Anda di halaman 1dari 11

Khutbah Idul Adha: Ketauhidan Mengangkat Derajat Umat Manusia

Khutbah pertama:

() 3) ))
() 3) ))

3) ))
) )
)
)

) )

)
)
) ) )
) )
) ) ) )

)) ) ) ) .) ) ) ) ) .) ) ) .) ) ) )
) .)
(3) ))
)
) )
) ) ) ) ) )
) )
) )
).) ) ) ) ) )
)) .) ) ) .) ) ) )
) ) ) ) ) )
)
)) ) ) ) .) ) ) ) ) ) .) ) ) ) .)
)
) ) )
))
) ) .) ) .) ) ) ) ) ) ) .

) )
Hadirin Jamaah Idul Adha Rahimakumullah,
Alhamdulillah pagi ini kita dapat berkumpul menikmati indahnya matahari,
sejuknya hawa pagi sembari mengumandangkan takbir mengagungkan Ilahi
Rabbi dirangkai dengan dua rakaat Idul Adha sebagai upaya mendekatkan diri
kepada Yang Maha Suci. Marilah kita bersama-sama meningkatkan taqwa kita
kepada Allah swt dengan sepenuh hati. Kita niatkan hari ini sebagai langkah awal
memulai perjalanan diri mengarungi kehidupan seperti yang tercermin dalam
ketaatan dan ketabahan Nabi Allah Ibrahim as menjalani cobaan dari Allah Yang
Maha Tinggi.
Muslimin dan Muslimat yang dimuliakan Allah
Hari ini ini adalah hari yang penuh berkah, hari yang sangat bersejarah bagi
umat beragama di seluruh penjuru dunia, dan bagi umat muslim pada
khususnya. Karena hari ini merupakan hari kemenangan seorang Nabi penemu
konsep ke-tuhidan dalam berketuhanan. Sebuah penemuan maha penting
dijagad raya, tak tertandingi nilainya dibandingkan dengan penemuan para
santis dan ilmuan. Karena berkat konsep ke-tauhidan yang ditemukan Nabi Allah
Ibrahim, manusia dapat menguasai alam dengan menjadi khalifah alal ardh.
Setelah Nabi Allah Ibrahim as menyadari bahwa Allah swt adalah The Absolute
One, Dzat yang paling Esa, maka semenjak itu juga umat manusia tidak
dibenarkan menyembah matahari, menyembah bintang, menyembah binatang,
menyembah batu dan alam. Ini artinya manusia telah memposisikan dirinya di
atas alam. Ajaran ke-Esa-an yang diprakarsai oleh Nabi Allah Ibrahim telah
mengangkat derajat manusia atas alam se-isinya.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Bagaimana beliau bersusah payah melatih alam kebathinannya untuk mengenal
Tuhan Allah Yang Paling Berkuasa. Bukankah itu hal yang amat sangat rumit?

Apalagi jika kita membandingkan posisi manusia sebagai makhluk yang hidup
dalam dunia kebendaan, sedangkan Allah Tuhan Yang Maha Sirr berada ditempat
yang tidak dapat dicapai dengan indera? Bagaimana Nabi Allah Ibrahim bisa
menemukan-Nya? Tentunya melalui berbagai jalan thariqah yang panjang.
Melalui latihan dan penempaan jiwa yang berat. Untuk itulah mari kita lihat
rekaman tersebut dalam surat Al-Anam ayat 75-79

) ) ) ) )
)() ) ) ) ) ) 75)) ) )

)() ) ) ) ) ) ) ) ) 76) ) )) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) )
) ) )
)() ) ) ) ) ) ) ) ) 77) )
() ) ) ) ) ) ) ) 78)) ) ) ) ) ) )
))

(79) )) ) )
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda keagungan (Kami
yang terdapat) di langit dan bumi dan (Kami memperlihatkannya) agar dia
termasuk orang yang yakin. (75)
Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah
Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya tidak suka
kepada yang tenggelam (76)
Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: "Inilah Tuhanku". Tetapi
setelah bulan itu terbenam, dia berkata: "Sesungguhnya jika Tuhanku tidak
memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat." (77)
Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: "Inilah Tuhanku, ini
yang lebih besar". Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: "Hai
kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (78)
Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit
dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah
termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan (79)
Para Hadirin yang dimuliakan Allah
Jika kita lihat dokumen sejarah yang termaktub dalam al-Quran di atas, hal ini
menunjukkan betapa proses pencarian yang dilakukan Nabi Allah Ibrahim as
sangatlah berat. Meskipun pada akhirnya Nabi Ibrahim berhasil menemukan
Tuhan Allah Rabbil Alamin, bukan tuhan suku dan bangsa tertentu, tapi Tuhan
seru sekalian alam. Tuhan yang senantiasa berada sangat dekat dengan manusia
baik ketika terpejam maupun ketika terjaga. Itulah sejarah terbesar yang
dipahatkan oleh Nabi Allah Ibrahim di sepanjang relief kehidupan umat manusia
yang seharusnya selalu dikenang oleh umat beragama.
Selain sebagai orang yang menemukan konsep Ketuhaan. Beliau juga salah satu
hamba tersukses di dunia yang mampu menaklukkan nafsu dunyawi demi
memenangkan kecintaannya kepada Allah Sang Maha Suci. Fragmen ketaatan

dan keikhlasannya untuk menyembelih Ismail sebagai anak tercinta yang


diidam-idamkannya, adalah bukti kepasrahan total kepada Allah swt. Bayangkan
saudara-saudara, Ismail adalah anak yang telah lama dinanti dan diidamkan,
Ismail adalah anak tercintanya namun demikian semua itu ditundukkan oleh
Nabi Ibrahim as demi memenangkan cintanya kepada Allah swt.
Maasyiral Muslimin Rahimakumullah
Dua hal di atas yaitu penemuan Ibrahim atas ke-Esaan Allah dan perintah
penyembelihan terhadap anak tercinta merupakan satu perlambang bahwa
ruang di mana Nabi Allah Ibrahim as. hidup adalah garis batas yang memisahkan
antara kehidupan brutal dan kehidupan berpri-kemanusiaan. Penyembelihan
terhadap Ismail yang kemudian diganti dengan kambing merupakan tanda
bahwa semenjak itu tidak ada lagi proses penyembahan dengan cara
pengorbanan manusia (sesajen). Karena manusia adalah makhluk mulia yang tak
pantas dikorbankan secara cuma-cuma, meskipun dilakukan dengan suka rela.
Allah swt sendiri yang tidak memperbolehkannya, dengan Kuasa-Nya ia ganti
Ismail dengan seekor kambing.
Itulah beberapa hal yang harus dikenang dari Nabi Allah Ibrahim as. Sebagai
umat manusia yang beriman dan beragama sudah sewajibnya kita mengenang
dan menteladani apa yang dilakukan Nabi Allah Ibahim as seperti yang
diterangkan dalam al-Baqarah 127:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah
bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami
(amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui
Dengan kata lain Allah swt menganjurkan manusia untuk mengingat dan
meneladai kehidupan Ibrahim terutama ketika Nabi Allah Ibrahim as merawat
dan merekontruksi kabah sebagai baitullah. Sehingga berbagai ibadah dan ritual
peyembahan kepada Allah swt menjadi kewajiban bagi umat muslim sedunia
yang mampu menjalankannya. Itulah ibadah Haji
Allah berfirman,

) ) ) ) ) ) ) )
Sesungguhnya telah ada contoh teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan
orang-orang yang bersama dengan dia. (QS. Al Mumtahanah: 4)
Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.
Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.

Minimal ada Empat pelajaran yang terdapat dari kisah nabi Ibrahim as dan
keluarganya:

Pesan Pertama: Berbaik sangka kepada Allah SWT

Lihatlah, bagaimana nabi Ibrahim dan Siti hajar, mampu berbaik sangka kepada
Allah SWT mereka meyakini bahwa selagi mereka bersama Allah, maka tidak
akan ada yang menyengsarakannya, tidak akan ada yang dapat mencelakainya,
tidak akan ada yang dapat melukainya.

Bila kita lihat banyaknya manusia yang frustasi dalam kehidupan ini atau
banyaknya manusia sengsara bukan karena sedikitnya nikmat yang Allah berikan
kepada mereka akan tetapi karena sedikitnya husnu dzon (berbaik sangka)
kepada kebaikan Allah, Padahal nikmat yang Allah berikan lebih banyak dari
pada siksanya. Oleh karena itu kita harus berbaik sangka kepada Allah karena
Allah menjelaskan dalam hadits qudsi bahwa Dia sesuai prasangka hambanya;

Dari Abu Hurairah RA berkata, bersabda Rasulullah saw.: Allah berfirman:Aku


tergantung pada prasangka hamba-Ku, dan Aku bersamanya jika ia mengingatKu; jika ia mengingat-Ku dalam jiwanya, maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku;
dan jika ia mengingat-Ku dalam lintasan pikirannya, niscaya Aku akan
mengingat-Nya dalam pikirannya kebaikan darinya (amal-amalnya); dan jika ia
mendekat kepada-ku setapak, maka aku akan mendekatkannya kepada-Ku
sehasta; jika ia mendekat kepada-ku sehasta, maka aku akan mendekatkannya
kepada-ku sedepa; dan jika ia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan
menghampirinya dengan berlari. (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

Manusia wajib berbaik sangka kepada Allah apa pun keadaannya. Allah akan
berbuat terhadap hamba-Nya sesuai persangkaannya. Jika hamba itu bersangka
baik, maka Allah akan memberikan keputusan yang baik untuknya. Jika hamba
itu berburuk sangka, maka berarti ia telah menghendaki keputusan yang buruk
dari Allah untuknya. Allah tidak akan menyia-nyiakan harapan hambanya yang
berbaik sangka kepada-Nya.

Seorang hamba yang bijak adalah mereka yang senantiasa berbaik sangka
kepada Allah dalam setiap keadaan. Jika ia diberi kenikmatan, ia merasa bahwa
hal ini adalah karunia dari Allah. Ia tidak merasa dimuliakan dengan kenikmatan
duniawi tersebut. Jika ia diuji dengan penderitaan atau kekurangan, ia merasa
bahwa Allah sedang mengujinya agar ia dapat meraih tempat yang mulia. Ia

tidak berburuk sangka dengan menganggap Allah tidak adil atau Allah telah
menghinakannya.

Pelajaran kedua: Mencari rezeki yang halal


Setelah Ibrahim as meninggalkan istri dan anaknya untuk kembali meneruskan
perjuangannya berdakwah kepada Allah. Siti hajar menyusui Ismail sementara
dia sendiri mulai merasa kehausan. Panas matahari saat itu menyengat sehingga
terasa begitu mengeringkan tenggorokan. Setelah dua hari, air yang di bawah
habis, air susunya pun kering. Siti hajar dan Ismail mulai kehausan. Pada waktu
yang bersamaan, makanan pun habis, kegelisahan dan kekhawatiran
membayangi Siti hajar.

Ismail mulai menangis karena kehausan. Kemudian sang ibu meninggalkannya


sendirian untuk mencari air. Dengan berlari lari kecil dia sampai di kaki bukit
Shafa. Kemudian dia naik ke atas bukit itu. Di taruhnya kedua telapak tangannya
di kening untuk melindungi pandangan matanya dari sinar matahari, kemudian
dia menengok ke sana kemari, mencari sumur, manusia, kafilah atau berita.
Namun tidak ada sesuatu pun yang tertangkap pandangan matanya. Maka dia
bergegas turun dari bukit Shafa dan berlari lari kecil sampai di bukit Marwa. Dia
naik ke atas bukit itu, barangkali dari sana dia melihat seseorang, tetapi tidak
ada seorang pun.

Hajar turun dari bukit Marwa untuk menengok bayinya. Dia mendapati Ismail
terus menangis . tampaknya sang bayi benar-benar kehausan. Melihat anaknya
seperti itu, dengan bingung dia kembali ke bukit Shafa dan naik ke atasnya.
Kemudian dia ke bukit Marwa dan naik ke atasnya, Siti hajar bolak balik antara
dua bukit, Shafa dan Marwa, sebanyak tujuh kali.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.

Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.

Ada rahasia yang jarang di kupas dari kejadian ini..

Yaitu kesungguhan Siti hajar dalam mencari air di keluarkan segala tenaganya
bolak balik dari Shafa dan Marwa, walaupun bolak balik dari Shafa dan Marwa
belum mendapatkan air dia terus berusaha. Walaupun akhirnya air itu ada di

dekat anaknya sendiri. Ini memberikan pelajaran kepada kita untuk bersungguhsungguh dalam menjemput rezeki dengan mengeluarkan segala kemampuan
yang kita miliki karena Kita di perintahkan bukan Cuma melihat hasil tapi juga
usaha dan tenaga yang kita keluarkan, Rasulullah SAW sangat mencintai orangorang yang bekerja keras.

Diriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah berjumpa dengan Saad bin Muadz
Al-Anshari. Ketika itu Rasulullah melihat tangan Saad yang melepuh, kulitnya
gosong kehitaman seperti lama terpanggang matahari.

Rasulullah bertanya, Kenapa tanganmu ?

Saad menjawab, Wahai Rasulullah, tanganku seperti ini karena aku mengolah
tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah keluarga yang menjadi
tanggunganku,
Seketika itu, Rasulullah mengambil tangan Saad dan menciumnya seraya
berkata,Inilah tangan yang tidak pernah tersentuh api neraka,

Hikmah dari kisah ini yaitu terdapat tanggung jawab seorang Saad bin Muadz
Al-Anshari dalam menafkahi anak dan istrinya melalui rizki yang halal. Tangan
yang semata-mata berada di jalan Allah SWT dengan penuh keikhlasan dalam
menjalankan Amanah.

Sesungguhnya Allah mencintai seorang mukmin yang giat bekerja.(HR.


Thabrani).

Rasulullah SAW bersabda,Tidaklah sekali-kali seseorang itu makan makanan


lebih baik daripada apa yang dimakannya dari hasil jerih payahnya sendiri. Dan
Nabi Daud AS itu makan dari hasil jerih payahnya sendiri. (HR. Bukhari).

Bahkan Allah SWT berfirman:

) ) )
) )
) ) )
) ) )
)
)
)

Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan
carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
(QS. Al-Jumuah: 10)

ayat ini memotivasi kita untuk bekerja keras, setelah melaksanakan shalat
karena dengan bekerja kita akan mendapatkan rezeki yang halal.

Pelajaran yang ke tiga: Berkorban untuk Allah SWT

Ketika Ismail bertambah besar, hati Ibrahim as tertambat kuat kepada putranya.
Tidak mengherankan karena Ismail hadir di kala usia Nabi Ibrahim sudah tua.
Itulah sebabnya beliau sangat mencintainya. Namun Allah hendak menguji
kecintaan Ibrahim as dengan ujian yang besar disebabkan cintanya itu.

)) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) )

) )
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama
Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi
bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu! ia menjawab:
Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu
akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar. (QS. Ash Shaaffat: 102 )

Renungkanlah bentuk ujian yang telah Allah berikan kepada beliau. Bagaimana
kira-kira perasaan Ibrahim as pada saat itu? Pergulatan seperti apa yang
berkecamuk di dalam batinnya? Salah besar jika ada yang mengira bahwa tidak
ada pergulatan pada diri Ibrahim as. Tidak mungkin ujian sebesar ini terbebas
dari pergulatan batin. Ibrahim berpikir, mengapa? Ibrahim membuang jauh-jauh
pikiran itu. Bukan Ibrahim namanya jikalau beliau mempertanyakan kepada
Allahmengapa ataukarena apakarena orang yang mencintai tidak akan
bertanya mengapa? Ibrahim hanya berpikir tentang putranya, apa yang harus
beliau katakana kepada anak itu, saat beliau hendak membaringkannya di atas
tanah untuk disembelih?

Ibrahim mengambil jalan yang paling baik, yaitu berkata yang jujur dan lemah
lembut kepada putranya, ketimbang menyembelihnya secara paksa.

Lihatlah kepasrahan dan pengorbanan Ismail dan ayahnya Ibrahim mereka


berlomba-lomba untuk mendapatkan cinta Allah. Mereka berlomba-lomba untuk
mendapatkan kasih sayang Allah. Walaupun yang di korbankan adalah diri Ismail.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.

Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.

Sadarkah kita, bahwa saat ini kita sedang di ajari oleh seorang anak dan
ayahnya tentang makna pengorbanan kepada Allah dalam segala hal di
kehidupan ini,

Kata kurban dalam bahasa Arab berarti mendekatkan diri. Dalam fiqih Islam
dikenal dengan istilah udh-hiyah, sebagian ulama mengistilahkannya an-nahr
sebagaimana yang dimaksud dalam QS Al-Kautsar (108): 2,

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah

Akan tetapi, pengertian korban bukan sekadar menyembelih binatang korban


dan dagingnya kemudian disedekahkan kepada fakir miskin. Akan tetapi, secara
filosofis, makna korban meliputi aspek yang lebih luas.

Dalam konteks sejarah, dimana umat Islam menghadapi berbagai cobaan,


makna pengorbanan amat luas dan mendalam. Sejarah para nabi, misalnya Nabi
Muhammad dan para sahabat yang berjuang menegakkan Islam di muka bumi
ini memerlukan pengorbanan. Sikap Nabi dan para sahabat itu ternyata harus
dibayar dengan pengorbanan yang teramat berat yang diderita oleh Umat Islam
di Mekah ketika itu. Umat Islam disiksa, ditindas, dan sederet tindakan keji
lainnya dari kaum kafir Quraisy. Rasulullah pernah ditimpuki dengan batu oleh
penduduk Thaif, dianiaya oleh Ibnu Muith, ketika leher beliau dicekik dengan
usus onta, Abu Lahab dan Abu Jahal memperlakukan beliau dengan kasar dan
kejam. Para sahabat seperti Bilal ditindih dengan batu besar yang panas di

tengah sengatan terik matahari siang, Yasir dibantai, dan seorang ibu yang
bernama Sumayyah, ditusuk kemaluan beliau dengan sebatang tombak.

Tak hanya itu, umat Islam di Mekah ketika itu juga diboikot untuk tidak
mengadakan transaksi dagang. Akibatnya, bagaimana lapar dan menderitanya
keluarga Rasulullah SAW. saat-saat diboikot oleh musyrikin Quraisy, hingga
beliau sekeluarga terpaksa memakan kulit kayu, daun-daun kering bahkan kulitkulit sepatu bekas.

Allahu Akbar 3X Walillahilhamdu.

Jamaah Shalat Idul Adha Yang Dimuliakan Allah.

Pelajaran keempat adalah Mendidik Keluarga

Nabi Ismail tidak akan menjadi anak yang penyabar jika tidak mendapat
pendidikan dari ibunya dan Siti hajar tidak akan menjadi seorang yang penyabar
jika tidak di didik oleh nabi Ibrahim as. Dan nabi Ibrahim as tidak akan dapat
sabar jika tidak didikan dari Allah SWT melalui wahyuNya.

Seorang anak dalam perkembangannya membutuhkan proses yang panjang,


maka peran orang tua dalam membentuk perilaku yang berakhlaq mulia sangat
dibutuhkan, perhatian sempurna kepada anak semenjak dari masa mengandung,
melahirkan hingga sampai masa Kewajiban ini diberikan di pundak orang tua
oleh agama dan hukum masyarakat. Karena seseorang yang tidak mau
memperhatikan pendidikan anak dianggap orang yang mengkhianati amanah
Allah. Sebagian ahli ilmu mengatakan bahwa Allah Swt. Pada hari kiamat nanti
akan meminta pertanggungjawaban setiap orang tua tentang perlakuan mereka
kepada anaknya.

Maasyiral Muslimin

Demikianlah uraian dalam khutbah ini semoga ada manfaatnya bagi kita semua.
Dan amrilah kita berdoa kepada Allah swt semoga amal ibadah kita diterima.
Semoga kita yang disini diberikan kesempatan mengunjungi tanah haram di lain

waktu, seperti cita-cita kita semua. Dan semoga mereka yang berada di sana
diberi keselamatan semua. Amien

) ) ) )
) ) ) ).)
)
) ) ).) ) )
)

)
) ) ) ) ) ). ) ) ) ) ) ) ) ).) ) )
) ) ) ) ).) ) )

Khutbah Kedua:

)
) ) ) )(4
) ) ) )(3

) )

)
)
) ) ) )
) ) ) ) ) )
) )
) )

)
) )
)
)
) )
) )
) ) ) ) ) ) ) ).) )
) ) )
)
) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) )
).)
) ) )

) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) )
) ) )
) ) ) ) ) ) )
) ) )
)
) ) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) )
).)
)
) )
) ) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) )

) )
) ) ) ) ) )
)
) ) )
) ) ) ) )
) ) )
) ) ) )
) )
) )
) ) ) ) ) ) ) ) ).) ) )
) )
) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) ) ) )
) ).) ) ) ) ) ) ) ) ) ) ).) ) ) )
) !) )
) ) ) ) )
) ) ) ) ).
) ) )
) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) )

)
)

Anda mungkin juga menyukai