Kelompok 1
Kelompok 1
(Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pemerintahan
Indonesia yang diampu oleh Shinta Happy Yustiari, S.AP, MPA)
KELOMPOK 1 :
1. TITO HERLAMBANG S. 115030100111063
2. AHMAD WAHYU H.
115030100111069
3. ARIO NASTY P.
115030100111064
4. DEBITA ROSIANA
115030101111040
5. ELIN PRASETYO R.
115030107111060
115030101111041
8. SEPTYA RINTA N. P.
115030107111058
KELAS : A
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-daerah
Provinsi. Daerah provinsi itu dibagi lagi atas daerah Kabupaten dan daerah Kota.
Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan Daerah
adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD
menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Urusan penyelenggaraan pemerintah
daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah
menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah daerah
adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
Di dalam proses penyelenggaraan pemerintahan daerah ada yag disebut
dengan Otonomi Daerah. Otonomi daerah merupakan wewenang untuk mengatur
urusan pemerintahan yang bersifat lokalitas menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat. Dengan demikian desentralisasi sebenarnya menjelmakan
otonomi masyarakat setempat untuk memecahkan berbagai masalah dan
pemberian layanan kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan. Peranan
pemerintah daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan pembangunan
daerah tertinggal.
Peranan yang diberikan selain dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu
yang berupa sarana fisik maupun subsidi langsung, yang juga tidak kalah
pentingnya adalah pemerintah daerah juga harus memberikan bimbingan teknis
dan non teknis secara terus menerus kepada masyarakat yang sifatnya mendorong
dan memberdayakan masyarakat agar mereka dapat merencanakan, membangun,
dan mengelola sendiri prasarana dan sarana untuk mendukung upaya percepatan
pembangunan di daerah tertinggal serta melaksanakan secara mandiri kegiatan
pendukung lainnya.
Dalam upaya mengoptimalkan perannya, pemerintah daerah juga perlu
mendorong partisipasi pihak lain yang berkompeten dalam upaya percepatan
pembangunan daerah tertinggal, seperti pihak swasta dan lembaga swadaya
masyarakat. Daerah juga perlu mendorong terjadinya koordinasi dan kerjasama
antar wilayah yang melibatkan dua atau lebih wilayah yang berbeda. Penting juga
diperhatikan adalah kesiapan pemerintah daerah dalam menyediakan data dan
informasi yang mudah diakses oleh masyarakat serta berperan sebagai mitra
konsultasi dalam proses percepatan pembangunan daerah tertinggal. Dari ulasan
diatas maka dari itu penulis mengambil Sistem Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah sebagai judul makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana ruang lingkup Pemerintah Daerah?
2. Apa tugas, peran, dan wewenang Pemerintah Daerah?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai ruang lingkup Pemerintahan Daerah.
2. Untuk mengetahui tugas, peran, dan wewenang Pemerintah Daerah.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Pemerintahan Daerah
Memurut Aim Abdul Karim pemerintahan adalah segala urusan yang
dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan
kepentingan negara. Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 Pasal 1 angka 5
memberikan definisi Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Mengacu pada definisi normatif dalam UU No 32 Tahun 2004, maka unsur
otonomi daerah adalah hak, wewenang, kewajiban Daerah Otonom. Ketiga hal
tersebut dimaksudkan untuk mengatur dan mengurus sendiri, urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Pemerintah Daerah adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
terdiri dari Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah. Pemerintah
Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Sistem Pemerintah Daerah adalah totalitas dari bagian-bagian yang saling
ketergantungan dan saling berhubungan yang unsur utamanya terdiri dari Kepala
Daerah dan DPRD yang secara formal mempunyai kewajiban dan hak untuk
mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya, sekaligus mempunyai
kewajiban dan hak untuk menyerap dan merumuskan aspirasi rakyatnya dalam
wujud berbagai upaya penyelenggaraan Pemerintahan.. Kewajiban ini pada
dirinya mengandung sifat dan nilai politik karena anggota-anggota DPRD dipilih
oleh rakyat melalui Pemilihan Umum secara nasional dan memang hal itu untuk
mewujudkan prinsip yang ditegaskan dalam penjelasan pasal 18 UUD 1945
bahwa di daerah-daerah yang bersifat otonom akan diadakan Badan Perwakilan
oleh
karena
di
daerah
pun,
Pemerintah
akan
bersendi
atas
dasar
dari
(daerah/wilayah)
pemerintah
Administrasi
pusat
Negara
kepada
atau
unit-unit
kepada
sub
nasional
kelompok-kelompok
Smith
dalam
Herman
Hidayat
(2008)
mendefinisikan
nasional.
7.
namun demikian menurut Rondinelli (1984 : 46) ada 4 faktor utama yang dapat
menentukan sukses atau gagalnya desentralisasi yaitu :
1.
ditingkat
pusat
terhadap
kebijakan
desentralisasi
melalui
2.
Sejauh
didelegasikan
pengambilan
3.
mana
kebijakan-kebijakan
untuk mendukung
dan
desentralisasi
program-program
terutama
dalam
Sejauhmana
perilaku, sikap
dan
kultur
dari birokrasi
kondusif
desentralisasi.
Rondinelli (Widodo; 2001, 43) mengemukakan beberapa keunggulan
desentralisasi, diantaranya :
1.
2.
3.
4.
Dengan
desentralisasi
lebih
memungkinkan
berbagai
kelompok
6.
tampaknya masih cenderung melihat negara sebagai satu kesatuan dan tidak perlu
dipisah-pisah antar wilayah geografis. Terdapat beberapa penjelasan yang
melandasi ketidak berpihakan pandangan ini terhadap desentralisasi. Pertama,
pandangan ini melihat bahwa pembagian wilayah dalam konteks desentralisasi
tidak
akan
pernah
menguntungkan
daerah-daerah
pinggiran
dan
prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu kebutuhan akan organisasi perangkat
daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.
Tata cara atau prosedur, persyaratan, kriteria pembentukan suatu organisasi
perangkat daerah ditetapkan dalam peraturan daerah yang mengacu pedoman yang
ditetapkan
Pemerintah.
Pemerintah
Daerah
adalah
unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan
perangkat daerah. Pemerintah Daerah dapat berupa:
administratif
yang
meliputi
penyusunan
kebijakan,
administrasi
kesekretariatan,
administrasi
keuangan,
perangkat
daerah
yang
menangani
fungsi
pengawasan,
BAB III
PEMBAHASAN
RUANG LINGKUP, TUGAS, PERAN, DAN WEWENANG PEMERINTAH
DAERAH
3.1 Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov)
Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) terdiri atas Gubernur dan
Perangkat Daerah.
daerah
kabupaten/kota
g. Menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara serta memelihara keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
h. Menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila dan kehidupan demokrasi
memelihara stabilitas politik; dan
i. Menjaga etika dan norma penyelenggaraan pemerintahan di daerah. (2)
Selain melaksanakan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), gubernur sebagai wakil Pemerintah juga melaksanakan urusan
pemerintahan di wilayah provinsi yang menjadi kewenangan Pemerintah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perangkat Daerah
Perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga pada Pemerintah
Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Pada Daerah Provinsi, Perangkat
Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis
Daerah. Pada Daerah Kabupaten/Kota, Perangkat Daerah terdiri atas
Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan
Kelurahan.
Perangkat
Daerah
dibentuk
oleh
masing-masing
Daerah
pendidikan
dan pelatihan,
perpustakaan,
3. Lembaga Teknis
Daerah
Kabupaten/Kota
adalah
unsur pelaksana
Provinsi
perencanaan dan pengendalian
Kota / Kabupaten
perencanaan dan pengendalian
pembangunan;
perencanaan, pemanfaatan dan
pembangunan;
perencanaan, pemanfaatan dan
4
5
6
ketenteraman masyarakat;
penyediaan sarana dan prasarana umum;
penanganan di bidang kesehatan;
penyelenggaraan pendidikan dan alokasi
ketenteraman masyarakat;
penyediaan sarana dan prasarana umum;
penanganan di bidang kesehatan;
penyelenggaraan pendidikan dan alokasi
kabupaten/kota;
pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas
kabupaten/kota;
fasilitas pengembangan koperasi, usaha
10
11
kabupaten/kota;
pengendalian lingkungan hidup;
pelayanan pertanahan termasuk lintas batas
12
kabupaten/kota;
pelayanan kependudukan dan catatan sipil;
13
sipil;
pelayanan administrasi umum
14
pemerintahan;
pelayanan administrasi penanaman modal
pemerintahan;
pelayanan administrasi penanaman
modal;
15
kabupaten/kota;
urusan wajib lainnya yang dimanfaatkan
BAB IV
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara
pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah
daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Gubernur, Bupati dan Walikota
masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten
dan Daerah Kota dipilih secara demokratis. Pemerintah daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
Susunan Pemerintah Daerah adalah dibagi menjadi dua yakni Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Pemerintah Daerah
adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Gubernur,
Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah. Pemerintah Daerah dapat berupa
Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov), yang terdiri atas Gubernur dan Perangkat
Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis
Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot) yang terdiri atas
Bupati/Walikota dan Perangkat Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas
Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan. Baik dari
Pemerintah
Provinsi
ataupun
Kabupaten/Kota
yang
keduanya
sebagi
penyelenggara Pemerintahan Daerah mempunyai tugas dan wewenang masingmasing yang telah diatur di dalam konstitusi Negara Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA