Anda di halaman 1dari 3

DEFINISI FASILITATOR

Menurut Rianingsih tahun 2007, Fasilitator adalah seseorang yang membantu sekelompok orang
memahami tujuan bersama mereka, membuat rencana guna mencapai tujuan tersebut tanpa
mengambil posisi tertentu dalam diskusi. Beberapa fasilitator akan mencoba membantu kelompok
dalam mencapai consensus pada setiap perselisihan yang sudah ada sebelumnya atau muncul dalam
rapat sehingga memiliki dasar yang kuat untuk tindakan di masa depan.
Fasilitator dalam pemberdayaan masyarakat (FM) merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk
melakukan proses pemberdayaan masyarakat di desa sasaran baru dalam hal sosialisasi program,
perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan secara aktif. (Kerangka Acuan PAMSIMAS II)
Dari beberapa pengertian diatas menunjukkan bahwa, seorang fasilitator dituntut untuk dapat menjadi
narasumber yang baik ketika ada permasalahan di masyarakat, ia dapat memfasilitasi agar
permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Kemampuan menjadi narasumber yang baik
untuk berbagai permasalahan yang timbul tersebut merupakan fungsi plus bagi seorang fasilitator
disamping tugasnya sebagai seseorang yang dapat memberikan pelatihan, bimbingan, nasihat, maupun
pendapat.
Fungsi Fasilitator
Agar dapat melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik maka seorang Fasilitator perlu menyadari
dan memahami empat fungsi fasilitator di masyarakat yaitu :
1) Sebagai Narasumber
Artinya seorang fasilitator harus mampu menyediakan dan siap dengan informasi-informasi
termasuk pendukungnya yang berkaitan dengan program. Seorang fasilitator

harus mampu menjawab pertanyaan, memberikan ulasan, gambaran analisis maupun memberikan
saran atau nasehat yang kongkrit dan realistis agar mudah diterapkan.
2) Sebagai Guru
Fungsi sebagai guru seringkali dibutuhkan untuk membantu masyarakat dalam mempelajari dan
memahami keterampilan atau pengetahuan baru dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan
pelaksanaan program. Sebagai fasilitator harus mampu menyampaikan materi yang dibutuhkan
sesuai dengan kondisi dan bahasa yang mudah dicerna oleh masyarakat serta mudah diterapkan
tahap demi tahap.
3) Sebagai Mediator:
(i) Mediasi potensi
Seorang fasilitator diharapkan dapat membantu masyarakat memediasi/mengakses potensi
potensi yang dapat mendukung pengembangan dirinya misalnya: sektor swasta, perguruan
tinggi, LSM, peluang pasar, dsb.
(ii) Mediasi berbagai kepentingan
Seorang fasilitator diharapkan juga dapat berperan sebagai orang yang dapat menengahi
apabila diantara kelompok atau individu di masyarakat terjadi perbedaaan kepentingan. Perlu
diingat fungsi ini bukan berarti fasilitator perlu memutuskan tetapi hanya perlu mengingatkan
masyarakat tentang konsistensi terhadap berbagai kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
Arti lain adalah menyesuaikan berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan bersama. Jika
diperlukan seorang fasilitator bisa membantu masyarakat dengan memberikan berbagai
alternatif kesepakatan dalam menyesuaikan berbagai kepentingan demi tercapainya tujuan
bersama. Untuk itu seorang fasilitator harus netral dan tidak memihak kepada salah satu
kelompok saja.
4) Sebagai Perangsang atau Penantang (Chalenger)
Sering ditemui bahwa masyarakat jarang mengetahui dan mengenal potensi dan kapasitasnya
sendiri. Untuk itu seorang fasilitator harus mampu merangsang dan mendorong masyarakat untuk
menemukan dan mengenali potensi dan kapasitasnya sendiri. Sehingga masyarakat dapat
melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan secara mandiri. Sehingga pada saat tertentu
seorang fasilitator harus tahu kapan dirinya

berfungsi sebagai animator artinya masyarakat dapat berfungsi penuh / mandiri dalam
memutuskan segala sesuatu tanpa bayang-bayang intervensi fasilitatornya.

Selain itu, Fasilitator memiliki peran penting lainnya sebagai Tool Giver atau pemberi alat bantu.
Untuk memudahkan sebuah proses mencapai tujuannya, fasilitator bisa menciptakan atau
membuat alat-alat bantu sederhana agar proses dialog atau diskusi menjadi lebih mudah dan lebih
cepat. Biasanya alat-alat bantu itu berupa pertanyaan-pertanyaan kunci yang sederhana dan bisa
membantu peserta mulai saling berdialog dan berdiskusi. Selain sebagai pemberi alat bantu, peran
fasilitator juga sebagai Process Educator atau pendidik proses. Pada kehidupan sehari-hari orang
senantiasa mengejar tujuannya masing-masing. Pada gilirannya seringkali para penyewa tenaga
fasilitator lebih suka membicarakan hasil sebuah pertemuan daripada membicarakan prosesnya.
Untuk itu peran penting fasilitator adalah berdakwah tentang proses. Mengapa? Karena, sistem
pendidikan yang kita anut lebih cenderung mengajarkan tentang hasil. Semisal 4 X 4 = berapa?
Bukan, bagaimana anda cara menghitung untuk memperoleh angka 16. Demikian pula pada
proses pertemuan atau lokakarya yang penting adalah mendidik para penyewa tenaga fasilitator
bagaimana cara mencapai hasil yang diinginkan dalam suatu pertemuan.
DAPUS
1. Tim Pamsimas II. 2013. Kerangka Acuan Fasilitator Masyarakat Program Pamsimas.
Artikel POKJA AMPL
2. Jhohani, Rianingsih. 2007. Tugas-tugas Fasilitator Masyarakat (Pendamping
Masyarakat). Diakses melalui www.academia.edu

Anda mungkin juga menyukai