Anda di halaman 1dari 21

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

SAMPAH

Agus Hermanto
Trisigit Purwanto

PROSES PENGOLAHAN SAMPAH

Proses Termokimia
Proses Biokimia
Secara umum kedua proses pengolahan dapat digunakan
untuk menghasilkan listrik

Proses Termokimia

METODE PEMBAKARAN / INCINERATION

C
A Waste Acceptance
B Combustion Chamber

C Slag Remover E Drier


G Active Carbon Filter
D Steam Boiler F Gas Scrubber

Proven technology for volume reduction


Creation of air pollution and highly toxic ashes
Problematic disposal of created ashes (approx. 25%
of input)

Enviromental Problem

INCINERATION
WITH DIOXIN BREAKER
C
B
A
D
A
B
C
D

Waste Acceptance
Incinerator
Heat Recovery / Boiler
Gas Scrubber

Proven technology for volume reduction


Air pollution is reduced at relatively high costs
Problem of highly toxic residue ashes remains

Proses Gasifikasi

Gasifikasi dan Pirolisis

PYROLYSIS
Waste Reception

Waste Water Treatment

Pyrolysis

Scrubber

Ferrous and Non-Ferrous Metals

Char

Sulfur
Salts
Heavy Metals

Relatively expensive
Permanent operating problem with tar and oils
Problematic disposal of created char residue (toxic)

Proses Biokimia

SistemUmpan
harus
diperhatikan

Proses Pembentukan Gas

FixDome

FloatingDome

Skema Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Biogas

Prinsip Kerja PLTSa Biodegister

Sampah organik padat (pupuk, kotoran) diangkut oleh rel berjalan (conveyor) ke tangki penyimpanan
sedangkan sampah cair masuk ke tangki utama. Di tangki utama sampah dicampur dan suhunya
dipertahankan supaya ideal selama 2 3 hari.
Sampah organik cair dipompa ke Biodigester dengan pompa atau jalur pipa dari tempat penyulingan
sampah organik cair. Stasiun pompa kotoran (SPS) dipisahkan dengan lokasi digester. Dari tangki
pencampuran dan kran biomasa (pupuk, kotoran atau tempat penyulingan air kotor) disalurkan ke
Digester (reaktor Organik). Tangki Reaktor Organik dibuat dari beton yang tahan terhadap asam dan
gas. Kondisi biodigester dipertahankan sesuai dengan kondisi temperatur hidup bakteri, 20 40 0C
untuk kondisi yang mesophilic atau 40 - 600C untuk kondisi thermophilic. Biomasa di dalam Digester
diaduk, pengadukan ini dilakukan dengan beberapa cara dan bergantung dari jenis bahan baku,
kelembabannya dan ciri-ciri yang lain yang digunakan. Pengadukan ini biasanya dilakukan oleh slopped
mixer, mesin pengaduk tipe paddle giant atau pengaduk tipe submersed. Semua tipe pengaduk ini
dibuat dari baja tahan-karat bahkan alat pengaduk ini dapat berupa mesin hidraulik. Namun lapisan
pompa mesin pengaduk biomasa dapat dimasuki oleh beberapa jenis bakteri. Bioreaktor dibangun
dengan beton atau kubah beton dan punya umur pemakaian 25-30 tahun.
Pemanasan Digester dilakukan oleh air panas dengan suhu yang masuk kira-kira 60 dan suhu keluaran
kira-kira 40. Sistem Pemanas dialirkan melalui jaringan pipa, yang dapat dipasang langsung ke dinding
reaktor atau dapat ditempelkan ke bagian dalam sisi dinding Digester. Jika Pembangkit Listrik Tenaga
Biogas dilengkapi dengan unit co-generation, Pemanasan digester dapat dilakukan oleh generator yang
mendinginkan air. Generator yang mendinginkan air mempunyai suhu 90 dan sebelum panas ini
disalurkan ke sistem Pemanas Digester, panas ini dicampur dengan air dengan suhu 40 sehingga sistem
pemanas menerima air dengan suhu 60. Air yang sebelumnya digunakan dapat dikembalikan dan dapat
didaur ulang. Pada waktu musim dingin Pembangkit Listrik Tenaga Biogas memerlukan panas 70% dari
alat pendingin generator dan memerlukan 10% pada musim panas. Jika Pembangkit Listrik Tenaga
Biogas hanya digunakan untuk produksi gas air panas dapat diambil dari gas engine / boiler.

Rata-rata waktu penyimpanan biomasa di bioreaktor (tergantung pada material yang


digunakan) 20-40 hari. Selama waktu ini bahan organik melakukan metabolisasi
(dimodifikasi) oleh mikro organisme. Salah satu contoh biomasa adalah pakan ternak
dari jagung disimpan dalam rentang waktu 70 - 160 hari, selain itu pula waktu
penyimpanan ditetapkan dari ukuran digester.
Proses fermentasi dilakukan oleh bakteri anaerob, yang dimasukan ke digester sebagai
pemicu fermentasi. Selanjutnya setelah fermentasi berlangsung steady state bakteri
anaerob tidak perlu lagi dimasukan ke digester.
Sebagai hasil akhir didapatkan biogas dan pupuk organik (dalam bentuk padat maupun
cair). Biogas terdapat di ruang pengumpul gas, tekanan dan biogas dicampur sama
rata. Membran pada ruang pengumpul gas, tahan akan daya renggang yang besar dan
tahan terhadap perubahan bentuk (menggelembung). Bahan yang terdapat pada
membran memiliki daya tahan terhadap cahaya matahari, endapan dan penguapan di
dalam biodigester. Biodigester ditutup, hingga kedap udara menutupi ruang pengumpul
gas. Ruang udara diantara ruang pengumpul gas dan sisi depan yang miring dipompa
dengan udara untuk menekan dan menyekat panas. Beberapa ruang pengumpul gas
memiliki banyak penutup ruangan. Penutup dapat dilindungi oleh sabuk di atas kubah
beton atau meletakan pemisah di tangki beton. Kapasitas ruang pengumpul gas 0,5 1
kali pengoperasian per hari.
Dari ruang pengumpul gas biogas terus dialirkan ke gas co-generation unit, dimana
panas dan listrik dapat diproduksi. sebanyak 1m3 dari biogas memproduksi 2 kWh
energi listrik dan 2 kWh energi panas. Pembangkit Biogas yang besar dilengkapi
dengan sistem proteksi terhadap kegagalan operasi, (pengoperasian mesin dan
kegagalan pada saat pembakaran biogas). Sistem biogas dilengkapi dengan ventilasi,
pengekstrak embun dan desulphurization unit.

Sanitary Landfill Biogas Electricity


Pengambilan biogas melalui
injeksi pipa ke sub permukaan
landfill ini dengan ketentuanketentuan sebagai berikut :
Diaplikasikan pada landfill pasif.
Kedalaman injeksi pipa tebal
atau tinggi timbunan sampah.
Biogas mengalir melewati pipapipa vertikal dan horizontal yang
dihubungkan ke pompa vakum.

Permukaan timbunan sampah perlu ditutup dengan


bahan tertentu untuk mencegah air hujan masuk dan
menjaga kondisi fermentasi optimal (pH, temperatur,
kondisi anaerob) serta mencegah kemungkinan
biogas ke luar melewati bagian-bagian yang tidak di
injeksi.
Biogas yang ke luar dilewatkan ke separator gas-cair
untuk memisahkan lindi yang terbawa serta dengan
biogas.
Pipa yang digunakan berasal dari material plastik
(polimer) yang banyak digunakan adalah polivinil
klorida (PVC), polietilen (PE), dan serat kaca

Biodigester dan Proses penghilangan Surfur

Process Flow Diagram

Clean Gas

Gas
Engine
s

Power

Power
Generation
Caustic Nutrient
Tank
Tank

Gas Holder

Elemental
Sulphur

Absorber

Buffer Tank

Sulphur
Reactor

Sulpher
Drying
Bed
Settling Tank

Raw Gas

Air Blower

Contoh Simulasi Perhitungan menggunakan Cycle Tempo


(PLTSa Kapasitas 2,5 MW

PLTSa menggunakan Gas Engine

Fungsi Komponen PLTSa Gas Engine

Gas engine
Generator
Inlet separator
Inlet separator merupakan peralatan pemisah cairan dan gas yang berbentuk separator horisontal. Cairan yang
terbawa bahan bakar (leachete) dipisahkan pada peralatan ini sehingga proses kompresi dapat bekerja optimal.
Kompresor
Merupakan kompresor untuk mendistribusikan bahan bakar sekaligus menaikkan tekanannya. Aliran bahan bakar
yang masuk gas engine selain dikarenakan langkah hisap gas engine dibantu kompresor ini .
Pretreatment
Peralatan pretreatment berfungsi untuk mengurangi kandungan sulfur dan uap air yang terbawa oleh bahan bakar
(biogas). Untuk menghilangkan kandungan uap air, digunakan demister yang berupa saringan untuk menjebak air
agar terperangkap dalam saringan.
Flare
Sistem flare merupakan sistem pengaman untuk membuang bahan bakar bila unit gas engine sedang tidak beroperasi
atau bila terdapat kelebihan bahan bakar pada sistem. Pembuangan bahan bakar melalui cerobong flare dengan cara
dicampur dengan udara yang berasal dari kompresor flare kemudian di bakar.
Sistem pendingin oli
Sistem pendingin oli merupakan sistem untuk mengalirkan oli ke alat penukar panas, sehingga terjadi penukaran
panas yang berdampak penurunan temperatur oli. Alat penukar panas yang digunakan adalah dari jenis cangkang dan
pipa, dimana oli didinginkan menggunakan air pendingin.
Sistem distribusi kelistrikan
Sistem penyalaan awal
Sistem penyalaan awal gas engine merupakan sistem untuk memutar poros gas engine pada saat penyalaan awal.
Peralatan ini terdiri dari motor listrik yang dapat digerakkan oleh baterai ataupun dari sumber listrik lainnya
Lain-lain
Peralatan lainnya adalah peralatan pemadam kebakaran yang berfungsi untuk keselamatan fasilitas ataupun personil.

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai