Rencana Mutu Kontra - Bintek RMK (SDA New) RMK
Rencana Mutu Kontra - Bintek RMK (SDA New) RMK
Dokumen
Revisi Ke
01/RMK/SDA/2010
LEMBAR PENGESAHAN
URAIAN
PERSETUJUAN
DISUSUN OLEH
DIPERIKSA OLEH
DISAHKAN OLEH
NAMA
JABATAN
TANDA TANGAN
TANGGAL
UNIT PENERIMA
1.
4.
2.
5.
3.
6.
EDISI : 1
STATUS DOKUMEN
EDISI :
EDISI :
Nomor
Nomor
Nomor
Tanggal
: 15 Juni 2010
Tanggal
Tanggal
No. Dokumen
Revisi Ke
01/RMK/SDA/2010
SEJARAH DOKUMEN
TANGGAL
CATATAN PERUBAHAN
KETERANGAN
Revisi Ke
No. Dokumen
01/RMK/SDA/2010
KATA PENGANTAR
Sebagai realisasi kontrak kerja antara PPK PAT dengan PT. SDA mengenai pekerjaan
Pemboran Sumur Explorasi/Produksi sebagai Kontraktor Pelaksana PT. SDA
berkewajiban menyusun Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK).
Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) meliputi penjelasan tentang semua kegiatan yang
akan
dilakukan
oleh
Kontraktor, termasuk
metoda
pelaksanaan,
sarana
yang
dipergunakan dan jadwal pelaksanaan pekerjaan. Tujuan dari Laporan ini untuk evaluasi
dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan oleh Kontraktor.
Demikian Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK) disusun dengan harapan dapat
digunakan untuk kemajuan pekerjaan secara keseluruhan, sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Bandung, ...............................
PT. /CV......................................
.........................................
Direktur
No. Dokumen
Revisi Ke
DAFTAR ISI
PENGESAHAN.................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... 1
BAB I................................................................................................................................................. 4
LATAR BELAKANG......................................................................................................................... 4
BAB II................................................................................................................................................ 5
INFORMASI KEGIATAN................................................................................................................... 5
No. Dokumen
Revisi Ke
DAFTAR ISI
BAB
U R A I A N
HAL
Cover
Persetujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar Distribusi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sejarah Dokumen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Bab I
Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Bab II
Sasaran Mutu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Bab III
10
12
13
14
Bab IV
Struktur Organisasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
16
Bab V
19
Bab VI
29
30
33
Bab IX
35
Bab X
37
Bab XI
38
Bab XII Rencana Metoda verifikasi, validasi, monitoring, evaluasi dan inspeksi
40
41
42
44
46
50
51
No. Dokumen
Revisi Ke
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB I
LATAR BELAKANG
Dalam rangka usaha menjaga dan meningkatkan kualitas pekerjaan, maka
diperlukan suatu panduan pengendalian mutu proses serta persyaratan-persyaratan
yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pekerjaan, yaitu berupa Rencana
Mutu Kontrak (RMK).
Rencana Mutu Kontrak adalah suatu pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan
pekerjaan agar produk akhir pekerjaan sesuai dengan syarat teknis yang tercantum
dalam kontrak.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) ini digunakan untuk memonitor dan menilai
pelaksanaan / penerapan spesifikasi teknik yang melekat pada kontrak kerja
konstruksi antara PPK PAT Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pelaksana
Pengelolaan Sumber Daya Air dengan Penyedia Jasa PT. SDA.
Rencana Mutu Kontrak (RMK) dimaksudkan untuk menerapkan lingkup prosedur
jaminan mutu pelaksanaan kontrak pekerjaan dan dijadikan sebagai acuan untuk
menguraikan secara rinci, lengkap dan jelas tentang tata cara melaksanakan
pekerjaan secara benar sesuai dengan tahapan kegiatan yang disyaratkan dalam
dokumen pelaksanaan (dokumen kontrak).
Sedangkan tujuannya adalah sebagai alat kontrol/pengendali terhadap mutu suatu
pekerjaan, apakah semua item pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
atau kriteria yang berlaku, sehingga apabila terjadi suatu penyimpangan, maka
dengan adanya Rencana Mutu Kontrak (RMK) dapat diketahui dari awal dan
kesalahan yang lebih fatal dapat dihindari, serta kualitas pekerjaanpun dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan yang diharapkan.
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB II
INFORMASI KEGIATAN
2.1
2.2
Uraian Pengadaan
Nama Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan
: Kabupaten Bandung
: PPK PAT
: PT. SDA
: Satuan
Kerja
Non
Vertikal
Tertentu
: PPK PAT
Alamat Kantor
Telepon / Fax.
: 022-7234567
2.3
: PT. SDA
Telepon / Fax.
: 022-7011123
Nama Direktur
: Ir. Kasino
Data Kontrak
Nomor Kontrak
: KU.08.08/SPKK-HS/SNVT/PPSDA.II/PAT-PAB
II/15/VI/2010
Tanggal Kontrak
: 1 Juni 2010
Nomor SPMK
: KU.08.08/SPMK/SNVT/PPSDA-NT.II/PAT-PAB
II/17/VI/2010
No. Dokumen
Revisi Ke
Tanggal SPMK
: 7 Juni 2010
Nilai Kontrak
Sumber Dana
: APBN Murni
Tahun Anggaran
: 2010
Masa Pemeliharaan
No. Dokumen
Revisi Ke
2.4
Lokasi Proyek
2.5
Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Pemboran Sumur Explorasi/Produksi, secara garis besar
meliputi :
-
No. Dokumen
Revisi Ke
Konstruksi sumur (Instalasi pipa) berupa pemasangan pipa casing black steel
8, pipa saringan 8, bottom plug dan centralizer 8 .
Well development dengan metode water jetting dan air jetting (surging)
Grouting pada bagian annulus mulai dari bagian atas gravel packing sampai ke
permukaan tanah
Uji pemompaan (Pumping Test) dan pengambilan sample air untuk dianalisa.
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB III
SASARAN MUTU
Sasaran Mutu Pelaksanaan Kegiatan :
Revisi Ke
No. Dokumen
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB
Organisasi merupakan suatu kesatuan dari beberapa unsur dalam kerangka pengelolaan
dan manajemen suatu kegiatan. Organisasi dibentuk agar pelaksanaan kegiatan dapat
efisien dan efektif, dalam rangka mencapai tujuan akhir dari suatu kegiatan.
Keberhasilan suatu kegiatan juga ditentukan oleh keberhasilan dalam berkoordinasi antar
masing-masing organisasi yang terlibat baik intern maupun ekstern selama proses
kegiatan berlangsung.
4.1
Keterangan :
: Garis Instruksi
: Garis Koordinasi
No. Dokumen
Revisi Ke
No. Dokumen
Revisi Ke
No. Dokumen
Revisi Ke
4.2.5 PUMK
Meneliti kebenaran dan kelengkapan dokumen atau bukti pengeluaran
sebelum melaksanakan pembayaran kepada pihak ketiga.
Melaksanakan pembayaran atas perintah pengguna anggaran dengan
membubuhi tanda tangan pada kata-kata lunas dibayar pada setiap
kwitansi.
Menyelenggarakan tata kearsipan yang berkaitan dengan bukti-bukti
pembukuan.
Melaksanakan pembukuan atas dasar bukti-bukti pengeluaran /
penerimaan yang sah.
Memonitor setiap pengeluaran panjar dan menyiapkan teguran tertulis
kepada pengambil panjar tersebut telah melampaui batas waktu yang
ditetapkan.
Melaporkan hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada butir-butir di atas
kepada pengguna anggaran.
4.2.6 Koordinator Pelaksanaan / Direksi Pekerjaan
Mengawasi, meneliti dan memberikan pengarahan-pengaraha teknis
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.
Meneliti permintaan pembayaran angsuran/termin.
Mengadakan hubungan kerjasama serta koordinasi dengan instansi
terkait di wilayah pekerjaan.
Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan
secara berkala dengan penyedia jasa.
Berwenang
menghentikan
pelaksaaan
pekerjaan
jika
terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaannya.
Melaporkan kepada pengendali kegiatan mengenai segala hal yang perlu
dan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam pelaksanaan tugasnya Koordinator Pelaksanaan/Direksi Pekerjaan
dibantu oleh dan Pengawas Lapangan yang ditunjuk dengan Surat
Keputusan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana.
Dalam melaksanakan tugasnya direksi pekerjaan bertanggung jawab
kepada Pejabat Pembuat Komitmen Pendayagunaan Air Tanah.
4.2.7 Pengawas Lapangan
Memberikan pengarahan-pengarahan teknis dalam pelaksanaan
pekerjaan.
Melaksankan evaluasi terhadap kebenaran laporan prosgres fisik
pekerjaan yang dibuat oleh penyedia jasa.
Mengadakan hubungan kerja dan kerjasama serta koordinasi dengan
instansi terkait di wilayah pekerjaan.
Mengadakan pengecekan dan diskusi serta rekomendasi hasil pekerjaan
secara berkala dengan penyedia jasa.
No. Dokumen
Revisi Ke
Keterangan :
: Garis Instruksi
: Garis Koordinasi
Revisi Ke
No. Dokumen
No. Dokumen
Revisi Ke
Driller
Melaksanakan pekerjaan pemboran sesuai dengan persyaratan teknis
dan mengikuti prosedur pemboran yang ditentukan dan atau menurut
petunjuk pengawas pekerjan atau pengawas lapangan.
Selama melaksanakan pekerjaan bertanggung jawab kepada site
manager dan pengawas lapangan.
Mengusulkan peralatan dengan kapasitas yang memadai, jumlah dan
jenis bahan yang diperlukan sesuai kebutuhan sehingga keberhasilan
pemboran sesuai persyaratan dengan prosedur pekerjaan yang telah
ditentukan.
Menjaga dan merawat peralatan yang dipergunakan serta menyimpan
dan manjaga material atau bahan yang akan dipergunakan maupun hasil
pekerjaan yang diperlukan untuk dokumentasi.
4.4.5
Revisi Ke
No. Dokumen
4.5
Keterangan :
: Garis Instruksi
: Garis Koordinasi
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB V
BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAAN
Bagan alir pelaksanaan pekerjaan berisikan flowchart dari urutan kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam penyelesaian pekerjaan. Untuk lebih jelasnya bagan alir pelaksanaan
pekerjaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
No. Dokumen
Revisi Ke
No. Dokumen
Revisi Ke
No. Dokumen
Revisi Ke
Revisi Ke
No. Dokumen
BAB VI
PERSYARATAN TEKNIS DAN ADMINISTRASI
Proses kerja dalam setiap tahapan pada bagan alir tersebut diatas dilaksanakan dengan mengacu kepada dokumen sebagai berikut:
Dokumen Acuan Pelaksanaan Kegiatan.
KODE
KEGIATAN
KETERANGAN
(TEKNIS dan ADMINISTRASI)
Terima SK Pengangkatan
Terima DIPA
DIPA ...................................
POK ....................................
Penetapan Pemenang
Permen 02/PRT/M/2008
10
11
12
13
14
15
Pengandalian Mobilisasi
No. Dokumen
Revisi Ke
URAIAN KEGIATAN
16
Rekayasa Lapangan
17
Kegiatan Swakelola
18
Review Desain
19
20
Revisi Desain
21
Addendum
22
23
Rapat Berkala/Koordinasi
24
Pelaporan
...................................................................
25
Pengendalian T.Kerja/Metoda
26
27
Pengendalian Material
28
Pengendalian Camp.Renc/Kerja
(DMF/JMF)
29
30
Persetujuan Kualitas
...................................................................
31
Persetujuan Kuantitas
...................................................................
32
33
KETERANGAN
No. Dokumen
Revisi Ke
URAIAN KEGIATAN
34
35
36
37
38
39
Pembahasan
40
Perbaikan/Pencegahan
41
42
43
KETERANGAN
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB VIII
JADWAL PERALATAN
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB IX
JADWAL MATERIAL
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB X
JADWAL PERSONIL
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB XI
JADWAL ARUS KAS
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB XII
RENCANA METODA VERIFIKASI, VALIDASI, MONITORING,
EVALUASI DAN INSPEKSI
Program mutu pelaksanaan pekerjaan Pengeboran Sumur Explorasi/Produksi terdiri dari
jadwal inspeksi dan check, daftar Inspeksi dan Cek, Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan,
Kriteria Penerimaan dan Daftar Simak.
No. Dokumen
Revisi Ke
No. Dokumen
Revisi Ke
No. Dokumen
Revisi Ke
Revisi Ke
No. Dokumen
BAB XIII
KRITERIA PENERIMAAN
1.1
Pekerjaan Persiapan
Sosialisasi
No
1
Standar Prosedur
Standar Disain
No
A.SP-1
A.SD-1
Sosialisasi kepada petani dilakukan 1 Kesepakatan
oleh pengguna jasa, penyedia jasa,
Berita Acara Sosialisasi
aparat desa dan darma tirta. Bila
Foto
semua
pihak
sepakat,
maka
dibuatkan berita acara kesepakatan.
Penentuan titik pemboran dan
pengambilan foto dokumentasi 0%.
Bila ada pihak yang keberatan maka
harus dipindahkan ke lokasi yang
lain
dan
dilakukan
prosedur
sosialisasi di lokasi yang baru.
Uitzet
Standar Prosedur
Standar Disain
No
A.SP-2
A.SD-2
1 Setelah penerbitan SPMK maka 1 Gambar pelaksanaan
direksi
bersama-sama
panitia
Titik pemboran
peneliti pelaksanaan kontrak dan
penyedia
jasa
melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail
lapangan
untuk
setiap
mata
pembayaran.
No
Dokumentasi
Standar Prosedur
Standar Disain
No
A.SP-3
A.SD-3
1 Pengambilan foto dokumentasi yaitu 1 Pengambilan foto pekerjaan mulai
mulai dari sosialisasi, foto 0% dan
dari 0% sampai dengan 100%.
pengambilan gambar harus diambil
satu arah.
No
No. Dokumen
Revisi Ke
Barak Kerja
Standar Prosedur
Standar Disain
No
A.SP-4
A.SD-4
1 Pembangunan barak kerja/direksi 1 Aman dan layak untuk menyimpan
keet sebaiknya dilakukan sebelum
dokumen lapangan dan berteduh.
alat dimobilisasikan.
No
No
ideal
Foto 0%
Standar Prosedur
Standar Disain
No
A.SP-5
A.SD-5
1 Gambar
pelaksanaan
harus 1 Tidak berskala tetapi dapat mewakili
mengakomodir
semua
hasil
kondisi lapangan.
pengukuran dan perhitungan.
No
Gambar Pelaksanaan
Standar Prosedur
Standar Disain
No
A.SP-7
A.SD-7
1 Gambar pelaksanaan harus dapat 1 Gambar Sumur lama.
dipertanggung jawabkan secara
teknis dan anggaran.
No
Gambar Perencanaan.
No. Dokumen
Revisi Ke
No
Amandement
Standar Prosedur
Standar Disain
No
A.SP-9
A.SD-9
1 Di buat berdasarkan gambar kerja 1 Amandement dituangkan pada BA
dan hasil MC-0%.
perubahan yang terjadi baik volume
maupun harganya.
No
Mobilisasi
Mobilisasi Personil
Standar Prosedur
Standar Disain
No
B.SP-1
B.SD-1
1 Nama tenaga inti yang ditugaskan di 1 Kepala
Pelaksana,
S1
Teknik
lapangan sesuai dengan yang ada
Sipil/Pengairan, pengalaman 3 thn
dalam dokumen kontrak.
(D3 pengalaman 6 thn)
Pelaksana Adm. Teknis, D3 T.
Sipil/Pengairan, pengalaman 3 thn
(STM , pengalaman 6 thn)
Pelaksana Pek. Sipil, D3 T.
Sipil/Pengairan, pengalaman 3 thn
(STM , pengalaman 6 thn)
Pelaksana Pek. Pemboran, S1
Geologi, pengalaman 3 thn
Driller, Operator, Mekanik, Op.
Pumping
dan
Logistik,
STM,
pengalaman 5 thn dan
Administrasi dan Keuangan, SMA,
pengalaman 5 tahn
2 Nama tenaga tambahan yang akan
ditugaskan
dilapangan
terlebih
dahulu harus mendapat persetujuan
dari pengendali kegiatan / direksi.
No
No. Dokumen
Revisi Ke
Mobilisasi Peralatan
Standar Prosedur
Standar Disain
No
B.SP-2
B.SD-2
1 Peralatan
yang
digunakan
di 1 Peralatan minimal yang harus
lapangan sesuai dengan yang ada
disediakan adalah :
dalam dokumen kontrak dan siap
Drilling rig = 1 unit
operasi (kondisi baik).
Mud pump = 1 unit
Kompresor = 1 unit
Pompa uji = 1 unit.
2 Peralatan tambahan yang akan 2 Mesin Bor
digunakan
dilapangan
terlebih
Sanggup
mengebor
sampai
dahulu harus mendapat persetujuan
kedalaman 150 m
dari pengendali kegiatan / direksi.
Drill pipe yang akan digunakan
dengan 2 7/8
Mud Pump
Kapasitas min 600 (l/m)
Tekanan kerja 120 Psi
Kompresor
Kapasitas min 300 CFM
Tekanan kerja 120 Psi
Pompa Uji
Kapasitas min 15 lt/det
Head 33 m
No
Mobilisasi Material
Standar Prosedur
B.SP-3
1 Meterial yang digunakan
dengan spesifikasi teknis.
No
No
sesuai
Standar Disain
B.SD-3
utama yang digunakan
Material
adalah :
Black Steel Pipe 8, SNI
Pipa saringanLow Carbon 8,
open slot 1,5 mm
Pelaksanaan
Penempatan Menara/rigging up
Standar Prosedur
Standar Disain
No
C.SP-1
C.SD-1
1 Penempatan menara / rigging up 1 Tinggi menara 8-12 m dengan
harus diatur sedemikian rupa
kapasitas 12 ton.
sehingga
memudahkan
untuk
bekerja.
2 Pondasi menara :
Dasar galian dipadatkan dan
pengisian pasir 15 cm
Pasangan batu kali dengan
spesifikasi 1 Pc : 4 Ps
No
No. Dokumen
Revisi Ke
No
No
dan
No
No
Penyemenan Annulus
Standar Prosedur
Standar Disain
No
C.SP-5
C.SD-5
1 Penyemenan annulus antara pipa 1 Spesifikasi yang digunakan adalah
konduktor dengan lubang bertujuan
1 Pc : 2 Ps : 3 Kr.
untuk
menghindari
runtuhnya
formasi.
No
2 Menghindari
lumpur
pemboran
masuk ke sumur penduduk atau
Revisi Ke
No. Dokumen
No
Drilling String
Standar Prosedur
Standar Disain
No
D.SP-2
D.SD-2
1 Rangkaian pipa bor / drill string yang 1 Drill string terdiri dari drill pipe 2
digunakan dicatat dengan teliti,
7/8 , mata bor 8 dan stabilizer
karena
akan
mempermudah
bila diperlukan.
penanggulangan bila terjadi trouble
pemboran.
No
No
No
No
No. Dokumen
Revisi Ke
Drill Pipe
Standar Prosedur
Standar Disain
No
D.SP-6
D.SD-6
1 Panjang masing-masing drill pipe, & 1 Drill string, terdiri dari :
stabilizer harus dicatat dengan detil,
Drill Pipe / DP 2 7/8
sehingga kedalaman pemboran
Kelly 2 7/8.
dapat dipantau dengan mudah.
No
Kecepatan Pemboran
Standar Prosedur
Standar Disain
No
D.SP-7
D.SD-7
1 Kecepatan
pemboran
sangat 1 Rata-rata
kecepatan
pemboran
dipengaruhi oleh sifat fisik lumpur
adalah sekitar 9 m dalam sehari
pemboran, rangkaian pipa bor dan
kerja.
jenis batuan.
No
Drilling Cutting
Standar Prosedur
Standar Disain
No
D.SP-8
D.SD-8
1 Drilling cutting diambil setiap meter 1 Drilling cutting diambil seberat 0,5
kedalaman,
setiap
sample
kg x 2 bh
dideskripsikan
dan
digunakan
Satu dicuci dan dikeringkan dan
sebagai bahan pertimbangan dalam
dimasukkan dalam kantong plastic
gambar konstruksi.
Satu tidak dicuci dan dimasukkan
dalam kantong plastik.
No
Geoelectrical Logging
Standar Prosedur
Standar Disain
No
D.SP-9
D.SD-9
1 Setelah
pemboran
menembus 1 Peralatan yang digunakan adalah
kedalaman
yang
sudah
self recording
direncanakan
maka
prosedur
Sanggup
mengukur
sampai
berikutnya
adalah
pelaksanaan
kedalaman 100 meter
geoelectrical logging.
Minimal
sanggup
mengukur
dengan : Self Potential (SP);
Resestivity (short dan long
normal).
No
No
Revisi Ke
No. Dokumen
No
Drilling String
Standar Prosedur
Standar Disain
No
E.SP-2
E.SD-2
1 Rangkaian pipa bor / drill string yang 1 Drill string terdiri dari drill pipe 2
digunakan dicatat dengan teliti,
7/8, mata bor 12 dan stabilizer
karena
akan
mempermudah
bila diperlukan.
penanggulangan bila terjadi trouble
pemboran.
No
No
No
Mata Bor/Bit
Standar Prosedur
Standar Disain
No
E.SP-5
E.SD-5
1 Jenis dan tipe mata bor harus 1 Mata bor yang direkomendasikan
dicatat dengan detil, sehingga
adalah wing bit atau three cone rock
kecepatan
pemboran
dapat
bit dengan 12.
No
Revisi Ke
No. Dokumen
dipantau.
Drill Pipe
Standar Prosedur
Standar Disain
No
E.SP-6
E.SD-6
1 Panjang masing-masing drill pipe, 1 Drill string, terdiri dari :
drill collar, stabilizer harus dicatat
Drill Pipe / DP 2 7/8
dengan detil, sehingga kedalam
Kelly 2 7/8.
pemboran dapat dipantau dengan
mudah.
No
Kecepatan Pemboran
Standar Prosedur
Standar Disain
No
E.SP-7
E.SD-7
1 Kecepatan
pemboran
sangat 1 Rata-rata
kecepatan
pemboran
dipengaruhi oleh sifat fisik Lumpur
adalah sekitar 9 m dalam sehari
pemboran, rangkaian pipa bor dan
kerja.
jenis batuan.
No
Drilling Cutting
Standar Prosedur
No
E.SP-8
1 Drilling cutting diambil setiap meter 1
kedalaman,
setiap
sample
dideskripsikan
dan
digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam
gambar konstruksi.
No
Standar Disain
Konstruksi Sumur
Konstruksi Sumur
Standar Prosedur
Standar Disain
No
F.SP-1
F.SD-1
1 Setelah pemboran pembesaran 1 Material utama yang digunakan
lubang menembus kedalaman yang
adalah :
sudah direncanakan maka prosedur
Pipa Black Steel 8, SNI
berikutnya
adalah
pelaksanaan
Pipa saringan Low Carbon 8,
pemasangan pipa atau konstruksi
open slot 1,5 mm
sumur.
No
No
Revisi Ke
No. Dokumen
ketegak lurusan.
Gravel Packing
Standar Prosedur
Standar Disain
No
F.SP-3
F.SD-3
1 Gravel packing diisikan diannulus 1 Gravel adalah batuan silica dengan
antara lubang bor dengan pipa
gradasi butiran antara 2 10 mm,
konstruksi yang bertujuan sebagai
dengan prosentase di atas 60 %
filter / penyaring.
terdiri dari batuan dengan gradasi 4
6 mm.
No
Well Development
Water Jetting
Standar Prosedur
Standar Disain
No
G.SP-3
G.SD-3
1 Water jetting di laksanakan dengan 1 Water jetting harus memakai nozel
tekanan pompa, berfungsi untuk
dengan lubang
5 mm dan
menghancurkan dinding lumpur
diameter minimal 1
pada akuifer.
Tekanan pompa 30 Psi
No
Penambahan Gravel
Standar Prosedur
Standar Disain
No
G.SP-2
G.SD-2
1 Setelah pelaksanaan water jetting di 1 Gravel adalah batuan silica dengan
mungkinkan permukaan gravel pack
gradasi butiran antara 2 10 mm,
turun, maka harus di isi gravel pack
dengan prosentase di atas 60 %
lagi.
terdiri dari batuan dengan gradasi 4
6 mm.
No
Air Jetting
Standar Prosedur
Standar Disain
No
G.SP-3
G.SD-3
1 Air jetting di laksanakan dengan 1 Alat jetting harus memakai nozel
tekanan
kompresor
sedang,
dengan lubang
5 mm dan
berfungsi untuk menghancurkan
diameter pipa tiup 1,5
dinding lumpur pada akuifer.
Tekanan kompresor 80 Psi
No
Pumping Test
Pumping Test
Standar Prosedur
Standar Disain
No
H.SP-1
H.SD-1
1 Untuk mengetahui debit maksimal 1 Metoda uji pemompaan terdiri dari :
No
Revisi Ke
No. Dokumen
No
Standar Prosedur
Standar Disain
No
H.SP-1
H.SD-1
sumur
maka
dilaksanakan
Trial test
serangkaian uji pemompaan.
Step drawdown test
Long period test
Recovery test.
2
Pompa
yang
direkomendasikan
untuk digunakan adalah :
Kapasitas pompa 10 - 15 lt/dt
Head pemompaan 45 m.
Trial Test
Standar Prosedur
Standar Disain
No
H.SP-2
H.SD-2
1 Trial
test
dilakukan
untuk 1 Trial test dilakukan selama 2 jam.
mengetahui debit maksimal sumur.
No
uji
No
No
Recovery Test
Standar Prosedur
Standar Disain
No
H.SP-5
H.SD-5
1 Recovery test dilakukan untuk 1 Recovery test dilakukan selama 12
mengetahui transmisivity pemulihan.
jam.
No
Finishing
Pemulihan Lokasi
No
Standar Prosedur
I.SP-1
No
Standar Disain
I.SD-1
Revisi Ke
No. Dokumen
1 Pemulihan
lokasi
terdiri
dari
pemasangan pagar rumah pompa
yang rusak akibat setting mesin bor
dan penimbunan kembali bak
lumpur.
No
No
Amandement
Standar Prosedur
Standar Disain
No
I.SP-4
I.SD-4
1 Prosedur
amandemen
kontrak 1 Amandemen kontrak harus dibuat
dilakukan apabila pengguna jasa
bila terjadi perubahan harga kontrak
memberikan perintah secara tertulis
akibat adanya perubahan pekerjaan
kepada
penyedia
jasa
untuk
dan
perubahan
pelaksanaan
melaksanakan perubahan kontrak
pekerjaaan.
atau penyedia jasa mengusulkan
perubahan kontrak, dimana adanya
gambar dan kondisi lapangan tidak
cocok dengan kenyataannya.
No
As Built Drawing
Standar Prosedur
Standar Disain
No
I.SP-5
I.SD-5
1 As built drawing dibuat secara detil 1 As built drawing termasuk final report
sehingga material konstruksi dapat
dibuat sebanyak 4 ganda.
divisualisasikan secara jelas.
No
Foto 100%
No
Standar Prosedur
I.SP-6
No
Standar Disain
I.SD-6
No. Dokumen
Revisi Ke
No
Masa Pemeliharaan
Standar Prosedur
Standar Disain
No
I.SP-8
I.SD-8
1 Selama
masa
pemeliharaan 1 Masa pemeliharaan selama 180 hari
penyedia jasa harus tetap berkalender.
tanggung jawab terhadap hasil
pekerjaan.
No
No
No. Dokumen
Revisi Ke
No. Dokumen
Revisi Ke
Peralatan Pemboran
Peralatan Utama
Peralatan utama untuk pekerjaan pemboran terdiri dari mesin bor (drilling rig), pompa
lumpur (mud pump), dan kompresor (air compressor).
a.
Mesin bor (drilling rig)
Mesin bor yang digunakan dalam pekerjaan pemboran adalah sesuai dengan yang
disebutkan di bawah ini:
1)
Drilling rig tipe skid mounted, truck mounted, atau tractor mounted
(Berkemampuan min. 150 m).
2)
Metode pemboran dengan cara memutar baik dengan cara rotary head,
atau rotary table, atau rotary with spindle torque, dengan kemampuan dapat
memutar stang bor (drill pipe) minimal diameter 2-7/8 inch.
3)
Metode sirkulasi pemboran adalah direct circulation (sirkulasi langsung).
4)
Tinggi menara minimal 8 meter.
5)
Kemampuan pemboran minimal sampai kedalaman 150 meter.
b.
Pompa Lumpur (mud pump)
Pompa untuk sirkulasi Lumpur pemboran berupa tipe double action plunger pump
dengan kemampuan debit 730 liter/menit dengan tekanan kerja (working pressure)
34 kg/cm2.
c.
Kompresor (air compressor)
Kompresor yang digunakan memiliki kemampuan minimal 350 CFM dengan tekanan
kerja 120 Psi.
d.
Electrical Logging
Peralatan untuk penampangan geofisika adalah alat yang dapat menghasilkan nilai
atau kurva SP log, Resistivity log, dan Gamma Ray log. Alat tersebut dapat
digunakan minimal sampai dengan kedalaman 100 meter.
Kemampuan seluruh peralatan tersebut di atas harus dapat dibuktikan dengan brosur asli
dari pabrik pembuat.
2.2.
Peralatan Lainnya
Peralatan-peralatan pendukung lainnya antara lain:
a. Stang Bor (drill pipe)
Panjang minimal stang bor per batang adalah 4 meter dengan minimum diameter 27/8 inch. Stang bor harus dalam kondisi baik dan lurus.
b. Mata Bor (drill bit)
Mata bor harus disediakan sekurang-kurangnya 1 (satu) untuk setiap tipe.Wing bit
dan three cone bit dia. 6-5/8, 7-5/8, 10-5/8, 12-1/4, dan 14-3/4
c. Mesin Las (electric welding)
Mesin las yang digunakan memiliki kemampuan 200 ampere.
No. Dokumen
Revisi Ke
No. Dokumen
Revisi Ke
n. Grouting pada bagian annulus mulai dari bagian atas gravel packing sampai ke
permukaan tanah
o. Pencabutan pipa konduktor
p. Pembongkaran Rig
q. Pembuatan concrete slab (1.5 x 1.5 x 0.30 m), pemasangan tutup sumur (well cap),
dan patok sumur
r. Uji pemompaan (Pumping Test)
3.2.1.
3.2.2.
3.2.3.
3.2.4.
3.2.5.
3.2.6.
3.2.7.
No. Dokumen
Revisi Ke
3.2.8.
3.2.9.
atau sirkulasi lumpur tanpa penetrasi yang dilakukan pada akhir setiap meter
kemajuan pemboran.
Pelebaran Lubang Bor
Apabila pemboran dilaksanakan dengan prosedur lubang penuntun (Pilot Hole)
dan menunjukkan adanya aquifer produktif maka kontraktor harus melaksanakan
pelebaran lubang bor (reaming) dengan diameter dan kedalaman yang ditentukan
oleh Direksi.
Pembayaran pelaksanaan pelebaran lubang bor diperhitungkan berdasarkan
diameter lubang yang ada, diameter yang dilebarkan dan sesuai dengan
kedalamannya dalam satuan meter.
Penghentian Pemboran
Apabila lubang bor telah mencapai kedalaman yang ditentukan atau seperti yang
diinstruksikan oleh Direksi, maka pemboran akan dihentikan atas izin Direksi.
Kemudian lubang bor harus dicuci sampai bersih dari endapan dengan melakukan
sirkulasi terus- menerus selama lebih kurang 10 (sepuluh) jam.
Setelah lubang sumur bersih dari endapan, maka untuk keperluan logging, selama
sirkulasi berlangsung dilakukan pengurangan kekentalan lumpur pemboran
sampai dengan 33 detik Marsh Funnel.
No. Dokumen
Revisi Ke
4.1.
4.2.
5.
Selubung Kerikil (Gravel Packing)
5.1. Material Kerikil
Material kerikil harus kuat/keras/tidak mudah pecah dan memiliki bentuk membulat baik
(well rounded) dan komposisi batu silika. Gradasi butiran antara diameter 2 mm sampai
dengan 10 mm dan memiliki koefisien keseragaman (uniformity coefficient) antara 2.0
sampai dengan 3.0. Kerikil untuk setiap sumur harus diuji oleh Kontraktor dan kurva
gradasi diperlihatkan kepada Enginner untuk dapat disetujui.
Volume material kerikil harus cukup untuk pengisian awal (sebelum well development)
dan tambahan kerikil bila diperlukan pada saat pekerjaan well development.
5.2. Pengisian Kerikil
Sesudah pekerjaan pemasangan casing dan saringan selesai dilaksanakan, pengisian
kerikil pembalut dapat dilakukan sesuai dengan instruksi dan metode yang telah disetujui
oleh Enginer. Pengisian dilakukan mulai dari dasar sumur hingga kedalaman yang
ditentukan oleh Engineer. Kontraktor mencatat secara tepat volume kerikil yang terpakai
pada setiap sumur. Dalam proses pengisian kerikil, sirkulasi lumpur bor harus tetap
No. Dokumen
Revisi Ke
Well Development
Umum
Metode yang digunakan adalah metode high velocity jetting dengan air dan udara (water
jetting dan air jetting).
Pengembangan sumur (well development) terus berlanjut sampai air yang dipompa dari
sumur pada uji debit maksimum adalah jernih dan bebas dari pasir serta efisiensi sumur
sekurang-kurangnya 80%. Maksimum kandungan pasir dari air yang dipompa adalah 20
ppm.
Selama kegiatan development, selalu mengukur posisi kedalaman gravel dalam lubang
annulus. Apabila terjadi penurunan maka segera menambahkan gravel sampai pada
kedalaman semula.
Sesudah kegiatan uji debit bertahap dilakukan, bila dipandang perlu oleh Direksi, dapat
dilakukan pekerjaan well development tambahan untuk meningkatkan kapasitas jenis
(specific capacity) sumur.
6.2.
6.3.
6.4.
Water Jetting
No. Dokumen
Revisi Ke
Dengan menggunakan alat jet head, dilakukan penyemprotan pada seluruh saringan
dengan metode berikut:
a.
Putaran Jet Head sebesar 2 sampai 5 RPM
b.
Naik turunkan rangkaian jetting tool secara perlahan sepanjang screen
c.
Pompa air hingga kecepatan air yang keluar dari masing-masing nozzle sekurangkurangnya 50 m/detik
d.
Setelah 1 (satu) revolusi naik turun dilakukan, maka jet head dinaikkan kurang
lebih 1.5 kali diameter screen di atas top screen dan dipertahankan beberapa saat
e.
Kemudian kembali dilakukan penyemprotan saringan dengan cara operasi yang
sama
f.
Setelah batasan waktu yang telah ditentukan unutk satu screen selesai, maka
dilanjutkan pada screen berikutnya dengan cara operasi yang sama seperti di atas
g.
Apabila seluruh screen telah dilakukan penyemprotan maka Kontraktor harus
melakukan pembersihan dasar sumur dari endapan yang terakumulasi
6.5.
7.
Surging
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini terdiri dari compressor dengan kapasitas
100-150 psi, pipa eductor, dan pipa airline. Metode development dengan cara surging
merupakan suatu siklus surging (surging cicle) yaitu kombinasi pemompaan air lift dan
surging (back blow). Siklus surging dilakukan pada beberapa tempat di sepanjang
rangkaian screen. Metode kerja yang harus dilakukan oleh Kontraktor pada pekerjaan ini
adalah sebagai berikut:
a.
pPda setiap posisi screen, pipa eductor ditempatkan kurang lebih 60 cm dibawah
screen
b.
Pipa air line dimasukkan ke dalam pipa eductor dan ujungnya ditempatkan kurang
lebih 60 cm di atas ujung pipa eductor
c.
Udara bertekanan dari compressor kemudian dialirkan ke pipa air line sehingga air
terpompakan keluar (posisi pumping dengan air lift). sampai air yang keluar bersih
dari pasir
d.
Pada saat air yang keluar sudah bersih dari pasir, aliran udara dari compressor
kemudian ditutup
e.
Pipa air line diturunkan sampai jarak kurang lebih 30 cm di bawah ujung pipa
eductor (posisi surging-back blow)
f.
Bersamaan dengan naiknya tekanan udara compressor mencapai 100 - 150 psi,
aliran udara kemudian dibuka dengan cepat sehingga air tersembur keluar melalui
permukaan casing dan pipa eductor
g.
Setelah waktu yang ditentukan, tekanan compressor dikurangi dan pipa air line
ditarik kembali ke posisi semula sehingga air kembali terpompa keluar melalui pipa
eductor (a s/d g merupakan 1 siklus surging)
h.
Siklus surging kemudian diulangi sampai air yang keluar bersih dari pasir dan
material-material halus
i.
Selanjutnya pipa eductor dan air line dinaikkan kurang lebih 1 m pada screen yang
sama dan kembali dilakukan operasi yang sama seperti yang disebutkan di atas
(point a s/d h)
j.
Apabila 1 (satu) rangkaian screen selesai maka dilanjutkan pada rangkaian screen
berikutnya dengan metode operasi yang sama
k.
Bila seluruh screen telah selesai dilakukan surging maka posisi air lift dilakukan
pada bagian dasar sumur untuk membersihkan endapan pasir yang telah
terkumpul di dasar sumur
Pemompaan Uji
Setelah kegiatan development sumur selesai, Kontraktor mempersiapkan untuk kegiatan
pemompaan uji. Pengujian yang akan dilaksanakan antara lain sebagai berikut:
a. uji pemompaan pendahuluan (preliminary pumping test)
No. Dokumen
Revisi Ke
7.2.
7.3.
7.4.
No. Dokumen
Revisi Ke
dan pencatatan terhadap debit dan muka air pemompaan untuk setiap interval waktu
yang telah ditentukan.
Selama pemompaan uji debit tetap, Kontraktor harus melakukan pengukuran pH,
temperatur, dan daya hantar listrik (EC) dari air yang dipompa dengan interval waktu tiap
6 (enam) jam.
7.5.
Uji Pemulihan
Segera setelah pompa dimatikan pada uji debit tetap, maka Kontraktior melakukan
pengukuran muka air kambuh dengan interval waktu yang telah ditentukan sampai muka
air kembali ke keadaan semula.
8.
9.
10.
11.
12.
No. Dokumen
Revisi Ke
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB XIV
DAFTAR INDUK DOKUMEN SISTEM MUTU
No. Dokumen
Revisi Ke
BAB XV
DAFTAR INDUK REKAMAN