Anda di halaman 1dari 17

KONSEP PERANCANGAN

Proses Pembuatan Gear Pada Jam Tangan


Disusun Oleh :

Nama : Sonny Rimbwanto


Nim : 03111005024
Dosen Pengasuh Mata Kuliah : Dr. Ir Diah Kusuma Pratiwi, MT

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
1. Pendahuluan

Awal mula ditemukannya jam


Detik, menit, dan jam merupakan suatu hal yang biasa bagi manusia pada saat ini. Hal
ini tentu sangat berkaitan dengan perkembangan jam dari waktu ke waktu. Saat ini kita dapat
menentukan waktu dengan menggunakan jam yang sudah menjadi barang biasa dalam
kehidupan.
Saat ini jam merupakan barang sehari-hari yang tidak dapat ditinggalkan dari
kehidupan manusia. Setiap manusia membutuhkan jam untuk melancarkan kegiatan mereka
sehari-hari. Tanpa jam, manusia akan buta terhadap waktu. Manusia tidak akan tahu kapan ia
harus bersekolah, bekerja, tidur, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Oleh karena itu, jam sangat
membantu dan bermanfaat dalam kegiatan manusia sehari-hari agar mereka dapat
melaksanakan kegiatan mereka tepat waktu dan sesuai dengan jadwal yang mereka
persiapkan sehingga dapat melaksanakan kegiatan secara efektif.
Namun jam itu sendiri tak lepas dari perkembangan yang sangat panjang dari waktu
ke waktu mulai dari jam yang sederhana hingga jam yang canggih pada saat ini.
Kata jam itu sendiri telah digunakan sejak abad ke-14. Kata jam berasal dari bahasa
inggris yaitu clock dan bahasa latin yaitu clocca sebagai alat penentu waktu. Pada saaat ini
jam telah mengalami beberapa perkembangan jenis dan bentuknya. Jenis-jenis jam yang
pernah diketahui oleh manusia adalah jam matahari, jam air, jam pasir, jam atom, jam saku,
jam weker, jam dinding, serta jam tangan.
Berikut adalah perkembangan jam dari waktu ke waktu.
Jam Matahari

Jam matahari adalah jam yang paling pertama ditemukan oleh manusia dan
merupakan cikal bakal dari jam yang kita ketahui sekarang. Jam matahari (sundial) adalah
alat yang digunakan sebagai penunjuk waktu dengan memanfaatkan keberadaan matahari
yang menghasilkan bayang-bayang sebuah gnomon (batang atau lempengan yang bayangbayangnya digunakan sebagai petunjuk waktu). Gnomon tersebut dipasang sedemikian rupa
sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk ke arah kutub-kutub langit. Pada saat jam
matahari tersebut terkena sinar matahari, bayang-bayang gnomon jatuh diatas sebuah bidang
bertanda (bidang dial). Waktu pun dapat diketahui dengan membaca di bagian mana jatuhnya
bayang-bayang gnomon tersebut pada bidang dial. Selain itu dengan beberapa variasi
rancangan, jam matahari juga dapat menunjukkan waktu musim panas. Namun jam matahari
memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menghitung waktu pada malam hari karena tidak
adanya matahari pada saat malam hari.
Sekitar tahun 3500 SM masyarakat mulai menggunakan jam matahari sebagai
penanda waktu dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi jam matahari itu sendiri turut
berkembang diantara kebudayaan kuno Babylonia, Yunani, Mesir dan Romawi. Jam matahari
juga berkembang di Timur seperti Cina dan Jepang, namun tidak ada yang tahu pasti akan
perkembangan jam matahari di barat. Setiap jam matahari juga memiliki perbedaan dalam
bentuk dan penempatannya. Perbedaan ini mencerminkan bagaimana perkembangan
pengetahuan astronomi dan matematika suatu bangsa tersebut saat itu.

Jam matahari tertua yang pernah ditemukan banyak yang berasal dari Yunani. Jam
matahari tersebut berupa sebuah bentukan sirkular dengan penanda di tengah yang ditemukan
oleh Chaldean Berosis. Beberapa artefak jam matahari lain juga ditemukan, di Tivoli Italy
tahun 1746, di Castel Nuovo tahun 1751, di Rigano tahun 1751, dan di Pompeii tahun 1762.
Dan di tahun 1728, Jantar Mantar, seorang astronom, menemukan jam matahari kuno
dengan tinggi gnomon sekitar 30 m, di kota Jaipur, India. Sampai saat ini, jam matahari di
Jaipur terkenal sebagai jam matahari horizontal terbesar.
Pada saat ini jam matahari masih digunakan oleh berbagai orang namun lebih sebagai
ornamen yang memberikan kesan antik, indah, serta sejarah dan perkembangan jam dari masa
ke masa. Selain itu jam matahari juga banyak dibangun dan digunakan sebagai landmark atau
elemen penanda dalam tata taman universitas-universitas ternama seperti pada Cambridge
tahun 1642, yang terus dikembangkan hingga sekarang. Seorang fisikawan Sir Isaac Newton
(1642-1727) turut terlibat dalam pembuatan jam matahari yang terdapat di Cambridge
tersebut.
Jam Pasir

Perkembangan jam selanjutnya setelah jam matahari adalah jam pasir. Jam ini juga
cukup terkenal di kalangan masyarakat meskipun termasuk jam yang tradisional.
Perkembangan jam ini dimulai pada tahun 1300 SM. Pada tahun 1300 SM seorang cteribus
berasal dari Alexsandria menciptakan jam yang menggunakan komponen pasir. Hal ini
dikarenakan pasir yang mudah ditemui di berbagai tempat sehingga memudahkan dalam
pembuatan jam ini.

Jam pasir ini terdiri dari dua tabung gelas yang terhubung dengan sebuah jalur sempit
sebagai perantaranya.Salah satu tabung biasanya diisi dengan pasir yang kemudian mengalir
melalui jalur sempit tersebut menuju tabung dibawahnya dengan laju yang teratur. Ketika
pasir telah mengisi penuh tabung bawah, alat ini biasa di balik secara 180 derajat sehingga
dapat digunakan kembali sebagai pengatur waktu.

Jam Air

Jam Air Al-Jaziri (1)


Jam air merupakan salah satu jenis jam yang ditemukan oleh manusia dalam
perjalanan perkembangan jam dari masa ke masa. Tidak ada yang tahu pasti akan waktu
penemuan jam air ini namun jam air ini telah berperan penting dalam perkembangan jam
apalagi di dalam dunia Islam karena jam air paling canggih ditemukan oleh salah satu
ilmuwan Islam.
Jam air yang pertama kali ditemukan bentuknya masih sangat sederhana. Jam tersebut
hanya terbentuk dari bahan baku berupa tanah lempung maupun yang berbentuk jamban batu
berisi air. Di dekat bagian dasar kendi, terdapat sebuah lubang yang berukuran sangat kecil
tempat menetesnya air yang berasal dari kendi di atasnya. Orang-orang dapat mengetahui
waktu dengan melihat ke dalam kendi/jambangan tersebut.

Jam Air Al-Jaziri (2)


Jam air memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan jam matahari antara lain,
dapat digunakan pada siang atau malam hari serta pada saat cerah atau gelap. Namun jam air
tidak dapat digunakan pada saat musim dingin karena air akan membeku pada saat suhu
rendah.
Jam air yang paling canggih adalah jam air yang dibuat oleh Al-Jaziri pada masa
kejayaan Islam yaitu pada tahu 1136-1206. Jam air ini memiliki bentuk gajah dan bisa
menghasilkan suara setiap jamnya. Jam ini disebut sebagai Castle Clock. Jam ini merupakan
jam pertama dengan reaksi otomatis dalam interval waktu. Jam ini menggunakan sebuah
robot manusia (humanoid) yang membentur gembreng dan sebuah robot burung mekanik
akan secara otomatis bersiul. Menurut Al-Hassan dan Hill, jam air ini dikenal sebagai jam
pertama yang bisa merekam waktu secara akurat untuk menyesuaikan lamanya hari yang
tidak sama sepanjang tahun.

Jam Analog
Jam

adalah

sebuah

pegangan

yang

sangat

berguna

untuk

mengetaui waktu. Manfaat dari jam ini juga sangat banyak sekali, kita
bisa mengatur agenda, kita bisa menyalakan alarm, kita bisa menentukan
jadwal apa saja, namun apakah kamu tau siapa sih Penemu Jam Tangan?
Dia adalah Peter Henlein.

Peter Henlein dulunya memiliki profesi sebagai tukang kunci dan


juga pembuat jam dari Nurenberg, Jerman. Peter Henlein ini sering sekali
dianggap sebagai penemu jam, tapi ada juga yang mengatakan kalau ada
orang lain yang menemukan jam terlebih dulu, namun Peter Henlein yang
sudah terbukti.
Peter Henlein lahir pada tahun 1485 dan wafat pada Agustus 1542.
Pada tahun 1509 Peter Henlein menjadi seorang guru di The City's
Locksmith Guild. Peter Henlein menjadi terkenal sebagai pembuat jam
hias portabel kecil musim semi yang memiliki tenaga kuningan, jam
tersebut sangat langka dan juga sangat mahal dan merupakan perhiasan
yang sangat modis untuk dipakai di kalangan bangsawan waktu itu.
Dalam buku catatan kota, jam tangan Peter Henlein tersebut disebut
sebagai pemasok jam semi-driven kecil, yang juga diberikan sebagai
hadiah kepada orang-orang yang memiliki reputasi yang penting. Peter
Henlein diduga pengrajin pertama untuk membangun clockworks menjadi
"Bisamkopfe", wadah kecil yang dibuat dari bahan logam mulia untuk
pewangi atau bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya
infeksi atau pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi kuman.

Jam Buatan Peter Henlein

Patung Peter Henlein Sebagai Penemu Jam

Misalnya catatan kertas Nuremberg bahwa pada tahun 1524, Peter Henlein dibayar 15
florin untuk menonton musk bola emas. Peter Henlein juga membangun sebuah menara jam
untuk Lichtenau castle pada tahun 1541, dan dikenal sebagai pembuat instrumen ilmiah.

Sebagai penghargaan kemudian kota tersebut membangun patung Peter Henlein sebagai
penemu dari jam tangan Mungkin tanpa adanya Peter Henlein di dunia ini tak ada yang
namanya jam yang sangat membantu kita untuk mengetahui waktu. Semenjak penemuan jam
oleh Peter Henlein, model jam dari dulu sampai sekarang terus menerus mengalami
perkembangan, ada model jam analog dan model jam digital disertai dengan penambahan
fungsi sesuai kebutuhan pengguna.

Jam Analog
Jam analog merupakan jam yang memiliki jarum ditengahnya dan berputar secara
terus menerus dalam menunjukkan waktu pada saat itu. Sedangkan, jam digital merupakan
jam yang menunjukkan waktu dengan memperlihatkannya dalam bentuk angka tersebut
secara langsung. Jam digital diciptakan untuk melengkapi kekurangan yang dimiliki jam
analog. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh jam digital adalah jam digital lebih mudah
dibaca oleh manusia terutama anak kecil. Selain itu jam digital juga memiliki ketelitian yang
lebih baik dibandingkan dengan jam analog.

Jam Saku

Seiring berkembangnya pengetahuan manusia dalam bidang teknologi, maka jam pun
semakin berkembang. Seorang pembuat kunci yang berasal dari Nurnberg, Jerman, Petrus
Helein membuat jam saku pertama di dunia pada tahun 1524. Lalu jam saku yang telah dibuat
oleh Helein dikembangkan oleh Jawal Al-Din sekitar tahun 1556. Kemudian jam saku
tersebut disempurnakan kembali oleh Mansyur Sheyh Dede pada tahun 1702. Akurasi dari
jam saku pun semakin meningkat dari waktu ke waktu.

Jam saku merupakan jam yang sering digunakan oleh kaum pria-pria era victorian
pada saku kemeja mereka. Jam saku ini merupakan sebuah jam yang berukuran lebih kecil
dibandingkan jam tangan dan juga tidak memiliki tali seperti yang dimiliki oleh jam tangan.
Namun jam ini memiliki rantai pendek yang digunakan sebagai pengait agar jam saku dapat
dikaitkan di pakaian sang pemilik. Terdapat 2 jenis jam saku, yaitu yang menggunakan
penutup berengsel maupun yang tidak dilengkapi dengan penutup. Penutup berengsel
berguna untuk melindungi permukaan jam dari goresan yang dapat memperburuk tampilan
jam tersebut.
Jam Weker

Jam weker tentu sangat akrab di telinga kita hingga saat ini. Jam weker biasanya
digunakan bagi masyarakat agar mereka dapat bangun tepat waktu sehingga mereka tidak
terlambat untuk melaksanakan kegiatan mereka. Jam weker merupakan jam yang dilengkapi
dengan alarm atau lonceng yang dapat kita atur agar jam tersebut berbunyi pada jam dan
menit yang telah kita tentukan.
Hampir seluruh jam weker mekanis memiliki sebuah tombol di antara dua lonceng tersebut
yang jika ditekan akan mematikan jam weker tersebut. Selain itu pada jam weker mekanis
juga terdapat tiga buah jarum yaitu jarum yang pendek, jarum yang panjang, dan jarum yang
menunjukkan kapan jam weker tersebut akan berbunyi.

Jam weker mekanis pertama kali dibuat oleh pengrajin jam yang berasal dari New
Hampshire bernama Levi Hutchins pada tahun 1787. Jam weker mekanis tersebut tidak
berukuran kecil seperti jam weker yang dapat kita temukan sekarang. Jam weker tersebut
memiliki tinggi 73 cm dan lebar 36 cm. Namun jam tersebut hanya berbunyi pada pukul
04.00 pagi di saat sang penciptanya tersebut harus bangun untuk memulai kegiatannya. Selain
itu, Hutchins tidak tertarik untuk menjual jam weker buatannya tersebut. Namun saat itu jam

weker sangat dibutuhkan karena orang-orang perlu untuk bangun pagi. Akhirnya pada tahun
1876, Seth E Thomas dari Thomaston Connecticut menciptakan jam weker yang menerima
hak paten pada tanggal 24 Oktober 1876 untuk jam yang dapat diatur agar berbunyi pada
waktu yang telah diatur.
Seiring dengan perkembangan zaman, kini jam weker telah digunakan pada berbagai media
termasuk pada media komunikasi seperti telepon genggam saat ini.
Jam Tangan

Jam Tangan Rolex


Jam tangan merupakan kelanjutan dari perkembangan jam saku. Jam saku dianggap
tidak terlalu efisien ketika seseorang membutuhkan jam ketika sedang terburu-buru. Oleh
karena itu mulailah jam tangan dibuat. Pada tahun 1600-an jam tangan atau arloji mulai
dibuat. Pada jaman ini, banyak model jam tangan dibuat dalam bentuk hewan, ataupun
bertema religi maupun objek yang disukai oleh sang pengguna. Lalu pada tahun 1620, kaca
mulai digunakan sebagai pelindung luar (casing) dari jam tangan tersebut. Sistem penggerak
jam tangan pun mulai diterapkan pada tahun 1635. Lalu dalam kurun waktu 1650 hingga
1675, seseorang bernama Christian Huygnes menemukan hukum pendulum dan sistem
penggerak Remontoire (yang berarti angin dalam bahasa Perancis). Ia merupakan orang
pertama yang berhasil membuat jam pendulum yang akurat dan juga orang yang
memperkenalkan sistem keseimbangan roda dan perakitan pegas.

Jam Tangan Swatch


Dari waktu ke waktu penemuan-penemuan tersebut semakin berkembang hingga
akhirnya pada tahun 1810, Breguet pertama kalinya membuat jam tangan seperti jam tangan
yang kita pakai pada saat ini. Pada saat ini, jam tangan pun telah memiliki berbagai jenis
mulai dari jam tangan digital dan jam tangan analog. Selain itu saat ini telah banyak
perusahaan-perusahaan yang berlomba-lomba membuat jam tangan dengan kualitas terbaik
seperti swatch, rolex, casio, dan masih banyak merk-merk jam tangan ternama lainnya.

Jam Dinding

Jam dinding diduga muncul pada sekitar tahun 1600-an. Pada awalnya, jam dinding
terbuat dari bahan kuningan yang tergantung pada dinding dengan bantuan tali dan juga
rantai. Namun karena bahan kuningan yang cukup mahal maka hanya keluarga raja dan ratu
saja yang dapat memiliki jam dinding di dinding rumah maupun di dinding istana mereka.
Selain itu, pengrajin membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk menyelesaikan
sebuah jam dinding.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, jam dinding pun semakin berkembang
menjadi barang yang tidak semewah pada zaman dahulu. Pada saat ini jam dinding dapat
dibuat dengan berbagai bahan dan dapat dihiasi dengan berbagai hiasan seperti ukiran dan
lain-lainnya. Kini jam dinding pun dapat dinikmati oleh berbagai kalangan di dunia.

2. Proses Pembuatan Gear Pada Jam Tangan


Ada berbagai macam cara yang bisa kita lakukan untuk membuat gear atau gigi penggerak
pada jam tangan analog yaitu dengan cara :
1. Metalurgi Serbuk ( Powder Metallurgy )
2. Proses Bubut
3. Pembahasan
1. Metalurgi Serbuk (Powder Metallurgy)
a. Alat dan Bahan yang Diperlukan :
1. Titanium Paduan
2. Mesin Press
3. Dapur sinter kontinu
4. Alat untuk pengendapan elektrolisis
b. Proses Pembuatan :
Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan
Buat serbuk titanium paduan dengan cara pengendapan elektrolisis
Serbuk ditekan dalam die dengan tekanan sekitar 1000-1400 Mpa
Setelah di press, roda gigi di masukkan dalam dapur sinter kontinu
Dalam dapur kontinu pertama roda gigi melalui proses pemanasan, dimana roda gigi

dipanaskan sampai suhu tinggi yang menyebabkan terjadi ikatan partikel sehingga
kepadatan bertambah (suhu sinter dibawah titik lebur unsur serbuk titanium)
Setelah proses pemanasan, roda gigi melalui proses pendinginan
Terakhir adalah proses penyelesaian akhir dimana roda gigi di beri lapisan, permesinan dan
lain-lain supaya sesuai dengan hasil yang diinginkan
Roda gigi jam tangan siap di gunakan

2. Proses Pembubutan ;
a. Alat dan Bahan :
1. Silinder baja berukuran 1cm
2. Alat bubut
3. Minyak Pelumas
4. Cairan Pendingin
b. Proses Pembuatan :
1. Potong potong silinder baja / logam tersebut sehingga berukuran 5 cm
2. Pasangkan pada penjepit yang ada pada mesin bubut dengan erat agar tidak bergeser pada
saat mata pahat memakan logam tersebut
3. Ambil titik sentral dengan cara membuat mata roda gigi pertama dengan ukuran yg
diinginkan disembarang sudut silinder baja agar mempermudah kerja selanjutnya.
4. Setelah terbentuk 3 hingga 5 mata roda gigi, mulailah dengan gerakan yang sama secara
berulang.
5. Terakhir terbentuk semua mata roda gigi, potong lagi batang baja tersebut per 1 cm.
6. Roda gigi siap digunakan.
4. Kesimpulan
Pada pembuatan roda gigi jam tangan dari bahan titanium ini memakai
titanium paduan karena pada gear jam tangan dibutuhkan kekuatan yang tinggi. Proses
pembuatan gear menggunakan proses powder metallurgy, karena proses ini disamping

menelan biaya yang murah juga menghasilkan produk berupa gear yang presisi dan
minim cacat.
Di dalam proses powder metallurgy terdapat proses pembentukan serbuk, kami
menggunakan proses pengendapan elektrolisis untuk mendapatkan serbuk-serbuk yang
diinginkan. Lalu setelah proses pembentukan serbuk dilakukan proses penekanan dimana
serbuk titanium ditekan dalam die dengan tekanan sekitar 1000-1400 Mpa. Proses
sintering adalah proses setelah penekanan dimana roda gigi hasil penekanan di panaskan
supaya terjadi ikatan partikel sehingga kepadatan bertambah lalu di didinginkan. Terakhir
adalah proses finishing apabila terjadi cacat atau ingin diberi tambahan lain pada roda
gigi jam tangannya.
Proses pembuatan gear berukuran kecil dengan proses pembubutan manual
sebenarnya kurang efektif jika yang dibutuhkan tingkat kepresisian dan kuantitas yang tinggi
karena memakan banyak waktu serta tenaga.

Anda mungkin juga menyukai