Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang.
Keberadaan air tanah pada suatu daerah tidak terlepas dari kondisi lapisan

geologi bawah permukaan daerah tersebut. Untuk mengetahui keberadaan air tanah,
perlu diketahui kondisi lapisan geologi bawah permukaan. Saat ini telah dikembangkan
berbagai cara untuk mengetahui kondisi lapisan geologi bawah permukaan. Ada
beberapa cara yang secara umum sering digunakan dalam penyelidikan lapisan geologi
bawah permukaan. Dapat dilakukan dengan menggunakan metode pemboran secara
langsung dan beberapa metode geofisika. Metode geofisika sendiri merupakan metode
yang sering digunakan pada tahap pendugaan lapisan geologi bawaah permukaan,
seperti metode seismik, metode elektromagnetik , metode magnetik dan metode
resistifity meter (Geolistrik). Geolistrik resistifitas merupakan salah satu metode yang
praktis dan mudah dilakukan dibandingkan dengan beberapa metode geofisika yang
lain. (Suharyadi, 1984 : 120 dalam Laporan Praktikum Mahasiswa Pengairan 2011)
Geolistrik resistivitas ialah salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat
aliran listrik di dalam bumi. Dalam metode geolistrik resistivitas pendugaan susunan
lapisan geologi bawah permukaan berdasar pada perbedaan resistivitas batuan atau
tahanan jenis batuan. Pada metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis, arus listrik
diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua buah elektroda potensial. Dari hasil
pengukuran arus dan beda potensial untuk setiap jarak elektroda tertentu, dapat
ditentukan variasi harga tahanan jenis masing-masing lapisan di bawah titik ukur.
Berdasarkan letak penempatan elektroda potensial dan elektroda arus, dikenal beberapa
jenis model konfigurasi elektroda metode resistivitas yaitu konfigurasi Wenner Alpha,
konfigurasi Wanner Beta, konfigurasi Wanner Gamma, konfigurasi Schlumberger,
konfigurasi Dipole-dipole, konfigurasi Pole-dipole. (Loke, 1992 : 2 dalam Laporan
Praktikum Mahasiswa Pengairan 2011)
Hasil pendugaan konfigurasi resistivitas dari masing-masing konfigurasi
elektroda dapat berbeda-beda. Masing-masing konfigurasi elektroda memiliki kelebihan
dan kekurangannya baik di dalam pelaksanaannya di lapangan maupun saat pengolahan
data. Dalam praktikum ini akan dilakukan pendugaan susunan lapisan geologi bawah
permukaan dari hasil pendugaan geolistrik resistivitas konfigurasi Schlumberger.

2
Untuk mengetahui keakuratan hasil pendugaan yang diperoleh dari konfigurasi
tersebut, data hasil pendugaan diolah dengan menggunakan metode pencocokan kurva.
Sedangkan untuk mengetahui keakuratan hasil pendugaan dari konfigurasi tersebut,
maka perlu dikorelasikan dengan data peta Hidrogeologi atau data Borlock pada lokasi
praktikum.
1.2.

Identifikasi Masalah
Dalam usaha penyelidikan keberadaan air tanah pada kawasan ini, kegiatan

penyelidikan melalui permukaan tanah atau bawah tanah haruslah dilakukan, agar bisa
diketahui ada atau tidaknya lapisan pembawa airnya ( akuifernya ) serta mengetahui
ketebalan dan kedalaman lapisan permbawa airnya. Penyelidikan di permukaan tanah
biasanya dilakukan lebih dahulu karena relative lebih mudah bila dibandingkan dengan
penyelidikan bawah permukaan. Meskipun air tanah tidak bisa secara langsung dilihat
melalui permukaan bumi , tetapi dengan penyelidikan permukaan tanah bisa
memberikan prediksi gambaran mengenai lokasi dimana air tanah itu berada.
1.3.

Batasan Masalah.
Batasan masalah yang diambil dalam studi ini adalah:

1. Pelaksanaan pendugaan dilakukan hanya di area Stadion Universitas Brawijaya.


2. Praktikum ini ditujukan untuk mengetahui adanya lapisan akuifer dari susunan
lapisan geologi bawah permukaan dari pengolahan data hasil pendugaan metode
geolistrik resistivitas konfigurasi schlumberger di lokasi penelitian tersebut.
3. Pengolahan data hasil pendugaan dari model konfigurasi tersebut diselesaikan
dengan menggunakan metode pencocokan kurva dan metode program software
komputer yaitu IPI2WIN dan PROGRESS 3.0.
1.4.

Rumusan Masalah.
Berdasarkan batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan

permasalahan dalam studi ini adalah:


1. Bagaimana nilai tahanan jenis material dari hasil pendugaan dengan menggunakan
model konfigurasi Schlumberger setelah dilakukan pengolahan data?
2. Bagaimana lapisan geologi bawah permukaan, hasil pendugaan geolistrik resistivitas
model konfigurasi Schlumberger?

3
3. Bagaimana letak akuifer dari permukaan tanah berdasarkan hasil pendugaan dengan
metode geolistrik resistivitas ?
4. Berapa besarnya nilai debit transmisivitas akuifer yang didapat dari lapisan akuifer
tersebut ?
5. Bagaimana hasil keluaran program software IPI2WIN dan Progress 3.0?
1.5.

Tujuan dan Manfaat.


Tujuan dari praktikum pendugaan akuifer dengan Metode Geolistrik sebagai

berikut.
1.

Mahasiswa diharapkan mendapatkan data sifat kelistrikan (tahanan jenis semu) dari

2.

batuan di lokasi duga.


Mahasiswa mampu mengidentifikasi posisi atau letak dan kondisi batuan yang

3.
4.

digolongkan bersifat akuifer, akuitar dan akuiklud.


Mahasiswa mampu mengidentifikasikan struktur geologi yang dijumpai.
Mahasiswa mampu mengidentifikasi nilai debit transmisivitas akuifer yang terdapat

5.

pada lapisan akuifer tersebut.


Mahasiswa mampu menggunakan software computer yaitu IPI2WIN dan
PROGRESS 3.0.
Manfaat dari pendugaan geolistrik resistivitas ini adalah untuk mengetahui

kondisi susunan lapisan geologi bawah permukaan berdasarkan hasil interpretasi dari
besarnya tahanan jenis suatu lapisan batuan. Dari hasil interpretasi tersebut dapat
diketahui letak akuifer pada suatu susunan lapisan bawah permukaan dan transmisivitas
akuifer.

Anda mungkin juga menyukai