TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Bodnar (2004 : 1) adalah
An accounting information sistem is a collection of resource, such as people
and equipment, designed to transform financial and other data into information.
Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Barry E. Chusing dalam
Midjan dan Susanto (2001 : 30) adalah Sistem informasi akuntansi merupakan
seperangkat sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang
dibangun
untuk
menyajikan
informasi keuangan
yang
diperoleh
dari
dan
perlengkapan-perlengkapannya
dinamai
sistem
yang
berperan
dalam
pengambilan
keputusan
dan
2). Peralatan
Peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang
berperan dalam
mempercepat
pengolahan data,
meningkatkan
terjadi dalam
4). Catatan
Catatan terdiri dari :
a). Jurnal
Merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk
mecatat, mengklasifikasi dan meringkas data keuangan dan data
yang lainnya.
b). Buku besar
Terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas
data keuangan yang telah dicatat sebelumnya kedalam jurnal.
5). Prosedur
Prosedur
menjalankan
merupakan
suatu
urutan
pekerjaan,
atau
langkah-langkah
tugas atau
kegiatan.
untuk
Biasanya
berlainan, semuanya
Bagian Jurnal
Mulai
Diterima dari
Bagian Penerimaan
LPB
LPB
Memo
Kredit
Memo
Kredit
Mengisi
harga pokok
barang pada
Laporan
Penerimaan
Barang
memo kredit
LPB
Memo
Kredit
Kartu
Gudang
Kartu
Persediaan
Kartu
Gudang
Selesai
usahanya
berjalan
dengan
lancar
sesuai
dengan
yang
para
pesaingnya,
sehingga
perusahaan
dapat
mempertahanakan keberadaannya.
Kebutuhan akan adanya sistem informasi akuntansi yang dapat
memenuhi tujuan tersebut semakin berkembang, sejalan dengan semakin
banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan akan mencapai
tujuan utama perusahaan. Sistem informasi harus dapat memenuhi
fungsinya. Dalam memenuhi fungsinya sistem informasi akuntansi harus
mempunyai tujuan untuk memberikan informasi berupa laporan kepada
pihak manajemen yang berguna sebagai dasar bagi perusahaan dalam
mengambil keputusan.
Tujuan utama sistem informasi akuntansi menurut Wilkinson
(2000: 8) adalah sebagai berikut To provide accounting information to a
wide variety of users.
Sedangkan tujuan spesifik sistem informasi akuntansi menurut
Wilkinson (2000 : 8) adalah sebagai berikut :
2)
3)
4)
2)
memberikan
berguna untuk
course of business, and (2) matrelias in the process of production or held for
production.
Pengertian persediaan bahan baku menurut Assauri (2009 : 171) adalah
Persediaan barang-barang berwujud yang digunakan dalam proses prroduksi,
barang mana dapat diperoleh dari sumber-sumber ataupun dibeli dari supllier
atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik yang
menggunakannya.
Pengertian persediaan bahan baku menurut Ikatan Akuntan Indonesia
(2009 : 14.2) adalah Persediaan adalah aktiva :
1) Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal ;
2) Dalam proses produksi atau dalam perjalanan ;
3) Dalam bentuk bahan baku atau perlengkapannya (supllier) untuk
digunakan dalam proses pemberian jasa.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan
bahan baku merupakan aktiva berwujud yang digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa yang diperoleh dari sumber-sumber ataupun dibeli dari
supllier bagi perusahaan yang menggunakannya.
a. Sistem Pencatatan Persediaan Bahan Baku
Menurut Midjan dan Susanto (2001 : 154) terdapat dua sistem pencatatan
persediaan, yaitu :
1) Perpetual Inventory System
2) Periodical (physical) Inventory System
b.
c.
Dari teori di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan yang ada di dalam
perusahaan sudah seharusnya ditangani dengan baik oleh pihak yang
bertanggungjawab dalam menanganinya, karena sebagian besar kekayaan
perusahaan itu tertanam dalam persediaan perusahaan. Oleh karena itu,
diperlukan sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku sebagai alat bantu
dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Sedangkan
kelancaran
adalah
keadaan
lancarnya
(sesuatu)
kepada
perusahaan-perusahaan
lain
(sebagai
perusahaan
produksi dan operasi ditentukan baik tidaknya pengadaan bahan serta rencana
dan pengendalian persediaan yang dilakukan.
3) Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) mesin dan peralatan.
Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi dan operasi
harus selalu terjamin tetap tersedia untuk dapat digunakan, sehingga
dibutuhkan adanya kegiatan pemeliharaan atau perawatan mesin dan peralatan
ini akan dicakup tentang penting dan penerapan dari kegiatan pemeliharaan
atau perawatan, macam macam kegiatan pemeliharaan atau perawatan, syaratsyarat bagi terlaksananya kegiatan pemeliharaan atau perawatan yang efektif
dan efisien, serta proses pelaksanaan kegiatan pemeliharaan atau perawatan
mesin dan peralatan.
4) Pengendalian mutu.
Terjaminnya hasil atau keluaran dari
d) Terdapat pengawasan atas proses produksi (on the jon control) yang
sedang berjalan maupun hasil akhir (inspection, quality control).
e) Bagian inspection dan quality control harus sendiri di luar bagian
pembelian, bahan penjualan maupun pabrik dan memegang fungsi staf.
Dapat juga bagian inspection dan quality control berada pada biro
produksi.
6. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Bahan Baku dalam
Menunjang Kelancaran Proses Produksi
Dalam perusahaan industri persediaan bahan baku meliputi bahan baku
yang dibeli dan dipakai untuk diproses kembali dalam proses produksi yang
berhubungan dengan kegiatan usaha normal. Persediaan bahan baku merupakan
aktiva lancar yang sangat mempengaruhi kelancaran operasi perusahaan industri,
sehingga harus dikendalikan secara baik, dalam hal ini sistem informasi
akuntansi persediaan bahan baku yang merupakan subsistem dari sistem
infromasi akuntansi secara keseluruhan merupakan alat bantu manajemen untuk
melaksanakan kelancaran proses produksi.
Proses produksi dapat dikatakan lancar, jika ditunjang oleh unsur-unsur
proses produksi. Pengoperasian sistem produksi dan operasi tersebut menurut
Assauri (2009 : 18) mencakup :
a.
b.
c.
d.
e.
perusahaan
dalam
mengelola
persediaannya,
sehingga arus
pemindahan persediaan bahan baku akan jelas melalui informasi yang membuat
ketersediaan bahan baku untuk berjalannya proses produksi yang lancar. Sistem
akuntansi yang berkaitan dengan pengelolaan persediaan adalah sistem akuntansi
pembelian, sistem akuntansi persediaan dan sistem akuntansi hutang.
Tujuan dari sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku menurut
Midjan dan Susanto (2009 : 120) diantaranya adalah :
a.
b.
C. Kerangka Konseptual
Pada dasarnya setiap perusahaan, khususnya perusahaan industri selalu
membutuhkan persediaan, karena tanpa adanya persediaan maka para pengusaha
dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat
memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan dan atau meminta barang atau jasa
yang dihasilkan.
Istilah persediaan, umumnya ditujukkan pada barang-barang yang dimiliki
perusahaan untuk dijual kembali dalam operasi normal perusahaan. Persediaan sangat
penting bagi perusahaan karena berfungsi menghubungkan antara operasi yang
berurutan dalam pembuatan suatu barang dan menyampaikannya kepada konsumen
secara tepat waktu. Hal ini dapat mempermudah dan memperlancar jalannya operasi
perusahaan, sehingga keuntungan yang diharapkan itu lebih besar dari biaya-biaya
yang ditimbulkannya.
Perusahaan dalam melaksanakan persediaan bahan baku tentunya memerlukan
berbagai informasi yang menyangkut masalah persediaan agar menejer dapat
melakukan aktivitas proses produksinya dengan lancar. Informasi yang diperlukan
tersebut dapat disediakan oleh suatu sistem informasi akuntansi yang memadai,
sehingga bisa menunjang kelancaran proses produksi perusahaan.
Jadi, sistem informasi akuntansi persediaan bahan baku dapat menunjang
kelancaran proses produksi, di mana bisa menunjang proses produksi berjalan sesuai
dengan rencana, dan dapat menghasilkan kualitas barang sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan.
Proses Produksi