Anda di halaman 1dari 15

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

JANUARI 2015

BELLS PALSY

Ece Nureski Wati110 209 0120


Pembimbing:
dr. Handedi
BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2015

PENDAHULUAN
Bells Palsy merupakan:

Kelumpuhan tipe lower motor neuron


terjadi secara tiba-tiba
disebabkan parese saraf fasialis
penyebabnya (idiopatik)

EPIDEMIOLOGI

Urutan ketiga penyebab terbanyak dari


paralysis fasial akut.
Di dunia11,5 dan 40,2 kasus per 100.000
penduduk
Distribusi jenis kelamin
- Laki-laki = wanita
Umur
- > 40 tahun dominan terjadi pada laki-lakI

ANATOMI
Saraf fasialis (N.VII) mengandung sekitar 10.000 serabut saraf
Segmen Saraf fasialis
a. segmen supranuklear,
b. segmen batang otak,
c. segmen meatal,
d. segmen labirin,
e. segmen timpani,
f. segmen mastoid,
g. segmen ekstra temporal.

PERJALANAN, CABANG, EFEKTOR DAN OTOT


YANG DIPERSARAFI NERVUS FASIALIS

Perjalanan beserta cabang dan efektor nervus fasialis.

Otot yang dipersarafi nervus fasialis

NUKLEUS NERVUS FASIALIS DI BATANG


OTAK DI LIHAT DARI DORSAL

PATOGENESIS

Edema pada saluran nervus fasialis


Virus herpes simpleks di ganglion
genikulatum
Paparan udara dingin
nervus
fasialis sembab
terjepit di
dalam foramen stilomastoideus
kelumpuhan fasialis

JARAS
MOTORIK
NERVUS
FASIALIS

GEJALA KLINIS

Pasien dengan Bells palsy pada bagian kiri.(a) tidak mampu untuk tersenyum,
(b)mata kiri tidak menutup sempurna,(c) tidak terdapat pergerakan pada alis kiri atas,
(d) tidak adanya gerakan di bagian kiri dari otot orbicularis oris

DIAGNOSIS

Anamnesis
Anamnesis

Pemeriksaan
Pemeriksaan Fisik
Fisik
-- Menaikkan
Menaikkan alis
alis
-- Menutup
Menutup mata
mata
-- Menunjukkan
Menunjukkan
gigi
gigi
- Bersiul

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Penunjang
Penunjang
-- CT
CT scan
scan
-- MRI
MRI
-- Elektromiografi
Elektromiografi
(EMG)
(EMG)

GRADASI FUNGSI SARAF FASIALIS MENURUT HOUSEBRACKMANN


Grada
Tampilan
Dahi
si
1
Normal
Normal
2
Kelemahan sangat Pergerakannya
ringan, wajah
nyaris normal
simetris
3

Mata

Mulut

Normal
Normal
Dapat menutup Asimetris ringan
dengan usaha
ringan

Kelemahan ringan, Pergerakan


wajah simetris
ringan sampai
sedang

Dapat menutup Kelumpuhan ringan


dengan usaha
dengan usaha yang
berat
maksimal

Kelemahan sedang, Tidak ada


wajah masih
pergerakan
simetris

Tidak dapat
menutup
sempurna

Sulit digerakkan,
tampak asimetris

Hanya dapat
sedikit bergerak,
wajah asimetris

Tidak ada
pergerakan

Tidak dapat
menutup
sempurna

Hanya dapat
bergerak sedikit

Asimetris

Tidak ada
pergerakan

Tidak ada
pergerakan

Tidak ada
pergerakan

PENATALAKSANAAN
NON FARMAKOLOGI

Proteksi terhadap kornea


mata
memiliki
risiko
mengering dan terpapar
benda asing.
Masase dari otot yang
lemah dapat dikerjakan
secara halus dengan
mengangkat wajah ke
atas
dan
membuat
gerakan melingkar.
Rehabilitasi fasial secara
komprehensif
yang
dilakukan dalam empat
bulan
setelah
onset
terbukti
memperbaiki
fungsi pasien dengan

FARMAKOLOGI

Kortikosteroid
Antivirus

Kortikosteroid
1 mg per kg/hari/oral
selama 10 hari dengan
dosis prednison (maksimal
40-60 mg/hari) dan
prednisolon (maksimal 70
mg)

Antivirus
Asiklovir (Zovirax)
diberikan dengan dosis
400 mg per oral 5 kali
sehari selama 10 hari

PROGNOSIS

Penyembuhan
komplit

1.4
3.2
8.2

Asimetri otot
wajah ringan
Deformitas

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai