraikan suatu strategi pencegahan penyakit secara terpadu yang meliputi tindakan
biosekuriti, tindakan vaksinasi dan tindaskan medikasi yang berbasis laboratorium.
ABSTRACT
Infectious diseases in broilers remain a problem caused huge economic losses in the form;
performance (high mortality and mobidity, slow growth rate, bad feed conversion ratio
(FCR),

and

low

meat

production),

increaase

medical costs,

should perform

decontamination (cleaning and disinfection) and revaccination. Failure on due to disease


that occurs in broilers caused by the breeder has not completely make handling the disease
is due to lack of management for prevention the disease. This paper proposed a strategy for
disease prevention by promoting bio-security measures, vaccination and medication-based
laboratory.
penyakit tidak selamanya berhasil, bila

PENDAHULUAN

infeksinya ringan hewan akan tetap


Ketika mahluk hidup lahir ke dunia

nampak sehat secara fisik, namun kalau

ini, pertahanan yang telah dipersiapkan

infeksinya berat maka mahluk hidup itu

untuk menjaga tubuh dari serangan bibit

akan menunjukkan gejala sakit, sepeti


51

Buletin Veteriner Udayana


ISSN : 2085-2495

Vol. 3 No.1. :51-59


Pebruari 2011

diare, ngorok, gatal gatal dan gejala


lainnya. Pada infeksi ringan yang terjadi
pada usus akan menimbulkan penebalan
pada

dinding

usus,

yang

akan

menimbulkan mahluk hidup tersebut akan


lambat

pertumbuhannya

terserang

berbagai

usaha

peternakan

dan

mudah

TINJAUAN PUSTAKA

penyakit. Kerugian

Indonesiadisebabkan

broiler
oleh

di

Biosecurity

serangan

penyakit infeksius seperti penyakit yang

Biosecurity/biosekuriti adalah semua tind

disebabkan oleh virus(ND, IBD, RSS,

akan yang dilakukan untuk membunuh

AI),

coli, Omphalitis,

mikroorganisme diluar tubuh ayam baik

(Coccidiosis ), dan jamur

yang ada di lantai, di dinding maupun di

bakteri

: (E.

protozoa

:(Aspergillosis). Kerugian tersebut juga

atap yang

disebabkan oleh persaingan dagang yang

unggas serta menyebabkan hilangnya

tidak sehat. Hasil survey menunjukkan

keuntungan dengan

bahwa peternakan

tingkat

ketiga elemen biosekuriti yang meliputi

sangat sering

:1). Isolasi atau pemisahan kandang

ayam yang

kebersihannya

rendah

terjadi

penyakit, dibandingkan

kasus

dengan

peternakan

membahayakan

kesehatan

cara menerapkan

2).Pengendalian lalulintas dan 3).Sanitasi

ayam yang

1.Isolasi/pemisahan

lingkungannya bersih dan manajemen


yang bagus. Lingkungan kandang yang

Isolasi atau pemisahan lokasi peternakan

bersih dan manajemen yang bagus dapat

bertujuan untuk menciptakan lingkungan

menghambat

peternakan

broiler

terlindungi

dari

pembawa

penyakit

(carrier)

yang

mekanisme

penularan

penyakit.

ditularkan oleh
Agar

tidak

membingungkan

dalam

hewan lian, unggas tertular , udara , air

melakukan tindakan pencegahan terhadap

dan lain sebagainya.

semua penyakit, sebagai pegangan dapat


merujuk konsep

tindakan pencegahan

penyakit

meliputi

yang

yang

seperti

harus

Mengatur

: tindakan

Tindakan nyata

dilakukan
jarak

adalah

minimum

:1).
antara

peternakan broiler yaiu sekitar 400 1000

biosecurity (biosekuriti), vaksinasi dan


medikasi

: manusia, formites,

meter,2). Pengandangan hewan di dalam

model Gambar

lingkungan yang terkendali dengan cara

.1 dibawah ini.

memasang kasa pemisah untuk menjaga


agar broiler tetap dalam kandang dan
hewan yang lain tetap diluar seperti
unggas liar,anjing,kucing,tikus dan lain
52

Buletin Veteriner Udayana


ISSN : 2085-2495

Vol. 3 No.1. :51-59


Pebruari 2011

lain), 3). Pasang pagar di sekeliling

sering diberi nama dekontaminasi adalah

peternakan untuk mengendalikan lalu

pembuangan atau netralisasi organisme

lintas manusia dan hewan lain. 4).

penyakit (virus, bakteri, parasit, jamur)

Memisahkan

melalui

kelompok

broiler
umur

peternakan

berdasarkan

dan

area,

pada

proses

pembersihan

dan

desinfeksi. Pembersihan dan desinfeksi

dengan berbagai umur 5).

merupakan

komponen

kunci

dari

Sistem manajemen all in all out untuk

biosekuriti rutin di peternakan broiler.

memutus lingkaran penyakit, dengan cara

Adapun agen yang dapat mengendalikan

membersihkan dan desinfeksi seluruh

organisme penyebab penyakit meliputi

kandang

: (1). deterjen

dan

Memisahkan

peralatannya.dan
unggas

6).

berdasarkan

berfungsi

pembersih (2). desinfektan, (3).

sebagai
sinar

spesies. Tidak memelihara unggas dengan

matahari (sinar UV) dan (4). panas (api,

spesies berbeda di satu peternakan atau

uap)

satu area seperti ayam, itik atau angsa.


Pembersihan
2. Pengendalian lalulintas
Tindakan

pembersihan

meliputi

Tindakan

pengendalian

lalulintas

pembuangan secara fisik materi materi

meliputi

:1). Pengendalian lalulintas

asing seperti ; debu, tanah, materi-materi

manusia, hewan, peralatan dan kendaraan

organik misalnya kotoran, darah, sekret

yang masuk dan keluar

dan mikroorganisme. Bila melakukan

peternakan dan

di dalam area peternakan,2).

Tidak

pembersihan secara baik maka akan

mengijinkan orang dan kendaraan masuk

mengurangi

tanpa kepentingan, dan 3). Menerapkan

sebanyak 80 % Ada dua langkah proses

pola lalulintas dipeternakan yang benar

pembersihan yaitu

bila mengontrol broiler

kering : yaitu menggunakan sapu, sikat,

yaitu

harus

atau

jumlah

mikroorganisme

1). Pembersihan

dilakukan mulai dari broiler yang muda

kain

ke yang tua dan mulai yang sehat ke yang

menghilangkan debu atau materi organik

sakit.

kering.

Hati

tekanan

hati

udara

terhadap

untuk

resiko

aerosolisasi virus dan 2). Pembersihan


3 Sanitasi

basah yaitu menggunakan detergen/sabun


dan air, dengan cara membasahi dan

Tindakan sanitasi meliputi pembersihan

menggosok tempat

dan desinfeksi secara teratur terhadap

untuk menghilangkan materi organik serta

kandang, peralatan, dan kendaraan di

kotoran dan lemak. Pembersihan basah

peternakan dan memelihara kebersihan

mengurangi resiko terjadinya aerosolisasi.

pekerja (cuci tangan, kaki, sepatu dan lain


lain. Pembersihan

yang dibersihkan

Hasil pembersihan semakin baik dengan

dan desinfeksi yang

menggunakan detergen/sabun, air hangat,


53

Buletin Veteriner Udayana


ISSN : 2085-2495
penggosokan,

Vol. 3 No.1. :51-59


Pebruari 2011

penyikatan,

pembersih

Desinfektan

listrik , penguapan dan foamer (pembusa).

yang

dengan benar

atau

pengaruh

fisika

Beberapa jenis bahan yang berfungsi

yang

sebagai desinfektan dijelaskan di bawah

digunakan untuk mencegah terjadinya

ini : 1) Golongan aldehid antara

infeksi atau pencemaran jasad renik


bakteri

membunuh

dan

(germisidal)

sehingga

mikroorganisme

atau

lainnya. Faktor-faktor

mempengaruhi

aktivitas

antara

: konsentrasi

lain

antimicrobial,

mg/L.2)

jumlah

konsentrasi

kuman

agen

sulfat,

lokasi

sebagai

: aktifitas Broad Spectrum

oleh

faktor

kalium

konsentrasi

0,02

permanganat
%, (4). Golongan

terutama chlor seperti natrium hipoklorit,

akan

klor

berikut

solubilitas,

dioksida,

natrium

kloramin

konsentrasi

Golongan

fenol antara

klorit
1-5
lain

dan
%.(5).
fenol,

kresol, para kloro xylenol (6). Golongan

stabilitas, non toksik, homogenitas, tidak


terpengaruh

peroksida,

benzoil

dan yang mengandung gugus halogen

disinfektan

ciri-ciri

perborat,

larutaniodium, iodofor, povidon iodium,

menentukan efektivitas dan fungsi serta

mempunyai

natrium

digunakan adalah berbasis iodium seperti

dalam proses desinfeksi dan sangat

dimatikan Idealnya

3).Golongan

halogen. Golongan ini yang umum

Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif

yang

%.

asam perasetik, kalium peroksomono

organis, kesadahan air dan tipe organisme

mikroorganime

70-90

peroksigenantara lain hidrogen peroksida,

mikroorganisma, temperatur, pH, bahan

target

alkohol antara

pengoksidasi ada dua yaitu peroksida dan

yang

disinfektan

dan

Golongan

lain etanol, propanol dan isopropanol

menurunkan
atau

glutaraldehid dan

glioksal. dosis 0,1 mL/m3 atau 0,1

pertumbuhannya

(germistatis)

penyakit

lain formaldehid,

virus, sertauntuk

menghambat

jumlah

plus waktu kontak

permukaan yang cukup

Desinfektan didefinisikan sebagai bahan

seperti

adalah

pelarutan dan penggunaan bahan kimia

Desinfektan

kimia

efektif

Garamantara lain amonium kuarterner

lingkungan,

yang meliputi benzalkonium klorida(DES

kemampuan penetrasi, aman, bersifat

HP),

deodorizing, bersifat detergen, ekonomis,

bensatonium

setilpiridinium

mudah didapat, mudah di gunakan,

klorida, dan

klorida. Cocok

untuk

desinfeksi virus AI, bakteri vegetatif, dan

memiliki aksi residual dan biodegradable

lipovirus (parvo
desinfeksi
Golongan

virus) terutama

peralatannya. dan (7).


biguanida

klorheksidin. Klorheksidin
54

untuk

antara

lain

Buletin Veteriner Udayana


ISSN : 2085-2495
Perhitungan

Vol. 3 No.1. :51-59


Pebruari 2011

dalam

ada pertanyaan yaitu apakah kegiatan itu

memakai

berhasil? untuk

desinfektan
1.

Menghitung

wilayah

yang

akan

didisinfeksi. Penghitungan untuk mencari

lingkungan

kandang.

Sampel

yang

kandang, lantai, rumput sertasampel air

mengikuti bebrapa langkah yaitu :


luas

ada tidaknya kuman di

telah dioleskan di beberapa sudut dinding

semua dinding, lantai dan langit-langit,

Menghitung

pengecekan

diambil berupa kotoran ayam, swab yang

luas wilayah penyemprotan termasuk

Langkah 1.

itu perlu dilakukan

di kandang. Sampel tersebut dimasukkan


ke

lantai

kandang broiler : Panjang (m) x Lebar

dalam

termos

kemudiam

dikirim

yang
ke

berisi

es,

laboratorium

virologi, bakteriologi dan parasitologi.

(m)

Kepada laboratorium tersebut dimintakan


Langkah 2. Menghitung luas ruangan

untuk mengisolasi virus ND, Gumboro,

kandang (termasuk semua dinding, lantai

AI , IB (Laboratorium virologi), E.coli,

dan awan-awan) : Luas lantai x 2,5 = luas

Mycoplasma

permukaan semua dinding

Salmonella

sp,

Haemophilus

sp

sp,

(Laboratorium

bakteriologi), telur cacing, Emeria sp


2. Menghitung jumlah larutan campuran

(Laboratorium parasitologi). Bila hasil

yang diperlukan (berdasarkan rata-rata

laboratorium menunjukkan positif ada

300 ml per 1 m Jika ingin menggunakan

kuman maka kegiatan biosekuriti diulangi

300 ml (0,3 lt) campuran larutan untuk

lagi.

tiap meter persegi permuakan :


Vaksinasi
2

Luas ruangan A m x 300 ml (0,3 lt) =


Jenis penyakit yang termasuk dalam

jumlah air yang digunakan

program vaksinasi
3.

Tingkat pengenceran yang benar

broiler

adalah :

Mareks di hatchery setelah menetas,

sesuai dengan rekomendasi pabrik

New

Castle

Bronchitis,

Misalnya dalam label disinfektan DES

Disease,

Avian

Infectious

Encephalomyelitis,

Infectious Bursal Disease/ gumboro/IBD,

HP tertera 10 :100 (1%)

Fowl Pox, Infectious Laryngotracheitis


Maka pengenceran 10% = tambahkan 10

dan Avian Influenza (Flu Burung). Hal

ml DES HP dalam setiap 100 ml air

penting yang harus dilakukan untuk


menunjang keberhasilan vaksinasi yaitu :

Pemeriksaan Laboratorium
Walaupun

kegiatan

biosekuriti

Pemeriksaan Laboratorium dan Program


vaksinasi.

telah

dilakukan dengan baik, akan tetapi masih


55

Buletin Veteriner Udayana


ISSN : 2085-2495

Vol. 3 No.1. :51-59


Pebruari 2011
pertama. Hanya saja untuk menjamin

Pemeriksaan Laboratorium

ayam sehat, yaitu harus bebas cacing,


Pemeriksaan laboratorium yang penting

bebas

dilakukan untuk menunjang keberhasilan

sebelum melakukan vaksinasi

dan isolasi bibit penyakit yang ada pada

vaksinasi

sangat

ayam

3 (tiga hari).(membebaskan ayam dari

keberhasilan

tergantung

bebas

diberikan antibiotika (enrochick) selama

tubuh ayam. Menurut ahli immunologi


bahwa

koksidiosis,

bakteri dan bebas virus, maka 3 7 hari

vaksinasi adalah pemeriksaan serologis

menyatakan

penyebab

infeksi

dari

bakterial).Sedangkan

membebaskan

konsentrasi/ titer antibodi dan atau ada

ayam

dari

untuk
infeksi

penyebab koksidiosis (Emeria spp) pada

tidaknya bibit penyakit dalam tubuh. Bila

broiler

titer anti bodi tinggi dan atau ada infeksi

maka

minggu

ke-3

ayam

diberikan preparat sulfa, atau toltasuril

penyakit dalam tubuh ayam kemudian

(Kepcox).

dilakukan vaksinasi dengan vaksin yang


sama

dengan

jenis

penyakit

yang

Oleh karena vaksinasi dilakukan pada

menginfeksi ayam tersebut maka anti

ayam yang sehat, dimana sehat ternak

bodi yang terbentuk rendah, sehingga

broiler adalah bebas dari infekasi , maka

tidak protektif . Oleh karena itu sebelum

disamping tes serologis dan pemeriksaan

melakukan

sepatutnya

kuman maka perlu juga diketahui masa

melakukan sekrening dengan melakukan

inkubasi dan perjalanan penyakit (Tabel

pemeriksaan serologis dan melakukan

.1) untuk menentukan program vaksinasi

pemeriksaan ada

yang tepat.

vaksinasi

tidaknya kuman dalam

tubuh ayam, kecuali untuk vaksinasi


Tabel : .1 Masa inkubasi dan perjalanan penyakit
Nama penyakit
AI
Pox
IB
ILT
ND
SHS
Mycoplasma
Coryza
Aspergillosis

Masa inkubasi
3 5 hari
4 10 hari
17 36 jam
2 12 hari
5 7 hari
3 5 hari
3 10 hari
Beberapa jam 3 hari
Beberapa jam 10 hari

Perjalanan penyakit
10 14 hari
Lambat dan lama
10 14 hari
7 14 hari
10 14 hari
5 10 hari
Lambat dan kronis
Beberapa hari 3 bulan
2-6 mg akut, 1 bulan kronis

Sumber : Biosecurity dan pengenalan penyakit (Anonim, 2005)

56

Buletin Veteriner Udayana


ISSN : 2085-2495

Vol. 3 No.1. :51-59


Pebruari 2011
peternakan.

Program vaksinasi

program
Susunan program vaksinasi disesuaikan

Secara

umum

vaksinasi pada

susunan

broiler

di

Bali seperti Tabel 2 dibawah ini.

dengan penyakit yang ada diwilayah

Tabel 2 Program vaksinasi pada Broiler kondisi normal


Umur (hari)
4
7
11
14
21

Vaksin
ND Lasota
Gumboro ringan
AI 0,25 ml
Gumboro berat
ND + IB

Aplikasi
Tetes Mata
Tetes mulut
subkutan
Minum atau tetes mulut
Tetes mata atau Minum

Tabel 3. Reaksi vaksinasi


Vaksinasi
Infectious Bronchitis
Newcastle Disease
IBD

Reaksi setelah vaksinasi


3 5 hari
5 7 hari
1 4 hari
bervasiasi

Walaupun susunan jenis vaksin telah

tergantung jenis vaksinnya

(Tabel .3)

dibuat dengan benar, akan tetapi peternak


sering mengalami kegagalan, ayam yang

Reaksi vaksin tidak berbahaya bagi

telah divaksin ND justru terinfeksi virus

keselamatan ayam, oleh karena itu tidak

ND. Salah satu penyebabnya adalah

perlu terlalu dihiraukan, karena akan

peternak

tidak

hilang dalam 2-4 hari. Bila gejala

pelaksanaan

vaksinasi.

memperhatikan
Ada

tahapan

berlanjut

maka

perlu

dilakukan

kegiatan yang harus dilakukan peternak

pemeriksaan terhadap infeksi lain dan

sebelum

diatasi sepatutnya.

melakukan

vaksinasi.

Keberhasilan vaksinasi sangat ditentukan


Medikasi

oleh kesehatan ayam, kualitas vaksin dan


pelaksanaan vaksinasi.
Reaksi vaksinasi

Program

medikasi

adalah

tindakan

pemberian

suplemen

suatu
dan

antibakterial atau antifungi atau anti


Setiap melakukan vaksinasi akan timbul

parasit pada ayam

reaksi vaksinasi dengan gejala bervariasi

untuk menjaga kondisi kesehatan ayam

untuk masing masing jenis vaksin. Pada

dan membunuh mikroorganisme yang ada

ayam reaksi vaksinasi yang sering muncul

dalam tubuh ayam yang secara fisik

berupa gejala pernapasan, dengan lama

tampak sehat .
57

secara terprogram

Buletin Veteriner Udayana


ISSN : 2085-2495

Vol. 3 No.1. :51-59


Pebruari 2011

Anak ayam yang baru tiba di kandang

lain). Untuk menyelamatkan anak ayam

brooder, kemungkinan telah mengalami

dari

stress dan terpapar oleh bakteri patogen

bakteri tanpa

baik

laboratorium, maka perlu

yang

tertular

secara

vertikal

kondisi

stres

dan

jasa

serangan

menggunakan
dibuatkan

memelalui induk (seperti mycoplasma,

program medikasi seperti Tabel 4. Bila

pullorum) maupun terkontaminasi dari

memakai

alat penetasan dan selama perjalanan dari

pemberiannya tergantung jenis kuman

pembibitan sampai dikandang (seperti :

dan waktu ditemukannya.

E.coli,

steptoccoccus,

dan

jasa

laboratorium

maka

lain

Tabel 4. Program Modifikasi Broiler


Strain Ayam :. Masuk Tanggal :
Jumlah
.. Ekor
Pemilik :.
Tanggal
Umur
Produk
Dosis
Keterangan
(hari)
1- 6
Enrochick Powder (enrofloksasin) 20 gr/hr Antibakterial
(Pagi : 7.000 -12.00)
Anti stress
Superfite Forte (vitamin elektrolit) 20 gr/hr
(Siang:12.000-17.000)
7-9
50
Superfite forte
gram/hr
11,12,13 HEMIDOX
antibiotika
75ngr/hr
15,16,17 HENCOX/KEPCOX(antikoksidiosis)
22,23,24
HEMIDOX (antibakteria)
100 gr/hr
Pemberian obat sebagai medikasi harus
staphiloccus sp, Sterptococcus, atau kirim
memperhatikan

dosis,

waktu

dan

2-3 ekor untuk isolasi Mycoplasma sp.

lamapemberian, tidak jarang pemberian

Bila hasil pemeriksaan Laboratorium

obat sebagai medikasi tidak berhasil,

dapat

karena waktu pemberiaannya tidak tepat.

bemberian antibiotika mulai umur 1 hari

diselesaikan

2-3

hari

maka

dapat diundur mulai umur 4 hari, agar


Pemeriksaan laboratorium

lebih

tepat

jenis

antibiotika

untuk

membunuh bakteria. Bila tidak ada

Keberhasilan program medikasi sangat

laboratorium yang bisa menyelesaikan

ditunjang oleh pemeriksaan laboratorium,

pemeriksaan dalam 2-3 hari maka sangat

agar menjadi efektif dan efisien. Teknis

terpaksa pemberian antibiotika tanpa

pelaksanaannya adalah

meninggu hasil laboratorium.


1.

2.

Ketika DOC ditebar maka ambil

Sebelum memberikan medikasi

diduburnya,

terhadap Emeria sp (koksidiosis), maka

kemudian dikirim ke laboratorium untuk

perlu dilakukan pemeriksaan feses untuk

isolasi

mengetahui

swab

yang

bakteri

dioleskan

E.coli,

salmonella,
58

ada

tidaknya

protozoa

Buletin Veteriner Udayana


ISSN : 2085-2495
tersebut. Caranya ambil

Vol. 3 No.1. :51-59


Pebruari 2011

kotoran ayam

DAFTAR PUSTAKA

10-20 gram pada beberapa sudut kandang,


kemudian

kirim

ke

Allen,.T D., Hari Hartadi, Soedomo


Reksohadiprodjo,
Soeharto
Prawirokusumo
dan
Soekanto
Lebdosoekojo. 1989. Ilmu Makanan
Ternak Dasar. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

laboratorium

Parasitologi FKH unud atau laboratorium


yang terdekat unuk peneguhan diagnosa
Emeria

Spp.Setelah

ditetapkan

hasil

Ardana I,B dan D.K. Arya Putra 2008.


Ternak
Babi,
(Manajemen
Reproduksi,
Produksi
dan
Penyakit).Cetakan
I.
Udayana
Universyty Press,Denpasar Bali

positif ada Emeria spp maka baru


diberikan obatnya yang cocok.
SIMPULAN DAN SARAN

Ardana I.B 2009. Ternak Broiler


(Manajemen
Produksi
dan
Penyakit). Cetakan I. Swasta Nulus.
Denpasar- Bali.

Simpulan
Strategi pencegahan penyakit
peternakan broiler meliputi ;

pada

1. Melakukan tindakan bioskuriti agar


agen penyakit tidak masuk ke dalam
tubuh ayam

Ardana I.B 2009. Ternak Petelur


(Manajemen
Produksi
dan
Penyakit). Cetakan I. Swasta Nulus.
Denpasar- Bali.

2. Melakukan tindakan vaksinasi, agar


apa bila agen penyakit bisa masuk ke
dalam tubuh ayam akan dimusnahkan
oleh antibodi (zat kebal) yang dibentuk
oleh vaksin

Ardana I.B 2010. Buku Ajar. Patologi


Klinik Veteriner (Gangguan Cairan
Tubuh dan Sistem Endokrin).
Cetakan I. Swasta Nulus. DenpasarBali.
Dapatkan Nutrisi yang Sederhana
Mencegah Pandemi Flu Burung,
2006. CP Bulletin Service No. 62/
Tahun VII

3. Melakukan tindakan medikasi agar


agen penyakit yang dapat masuk ke dalam
tubuh
ayam
yang
tidak
dapat
dimusnahkan oleh antibody, agar di
musnahkan oleh medikamentosa seperti
antibiotika, anti helmin, dan zat kimia
lainnya

Informasi dan Teknik Beternak.2008,


Juni. Info Medion,06.32
Johari,S. 2004. Sukses Beternak Ayam
Ras Petelur., Agromediapustaka
Jakarta

4. Untuk memastikan semua tindakan


tersebut berhasil maka pemeriksaan
laboraturium wajib dilakukan

Optimalkan produksi saat heat stress.


2006,Juli. Info Medion. 07,18
Rasid

Saran
Bila peternak ingin ayamnya selamat dari
serangan penyakit infeksi, maka tindakan
bioskuriti, vaksinasi dan medikasi wajib
dilakukan.

T.S. 2006.
Infovet,146,64

Stress

panas.

Setiawan
A.
2006.
Bagaimana
Menghitung Dosis ?.CP. Bulletin
Service. N0.82/Tahun VII
Yonathan
Rahardjo,
Tatang
Eko
Priambodo, Darmanung Siswantoro
dan Fajar Adi Purnama. 2002.
Mengendalikan Penyakit Unggas.
Perpustakaan Nasional. Jakarta.

59

Anda mungkin juga menyukai