Anda di halaman 1dari 5

I.

Penamaan dan penyebaran alluvial


Alluvial merupakan satuan batuan yang mengalami proses sedimentasi yaitu
pembentukan endapan, pelapukan, transportasi yang dibentuk dari batuan
sebelumnya. Alluvial biasanya terbentuk didaerah pantai dan didaerah sungai
dengan pola penyebaran pada daerah penelitian berkisar 35% dari seluruh luas
daerah penelitian.

Sifat dari Tanah Aluvial


Sifat dari tanah Alluvial ini kebanyakan diturunkan dari bahan-bahan yang diangkut dan
diendapkan. Teksturnya berkaitan dengan laju air mendepositkan Alluvium. Oleh
karenanya, tanah ini cenderung bertekstur kasar yang dekat aliran air dan bertekstur
lebih halus di dekat pinggiran luar paparan banjir. Secara mineralogy, jenis jenis
tanah ini berkaitan dengan tanah yang bertindak sebagai sumber Alluvium. Endapanendapan alluvial baik yang diendapkan oleh sungai maupun diendapkan oleh laut, pada
umumnya mempunyai sususnan mineral seperti daerah diatasnya tempat bahan-bahan
bersangkutan diangkut dan diendapkan.
Proses pembentukan tanah

Proses pembentukan tanah Alluvial sangat tergantung dari bahan induk asal tanah
dan topografi,

tingkat kesuburan tanah bervariasi dari rendah sampai tinggi, tekstur dari sedang
hingga kasar, serta kandungan bahan organik dari rendah sampai tinggi dan pH tanah
berkisar masam, netral, sampai alkalin, kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation juga
bervariasi karena tergantung dari bahan induknya.

Tanah Alluvial memiliki kadar ,pH yang sangat rendah yaitu kurang dari 4, sehingga
sangat sulit untuk dibudidayakan.
Tanah Alluvial atau Inceptisol ini yang masuk kategori bermasalah adalah sulfaquepts,
karena mengandung horizon sulfuric (cat clay) yang sangat masam. Tahap
perkembangan tanah Alluvial memperlihatkan awal perkembangan yang biasanya
lembab atau basa selama 90 hari berturut-turut. Umumnya mempunyai lapisan kambik,
karena tanah ini belum berkembang lebih lanjut dan juga kebanyakan tanah ini cukup
subur. Alluvial atau Inceptisol merupakan tanah-tanah yang memiliki epipedon dan
okrik, horizon albik

Kandungan Tanah Aluvial


Kadar fosfor yang ada dalam tanah Alluvial ditentukan oleh banyak atau sedikitnya
cadangan mineral yang megandung fosfor dan tingkat pelapukannya. Permasalahan
fosfor ini meliputi beberapa hal, yaitu peredaran fosfor di dalam tanah, bentuk-bentuk
fosfor tanah, dan ketersediaan fosfor. Tingkat kesuburan tanah alluvial sangat
tergantung dengan bahan induk dan iklim. Suatu kecenderungan memperlihatkan
bahwa di daerah beriklim basa P dan K relative rendah dan pH lebih rendah dari 6,5.
daerah-daerah dengan curah hujan rendah di dapat kandungan P dan K lebih tinggi dan
netral.
Persebaran jenis tanah alluvial terdapat hampir di seluruh wilayah Indonesia yang memiliki
sungai-sungai besar seperti di pulau Jawa, Sumatra, Halmahera, Kalimatan Barat,
Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan (Sungai Bengawan Solo,
Sungai Opak, Sungai Glagah)
1. Permasalahan Tanah Aluvial

Kandungan pH pada tanah aluvial tergolong rendah (5,3 5,8).

Terjadinya keracunan alumunium yang sangat tinggi

Kandungan alumunium terlarut dalam jumlah cukup banyak.


d. Terdapatnya P terarbsorbsi relatif rendah.
2. Pengelolaan Tanah Aluvial

Pemberian pupuk P dapat meningkatkan ketersediaan hara dalam tanah.

Kapur pertanian dan pupuk kandang sangat dianjurkan untuk meningkatkan


produktivitas tanah aluvial.

Berdasarkan kenampakan alluvial memperlihatkan warna putih pada batuan


pasir baik ukuran butir yang halus maupun. Berdasarkan penilitian terdahulu
biasanya alluvial berumur holosen, dan pada hubungan stratigrafi endapan alluvial
yang lebih tua yaitu batuan granit (plutonik).

GAMBAR I
ALLUVIAL DEPOSITS
Endapan Alluvial pada proses pembentukannya sangat tergantung dari bahan
induk asal tanah dan topografi, punya tingkat kesuburan yang bervariasi dari
rendah sampai tinggi, tekstur dari sedang hingga kasar, serta kandungan bahan
organic dari rendah sampai tinggi dan pH tanah berkisar masam, netral, sampai
alkalin, kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation juga bervariasi karena
tergantung dari bahan induk
Setelah batuan pembawa unsur mineral terbentuk akibat dari pengaruh cuaca
(iklim) menyebabkan terjadinya atau terbentuknya desintegrasi dan terkomposisi.
Kejadian akan terus berlanjut hingga terbentuknya endapan hasil dari pelapukan.
Jika pelaupukan tertransprtasi maka akan terbentuklah endapan alluvial.
Endapan alluvial biasasnya halus itu dikarenakan endapan yang sudah
mengalami transportasi, dari hasil terbentuknya endapan alluvial ada proses erosi
yang terjadi terhadap material yang sudah mengalami pelapukan. Adapun asal dari
pelapukan yaitu terjadi pada bagian sepanjang sungai yang akan tererosi, dari itu
dinyatakan lah bahwa endapan alluvial adalah endapan yang terbentuk dari hasil
pelapukan yang kemudian tererosi, tertransportasi.

Endapan placer alluvial merupakan endapan tipe endapan yang sangat penting
pada emas dan intan dan fraksi umum pada butiran pada mineral-mineral berat
yang relatif lebih halus dari mineral-mineral ringan. Mineral-mineral berta relatif
terkonsentrasi pada lokasi pada dimana terjadi sesuatu gangguan pada aliran
( irrengular flow ) atau pengurangan energi, seperti natural riffle, lubang dasar
sungai atau air terjun pada tubrukan arus sungai (pay streak), meader sungai.
Adapun contoh endapan-endapan alluvial yaitu
1. Endapan timah pulau bangka
Busur pluton yang membentang dari Asia hingga di Kepulauan Bangka dan
Belitung cebakan timah yang terkaya di dunia. Secara genetik, kehadiran
timah bermula dengan adanya tubuh intrusi granit yang diperkirakan terjadi
lebih dari 200 juta tahun yang lalu. gas SnF4, dimana akibat proses
penumatolitik menerobos dan mengisi celah retakan yang terdapat pada
batuan sekitar
Akibat iklim tropis proses pelapukan baik kimiawi maupun mekanis,
Berlanjut dengan proses erosi dan transportasi melalui sungai-sungai
kassiterit (BD = 7). Jenis endapan sekunder sangat bervariasi, sejak dari
elluvial, colluvial, alluvial dangkal hingga alluvial dalam (lebih dari 120 m)
serta kipas alluvial. Penyebaran konsentrasi lapisan pasir bertimah (tin bearing
sand) baik vertikal maupun lateral dalam banyak hal sangat dipengaruhi oleh
gejala naik turunnya.

Endapan Placer
Yang dimaksud placer adalah endapan bahan galian atau batuan yang telah
mengalami proses pelapukan dan transportasi kemudian terendapkan ditempat yang
lebih rendah. Endapan placer termasuk endapan sekunder dan endapan ini terdiri dari
endapan eluvial dan alluvial. Endapan bijih aluvial dibagi menjadi dua :

Endapan Bijih Kaksa ( Timah )


Terjadi akibat proses erosi selektif dimana mineral yang berat ( kasiterit ) terendapkan
sedangkan mineral yang ringan terbawa jauh. Endapan ini dicirikan lokasi
terdapatnya dilembah lembah dan di atas bed rock serta butirannya tidak semua
besar atau kasar.
Endapan bijih Meincan
Terjadi akibat adanya proses erosi kembali terhadap bentuk morfologi dari bijih yang
tadinya tersebar luas. Ciri-ciri endapan ini yaitu terdapat dilembah endapannya tipis
dan butirannya hampir bulat.
Perlu kita ketahui perbedaan pengertian antara placer dan aluvial yaitu perbedaan
mengenai terjadinya pengendapan bahan galian, akan tetapi di Indonesia sebagian
besar dari placer itu berupa aluvial sehingga tambang placer tersebut juga kita
namakan tambang aluvial
Menurut bentuk dan tempat pengendapannya placer dapat digolongkan menjadi :

Residual Placer
Sering pula disebut eluvial karena terbentuk langsung diatas batuan induknya atau
sedikit pada lerengnya, batuannya kasar dan tepinya masih jelas kasar.

Hill Silk Placer


Terjadinya pada tebing-tebing lembah dan cirinya masih kasar.

Creet Placer
Endapan ini terdapat di sungai-sungai kecil di bukit merupakan endapan yang
dangkal dan letaknya sejajar dengan permukaan aliran air, bentuknya sudah agak
bulat.

Bech Placer
Terdapat pada teras teras sungai dalam bentuk halus dan agak berongga.

River Bar Placer


Terdapat di samping atau tepat di muka muara sungai bentuknya halus sekali.

Gravel Plain Placer


Terdapat pada daerah pantai yaitu pada daerah pasang surut air laut.

Beach Placer
Terbentuk oleh aliran gelombang air laut biasa terdapat pada lereng-lereng pasir
pantai dan tak jauh dari daratan.

Anda mungkin juga menyukai