Anda di halaman 1dari 92

Pengurus Pusat IAKMI

Adang Bachtiar

Lahir di Cirebon, Jawa Barat


Dokter dari UNIVERSITAS INDONESIA
Master of Public Health: HARVARD-USA
Doctor of Science: JOHNS HOPKINS-USA
Post Doctoral in Statistics: UNIV of MICHIGAN-USA
Kesibukan sekarang:
Ikatan Ahli Kesehatan Masy Indonesia (IAKMI), Ketua Umum
Koalisi Profesi Kesehatan Anti Rokok, Ketua Umum
Membimbing mhsw S3 ( 130 disertasi dalam 15thn
terakhir), FK, FKG, FKM, Nursing, Regional Planning of
several universities (UI, USU, Unpad, Unand, UGM dll)
Dept of Health Policy & Administration, UI, Dosen
National Team for Poverty Reduction Acceleration, Kantor
Wapres R.I, Human Resource Specialist
Komisi Ahli TB Nasional, Health Policy Specialist
Koalisi Profesi Kesehatan Anti Rokok, Ketua Koalisi
Country Coordination & Facilitation (CCF Indonesia) utk
Nakes pd Kantor Menko Kesra, Head of Secretariat

Download site:
https://www.facebook.com/#!/groups/iakmi.pusat/

Sesi01:
TUNTUTAN
TERHADAP
PROFESI
KESMAS

Softskills
Softskills
Softskilss

Disampaikan pada Seminar Pprofesi Kesmas Univ Siliwangi Tasikmalaya

Pengurus Pusat IAKMI

ANALISIS MASALAH
PROFESI KESMAS*
(!!!)
*Mereka yang dalam pekerjaan profesionalnya berupaya meningkatkan derajat kesehatan di
suatu masyarakat, baik perorangan dan terutama bersinergi dengan banyak fihak termasuk
profesi diluar profesi kesehatan.
Peran SKM menjadi sangat strategis dalam system kesehatan.

Pengurus Pusat IAKMI

1-Jenjang Layanan

2-Jenjang Sektor Kesehatan

3-Jenjang Kebijakan
Pembangunan

Pengurus Pusat IAKMI


KELUHAN
KELUHAN
PASIEN &
PASIEN &
KELUARGA THD
KELUARGA THD
YANKES
YANKES

Pelayanan yg
belum
memuaskan

LSM Ratna Sarumpaet, Perkonas Kesra, 2

Pengurus Pusat IAKMI

KELUHAN
KELUHAN
PASIEN &
PASIEN &
KELUARGA THD
KELUARGA THD
YANKES
YANKES

Reimburse berbelit
Reimburse berbelit
Paket yg terbatas
Paket yg terbatas
Portabilitas & cost-sharing terbatas
Portabilitas & cost-sharing terbatas
Kebijakan tdk sustain (politisasi kes)
Kebijakan tdk sustain (politisasi kes)
Kebijakan &
Kebijakan
&
Prosedur
yankes
Prosedur yankes

Pelayanan yg
belum
memuaskan

LSM Ratna Sarumpaet, Perkonas Kes

Pengurus Pusat IAKMI


KELUHAN
KELUHAN
PASIEN &
PASIEN &
KELUARGA THD
KELUARGA THD
YANKES
YANKES

Bolak balik ga sembuh


Bolak balik ga sembuh
Bisnis sakit tdk holisitik/
Bisnis sakit tdk holisitik/
SADIKIN
SADIKIN
Cuma kuratif dan budaya
Cuma kuratif dan budaya
sehat (-) Premanisme
sehat (-) Premanisme
Pelayanan yg
belum
memuaskan

Kesehatan
Kesehatan

LSM Ratna Sarumpaet, Perkonas Kes

Pengurus Pusat IAKMI


KELUHAN
KELUHAN
PASIEN &
PASIEN &
KELUARGA THD
KELUARGA THD
YANKES
YANKES

Pelayanan yg
belum
memuaskan

Pendidikan tdk
Pendidikan tdk
berstandar
berstandar
(manajer tdk
Tdk miliki
(manajer tdk
Tdk miliki
kompetensi
tgg jwb) &
kompetensi
tgg jwb) &
yang
memadai
orientasi
cari
yang memadai
orientasi cari
untung dr org
untung dr org
sakit
sakit

LSM Ratna Sarumpaet, Perkonas Kes

Pengurus Pusat IAKMI


KELUHAN
KELUHAN
PASIEN &
PASIEN &
KELUARGA THD
KELUARGA THD
YANKES
YANKES

Pelayanan yg
belum
memuaskan

Pengobatan yang
Pengobatan
terlambat yang
terlambat

Tdk PROAKTIF
Tdk PROAKTIF
memberikan
memberikan
kemampuan ke KEL
kemampuan ke KEL
untuk mengenali
untuk mengenali
gejala awal. Pasien
gejala awal. Pasien
engga ke RS
engga ke RSPerkonas Kes
LSM Ratna Sarumpaet,

Pengurus Pusat IAKMI


KELUHAN
KELUHAN
PASIEN &
PASIEN &
KELUARGA THD
KELUARGA THD
YANKES
YANKES

Pelayanan yg
belum
memuaskan
Tdk di follow-up
Tdk
di follow-up
dengan
baik
dengan baik

Jaringan yankes yg
Jaringan yankes yg
lemah krn puskes dan
lemah krn puskes dan
RSUD amat lemah (mis
RSUD amat lemah (mis
RSCM jadi Puskesmas
RSCM jadi Puskesmas
raksasa).
raksasa).

LSM Ratna Sarumpaet, Perkonas Kes

Pengurus Pusat IAKMI


KELUHAN
KELUHAN
PASIEN &
PASIEN &
KELUARGA THD
KELUARGA THD
YANKES
YANKES

Pelayanan yg
belum
memuaskan
Yankes kosong
Yankes
Nakes &kosong
obat
Nakes & obat

Sistem insentif yg tidak


Sistem insentif yg tidak
mendorong komitmen
mendorong komitmen
kerja
kerja
Kemampuan logistik
Kemampuan logistik
obat & peralatan
obat & peralatan

LSM Ratna Sarumpaet, Perkonas Kes

Pengurus Pusat IAKMI


KELUHAN
KELUHAN
PASIEN &
PASIEN &
KELUARGA THD
KELUARGA THD
YANKES
YANKES

Interaksi dokterInteraksi
dokterpasien yang
pasien yang
miskin
miskin

Ditolak dilayani
Ditolak dilayani
Tdk dirasakan
Tdk dirasakan
empati yg cukup
empati yg cukup
Terburu2/beban
Terburu2/beban
tinggi
tinggi

Pelayanan yg
belum
memuaskan

Ginting 2011,LSM Ratna Sarumpaet, Perkonas K

Pengurus Pusat IAKMI

KELUHAN
KELUHAN
PASIEN &
PASIEN &
KELUARGA THD
KELUARGA THD
YANKES
YANKES

Reimburse berbelit
Reimburse berbelit
Bolak balik ga
Paket yg tbts
Bolak balik ga
Paket yg tbts
sembuh
Portabilitas & cost-sharing terbatas
sembuh
Portabilitas & cost-sharing terbatas
Bisnis sakit tdk
Kebijakan tdk berbasis realita
Bisnis sakit tdk
Kebijakan tdk berbasis realita
holisitik/SADIKIN
(politisasi kes)
holisitik/SADIKIN
Premanisme
(politisasi Kebijakan
kes)
&
Kebijakan
&
Prosedur
yankes
Prosedur yankes

Interaksi dokterInteraksi
dokterpasien yang
pasien yang
miskin
miskin

Pelayanan yg
belum
memuaskan

Premanisme
Kesehatan
Kesehatan

Pendidikan tdk
Pendidikan tdk
Tdk miliki
berstandar
&
Tdk miliki
kompetensi
berstandar &
orientasi cari
kompetensi
yang
memadai
orientasi cari
yang memadai untung dr org
untung dr org
sakit
sakit
Tdk di follow-up

Ditolak dilayani
Ditolak dilayani
Tdk dirasakan
Tdk dirasakan
Tdk
di follow-up
empati yg cukup
Yankes
kosong
dengan
baik
empati yg cukup
Yankes
kosong
dengan
baik
Terburu2/beban
Nakes
&
obat
Terburu2/beban
Nakes & obat
tinggi
tinggi Sistem insentif yg tidak
yankes yg
Sistem insentif yg tidak Jaringan

Jaringan yankes yg
mendorong komitmen
lemah krn RSUD
mendorong komitmen
lemah krn RSUD
kerja
amat lemah (mis
kerja
amat lemah (mis
Kemampuan logistik
RSCM Puskesmas
Kemampuan logistik
RSCM Puskesmas
obat & peralatan
raksasa)
obat & peralatan
raksasa)

Pengobatan yang
Pengobatan
terlambat yang
terlambat

Tdk PROAKTIF
Tdk PROAKTIF
memberikan
memberikan
kemampuan ke
kemampuan ke
KEL untuk
KEL untuk
mengenali
mengenali
gejala awal
gejala
awal
LSM Ratna Sarumpaet,
Perkonas
Kes

Pengurus Pusat IAKMI

Lebih 1 dekade lebih


tidak alami kemajuan berarti
Hambatan
Hambatan
pelaksanaan
pelaksanaan
Sistem
SistemDokter
Dokter
Keluarga
Keluarga

Penyajian Panelis pd Workshop DK, Bandung, 2011; Protes IDI 2012

Pengurus Pusat IAKMI

Visioning
Fs
Visioningyg
yg
FsStewardship:
Stewardship:
tersendat
Pasang
tersendat
Pasangsurut
surut
Potensi
prioritas
Potensikonflik
konflikOP
OP
prioritas
Jaga
NSPK?
JagaMutu?
Mutu?
NSPK?Menuju
MenujuDLP
DLP
Relevansi?
Kapasitas
Relevansi?
Kapasitasdaerah
daerahtbts
tbts
Strukturisasi supply

side yg tersendat

Lebih 1 dekade lebih


tidak alami kemajuan berarti
Hambatan
Hambatan
pelaksanaan
pelaksanaan
Sistem
SistemDokter
Dokter
Keluarga
Keluarga

Penyajian Panelis pd Workshop DK, Bandung, 2011; Protes IDI 2012

PengurusFsPusat
IAKMI
Structuring

Fs Structuring
Minim
Minimaliansi
aliansidr-drgdr-drgperawat
perawatutk
utkkeluarga
keluarga
Sinkronisasi
Sinkronisasidg
dgUKM(-)
UKM(-)
Sinkr
lain(-)
Sinkrdg
dgUKP
UKP
lain(-)sistem
Ter-alienasi
dalam

yankes yang ada

Lebih 1 dekade lebih


tidak alami kemajuan berarti
Hambatan
Hambatan
pelaksanaan
pelaksanaan
Sistem
SistemDokter
Dokter
Keluarga
Keluarga

Fs
FsDelivery
Delivery
Tdk
Tdkada
ada
programming
programmingsec
sec
Nasional
Nasional
Piloting
Pilotingblm
blmdidieval
eval
Stdarisasi
Stdarisasiyan?
yan?

Penyajian Panelis pd Workshop DK, Bandung, 2011; Protes IDI 2012

Pengurus Pusat IAKMI

Lebih 1 dekade lebih


tidak alami kemajuan berarti
Hambatan
Hambatan
pelaksanaan
pelaksanaan
Sistem
SistemDokter
Dokter
Keluarga
Keluarga

Hanya
Hanya2%
2%GDP
GDPvs
vs10%
10%didiLN
LN
(mobilisasi
(mobilisasitbts)
tbts)
Akses
Aksestbts
tbtskuratif
kuratifblm
blm
mendorong
mendorongmenuju
menujusehat
sehat

Sistem insentif hidup sehat dan pembiayaan DK yang tersendat,


termasuk kesepakatan kapitasi
Penyajian Panelis pd Workshop DK, Bandung, 2011; Protes IDI 2012

PengurusFsPusat
IAKMI
Structuring

Visioning
Fs
Visioningyg
yg
FsStewardship:
Stewardship:
tersendat
Pasang
tersendat
Pasangsurut
surut
Potensi
prioritas
Potensikonflik
konflikOP
OP
prioritas
Jaga
NSPK?
JagaMutu?
Mutu?
NSPK?Menuju
MenujuDLP
DLP
Relevansi?
Kapasitas
Relevansi?
Kapasitasdaerah
daerahtbts
tbts
Strukturisasi supply

side yg tersendat

Fs Structuring
Minim
Minimaliansi
aliansidr-drgdr-drgperawat
perawatutk
utkkeluarga
keluarga
Sinkronisasi
Sinkronisasidg
dgUKM(-)
UKM(-)
Sinkr
lain(-)
Sinkrdg
dgUKP
UKP
lain(-)sistem
Ter-alienasi
dalam

yankes yang ada

Fs
FsDelivery
Delivery
Tdk
Tdkada
ada
Lebih 1 dekade lebih
programming
programmingsec
sec
Nasional
tidak alami kemajuan berarti
Nasional
Piloting
Pilotingblm
blmdidieval
eval
Stdarisasi
Stdarisasiyan?
yan?
Hambatan
Hambatan
Hanya
2%
GDP
vs
10%
didiLN
Hanya
2%
GDP
vs
10%
LN
pelaksanaan
pelaksanaan
(mobilisasi
(mobilisasitbts)
tbts)
Sistem
Dokter
Sistem Dokter
Akses
tbts
kuratif
blm
Akses
tbts
kuratif
blm
Keluarga
Keluarga
mendorong
mendorongmenuju
menujusehat
sehat

Sistem insentif hidup sehat dan pembiayaan DK yang tersendat,


termasuk kesepakatan kapitasi
Penyajian Panelis pd Workshop DK, Bandung, 2011; Protes IDI 2012

Pengurus Pusat IAKMI

SOFTSKILLS KESMAS YANG HILANG


Leadership
System

sistem kesehatan

thinking

Pemenuhan

kebutuhan profesi kesehatan yang bekerja


penuh untuk kepentingan kesmas

Teamworks

Pengurus Pusat IAKMI

1.Masalah pd Jenjang Layanan

Ambrolnya layanan public health:


Terkotak-kotak
Dokter keluarga utk UKM?
RS sebagai bagian UKM?
Dorongan hedonistik-pragmatik (motif
ekonomi menghantui provider)
Bidan-SpOG
Pengabaian Maskin
Problematika Mutu
Problematika Sustainabilitas
Problematika Akses di desa & Maskin
(data Riskesdas, 2007)

Pengurus Pusat IAKMI

Problema Aksesibilitas
Persen Kesesuaian Waktu
ANC Pertama
56

sesuai
tidak

Pengurus Pusat IAKMI

Aksesibilitas-Availabilitas-Efektifitas
PUSKESMAS
Gap antara
kebutuhan &
penyediaan

Kualitas
layanan yg blm
optimal

Infrastruk-tur
& suplai obat
tbts

Jaminan Kes
bagi masy
miskin tbts

Penggunaan
teknol kes yg #
optimal

Budaya Mutu
Provider Kes Msh
Rendah

Pbinaan
Dinkes
rendah

Advokasi
rendah/ APBD
kecil

Sulitnya
penempatan SDM

Akuntabilitas
sistem tmsk
keuangan

(Bachtiar, Lokakarya DTPK, 2008)

Pengurus Pusat IAKMI

ANC K1
Sesuai 5T

MUTU YANG SEMAKIN MENURUN


Dg anak >12 bln
Dg bayi =<12 bln
Total
dan <60 bln
n

sesuai

482

37,1

662

38,4

1144

37,9

tidak

816

62,9

1060

61,6

1876

62,1

Pengurus Pusat IAKMI

KEPATUHAN YANG SEMAKIN MENURUN?


K4
sesuai 5T

Dg bayi =<12 bln

Dg anak >12 bln


dan <60 bln

Total

sesuai

n
75

%
5.8

n
133

%
7.7

n
208

%
6.9

tidak

1223

94.2

1589

92.3

2812

93.1

Pengurus Pusat IAKMI

Ada Masalah Dengan


Mutu Layanan
Terkait

dengan temuan pada variabel independen yaitu:

Kepemimpinan

yang belum transformatif


Kapasitasi Nakes yang terbatas
Sistem informasi kesehatan di Puskesmas
Desain layanan yang belum berorientasi memenuhi
kebutuhan klien

Bachtiar dkk, Hasil Midterm GiKIA, 201

Pengurus Pusat IAKMI

RANTAI UNSAFETY

al pada defisiensi mgmt mutu Puskesmas & Pembinaan Dinkes


Determinan predisposisi &
pencetus
Tindakan tidakmutu; tidak-aman
Lambat
dlm
respons
adaptif

KTD

AKSES &
SUSTAINABILITAS

PHC??

Pengurus
IAKMI7 Prov
BELANJA DAERAH UNTUK
UKM Pusat Rerata
Gani, 2011

PR.1 Program Kesehatan Masyarakat


PR 1.1 KIA
PR 1.2 Gizi
PR 1.3 Imunisasi
PR 1.4 TBC
PR 1.5 Malaria
PR 1.6 HIV/AIDS
PR 1.7 Diare
PR 1.8 ISPA
PR 1.9 Demam Berdarah
PR 1.10 Penyakit Menular Lain
PR 1.11 Penyakit Tidak Menular
PR 1.12 KB
PR 1.13 Usaha Kesehatan Sekolah
PR 1.14 Kesehatan Remaja
PR 1.15 Kesehatan Lingkungan
PR 1.16 Promosi Kesehatan
PR 1.17 Penanggulangan Bencana
PR 1.18 Surveilans
PR 1.19 Program Kesehatan Masyarakat Lainnya

6.58%
0.70%
0.97%
0.12%
0.06%
0.30%
0.03%
0.00%
0.01%
0.06%
0.15%
0.03%
0.57%
0.07%
0.01%
1.20%
0.41%
0.02%
0.05%
1.83%

Pengurus Pusat IAKMIRerata

BELANJA DAERAH UTK UKP & PENUNJANG


PR 2 Program Upaya Kesehatan Perorangan
PR 2.1 Pelayanan Rawat Jalan
PR 2.2 Pelayanan Rawat inap
PR 2.3 Pelayanan Rujukan
PR 2.4 Pengobatan Umum (tidak jelas masuk PR 2.1- 2.3)

7Prov
41.23%
1.50%
0.89%
0.15%
38.69%

PR 3 Program Yang Menyangkut Capacity Building/Penunjang


52.20%
PR 3.1 Administrasi & Manajemen
25.29%
PR 3.2 Sistem Informasi Kesehatan
0.28%
PR 3.3 Capacity Building
0.57%
PR 3.4 Pengadaan dan Pemeliharaan Infrastruktur
15.65%
PR 3.5 Pengawasan (Monitoring dan Supervisi)
0.54%
PR 3.6 Obat dan Perbekalan Kesehatan
6.90%
PR 3.7 Jaminan Kesehatan
3.24%
PR 3.8 Program Capacity Building/Penunjang Lainnya
0.11%
Grand Total 100.00%

Pengurus
%Perubahan Akuntabilitas
Keu diPusat
DaerahIAKMI
2004-2007/08

490.0%

Adverse

1614.3%
Disclaimer

-45.0%
WDP

-61.9%
WTP

-200.0%

0.0%

200.0%

400.0%

600.0%

WTP=Wajar Tanpa Pengecualian


Disclaimer=Tidak memberi pandangan

800.0%

1000.0%

1200.0%

1400.0%

1600.0%

WDP=Wajar Dengan Pengecualiaan


Adverse=Opini akuntabilitas tak baik

1800.0%

Pengurus Pusat IAKMI

Seharusnya

Enersi Proporsional Prinsip Piramida


UKP

UKM

Pengurus Pusat IAKMI

SOFTSKILLS YANG HILANG


Upaya untuk

memahami dinamika/perubahan dan memenuhi


kebutuhan kesehatan

Rasa keadilan

untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan


terutama terhadap kelompok rentan (high risk factor groups)

Kejujuran

dalam bekerja untuk kepentingan pelayanan


kesehatan masyarakat

Obsesi

memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik


(bermutu tinggi)

Pengurus Pusat IAKMI

2.Masalah pd Jenjang Sektor Kesehatan

Ketidakmampuan memilih intervensi public health yang miliki


efektifitas dan efisiensi, mis:
Preventive-Promotive yang integratif dalam MDG-UHC?
PRIMARY CARE yang merana? (Risfaskes 2010)

Kapasitas sistem logistik obat & perbekalan kesehatan yang


tidak memadai
Sistem informasi yang belum mampu jadi basis untuk mengelola
pengetahuan (knowledge mgmt)
Nakes yang tidak mencukupi, tidak terlatih dan tidak cukup
terberdayakan (empowered)

Pengurus Pusat IAKMI

KORELASI KEMATIAN DINI DENGAN PRIMARY CARE


di 18 Negara OECD
10000

Akibat PHC yg Buruk

PYLL

Low PC
Countries*

5000

High PC
Countries*

0
1970

1980

Year

1990

2000

*Predicted PYLL (both genders) estimated by fixed effects, using pooled cross-sectional time series design. Analysis
controlled for GDP, percent elderly, doctors/capita, average income (ppp), alcohol and tobacco use. R 2(within)=0.77.
SUMBER: Macinko et al, Health Serv Res 2003; 38:831-65.

Pengurus Pusat IAKMI

DATA NEGARA MAJU

Semakin sering gonta-ganti DU (dan DSP), semakin tinggi


biaya total dikeluarkan, biaya layanan medis, dan biaya
diagnostik
Semakin sering gonta-ganti DU, semakin sering gonta-ganti
DSP, terutama pada mereka yang alami sakit yang serius
(high morbidity burden)
Kesimpulan?
Semakin serius penyakit yang diderita, semakin penting
Sistem Primary care
Sistem Primary Care yang terstruktur baik, sangat
strategis untuk cegah sisyankes yang tidak efektif & tidak
efisien
Source: Starfield et al, J Ambul Care Manage 2009;32:216-25.

Pengurus Pusat IAKMI

Lebih Lanjut
1.

2.

Sistem rujukan ke DSP yang tidak sesuai, akan mendorong


Semakin banyak pemeriksaan uji-diagnostik, dan semakin
banyak hasil tidak berdaya guna
Semakin buruk hasil akhir kesehatan (outcome)
Mereka yang mampu lebih akses daripada yang tak mampu
Semakin beragam sertifikasi spesifik yang dimiliki seorang
DU, semakin kecil jumlah rujukan

Kesimpulan? Peran utama Primary Care adalah mendorong


layanan spesialisasi menjadi lebih sesuai, lebih efektif sehingga
sisyankes menjadi lebih efisien
Sumber: Starfield et al, Health Aff 2005; W5:97-107. van Doorslaer et al, Health Econ 2004; 13:629-47. Starfield B, Gervas J. Comprehensiveness
v special interests: Family medicine should encourage its clinicians to subspecialize: Negative. In: Kennealy T, Buetow S, ed. Ideological Debates in
Family Medicine. 2007.

Pengurus Pusat IAKMI

Tetapi, Dokter Layanan Primer Cenderung


Di Kota Untuk Menjadi Berdaya

Mencari sesuap
nasi berdarah-2
dan tidak memiliki
ketrampilan yang
cukup untuk
efektif berfungsi,
mis untuk layanan
primer di desa

37

Pengurus Pusat IAKMI

LOGISTIK OBAT & ALKES BURUK


SITUASI DI PRIMARY CARE SEMAKIN TAK
BERDAYA

Mutu & Safety Pengurus


Program
UHC Terganggu
Obat Mahal &
Tdk Tepat Guna

Beredarnya Obat
Substandar/palsu

Pusat IAKMI

Menghebatnya Black Market


Obat Untuk Kesehatan
DAMPAK

Aksesibiltas
Yang Terbatas/Belum Optimal
Kemampuan Estimasi
Kebutuhan Obat

Kapasitan Mgmt
Informasi
Perbekkes Pusat &
Daerah
Kapasitans Mgmt
Perbekkes di
Pusat & Daerah
Yang Terbatas

AKAR MASALAH

Jumlah Obat Beredar


Untuk Kepentingan Nas Terbatas
95% Bahan Baku
Masih impor

Sistem Binwas
Harga Obat Blm Optimal

Kapasitas Stimulasi Pajak Sistem Kapasitas BUMN


sektor & kemudahanProduksi
(-)
Obat
Obat Terbatas
Kimia
DN blm optimal
Dasar
Terbatas
Regulasi Industri
Hulu Bahan Obat Belum Kondusif

Pengurus
Mutu & Safety Program
UHC Terganggu
Ketersediaan alkes
Bermutu tbts

Layanan kes
tdk terpecaya

Pusat IAKMI

Hambatan capai
Patient safety
DAMPAK
AKAR MASALAH

Alkes tidak terstandar dan nil-tera

Ignorancy di
Ignorancy Yankes
Sektor industri
Kapasitas Mgmt Alkes
& home-industy
Infrastruktur Pentingnya tera alkes
Di Daerah Msh
Alkes
Hrs dikembangkan
Blm optimal
terutama di
Kapasitas produksi
daerah
terbatas
Regulasi pusat & daerah
Std & peneraan blm optimal
(Regulasi HTA)

Mutu & Safety Program


UHC Terganggu
Pengurus
Pusat
Obat Mahal dan
Tdk Tepat Guna

Beredarnya Obat
Substandar/palsu

IAKMI

Menghebatnya Black Market


Obat Untuk Kesehatan
DAMPAK
AKAR MASALAH

Keterjangkauan Obat
Kebijakan Orphan drugsHarga Obat Yang Mismatch Kebutuhan Obat
& Inovasi blm optimal Blm Terkendali
Dengan Kebutuhan
Sistem DRG/INA-CBG
Kapasitas Mgmt Transparansi Sistem Binwas
Sistem
Informasi
Sistem Penetapan Harga Obat
Formularium
Perbekkes Pusat &
Harga Obat PasarBlm Optimal
Blm Optimal
Daerah
Kapasitas Binfar
Sistem
Kapasitans Mgmt
Dlm Sistem
Produksi Obat
Pengendalian Obat
DRG/INA-CBG
DN blm optimal
Pusat & Daerah
Blm optimal
Yang Terbatas

Pengurus Pusat IAKMI

SOFTSKILLS YANG HILANG


Pemanfaatan

data yang relevan dan adekuat untuk


keputusan2 terbaik bagi masyarakat pengguna kesehatan

Empati

terhadap kebutuhan orang lain, terutama provider


kesehatan yang terperangkap dalam jebakan kultur, sosial
dan ekonomi yang tak disiapkan dengan matang

Empati

yang kemudian diterjemahkan menjadi kebijakan dan


manajemen nakes yang mendorong produktivitas kerja dan
kepuasan nakes

Pengurus Pusat IAKMI

3.Masalah pd Jenjang Kebijakan Publik

Distorsi sektoral dan programatik yang berlebihan (vertikalistis):


Poverty sbg risk factor blm difahami (Penyajian Sumbar pd Perkonas
Kesra, Solo, 2011)

Pusat dan daerah ga


2011)
Pemda/sektor belum

sinkron (Penyajian Sumbar pd Perkonas Kesra, Solo,

sinkron & kearah prioritas pembangunan


(mis MDG), terlihat pada rencana anggaran (Penyajian Sumbar:
nanya MDG aja nggak)

Transaksi anggaran yang lambat, tidak proporsional, terfragmen


(mis DAK dengan APBD)
Akuntabilitas buruk
Investasi terhadap SDM, faktor produksi terpenting: TIDAK
PRIORITAS (Penyajian Kalbar)

Pengurus Pusat IAKMI

Distorsi Sektoral: Multifaktorial ini tak difahami

Modifikasi dari: FA Moeloek, 2010

Pengurus Pusat IAKMI

Density (workers per 1000)

NAKES PENTING UTK SURVIVAL

BKD apa peduli?


Child mortality (under 5) per 1000 live
births
Sumber: Chen et al, Lancet 2004; 364:1984-90.

Simpulan WHO:

Pengurus Pusat IAKMI

Nakes Sebagai Faktor Kritis


Paling

signifikan dalam pencapaian target-target kesehatan


(berkontribusi 80% terhadap keberhasilan)

Anand S, Brnighausen T. Health workers and vaccination coverage in developing countries: an


econometric analysis. The Lancet, 2007, 369: 12771285.
Speybroeck N et al. Reassessing the relationship between human resources for health, intervention
coverage and health outcomes. Background paper prepared for The world health report 2006. Geneva,
World Health Organization, 2006 (http://www.who.int/hrh/documents/reassessing_relationship.pdf).

Sayangnya seringkali

diabaikan:

Lemah dalam
Sistem produksi

nakes (orientasi hanya bisnis/profitab)


Perencanaan dan penyediaannya (kapasitas perencana)
Rekrutmen dan penempatannya (daerah inkompeten)
Diklat-penilaian pekerjaan-sistem insentif (dinkes inkompeten)
Pemantauan-pengendalian dan sistem informasi nakes (pusat?)

Pengurus
Pusat
IAKMI
RINGKASNYA: Inefficient
Health
System
Akses PHC terhambat

Sektor kes Misdirected & Overheated

Insentif kuat
untuk anggaran
kuratif di RS

Kemampuan
regulasi UC/
UPKPP yang
cegah moral
hazard (budaya
sehat) tdk opt

Mendidik
masy utk
kuratif saja

Gatekeeping
tdk efektif di
primary care
mel misal
Dokter Kel

Sisyankes
kuratif
overloaded

Soc Det of
Health esp.
Poverty

Sinergi tdk optimal


Acad-Buss-Govt for
Comm Empowerment
Dinamika
Pemberdayaan
tak difahami

Modif dari: Bachtiar, 2011. WHO Meeting for CHW at Srilanka

PHC
dianggap
non profit

Kapasitas
pem utk
PHC tdk
optimal

Politik
anggaran
PHC (-)

PHBS tdk
tercapai

Non-vitalized
PHC
infrastructures

Kemampuan
politik kes
rendah
Suplai Nakes Kesmas terampil
utk kes bangsa yg blm optimal
(belum MIRACLE)

Pengurus Pusat IAKMI

SOFTSKILLS YANG HILANG


System

thinking yang luas beyond health sector / social


determinant of health

Kemampuan

suportif (nurturing) terhadap para politisi dan


pengambil kebijakan pembangunan guna mengikis ignoransi
dan pengabaian kesehatan menjadi sirna

Empati

yang kemudian diterjemahkan menjadi kebijakan dan


manajemen nakes yang mendorong produktivitas kerja dan
kepuasan nakes

Pengurus Pusat IAKMI

Akibatnya?
The world is drifting toward a tipping point that
could lock the worlds poorest countries and their
poorest citizens in downward spiral, leaving
hundreds of miilions malnutrition, water scarcity,
ecological threats, and a lost of livelihoods

Dunia saat ini menuju hari2 yang


mengunci mati negara2 miskin,
beserta kaum papa didalamnya,
menuju gizi buruk, kelangkaan air
bersih, ancaman lingkungan dan
kehilangan sumberdaya kehidupan
(UNDP Human Devt Report 2008)

Pengurus Pusat IAKMI

Akibatnya?
SISI DEMAND THD LULUSAN SKM YANG TERPURUK

Facebook diunduh 22.04.2013

Pengurus Pusat IAKMI

Survei Pasar Kerja_1


Pendidikan kesmas sudahkah melihat ini?

Tiga (3) kompetensi yang dicari pemberi kerja:

Computer literacy

Berfikir kritis kesisteman

Kemampuan melayani

Bagi pencari kerja pertama kali, yang dituntut adalah:

Miliki enersi positif dan menghargai orang lain

Mampu bekerja produktif (orientasi output)

Mampu mematuhi & jalankan aturan

Pengurus Pusat IAKMI

Survei Pasar Kerja_2


Tiga (3) hambatan utama pencari kerja pertama:

Tidak memiliki pengalaman kerja (!)


Lemah dlm kemampuan hubungan antar manusia
Ketrampilan profesi yang rendah

Pengurus Pusat IAKMI

ENOUGH COMPLAINING....

VISI DAN SOLUSI


KEDEPAN
YANG DAPAT
DITAWARKAN PROFESI

Pengurus Pusat IAKMI

MAMPUKAH LULUSAN KITA...?_1


Knowledge-driven model
Profesi memanfaatkan iptek kesmas utk bangkes
Problem-solving model
Profesi memanfaatkan iptek untuk memecahkan

masalah bangkes

Pengurus Pusat IAKMI

MAMPUKAH LULUSAN KITA...?_2


Interactive model
Profesi memanfaatkan Iptek dan terlibat dalam

politik kesehatan (dan unsur lain) untuk bangkes


Enlightenment model
Profesi memanfaatkan iptek secara akumulatif

untuk proses pencerahan dan perbaikan


bangkes

Strategi Pertama:

PERLU KETRAMPILAN
KESMAS

(8 KOMPETENSI PROFESI)

1a
.M
on
i to
Ke r Sta
s
t

nev
6.Mo

5.S
D

us

Pengurus Pusat IAKMI

be
rk
om
pe
ten

4.Penyedi
aan yanke
s

8.Riset
.

2b.Mob
i
l
i
s
a
s
i
A
liansi

3a
.K
Ke apa
bij sit
ak as
an

akan
g
e
en si
P
.
b
3
ula
g
e
R

7.Mgmt System

1b.Diagnosis &
Investigasi

2a
.In
K
Pe ap form
mb as
a
er itas si,
da i,
ya
an

Pengurus Pusat IAKMI

KKNI PROFESI KESMAS


PENCAPAIAN SAMPAI SAAT INI:

Pengurus Pusat IAKMI

KOMPETENSI UTAMA
DAN LEARNING OUTCOME

Kompetensi-1
Kemampuan mengkaji dan menganalisis situasi

Mampu mendefinisikan masalah secara tepat


Mampu menentukan kegunaan dan keterbatasan data
Mampu mengidentifikasi data secara tepat, relevan sebagai sumber
informasi.
Mampu mengevaluasi integritas dan komparabilitas data
Mampu menggunakan prinsip-prinsip etika dalam mengumpul, data dan
informasi
Mampu membuat inferens yang relevan dari data kuantitatif dan kualitatif
Mampu mengambil dan menginterpretasikan data dan informasi terkait
dengan resiko dan keuntungan
Mampu menerapkan proses pengumpulan data, aplikasi teknologi
informasi berbasis IT

KOMPETENSI
UTAMA Pusat IAKMI
Pengurus
DAN LEARNING OUTCOME
Kompetensi-2
Kemampuan mengembangkan perencanaan program dan kebijakan

Mampu mengumpulkan, meringkaskan dan menginterpretasikan informasi ttg isu


kesmas.
Mampu menyatakan pilihan kebijakan dan menuliskan dengan jelas dan padat
Mampu membahasakan implikasi kesehatan, fiskal, administrasi, legal, sosial,
dan politik
Mampu menyatakan tingka kelayakan dan luaran yang diharapkan dari setiap
pilihan kebijakan.
Mampu menggunakan tehnik terbaru dalam analisis penentuan dan perencanaan
kesehatan
Mampu memutuskan tindakan yang sesuai.
Mampu mengembangkan suatu perencanaan untuk mengimplementasikan
kebijakan
Mampu merubah kebijakan menjadi rencana organisasi, struktur, dan program

Pengurus
KOMPETENSI
UTAMA Pusat IAKMI
DAN LEARNING OUTCOME

Kompetensi-3
Kemampuan komunikasi secara efektif

Melakukan berkomunikasi melalui tulisan, lisan, atau lainnya


Mampu meminta input dari individu dan organisasi
Mampu mengadvokasi program dan sumber daya kesehatan.
Mampu memimpin dan berpartisipasi dalam kelompok untuk menyatakan
isu spesifik
Mampu menggunakan media, teknologi , dan jaringan untuk
menyebarkan informasi
Mampu memutuskan tindakan berkomunikasi yang sesuai.
Mampu mempresentasikan informasi yang akurat tentang demografi,
statistik, program, dan saintifik kepada masyarakat profesional

Pengurus
KOMPETENSI
UTAMA Pusat IAKMI
DAN LEARNING OUTCOME

Kompetensi-4
Kemampuan memahami budaya setempat
Mampu menggunakan metode yang tepat untuk berinteraksi secara sensitive,
efektif, dan profesional dengan orang yang berbeda latarbelakang budaya
Mampu mengembangkan dan mengadaptasikan pendekatan-pendekatan
terhadap masalah yang terkait dengan perbedaan kultural
Mampu memahami adanya dinamika yang berkontribusi terhadap keragaman
kultur (sikap)
Memahami pentingnya pekerja Kesmas yang beragam (sikap)

Pengurus
KOMPETENSI
UTAMA Pusat IAKMI
DAN LEARNING OUTCOME

Kompetensi-5
Kemampuan Memberdayakan Masyarakat
Mampu menggabungkan berbagai strategi untuk berinteraksi dengan orang dari
berbagai latar belakang
Mampu mengidentifikasi peran faktor budaya sosial dan perilaku dalam yankes
Merospon berbagai kebutuhan sebagai konsekuensi keragaman budaya
Mampu mengindentifikasi dan menjaga hubungan dengan stakeholder dan Toma
Mampu menggunakan proses dinamika kelompok untuk meningkatkan peran
serta masyarakat
Mampu mendeskriptikan peran pemerintah dalam menyediakan yankesmas
Mampu mendeskriptikan peran pemerintah dan swasta dalam menyediakan
pelayanan Kesmas

Pengurus
KOMPETENSI
UTAMA Pusat IAKMI
DAN LEARNING OUTCOME

Kompetensi-6
Penguasaan terhadap dasar-dasar ilmu kesehatan
masyarat
Mampu mengidentifikasi kewajiban individu dan organisasi dalam konteks
pelayanan Kesmas esensil dan fungsi dasar.
Mampu mendefinisikan, menilai, dan memahami status kesehatan pada populasi,
determinan kesehatan dan penyakit, faktor yang berkontribusi terhadap promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit,
Memahami perkembangan sejarah, struktur, dan interaksi antara Kesmas dan
sistem pelayanan kesehatan
Mampu mengidentifikasi dan mengaplikasikan metode riset dasar yang
digunakan dalam Kesmas

Pengurus
KOMPETENSI
UTAMA Pusat IAKMI
DAN LEARNING OUTCOME

Kompetensi-6 (LANJUTAN)
Penguasaan terhadap dasar-dasar ilmu kesehatan
masyarat
Mampu menggunakan proses dinamika kelompok untuk meningkatkan peran
serta masyarakat
Mampu menerapkan ilmu kesmas termasuk ilmu sosial dan perilaku, penyakit
kronik, infeksi, dan kecelakaan
Mampu mengidentifikasi keterbatasan riset dan pengtingnya observasi dan
kesaling hubungan (interrelationship)
Mampu mengembangkan suatu komitmen sepanjang masa terhadap pemikiran
kritis yang kuat (sikap)

Pengurus
KOMPETENSI
UTAMA Pusat IAKMI
DAN LEARNING OUTCOME

Kompetensi-7
Perencanaaan keuangan dan ketrampilan manajerial
Mampu mengembangkan dan mempresentasikan suatu budge
Mampu mengelolah program dengan keuangan yang terbatas.
Mmpu menerapkan proses budget
Mampu mengembangkan strategi untuk menentukan prioritas budget
Mampu memonitor kinerja program
Mampu mempersiapkan proposal untuk memperoleh dana dari sumber eksternal
Mampu menerapkan ketrampilan dasar hubungan antar manusia dalam
managemen organisasi, motivasi staf, dan penyelesaian konflik,
Mampu melakukan negosiasi dan mengembangkan kontrak dan dokumen
lainnya untuk penyediaan pelayanan berbasis pada masyarakat.

Pengurus
KOMPETENSI
UTAMA Pusat IAKMI
DAN LEARNING OUTCOME

Kompetensi-8
Kemampuan MEMIMPIN dan berfikir sistim

Menciptakan kultur dari stardar etik di dalam organisasi dan komunitas


Membantu menciptakan nilai dasar dan visi bersama dan menggunakan prinsipprinsip ini dalam petunjuk pelaksanaan
Mengidentifikasi isu internal dan eksternal yang dapat berdampak terhadap
penerapan pelayanan esensial kesehatan masyarakat (mis. Rencana strategis)
Memfasilitasi kerjasama kelompok internal dan eksternal untuk menjamin
partisipasi dari stakeholder kunci.

Pengurus
KOMPETENSI
UTAMA Pusat IAKMI
DAN LEARNING OUTCOME

Kompetensi-8 (LANJUTAN)
Kemampuan MEMIMPIN dan berfikir sistim

Berkontribusi terhadap pengembangan, implementasi, dan monitoring standar


kinerja organisasi
Mampu menggunakan sistem hukum dan politik untuk melakukan perubahan.
Mampu mengaplikasikan teori dari struktur organisasi terhadap praktek
profesional
Menciptakan kultur dari stardar etik di dalam organisasi dan komunitas

Pengurus Pusat IAKMI

SOFTSKILLS, SOFTSKILLS, SOFTSKILLS

Pengurus Pusat IAKMI

Bangsa ini Mayoritas Islam, Betulkah?


Leadership
(As Suluk al
mudir)

Akhlakul Islamiyah
(haqiqotul nafsul
insaaniyah)
Indiv Behavior
in Orgnz
(As Suluk al
fardi)

Inter-indiv
behavior
(As Suluk Al
jamai)

Musa, Nadhoriyah As Suluk At Tandzimi min Mandhuril Islam, 1995

Pengurus Pusat IAKMI

As Suluk Al-mudir
(Leadership)1
Adil (Fairness)
Qudwah hasanah (leading

walk the talk)

Al Fahm (visioner)
Shidq (Honesty)
Amanah (Responsible)
Fathonah (Intelligent/smart)
Tabligh (Orator/Communicator)
Muallim (Knowledgable/transfering know-how)

Madhi, Al Qiyadah Al Muatsiroh, 2002

Pengurus Pusat IAKMI

As Suluk Al-mudir
(Leadership)2
Munazzim (Skillful manager)
Mubaadarah (Decisive)
Ats Tsiqoh (Creating condusive working climate, i.e

trust, warm, peaceful, outcome focus)


Al Udhwiyah (caring interaction, i.e to subordinates,
clients etc)
At Takayyuf (empowering and participation)
Tidak Mubadzir (effective-efficient)

Pengurus Pusat IAKMI

As Suluk Al Fardiyah
(Individual behavior)
Ihlas karena Allah
Muhaasabah (Self evaluation & correction)
Honesty
Optimistic
Taubat
Tadabbur (Managing Knowledge of Allah,

qouliyah/Quran & Hadits and qouniyah/ sciences)


Tawadhu (humble for Allah/rendah hati)

Pengurus Pusat IAKMI

As Suluk Al Jamai
(Inter-individual behavior)
INCLUDING PROVIDER-CLIENT RELATIONSHIP

Pengurus Pusat IAKMI

Taawun (team work for the benefit of patient)


Amar maruf

nahi munkar
Empathy and caring
Obey to the leader for the sake of Allah
Khusnudzon
Not doing Ghibah
Not doing Hasad

Musa, 1995; Luth, 2001, Tasmara, 1996; 2001

Pengurus Pusat IAKMI

Musyawarah
Al jiddu fil amal (hard work for helping others)
Patience (for solving others problem)
Istiqomah (continuous positive improvement)
Al Himmah Al Aaliyah (high/best

achievement

orientation)

Musa, 1995; Luth, 2001, Tasmara, 1996; 2001

Pengurus Pusat IAKMI

Murroqobah (In Allah control, self

control)

Honesty
Amanah (responsible)
Balance between hard work & achievement, with

akhirat orientation
Ihsan (optimizing the works)

Musa, 1995; Luth, 2001, Tasmara, 1996; 2001

Pengurus Pusat IAKMI

Itqon (professional)
Efective and efficient
Creative
Managing new knowledge
Teamwork (amal jamai)
Serving others with IHLAS

for service excellence

Musa, 1995; Luth, 2001, Tasmara, 1996; 2001

Strategi Kedua:
PROFESI
MENGELOLA
PENGETAHUAN

Pengurus Pusat IAKMI

4-Kapasitasi
Mengelola
Pengetahuan

3-Kapasitasi
Partisipasi
Kesehatan

1-Kapasitasi
Kebijakan &
Pemograman
Kes

2-Kapasitasi
Aliansi

Modif: Bachtiar 2009


Pengurus Pusat IAKMI
Global Opportunity

Knowl management & network


Hlth & Devt Policy & communication
Capacities devt

National Guidances

International funding

Governance
Stewardship

Benchmarking
Capacity building
Standards
Financial

Provincial Deconcentration capacities


District/Prov Dec capacities

Stewardship

Health Policy Capacity


Governance
Financial
Capacity building

Hlth Mgtm capacity


HRD capacity
Financial capacity

benchmarking

HIS & Knowl mgmt


Media & nerworks
Standarization

1-Mengelola pengetahuan s/d skala global

Pengurus Pusat
IAKMI
2-Mengelola Pengetahuan
Aliansi
Untuk Kesehatan

6-Memetik yg

terbaik
(Best Practices)

5-Implementasi

1-Aliansi

Pemerintah
& Masy Sipil

Outcome
Kesehata
n
Membaik

terkendali
melibatkan
masy-sipil

4-Rencana
Aksi
Bersama

Strategi
Pemb Kesehatan

3-Target &
Program

2-Prioritas &

Pengurus Pusat IAKMI

3-Mengelola Pengetahuan Menuju Kemandirian


Perkiraan
Efek Tdk
Menguntungkan

PERAN
PEMR
& OP

Tingkat
Kemauan
Pertisipasi
Artikulasi
Masalah
Kesehatan

Merencanakan
Pemberdayaan

Tingkat
Kepercayaan

Tindak
Kemandirian

Perkiraan
Efek
Menguntungkan

modifikasi Paton, McIver, Johnston, 2007

Pengurus Pusat IAKMI

4-Mengelola Pengetahuan
Organisasi Keprofesian

Learning-KnowledgeInnovation
ORGANISASI PROFESI
IPTEK
Tacit&embedded knowl
Suplai

Masy

Peluang &
Ancaman

OUTCOME KES

YANKESMAS
ORGANISASI PELAKSANA (PEM & MASY)

Global-regional
Global-regional ,, Kearifan
Kearifan lokal
lokal

Peran OP
(bersama PT)
adalah mencipta
pengetahuan dan
ketrampilan
(KNOWLDEGE
CREATION &
PRESERVATION)
sehingga
bermanfaat bagi
SEMUA

Pengurus Pusat IAKMI

Peran Profesi Kesmas agar


Sistem Kesehatan Efektif
Menutup gap:
Politik Kes utk prioritas
pembangunan
Sinergistik dlm
Pembangunan
(Healthy Public Policy)

Evidence-Based
Policy Making& Program Mgmt

Pendekatan komprehensif
terintegrasi:
Pengurus
Pusat IAKMI

MENUJU HDI

Sumber: FA Moeloek, 2010

Pengurus Pusat IAKMI

Dengan Demikian

Intra-disipliner Inter-disipliner
Yankes Promotif
sd Rehabilitatif

Penanggulangan
Kemiskinan

Pendidikan

Rencana Aksi
Berbasis HDI

Pengendalian
Ekologi

Kesetaraan
Gender

Pengurus Pusat IAKMI

RINGKASAN PERAN

PROFESI KESMAS
3.Sumberdaya
Pengetahuan

Tacit KNOWLEDGE utk:


Pembaruan regulasi kesmas
Pembaruan Perenc&mgmt
Pembaruan budaya sehat
2.Mobilisasi
Sumberdaya
Profesi kesmas

Kapasitasi sistem UHC:


Fasilitasi kebijakan kesmas/SDH
Fasilitasi Perenc&mgmt kesmas
Fasilitasi monev kesmas

4.Sumberdaya
aksi/power

POLITIK Kesehatan:
Kapasitas fiskal utk kesmas
Mobilisasi sumber daya
Embedded Public Health knowl
Healthy Public Policy
1.Kelembagaan
PROFESI yg kuat

SOLIDITAS Profesi
Eksistensi Orgn Profesi
Standarisasi kompetensi
Akreditasi anggota
Continuing PH Education

Adaptasi dari Hughes-Tuohy 2003 & Hicks & Mishra 1993

Pengurus Pusat IAKMI

Strategi
StrategiKetiga:
Ketiga:

Keterkaitan
dg
Users
Keterkaitan dg Users
Libatkan
end-user

Tetapkan
tujuan
Bangkes

Kembangkan & diseminasi


strategi keprofesian

Rumuskan
Proses
Bangkes

Implem
Bangkes

Hasil
Bangkes
(direct)

Outcome
Bangkes
(tdk lgs)

Domain dampak penerapan Iptek


Kesmas:
Kapasitasi sisyan kesmas
Kebijakan kesmas berbasis data
Perbaikan mgmt kesmas
Peningkatan skills staf kesmas

Libatkan stakeholders dlm


tiap proses

Pengurus Pusat IAKMI

Closing Remarks

Pengurus Pusat IAKMI

THE POWER OF
WE

Terimakasih
Adapted fr: Freire, P. (1995) Pedagogy of the Oppressed. New York: Continuum Publishing Co

Anda mungkin juga menyukai