Anda di halaman 1dari 7

Pratikum Kimia Organik I 2015

Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)


Alvin Salendra1, Julan, Popon Ratnasari, Mas Inda Putrinesia, Maria
Suhatri, Afaf Sri Hartini, Masfufah, Seren Anggraini, Dwi Lidiani, Yulia
Sartika
1

Program Studi Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura


Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak 78124
1
Email: alvinsalendra.sambas@gmail.com

ABSTRAK
Metil etil keton (MEK) merupakan senyawa turunan keton yang memiliki
banyak kegunaan, diantaranya sebagai pelarut senyawa organik dan dalam
dunia industri perminyakan. Selama ini Indonesia masih bergantung pada hasil
impor untuk memenuhi kebutuhan senyawa MEK dalam negeri. Oleh karena itu
perlu dipelajari proses pembuatan MEK untuk menekan angka impor tersebut.
Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mensintesis senyawa MEK
berdasarkan reaksi oksidasi sec-butil alcohol oleh K2Cr2O7 yang dilarutkan dalam
H2SO4 sebagai katalis. Produk yang dihasilkan selanjutnya didestilasi untuk
mendapatkan senyawa murni. Pada percobaan ini, diperoleh campuran larutan
yang berwarna hijau, sedangkan destilat MEK yang dibuat tidak terbentuk.
Kata kunci: Metil etil keton, reaksi oksidasi, destilasi.
PENDAHULUAN

Indonesia masih harus mengimpor dari

Metil Etil Keton (MEK) atau pun

Korea, Cina, dan Jerman sebanyak

yang dikenal sebagai senyawa 2-

17.405.523

butanon

organik

2010). Oleh karena itu, melihat arti

dengan rumus molekul CH3COCH2CH3

penting kegunaan MEK dan untuk

yang banyak digunakan dalam dunia

menekan angka impor yang dilakukan

industri dan telah diproduksi secara

maka perlu dipelajari cara pembuatan

komersial. Kegunaan MEK antara lain

metil etil keton agar Indonesia tidak

sebagai

lagi bergantung dengan produksi dari

adalah

pelarut

penghilangan
minyak
bahan
organik,

senyawa

bumi

proses

impuritas

pengolahan

(solvent

dewaxing),

pelindung
dan

dalam

(coating),
lain

pelarut

sebagainya.

negara

kg/tahun

luar.

mensintesis
satunya

senyawa

yang

percobaan

Indonesia semakin meningkat seiring

mengoksidasi

semakin

alkohol

industri-industri

Terdapat

beberapa

metode yang dapat dilakukan untuk

Kebutuhan akan bahan kimia MEK di


banyaknya

(Setyawan,

ini

MEK,

dilakukan
adalah

salah
pada
dengan

senyawa

sec-butil

(2-butanol)

dengan

yang menggunakan bahan kimia MEK.

menggunakan K2Cr2O7 dan H2SO4

Menurut Biro Pusat Statistik (2005)

sebagai katalis.

Alvin Salendra H1031131032 | Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

Pratikum Kimia Organik I 2015

Adapun tujuan dari percobaan

K2Cr2O7

dilakukan

untuk

akuades dalam gelas beaker 250 ml,

mekanisme

lalu kemudian ditambahkan dengan

sintesis senyawa MEK dengan cara di

perlahan 25 mL H2SO4 pekat ke dalam

atas. Prinsip dari percobaan ini adalah

beaker sambil diaduk dan dibiarkan

berdasarkan mekanisme reaksi redoks

sampai

dingin

(reduksi-oksidasi) antara senyawa sec-

semula.

Setelah

butil

selesai dibuat, selanjutnya dipindahkan

yang

mempelajari

ini

cara

alkohol

adalah

dan

dan

K2Cr2O7

dalam

pelarut H2SO4. Produk yang dihasilkan


selanjutnya

didestilasi

perbedaan

titik

memisahkan

residu

untuk

dan

destilat

dalam

100

kembali

ke

larutan

ml

suhu

dikromat

ke corong pemisah 250 mL.

berdasarkan
didih

anhidrat

Proses selanjutnya dipanaskan


labu

leher

heating

tiga

dengan

mantle

pemanas

sampai

larutan

sehingga kemudian akan diperoleh

alkoholnya mulai mendidih. Kemudian

senyawa MEK murni.

dialirkan secara perlahan campuran


dikromat dalam corong pisah ke dalam

METODOLOGI

labu leher tiga (suhu dijaga tidak lebih

Alat dan Bahan


Alat-alat yang digunakan pada
percobaan

ini

pengaduk,

botol

meliputi
semprot,

batang
gelas

beaker, corong pemisah, Erlenmeyer,


heating mantel, magnetic stirrer, labu
leher tiga, seperangkat alat destilasi,
dan termometer.
Bahan-bahan yang digunakan

dari

90-92oC).

Campuran

diaduk

dengan menggunakan magnetic stirrer


sampai

campuran

dikromat

dalam

corong pisah habis. Hasil destilat yang


diperoleh

dari

proses

destilasi

ditampung untuk kemudian didestilasi


kembali pada rentang suhu 78-82 oC.
Rangkaian Alat

adalah akuades, asam sulfat pekat,


kalium dikromat anhidrat, dan sec-butil
alkohol.
Prosedur Percobaan
Percobaan yang dilakukan ini
diawali dengan memasukkan 20 mL
sec-butil alkohol, 50 mL akuades, dan
batu didih ke dalam labu leher tiga 500
mL. Sementara itu, dilarutkan 30 g

Data Pengamatan
No

Perlakuan

Pengamatan

Alvin Salendra H1031131032 | Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

Pratikum Kimia Organik I 2015

1.

2.

3.

Sec-butil

Sec-butil

alcohol,

alcohol=

akuades, dan

mL

kembali dan
20

batu didih

Akuades=50

dimasukkan ke

mL

5.

6.

7.

ditampung
Destilat A

8.

didestilasi
ulang pada

labu leher tiga


Padatan

K2Cr2O7=30 g

rentang suhu

K2Cr2O7

Akuades=

78-82oC.

anhidrat

100 mL

dilarutkan

H2SO4=

dalam akuades

mL

25

HASIL DAN PEMBAHASAN


Metil Etil Keton (MEK) adalah

dan

senyawa turunan keton dengan rumus

ditambahkan

molekul CH3COC2H5 yang memiliki

H2SO4 pekat
Campuran

berwarna

dikromat

oranye

dipindahkan ke
4.

destilat A

berat molekul 72,104 gr/mol, titik lebur


-86,3 oC, titik didih 79,6 oC, densitas
0,8037 gr/cm3, dan viskositas (20 oC)
sebesar 0,43. MEK merupakan cairan

corong pisah
Labu leher tiga

Dipanaskan

yang tidak berwarna, mudah, terbakar,

dipanaskan

sampai

mempunyai bau seperti aseton dan

dengan

larutan

larut dalam sebagian besar solvent

heating mantle
Pemanas

mendidih
Dialirkan

organik. Penggunaan MEK yang paling

dipindahkan

secara

plastik vinyl yang digunakan dalam

dan campuran

perlahan

pelapisan. Kegunaan penting lainnya

besar adalah sebagai pelarut untuk

dikromat

adalah sebagai pelarut dan untuk

dialirkan ke

selulose nitrat, selulosa asetat, dapat

labu leher tiga


Campuran

Terjadi

diaduk

perubahan

menggunakan

warna

magnetic

menjadi hijau

stirrer sampai

pekat

dikromat habis
Labu leher tiga

dipanaskan

juga digunakan sebagai pelarut selektif


yang

ideal

untuk

penghilangan

impuritas minyak pelumas. (Setyawan,


2010).
Terdapat beberapa cara untuk
memproduksi
sebanyak
dengan

88%

MEK,

diantaranya

MEK

diproduksi

dehidrogenasi

2-Butanol,

Alvin Salendra H1031131032 | Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

Pratikum Kimia Organik I 2015

sedangkan 12% sisanya diproduksi


dengan

proses

oksidasi

katalitik

butana cair yang menghasilkan asam


asetat

dan

MEK.

Adapun

proses

pembuatan MEK pada pecobaan yang


dilakukan

ini

ialah

berdasarkan

mekanisme reaksi oksidasi senyawa


sec-butil alcohol oleh K2Cr2O7 yang
dilarutkan

dalam

H2SO4

sebagai

Gambar 1 Diagram profil energi dari


reaksi tanpa dan dengan katalisator
Padatan

katalis. Kalium dikromat merupakan

kalium

dikromat,

padatan kristal berwarna merah jingga

K2Cr2O7 yang dilarutkan dalam asam

yang larut dalam air dan bersifat

sulfat

pengoksidasi (Imam Khasani, 1998).

larutan yang berwarna oranye karena

pekat,

H2SO4

menghasilkan

untuk

terdapat unsur Cr (krom). Kalium

menurunkan energi aktivasi sehingga

dikromat perlu dilarutkan dalam larutan

reaksi

akan

Energi

aktivasi

Katalis

berperan
lebih

cepat.

asam

merupakan

tingkat

senyawa

berjalan

sulfat

untuk

asam

menghasilkan

kromat,

H2CrO4

energi minimum yang diperlukan untuk

sebagai agen oksidator. Mekanisme

memulai

reaksi ditunjukkan oleh reaksi 1.

suatu

reaksi.

Apabila

energinya lebih kecil daripada energi


aktivasi molekul tetap utuh dan tidak
ada

perubahan

akibat

tumbukan

(Anandito, dkk., 2010; Chang, 2004).


Katalis akan memberikan mekanisme
aksi

alternatif

pengaktifan

yang

dengan

energi

lebih

rendah

dibandingakan reaksi yang dihasilkan


tanpa katalis seperti yang dapat dilihat
pada gambar berikut (Laksono, 2005).

Alvin Salendra H1031131032 | Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

Pratikum Kimia Organik I 2015

Campuran

dikromat

yang

hijau pekat. Reaksi ini ditandai dengan

dibuat dalam corong pisah tersebut

adanya

selanjutnya dialirkan secara perlahan

dihasilkan. Mekanisme reaksi yang

ke labu leher tiga yang sebelumnya

berlangsung ditunjukkan oleh reaksi 2.

sudah diisi dengan sec-butil alkohol


yang

sudah

dipanaskan

bersama

dengan batu didih sampai mendidih.


Batu didih memiliki pori-pori yang
dapat

menyerap

kalor

pemanasan

agar tidak terjadi bumping (ledakan).


Sementara

itu

dilakukan

pengadukan

dengan

juga

menggunakan

magnetic stirrer yang bertujuan untuk


mempercepat reaksi. Asam kromat
yang bereaksi dengan sec-butil alkohol
menghasilkan larutan yang berwarna

gelembung

Setelah

gas

H2

dikromat

yang

habis

bereaksi, larutan dipanaskan kembali


untuk kemudian didestilasi. Destilasi
merupakan suatu teknik pemisahan
kimia untuk memisahkan dua atau
lebih

komponen

perbedaan

titik

yang
didih

memiliki

yang

jauh

(Walangare, dkk., 2013). Pemanasan


dilakukan pada suhu dibawah 95 oC,
karena MEK sendiri memiliki titik didih
79,6 oC. Suhu pemanasan yang terlalu

Alvin Salendra H1031131032 | Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

Pratikum Kimia Organik I 2015

tinggi dapat mengakibatkan senyawa


lain dapat ikut teruapkan.

2010. Kinetika Penurunan Kadar

Senyawa yang memiliki titik


didih

lebih

rendah

(volatil)

akan

mengalami penguapan terlebih dahulu


(Brady,

1999).

Aliran

uap

akan

melewati kolom yang berisi pecahan


kaca

yang

dimaksudkan

untuk

menghambat laju aliran gas H2 agar


tidak terjadi ledakan akibat tekanan.
Uap

senyawa

selanjutnya

akan

mengalir ke kondensor dan mengalami


pendinginan sehingga akan berubah
fasa menjadi

cairan.

Cairan

hasil

destilasi ini disebut dengan destilat.


Untuk

memperoleh

senyawa

MEK

yang lebih murni, dilakukan destilasi


kembali untuk memisahkannya dari
pengotor.

Vanilin

selama

Polong

Panili

maka

Kering

pada

Agrointek 4(2): 146-150.


Brady JE. 1999. Kimia Universitas
Asas

dan

Struktur.

Jilid

1.

Erlangga. Jakarta.
Chang R. 2004. Kimia Dasar. Jilid 2.
Edisi

3.

Penerjemah:

M.

Abdulkadir Martoprawiro Jakarta:


Erlangga.
Imam Khasani S. 1998. Lembar Data
dan

Keselamatan

Bahan.

Puslitbang Kimia. Bandung.


Laksono

WE.

2005.

Pengaruh

Terhadap

Laju

Reaksi. Makalah Kegiatan PPM.

Berdasarkan hasil percobaan


dilakukan

Penyimpanan

Berbagai Kemasan Plastik. J

Katalisator
KESIMPULAN

yang

Anandito RBK, Basito, Hatmiyarni TH.

dapat

20 Agustus 2005.
Setyawan

RI. 2010. Prarancangan

disimpulkan bahwa untuk membuat

Pabrik Metil Etil Keton dengan

senyawa metil etil keton (MEK) dapat

Proses Dehidrogenasi 2-Butanol

dilakukan dengan cara mengoksidasi

Kapasitas

senyawa

Laporan

sec-butil

alkohol

30.150
Tugas

menggunakan K2Cr2O7 dan H2SO4

Pabrik.

sebagai katalis. Campuran larutan sec-

Muhammadiyah

butil

Surakarta.

alkohol

(H2CrO4)

dan

asam

menghasilkan

berwarn ahijau pekat.

kromat
larutan

Walangare

Ton/Tahun.

Prarancangan
Universitas

KBA,

Surakarta.
Lumenta

ASM,

Wuwung JO, Sugiarso BA. 2013.


Rancang Bangun Alat Konversi

DAFTAR PUSTAKA

Air

Laut

Menjadi Air Minum

Alvin Salendra H1031131032 | Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

Pratikum Kimia Organik I 2015

dengan
Sederhana
Pemanas

Proses

Destilasi

Menggunakan
Elektrik.

Teknik Elektro dan Komputer.


Unsrat. Manado.

e-Jurnal

Alvin Salendra H1031131032 | Pembuatan Metil Etil Keton (Butanon)

Anda mungkin juga menyukai