Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) adalah sistem pelayanan
kesehatan dan pendekatan proaktif yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan dalam rangka memelihara kesehatan peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis, sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan efektif dan efisien. program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini bertujuan untuk mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal. Penyakit kronis yang dimaksud adalah diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. Prolanis ini merupakan kelanjutan dari skrining kesehatan. Jika hasil skrining riwayat kesehatan mengindikasikan peserta memiliki faktor resiko diabetes melitus tipe 2 atau hipertensi, peserta dapat turut serta dalam Prolanis. Hipertensi seringkali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit yang mematikan, tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Kalaupun muncul, gejala tersebut seringkali dianggap
gangguan
biasa,
sehingga
korbannya
terlambat
menyadari akan datangnya penyakit (Sustrani, 2006).
Dalam upaya mengaplikasikan teori ilmu keperawatan keluarga yang telah dibekalkan kepada mahasiswa di bangku kuliah, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga keperawatan yang profesional dan potensi keperawatan secara mandiri, maka dengan ini penulis melakukan praktek keperawatan keluarga pada keluarga Tn.I dengan hipertensi. keluarga tersebut sangat menarik untuk dikaji karena Tn I menderita hipertensi kurang lebih 1 tahun yang lalu dan baru mengikuti prolanis di puskesmas kendalsari serta rutin meminum obat hipertensi setiap hari dan olahraga. Keluarga juga belum begitu mengetahui tentang penatalaksanaan hipertensi. Untuk beberapa bulan ini Tn I jarang untuk mengikuti kegiatan prolanis karena kondisi kesehatan yang semakin turun dan batuk berdahak kurang lebih 1 minggu. Serta Tn I sering mengeluh kepala dan pundak terasa berat dan sering sulit tidur.
Keluarga Tn I terletak di perkampungan padat penduduk dan letak
rumahnya dipinggir jalan yang ramai kendaraan. Kondisi rumah Tn I tampak bersih tetapi kurangnya pencahayaan dan ventilasi rumah. Tampak jendela rumah yang tidak pernah dibuka dan kamar tidur yang tidak mempunyai ventilasi udara cukup karena jendela yang jarang dibuka. Adapun tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengurangi peningkatan resiko hipertensi pada Tn I dan mempertahankan jalan nafas tetap efektif dengan batuk efektif dan penataan lingkungan rumah yang benar dan sehat. Olehkarena itu penulis mengadakan pengkajian kepada keluarga dan kemudian menganalisa data tersebut untuk mendapatkan masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga Tn I serta membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi keluarga Tn I dengan hipertensi