Anda di halaman 1dari 16

ANALISA KATION

GOLONGAN
1
OLEH
PRA DIAN MARIADI S.Si, M.T

Cara Analisis Kualitatif


Analisis kualitatif (proses identifikasi) jenis zat
penyusun suatu bahan kimia dilakukan dengan mengenali
sifat-sifat zat tersebut.sifat-sifat zat yang dapat dikenali
bisa sifat fisika, sifat kimia, atau sifat fisikokimianya.
Sifat fisika suatu zat kimia adalah sifat yang dapat
diamati dengan panca indera dan sifat yang dapat diukur
tanpa mengubah susunan kimia zat tersebut. Sifat yang
dapat diamati dengan panca indera adalah :
wujud/rupa
Warna
Bau
Rasa
Tekstur

Pada dasarnya analisis kualitatif dibagi


menjadi dua yaitu analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kualitatif
bertujuan untuk memastikan terdapat suatu
senyawa di dalam suatu sample.
Analisis kimia memiliki 2 metode yaitu
metode klasik dan metode modern. Metode
yang biasa digunakan dalam analisis senyawa
anion dan kation yaitu metode klasik analisis
warna. Uji kualitatif suatu senyawa dapat
dilakukan dengan

1. Uji pendahuluan, yang


bertujuan untuk
mempersempit wilayah
penelitian

a. Uji organoleptis, seperti: bentuk,


warna, rasa, bau.

b. Uji sifat fisik,


seperti: kelarutan,
pH, sublimasi, BJ,
viskositas, titik
titik leleh
c. didih,
Uji warna
nyala
yaitu untuk
pengujian logam
dengan cara
dibakar pada
nyala api oksidasi

d. Mikroskopis yaitu untuk melihat


bentuk kristal senyawa khas di
bawah mikroskopis.

Sedangkan sifat yang dapat diukur tanpa


mengubah susunan kimia zat, antara lain :
Bobot jenis
Indeks bias
Titik didih
Titik leleh/titik beku
Sifat kimia suatu zat adalah perubahan yang
dapat diamati/diukur karena adanya interaksi
antara suatu zat kimia dengan zat kimia lainnya
(interaksi antara materi dengan materi). Proses
interaksi antara suatu zat kimia dengan zat kimia
lainnya disebut reaksi kimia. Reaksi-reaksi kimia
inilah yang digunakan untuk mengenali
(mengidentifikasi) zat yang menyusun bahan kimia.

Tidak semua reaksi kimia yang dapat digunakan untuk


identifikasi zat kimia. Reaksi kimia yang dapat digunakan untuk
identifikasi zat kimia harus memenuhi beberapa persyaratan.
Sebagai berikut :
Hasil reaksi harus dapat diamati dengan mudah, misalnya
terjadi
perubahan warna, terbentuknya endapan atau
timbulnya gas.
Reaksi
harus
khas
(spesifik)
artinya
pereaksi
yang
digunakanharus bereaksi dengan zat yang diuji saja sehingga
dapat digunakan untuk membedakan zat itu dengan zat lainnya.
Reaksi harus peka (sensitif), artinya pereaksi yang digunakan
harus dapat bereaksi dengan zat yang diuji walaupun kadarnya
sangat rendah.
Reaksi harus selektif, artinya pereaksi yang digunakan boleh
bereaksi dengan sekelompok zat tertentu sehingga reaksi ini
dapat dimanfaatkan untuk penggolongan zat kimia

Selain sifat fisika dan sifat kimia, zat yang


menyusun
bahan
kimia
dapat
pula
diindentifikasi dengan mengenali sifat
fisikokimianya. Sifat fisikokimia adalah
perubahan
yang
dapat
diamati/diukur
karena terjadinya interaksi antara zat kimia
dengan energi. Interaksi zat kimia dengan
energi cahaya (foton) diamati/diukur dengan
alat spektrofotometer dan metode analisis
yang menggunakan alat ini disebut metode
spektrofotometri.
Sedangkan
interaksi
antara zat kimia dengan energi listrik
diamati/diukur
dengan
berbagai
alat
elektrometer dan metode analisis yang

Penggolongan Kation Tanpa

Golongan I
Kation golongan I adalah kation yang mengendap
bila larutannya direaksikan2 dengan larutan HCl
encer. (Ag -, Hg2 -2 dan Pb +2)

HS

Golongan II
Kation golongan II adalah kation yang tidak
mengendap bila larutannya direaksikan dengan
larutan HCl encer, tetapi mengendap dengan larutan
KI. (Bi +3, Hg +2 dan Cu +2)
Golongan III
Kation golongan III adalah kation yang tidak
mengendap bila larutannya direaksikan dengan
larutan HCl encer dan larutan KI, tetapi mengendap

Golongan IV
Kation golongan IV adalah kation yang tidak
mengendap bila larutannya direaksikan dengan
larutan HCl encer, larutan KI dan larutan NaOH,
tetapi mengendap dengan larutan (Nh4) 2Co3.
(Ba+2, Ca+2 dan Sr +3)
Golongan V
Kation golongan V adalah kation yang tidak
mengendap bila larutannya direaksikan baik
dengan larutan HCl encer, larutan KI, larutan
NaOH maupun larutan (NH4)2Co3. (K +, Li +3, Na +
dan Nh4 +).

Analisis anion
dapat dilakukan dengan
Analisis
Anion
mengenali sifat-sifat fisika dan kimianya. Sifat-sifat
fisika dan kimia anion yang akan dibahas hanyalah
sifat sifat-sifat anion-anion yang penting , antara
lain :
Asetat
Benzoat
Bikarbonat
Bromida
Nitrat
Nitrit
Oksalat
permanganat

PENGGOLONGAN ANION
Penggolongan anion tidak sesistematis
penggolongan kation. Tetapi sebagai pedoman,
anion dapat digolongkan dengan memakai empat
pereaksi menjadi lima golongan, yaitu: larutan HCl
encer, larutan perak nitrat, larutan barium klorida
dan larutan kalium permanganat dalam suasana
asam sulfat.
Golongan 1 adalah anion yang larutannya
bereaksi dengan asam sulfat encer. (Co3 -2, HCO3-,
NO2 -, CN -, S2O3 -2, SO3-2 benzoat , salisilat dan s -2)
Golongan 2 adalah anion yang larutannya tidak
bereaksi dengan larutan HCl encer, tetapi bereaksi

Golongan 3 adalah anion yang larutannya tidak


bereaksi dengan larutan HCl encer, tidak bereaksi
dengan larutan perak nitrat, tetapi bereaksi dengan
larutan barium klorida. (sulfat dan fluorida)
Golongan 4 adalah anion yang larutannya tidak
bereaksi baik dengan larutan HCl encer, larutan perak
nitrat,
larutan
barium
klorida,
tetapi
dapat
menghilangkan warna larutan halium permanganat
dalam suasana asam sulfat. (anion laktat dan peroksida)
Golongan 5 (golongan sisa ) adalah anion yang
larutannya tidak bereaksi baik dengan larutan HCl
encer, larutan perak nitrat, larutan barium klorida, tidak
dapat
menghilangkan
warna
larutan
kalium
permanganat. (nitrat, klorat, permanganat)

KATION GOLONGAN PERTAMA :


Pb+2, Hg2+2, Ag+

Kation
golongan
pertama,
membentuk
klorida-klorida
yang
tidak larut. Namun timbal klorida
sedikit larut dalam air dan karena
timbel
tak
pernah
mengendap
sempurna bila ditambahkan asam
klorida encer pada suatu cuplikan

Anda mungkin juga menyukai