Anda di halaman 1dari 5

Panduan Menjawab 7 Pertanyaan

Paling Susah Dalam Interview Kerja

by Tri Susanto

- 7 days ago

Panggilan interview atau wawancara merupakah tahapan paling penting dalam proses penerimaan
kerja di sebuah perusahaan. Bila Anda dipanggil untuk proses ini, berarti lamaran dan CV yang
Anda kirim telah membuat pihak perusahaan berkesan dan ingin mengenal Anda lebih dalam.

Namun seringkali wawancara berakhir menyedihkan karena si pelamar gagal menunjukkan bahwa
dirinya layak dan cocok untuk jabatan yang ditawarkan. Bisa jadi karena dirinya gugup atau kurang
persiapan dalam menjawab beberapa pertanyaan dari perusahaan.

Berikut ini ada tujuh pertanyaan yang dianggap susah saat interview kerja, dan sering membuat
orang gagal untuk diterima. Penasaran? Silakan disimak.

1. Apa alasan Anda melamar ke tempat ini?

Pertanyaan ini sebenarnya adalah untuk mengetes sejauh mana pengetahuan Anda tentang
perusahaan tersebut, dan apakah Anda memang benar-benar tertarik bekerja di situ.

Jawab: Ceritakan apa saja kelebihan perusahaan tersebut di mata Anda, dan beberkan apa yang
bisa Anda lakukan untuk membuatnya jadi lebih baik.

Jangan: Terlalu banyak memuji perusahaan. Susun kalimat sehalus mungkin, dan jika ingin
memberi pujian jangan lupa beri alasan yang kuat sehingga mereka tidak merasa Anda lebay atau
hanya sekadar menjilat

2. Mengapa Anda (ingin) keluar dari tempat kerja lama?

Tentu saja perusahaan akan penasaran, kok Anda mau keluar dari pekerjaan lama dan bergabung
di tempat mereka? Apakah Anda bertengkar dengan atasan? Atau jangan-jangan Anda menjadikan
perusahaan yang lama hanya sebagai pengisi waktu sambil mencari pekerjaan lain?

Jawab: Yang bisa Anda lakukan adalah menjawab bahwa Anda ingin belajar mengembangkan diri
dengan cara mempelajari bidang lain dan mengaplikasikan skill Anda di situasi yang berbeda. Jika
memang di perusahaan yang lama gaji Anda di bawah standar, Anda juga bisa menjadikannya
sebagai salah satu alasan, asal bukan sebagai alasan utama.

Jangan: Menjelek-jelekkan perusahaan lama. Tekankan bahwa hubungan Anda baik-baik saja
dengan mantan atasan, dan meski Anda mungkin harus menceritakan apa yang membuat Anda
kurang puas di perusahaan lama, tetap sertakan juga hal-hal positif yang sudah Anda pelajari dari
sana.

Jika Anda menjelek-jelekkan perusahaan sebelumnya, apalagi mantan bos Anda, iji
menunjukkan attitude buruk dan kemungkinan besar perusahaan akan berpikir dua kali untuk
menerima Anda.

3. Berapa gaji yang Anda inginkan?

Ini bukan pertanyaan tes. Perusahaan memang ingin tahu berapa gaji yang Anda inginkan, supaya
mereka bisa mengecek dengan budget mereka sendiri.

Jawab: Jawab saja dengan jujur, berapa gaji yang Anda terima dari perusahaan lama. Dan
sebutkan bahwa Anda mengharapkan gaji yang lebih tinggi dari perusahaan sebelumnya, terutama
karena Anda sudah cukup berpengalaman di bidang yang mereka tawarkan. Agar tak menawar
terlalu rendah atau terlalu tinggi, cek standar gaji di perusahaan tersebut lewatQerja.com supaya
ada patokan.

Jangan takut meminta gaji lebih tinggi, asal masih realistis dan sesuai standar perusahaan tersebut,
karena biasanya akan ada pertimbangan dari pihak perusahaan apakah gaji yang Anda minta terlalu
besar atau kecil. Kalau mereka benar-benar menginginkan Anda, pasti mereka masih akan
menawarkan negosiasi bila nilai gaji yang Anda minta memang terlalu besar.

Jangan: Menjawab, Terserah perusahaan saja. Ini akan membuat Anda terlihat terlalu putus asa
dan tak bisa mengambil keputusan penting yang akan menentukan kehidupan finansial Anda.
Jangan juga memberi angka terlalu tinggi yang membuat perusahaan bahkan malas bernegosiasi.

Kesalahan lain yang umum dilakukan adalah berbohong tentang besaran gaji yang diterima dari
perusahaan yang lalu. Ingat, calon bos Anda bisa mengecek nominal gaji Anda yang sebenarnya
melalui Qerja.com, atau lewat kenalannya di perusahaan Anda.

4. Anda ingin jadi apa dalam 5 atau 10 tahun mendatang?

Biasanya pertanyaan ini berhubungan dengan cita-cita dan tujuan hidup Anda, termasuk apa yang
ingin Anda perjuangkan.

Jawab: Anda tentu bisa menjawab ingin mendapatkan karir yang lebih baik dibanding sebelumnya,
tapi coba pikirkan jawaban yang lebih spesifik, misalnya Anda ingin memimpin sebuah tim yang
bekerja di bidang tertentu. Pertanyaan ini juga bisa dijawab dengan cara pengalaman apa saja yang

ingin Anda dapatkan dalam beberapa tahun ke depan (Saya ingin bisa jadi ahli negosiasi,
misalnya).

Jangan: Terlalu ambisius. Banyak orang ingin menunjukkan bahwa mereka punya kepercayaan diri
yang tinggi, dan menjawab pertanyaan ini dengan ambisi tinggi seperti, Jadi CEO perusahaan ini.
Sebenarnya tidak salah, tapi jika Anda memang ingin menjawab seperti ini, pastikan Anda juga bisa
menjawab saat balik ditanya, Gimana caranya?.

5. Yakin mau mengisi posisi ini? Sepertinya Anda terlalu qualified/senior/berpengalaman.

Hati-hati. Pertanyaan ini kemungkinan bermaksud untuk menguji apakah Anda cukup rendah hati.

Jawab: Bilang saja, semua orang harus selalu belajar, dan Anda termasuk yang suka mempelajari
hal baru. Bekerja di perusahaan baru ini merupakan tantangan untuk Anda, karena beda industri,
beda perusahaan, tentu hal-hal yang dihadapi akan berbeda. Cari perbedaan utama antara
perusahaan ini dengan pekerjaan Anda yang dahulu, dan beri tahu mereka apa yang membuat
Anda tertarik menjajaki pekerjaan di situ.

Tapi, jika ternyata Anda setuju bahwa kualifikasi Anda sudah lebih di atas posisi yang dicari,
mungkin Anda memang salah melamar. Coba tanyakan apakah ada posisi lain di perusahaan
tersebut yang lebih sesuai dengan kualifikasi dan skill Anda. Siapa tahu Anda melamar sebagai staf
namun ternyata bisa di-hire sebagai manager.

Jangan: Langsung setuju pada pernyataan tersebut, yang membuat Anda terkesan sombong.
Apalagi jika Anda menjawab, Soalnya tidak ada pilihan lain, yang membuat Anda terlihat
meremehkan perusahaan dan tidak benar-benar tertarik kerja di sana.

6. Seandainya perusahaan ini bangkrut, apa yang akan Anda lakukan?

Ini salah satu bentuk pertanyaan yang ingin menguji loyalitas Anda sebagai karyawan. Mereka ingin
tahu apakah Anda akan bersama mereka untuk menghadapi saat susah.

Jawab: Katakan dengan diplomatis bahwa dilihat dari data perusahaan tersebut, Anda yakin
perusahaan ini tak akan terancam bangkrut, terutama bila terus ditunjang sumber daya dan
manajemen yang baik. Kalau pun ada masalah, semuanya bisa ditanggulangi bersama.

Jangan: Langsung panik dan bertanya balik apakah benar perusahaan ini akan bangkrut. Tenang
saja, perusahaan yang sudah mau ambruk tak akan susah-susah merekrut karyawan baru.

BACA: Tanda-Tanda Anda Berada di Perusahaan yang Sudah Mau Tumbang

7. Apa kelemahan Anda?

Pertanyaan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana Anda mengenal diri sendiri, dan bagaimana
kemampuan Anda dalam menyelesaikan masalah. Namun hati-hati, jika salah menjawab, inilah
pertanyaan yang akan menurunkan nilai jual Anda dan membuat Anda tidak diterima.

Jawab: Carilah satu kelemahan Anda, namun imbangi dengan kelebihan yang bisa jadi solusi.
Misalnya, Saya orangnya pelupa, sehingga saya selalu mencatat semuanya di booknote sebagai
pengingat. Atau, Pengalaman saya belum terlalu banyak dibanding yang lain, tetapi saya pekerja
keras dan saya bisa belajar dengan cepat.

Jangan: Menjawab dengan klise dengan kelemahan yang sebenarnya adalah kelebihan, seperti,
Saya adalah orang yang perfeksionis. Percayalah, pewawancara tak akan percaya dengan
jawaban ini karena puluhan kandidat sebelumnya juga pasti menjawab hal yang sama.

BACA: Cara Jitu Menjawab Pertanyaan Apa Kelemahan Anda? Dalam Wawancara

Menghadapi interview kerja memang mendebarkan, tetapi selama persiapan Anda matang, proses
ini akan mudah Anda lalui.

Anda mungkin juga menyukai