Anda di halaman 1dari 5

Konten 4

Jelaskan fungsi bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan bioetanol


Pada pembuatan bioetaol kali ini bahan bahan yang digunakan adalah molases,
air, larutan urea, dan asam sulfat encer. Molases merupakan produk samping dari
pengolahan gula tebu. Cairan kental ini diperoleh dari tahap pemisahan kristal gula
yang tidak dapat dibentuk lagi menjadi sukrosa. Molases digunakan sebagai bahan
baku bioetanol karena masih mengandung gula dengan kadar sukrosa tinggi (50-60
%) ( Suryana dkk. 2012). Molases yang akan digunakan harus diencerkan terlebih
dahulu menggunakan air. Hal ini karena kadar sukrosa pada molases sangat tinggi,
sementara pada proses pembuatan bioetanol hanya diinginkan kadar sukrosa sebesar
15 % (Widyanti 2010). Setelah itu ditambahkan larutan urea. Urea berfungsi sebagai
nutrisi dari mikroba (Juwita 2012). Kemudian larutan tersebut ditambahkan asam
sulfat. Asam sulfat ditambahkan agar terjadi proses pretreatment berupa hidrolisa.
Tujuan dari proses ini adalah untuk membuka struktur lignoselulosa agar selulosa
menjadi lebih mudah diakses oleh enzim yang memecah polimer sakarida menjadi
monomer gula (Osvaldo dkk. 2012).

Konten 5
-

Jelaskan kegunaan leher angsa


Fermentasi yang dilakukan dalam pembuatan bioetanol akan menghasilkan
gas CO2 sebagai hasil samping. Gas CO2 akan bertambah seiring berjalannya proses
fermentasi dan akan menghambat aktivitas dari Saccharomyces cereviseae (Azizah
dkk. 2012). Oleh karena itu, gas CO2 harus dialirkan ke luar. Untuk menyalurkan gas
CO2, maka digunakanlah leher angsa yang dipasang di atas fermentor. Selain fungsi
tersebut menurut Muchtar (2011), leher angsa berfungsi untuk mencegah udara dari
luar agar tidak masuk ke dalam tabung yang dapat menyebabkan kekosongan di
dalam tabung. Leher angsa tersebut didesain sehingga dapat menampung air netral
dan dipasang kapas untuk menghambat mikroba pengkontaminan dari luar.
Daftar Pustaka
Azizah N, Al-Baarri N, Mulyani S. 2012. Pengaruh lama fermentasi terhadap kadar
alcohol pada proses fermentasi bioethanol dari whey dengan substitusi kulit nanas
[Internet]. [diunduh 2016 April 25]. Tersedia pada http://journal.ift.or.id/files/N.
%20Azizah13-7277.pdf
Juwita R. 2012. Studi produksi alkohol dari tetes tebu (Saccharum officinarum l)
selama proses fermentasi [skripsi]. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin
Muchtar Z. 2011. Pengaruh diameter pipa keluar dan dimensi bak penampung pada
aliran air sistem vacum. Pilar. 6 (2): 6-10
Osvaldo ZS, Panca PS, Faizal M. 2012. Pengaruh konsentrasi asam dan waktu pada
proses hidrolisis dan fermentasi pembuatan bioetanol dari alang-alang. Jurnal
Teknik Kimia. 2 (18): 52-62
Suryana RN, Sarianti T, Faryanto. 2012. Kelayakan industri kecil bioetanol berbahan
baku molases di Jawa Tengah. Jurnal Manajemen & Agribisnis. 9 (2): 127-136
Widyanti EM. Produksi asam sitrat dari substrat molase pada pengaruh penambahan
VCO (virgin coconut oil) terhadap produktivitas Aspergillus niger itbcc l74

terimobilisasi [tesis]. Semarang (ID): Universitas Dipenogoro

Anda mungkin juga menyukai