Kehamilan Ektopik adalah kehamilan yang terjadi bila telur yang dibuahi
berimplantasi dan tumbuh diluar endometrium kavum uteri. Sebagian besar
Kehamilan Ektopik (ectopic gestation) terjadi di tuba falopii namun kadang-kadang
ovum yang sudah dibuahi dapat mengadakan implantasi pada permukaan ovarium,
servik uteri atau yang sangat jarang adalah pada omentum (menyebabkan abdominal
pregnancy ). Di negara berkembang, angka kejadian kehamilan ektopik terkesan
meningkat menjadi sekitar 1 : 80-150 kehamilan.
Indikasi
Kehamilan ektopik ada yang belum terganggu dan yang terganggu
1. Kehamilan ektopik yang Belum Terganggu
Ditemukan gejala-gejala kehamilan muda atau abortus imminens
( terlambat haid, mual, muntah, perbesaran payudara, hiperpigmentasi
areola, dan garis tengah perut, peningkatan rasa ingin berkemih, porsio
lividae, pelunakan serviks, perdarahan bercak berulang )
Tanda-tanda tidak umum dari hasil pemeriksaan bimanual pada tahapan
ini adalah :
o
Pucat/anemis
b.
c.
d.
e.
f.
Etiologi
Penyebab dari kehamilan ektopik ada yang diketahui ada pula yang tidak diketahui. Ada
berbagai macam faktor yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik. Namun perlu
diingat bahwa kehamilan ektopik dapat terjadi pada wanita tanpa faktor risiko. Faktor
risiko kehamilan ektopik adalah :
1.
2.
Struktur tuba
4.
Faktor Uterus
Tumor rahim yang menekan tuba
Uterus Hipoplastis
5.
Faktor Ovum
Migrasi eksterna dari ovum
Perlengketan membrane granulose
Rapid cell devision
Migrasi internal ovum
o Janin keluar dari tuba diselubungi kantong amnion dan plasenta yang utuh,
kemungkinan tumbuh terus dalam rongga perut dan terjadi kehamilan
abdominal sekunder. Selanjutnya janin dapat tumbuh besar bahkan sampai
aterm.
Kehamilan Isthmus
Dinding tuba disini lebih tipis, biasanya pada kehamilan 2-3 bulan sudah
pecah
Kehamilan ampula dan fimbria
Dapat terjadi abortus atau rupture pada kehamilan 1-2 bulan dan nasib hasil
konsepsi sama dengan Intertisial
Perubahan pada uterus
Hormon-hormon kehamilan akan memberikan reaksi pada uterus seperti
pada kehamilan biasa dan tetap ditemui uterus yang bertambah besar dari
biasa, melunak, suplai darah yang bertambah, dan terbentuknya desidua.
Bila hasil konsepsi dalam tuba mati, maka desidua mengalami degenerasi,
terkelupas, berdarah kemudian keluar pervaginam disebut desidua cast. Bila
tidak ada gejala sering diduga keguguran sehingga dilakukan kuretase.
4. Kehamilan Abdominal
Menurut cara terjadinya dibagi menjadi:
Primer
Implantasi terjadi sesudah dibuahi, langsung pada peritonium atau kavum
abdominal
Sekunder
Bila embrio yang masih hidup dari tempat primer, misalnya karena abortus tuba
atau ruptur tuba, tumbuh lagi dalam rongga abdomen.
Kehamilan abdominal dapat mencapai aterm dan anak hidup, hanya sering
menjadi cacat tubuh. Biasanya fetus sudah meninggal sebelum cukup bulan
kemudian mengalami degenerasi dan maseasi, infiltrasi lemak, menjadi
lithopedion ( membantu) atau menjadi fetus papyraceus.
TERAPI
Setelah diagnosa ditegakkan sedini mungkin harus dilakukan laparotomi. Anak
dikeluarkan dan tali pusat dipotong sependek mungkin, placenta dibiarkan
berada dalam rongga perut karena untuk mencegah perdarahan. Bila
selamat biasanya akan diabsorbsi dalam waktu beberapa bulan.
Tampak uterus terdorong kebelakang dan implantasi plasenta sebagian besar
pada dinding depan rahim.
5. Kehamilan Servikal
Gejala
Terdapat tanda-tanda hamil muda yang jarang berlanjut, biasanya hanya sampai
3-4 bulan kehamilan sudah terganggu dan terjadi perdarahan peraginam yang
kadang bisa hebat.
Terapi
Dilakukan total histerektomi
6. Kehamilan Heterotopik
Adalah kehamilan kembar yang berlainan tempat misalnya IUP dan
kehamilan ektopik, tuba kana dan kiri, IUP dan kehamilan abdominal.
Etiologi
Bisa terjadi dari pembuahan, dua ova yaitu bulan ini dari ovarium kanan dan
bulan depan dari ovarium kiri
Dari 1 ovarium keluar 2 ova yaitu bisa dari 2 follikel de Graff, atau dari 1
follikel de Graff
Dalam satu kali ovulasi serentak keluar dua ovum dari satu ovarium kanan dan
satu dari ovarium kiri.
Prognosis
Bila diagnosa cepat ditegakkan umumnya baik, disertai dengan persedian darah
dan fasilitas operasi serta narkose.
Mortalitas . sekarang kurang dari 1 %
3. Perasaan nyeri dan sakit yang tiba-tiba di perut seperti di iris-iris dengan pisau
bahkan sampai pingsan
4. Tanda-tanda akut abdomen : nyeri tekan hebat, mual, mutah, tensi rendah, nadi
kecil dan halus, anemi
5. Nyeri bahu : karena perangsangan diafragma
6. Tanda cullen : sekitar pusat atau linea alba kelihatan biru hitam dan lebam
7. Pemeriksaan ginekologik : nyeri ayun porsio dan nyeri tekan pada kavum
Dauglasi, teraba masa pelvis
8. Pervaginam keluar desidual cast
9. Palpasi perut dan perkusi : ada tanda-tanda perdarahan abdominal
10. Pemeriksaan laboratorium : Hb seri di periksa setiap 1 jam, adanya lekositosis
11. Kuldosentesis (Douglass Pungsi) :
a.
b.
Bila keluar darah merah tua berwarna coklat sampai hitam yang tidak
membeku atau hanya bekuan kecil maka ini dikatakan positif (fibrinasi)
dan menunjukkan adanya hematoma retrourina
c.
Bila darah segar berwarna merah dan bebrapa menit membeku maka
hasinya negatif karena darah berasak dari arteri atau vena yang tertusuk
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan kehamilan ektopik tergantung pada beberapa hal, antara lain lokasi
kehamilan dan tampilan klinis. Sebagai contoh, penatalaksanaan kehamilan tuba
berbeda dari penatalaksanaan kehamilan abdominal. Selain itu, perlu dibedakan pula
penatalaksanaan kehamilan ektopik yang belum terganggu dari kehamilan ektopik
terganggu. Tentunya penatalaksanaan pasien dengan kehamilan ektopik yang belum
terganggu berbeda dengan penatalaksanaan pasien dengan kehamilan ektopik terganggu
yang menyebabkan syok.
Seorang pasien yang terdiagnosis dengan kehamilan tuba dan masih dalam kondisi baik
dan tenang, memiliki 3 pilihan, yaitu: