Anda di halaman 1dari 39

Kode/ Nama rumpun ilmu:571/ Manajemen

USULAN
PENELITIAN HIBAH BERSAING

REKONSTRUKSI METODE PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN


USAHA KECIL MENENGAH MELALUI
PROGRAM BUSINESS DEVELOPMENT SERVICE DI KOTA PADANG

Ketua
Sepris Yonaldi, SE., MM (1018098201)
Anggota
Hesti Mayasari, SE., MM (1027128401)

UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG


April, 2015

ii

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................

RINGKASAN DAFTAR ISI........................................................... ......

ii

RINGKASAN................................................................................... ......

BAB I

PENDAHULUAN ......................................................
1.1 Latar Belakang Penelitian .......................................

1
1

1.2 Tujuan Khusus Penelitian .....................................

1.3 Urgensi Penelitian Penelitian ..................................

1.4 Hasil Yang Ditargetkan ..........................................

TINJAUAN PUSTAKA ...............................................


2.1 Karakteristik UKM.................................................

4
4

2.2 Aspek Perkembangan UKM ...................................

2.3 Business Development Services (BDS)....................

METODE PENELITIAN..............................................
3.1 Tahapan Penelitian .................................................

12
12

3.2 Penelitian Tahun I .................................................

13

3.3 Penelitian Tahun II ................................................

15

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN.......................

20

4.1 Anggaran Biaya .....................................................

20

4.2 Jadwal Penelitian ...................................................

20

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................

22

BAB II

BAB III

BAB IV

LAMPIRAN
Lampiran 1.

Jastifikasi Anggaran Penelitian .....................................

25

Lampiran 2.

Dukungan Sarana Dan Prasarana Penelitian ..................

27

Lampiran 3.

Susunan Organisasi Tim Penelitia ................................

27

Lampiran 4.

Biodata Ketua dan Anggota ..........................................

28

Lampiran 5.

Surat Pernyataan Ketua Peneliti ....................................

35

iii

RINGKASAN
UKM adalah roda penggerak perekonomian nasional, oleh karena itu UKM
memerlukan pengembangan dan pembinaan secara kondusif. Dan untuk untuk itu maka
Pembinaan terhadap UKM telah dilakukan oleh pemerintah salah satunya adalah melalui
program Business Development Service (BDS). Usaha mikro dan kecil juga memegang peran
yang cukup besar dalam pembangunan ekonomi daerah hal ini dijelaskan dalam Peraturan
Gubernur Sumatera Barat Nomor : 52 Tahun 2005. Volume usaha skala mikro dan kecil
mengalami kemajuan yang cukup baik dengan perkembangan volume penjualan mencapai
35% per tahun. Hal ini merupakan dampak dari pembinaan dan fasilitasi yang dilakukan
melalui berbagai program. Dalam hal pembinaan Usaha mikro dan kecil, Propinsi Sumatera
Barat banyak membina usaha mikro dan kecil yang bergerak disektor perdagangan, industri
pertanian, industri non pertanian dan sektor aneka usaha.
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahun. Tahun pertama bertujuan untuk
menghasilkan modul strategi yang tepat digunakan oleh BDS untuk pengembangan dan
pembinaan UKM. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini akan melihat beberapa
strategi yang telah di terapkan oleh BDS yaitu: strategi peningkatan pengetahuan pasar
pelaku UKM, strategi penyiapan infrastruktur dan teknologi untuk pendukung
penyelenggaraan UKM, strategi pemberian layanan consultasi usaha kepada UKM, strategi
pemberian informasi pemasok kepada UKM, strategi penberian latihan dan bantuan teknik
kepada UKM, strategi pembinaan dalam bidang teknologi dan pengembangan produk,
strategi pemberian modal kredit kepada UKM. Tahun kedua bertujuan untuk Menghasilkan
modul pengembangan dan pembinaan oleh Dinas Koperasi dan UKM yang efektif terhadap
peningkatan skala usaha mikro dan kecil (UMK). Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian
ini akan melihat bebrapa program yang di terapakan oleh Dinas Koperasi dan UKM yaitu :
Program pembinaan perkuatan permodalan UMK, Program pembinaan kelembagaan
manajemen UMK, Program pembinaan pemasaran UMK.
Keyword: BDS, UKM, Strategi, modal kredit, teknologi, informasi

iv

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu dari tujuan pembangunan nasional adalah memajukan kesejahteraan umum,
yang berarti mengutamakan kemakmuran masyarakat dan bukan kemakmuran atau
kepentingan orang seorang, oleh karena itu usaha kecil dan menengah menjadi prioritas
dalam pembangunan nasional karena merupakan representasi rakyat Indonesia dalam
kehidupan ekonomi nasional.
Peranan usaha kecil dan menengah sangat besar bagi perekonomian Indonesia dan
keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi secara nasional, dimana
usaha kecil dan menengah dapat berperan sebagai penggerak perekonomian nasional, hal ini
terlihat jelas sejak terjadinya krisis di Indonesia pada tahun 1997. Pasca krisis, sejumlah
industri dan perusahaan besar mengalami kebangkrutan tetapi sebagai pelaku ekonomi
dengan skala usaha lebih kecil, UMK dapat bertahan dan melanjutkan usaha. Dari seb
uah survei oleh Kementrian Negara Koperasi dan PKM terhadap 225 ribu UMK (pada krisis
ekonomi 1998) menunjukkan bahwa sebesar 64% UMK mampu mempertahankan omset
usaha, 1% UMK mengalami perkembangan, 31% UMK mengalami penurunan penjualan dan
hanya 4% UMK yang menghentikan usaha. Menurut pakar ekonomi Faisal Basri, beberapa
alasan yang menyebabkan UMK bertahan disaat krisis adalah karena produksi UMK
mempunyai permintaan yang sangat elastis dengan perubahan pendapatan masyarakat.
Menurut Tambunan (2000), produk yang dihasilkan oleh perusahaan kecil dan menengah
menggunakan komponen dalam negeri yang mempunyai kedudukan yang stabil, bahkan
memperoleh keuntungan dari peningkatan ekspor yang tinggi sehingga pengaruh krisis
terhadap UMK tidak terlalu berarti dan menurut Wiranta (2005) karena ketergantungan UMK
pada bahan impor dan pinjaman luar negeri yang rendah.
Walaupun UKM memeliki peranan yang penting dalam pertumbunhan ekonomi
nasional namun kalau kita amati tidak sedikit juga UKM yang mengalami kemnduran yang
diakibatkan oleh beberapa permasalahan diantaranya kesulitan akses modal, karena untuk
mendapatkan pinjaman modal dari instansi lain sebuah usaha harus memeliki system
pengelolaan manajemen yang profesional. Kelemahan tersebut ibarat sebuah lingkaran yang
saling mempengaruhi. Secara umum kelemahan tersebut lebih pada permasalahan Sumber
Daya Manusia UKM. Pemerintah dalam hal ini Dinas Koperasi dan PKM Sumatera Barat,
sebagai institusi yang secara formal diberi tanggung jawab untuk mengembangkan Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah menerapkan berbagai kebijakan, salah satunya melalui program
1

Business Development Service (BDS) yang memberikan jasa layanan pengembangan usaha
untuk meningkatkan kinerja perusahaan, akses pasar dan kemampuan bersaing yang bersifat
non finansial, bersifat dinamis dengan cakupan yang luas serta fokus pada kebutuhan UKMK
Dari 2001 sampai 2006 telah tercatat sebanyak 30 BDS di bawah binaan Dinas Koperasi dan
UKM Sumatera Barat. Tujuannya tidak lain adalah memberikan kontribusi dalam upaya
mengembangkan Usaha Kecil Menengah.
dengan lebih kurang 11 tahun bds di sumatera barat ternyata belum medapatkan hasil
yang maksimal, hal ini terjadi diduga kurang tepatnya metode pembinaan ynang diterapkan
oleh bds. Penelitian ini diarahkan untuk merekonstruksi

metode pengembangan dan

pembinaan Usaha Kecil Menengah melalui program Business Development Service di Kota
Padang, sehingga menghasilkan metode yang tepat untuk memberikan binaan terhadap Usaha
Kecil Mengah.

1.2 Tujuan Khusus Penelitian


Sesuai dengan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian adalah:
Penelitian Tahun 1:
1. Mendeskripsikan metode yang telah

digunakan oleh BDS untuk pengelolaan dan

pengembangan UKM di Kota Padang.


2. Merekonstruksi

metode yang telah

digunakan oleh BDS untuk pengelolaan dan

pengembangan UKM di Kota Padang


Penelitian Tahun 2:
1. Menemukan metode yang ideal untuk digunakan oleh BDS untuk pengelolaan dan
pengembangan UKM di Kota Padang .
Tujuan jangka panjang yang akan dicapai dari penelitian ini adalah menciptakan
usaha kecil dan menengah yang produktif dan memeliki daya saing yang tinggi (competitive
advantage) sehingga peran usaha mikro dan kecil sebagai

salah satu dari tujuan

pembangunan nasional dapat memajukan kesejahteraan umum.

1.3 Urgensi Penelitian


Penelitian ini berusaha untuk memperbaiki metode pengembangan dan pembinaan
UKM melaui BDS. Dengan ditemukanya metode yang baru tersebut diaharpkan adanya
peningkatan skala usaha UKM. Dengan adanya strategi pengembangan UKM yang ideal
melaui program BDS

diharapkan dapat menigkatkan kesejahteraan

masyarakat karena

selama ini startegi yang sudah ada kurang mencapai saasaran yang di harapkan.
1.4 Hasil yang ditargetkan
Adanya metode yang efektif dalam Pengembangan Dan Pembinaan Usaha Kecil
Menengah Melalui Program Business Development Service.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Sampai saat ini batasan usaha kecil masih berbedabeda tergantung pada fokus
permasalahan masingmasing. Dilihat dari perangkat manajemennya, Lambing (2005: 43)
mengemukakan bahwa kontrol atau pengawas usaha kecil biasanya informal. Apabila ada
beberapa karyawan maka deskriptif pekerjaan dan segala aturan secara tidak tertulis sebab
wirausaha lebih mudah menguasai segala aspek usahanya banyak usaha cendrung memakai
manajemen mikro.
2.1 Karakteristik UKM
UKM secara umum memiliki karakteristik sebagai berikut (Soeharto Prawirokusomo,
2001 : 78):
1. Fleksibel, dalam arti jika menghadapi hambatan dalam menjalankan usahanya akan
mudah pindah ke usaha lain.
2. Dalam permodalannya, tidak selalu tergantung pada modal dari luar, dia berkembang
dengan kekuatan sendiri.
3. Dalam hal pinjaman (terutama pengusaha kecil sector tertentu seperti pedagang) sanggup
mengembalikan pinjaman dengan bunga cukup tinggi.
4. UKM tersebar di seluruh Indonesia dengan kegiatan usaha diberbagai sector, merupakan
saran distributor barang dan jasa dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat.
Beberapa aspek yang akan menentukan prospek perkembangan UKM adalah
kemampuan UKM itu sendiri untuk mendiagnosis kekuatan yang kemudian dioptimalkan dan
kelemahan kemudian harus diminimalisir dalam menjawab tantangan internal maupun
eksternal, aspek - aspek yang menjadi kekuatan dan kelemahan tersebut adalah (Tambunan
2002 : 10).
1. Faktor Manusia
Dari aspek manusia, kekuatan UKM adalah:
a) Motivasi yang kuat untuk mempertahankan usahanya.
b) Suplay tenaga kerja yang melimpah dengan upah yang murah Sedangkan kelemahan
adalah.
c) Kualitas SDM rendah baik di lihat dari tingkat pendidikan formal maupun di tinjau
dari kemampuan untuk melihat peluang bisnis.
d) Tingkat produktivitas rendah.
e) Etos kerja dan disiplin rendah.
4

f) Pengunaan tenaga kerja cenderung eksploitatif dengan tujuan untuk mengejar target.
g) Sering mengandalkan anggota keluarga sebagai pekerja tidak dibayar.

2. Faktor Ekonomi (Bisnis)


Kekuatan UKM bila dilihat dari faktor ekonomi (bisnis) adalah:
a) Mengandalkan sumber keuangan informal yang mudah diperoleh.
b) Mengandalkan bahan-bahan baku lokal (tergantung pada jenis produk yang dibuat).
c) Melayani segmen pasar bawah yang tinggi permintaan (proporsi dari populasi paling
besar). Kelemahan UKM dari faktor ekonomi (bisnis) adalah:
d) Nilai tambah yang diperoleh rendah dan akumulasinya sulit terjadi.
e) Manajemen keuangan buruk.
Kekuatan dari kedua faktor tersebut harus dioptimalkan dalam upaya meningkatkan
dan mengembangkan UKM itu sendiri. Sedangkan kelemahan dari dua faktor tersebut harus
secara terus menerus diminimalisir dan dihilangkan sama sekali. Secara lebih terperinci
Anoraga dan Sudantoko (2002:225:6) menggambarkan karakteristik UKM secara umum
yang lebih banyak merupakan kelemahan, yaitu :
1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah
administrasi pembukuan standar. Kadangkala pembukuan tidak up to date sehingga sulit
menilai kinerjanya.
2. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat persaingan yang sangat tinggi.
3. Modal terbatas.
4. Pengalaman manajerial dan mengelola perusahaan masih sangat terbatas.
5. Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk mampu menekan
biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.
6. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta di Fersifikasi pasar sangat terbatas.
7. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah, mengingat
keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk mendapatkan dana di pasar modal,
sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi standar dan harus transparan.
Beberapa keunggulan UKM adalah:
1. UKM biasanya memenuhi permintaan (aggregate demand) yang terjadi di wilayah
regionalnya sehingga UKM menyebar diseluruh pelosok dengan ragam bidang usaha.
2. Mempunyai keleluasaan atau kebebasan untuk masuk atau keluar dari pasar mengingat
modal sebagian besar terserap pada modal kerja dan sangat kecil yang dimasukkan dalam
5

aktiva tetap sehingga yang dipertaruhkan juga kecil. Dampak dari hal ini adalah
kemudahan untuk meng up to date produknya sehingga mempunyai derajat immunitas
yang tinggi terhadap gejolak perekonomian internasional.
3. Sebagian besar UKM adalah padat karya (labour intensive) mengingat teknologi yang di
gunakan UKM relatif sederhana.

Pengertian

Usaha

Mikro,

berdasarkan

Peraturan

Bank

Indonesia

Nomor:

7/39/PBI/2005 tentang pemberian bantuan teknis dalam rangka pengembangan usaha mikro,
kecil dan menengah dijelaskan bahwa : usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga
atau perorangan warga negara Indonesia, secara individu atau tergabung dalam koperasi dan
memiliki hasil penjualan secara individu paling banyak Rp. 100 juta. Pengertian Usaha Kecil
: dalam UU No. 9 / 1995 tentang Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala
kecil yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 20 orang dan tanpa menggunakan mesin,
yang meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Adapun ciri-ciri usaha kecil
informal adalah : belum tercatat dan belum berbadan hukum seperti pedagang asongan,
pedagang keliling, pedagang kaki lima dan pemulung. Ciri-ciri usaha kecil tradisional adalah
: menggunakan alatalat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun atau
berkaitan dengan seni budaya

Prawirokusumo (2001 : 78) menyatakan UMK secara umum memiliki karakteristik


sebagai berikut:
1. Fleksibel, dalam artian jika menghadapi hambatan dalam menjalankan usahanya akan
mudah pindah ke usaha lain.
2. Tidak selalu tergantung pada modal dari luar, karena mampu berkembang dengan
kekuatan modal sendiri.
3. Dalam hal pinjaman (terutama pengusaha kecil sektor tertentu seperti pedagang) sanggup
mengembalikan pinjaman dengan bunga cukup tinggi.
4. UMK tersebar di seluruh Indonesia dengan kegiatan usaha di berbagai sektor, merupakan
sarana distributor barang dan jasa dalam rangka melayani kebutuhan masayarakat. Suatu
komite untuk pengembangan ekonomi (Committee of Economic Development)
mengajukan konsep tentang usaha kecil dengan lebih menekankan pada kualitas atau
mutu daripada kriteria kuantitatif untuk membedakan perusahaan usaha kecil, menengah
dan besar.
6

2.2 Aspek Perkembangan UKM


Ada beberapa aspek yang dapat menentukan perkembangan UMK. Diantaranya
adalah kemampuan dalam mendiagnosis kekuatan yang kemudian dioptimalkan, sedangkan
kelemahan akan diminimalisir dalam rangka menjawab tantangan internal maupun eksternal
(Tambunan, 2002 : hlm. 10). Aspek-aspek yang menjadi kekuatan dan kelemahan UMK
tersebut diantaranya:
1. Faktor manusia
Dari aspek manusia, kekuatan UMK adalah motivasi yang kuat untuk mempertahankan
usahanya, suplai tenaga kerja yang melimpah dengan upah yang murah. Sedangkan
kelemahan dari aspek manusia adalah kualitas SDM rendah baik jika dilihat dari tingkat
pendidikan formal maupun ditinjau dari kemampuan untuk melihat peluang bisnis,
tingkat produktivitas rendah, etos kerja dan disiplin rendah, penggunaan tenaga kerja
cenderung eksploitatif dengan tujuan untuk mengejar target, dan sering mengandalkan
anggota keluarga sebagai pekerja tidak dibayar.
2. Faktor ekonomi (bisnis)
Kekuatan UMK bila dilihat dari faktor ekonomi (bisnis) adalah mengandalkan sumber
keuangan informal yang mudah diperoleh, mengandalkan bahanbahan baku lokal
(tergantung dengan jenis produk yang dibuat), melayani segmen pasar bawah yang tinggi
tingkat permintaannya (proporsi dari populasi paling besar). Kelemahan UMK dilihat
dari faktor ekonomi bisnis adalah nilai tambah yang diperoleh rendah dan akumulasi sulit
terjadi, dan manajemen keuangan buruk.
Masalah atau keterbatasan yang dimiliki oleh usaha kecil yaitu masalah keterbatasan
modal dan pihak perbankan juga memberikan persyaratan kredit yang ketat sehingga sulit
usaha kecil untuk memenuhinya, kesulitan dalam akses pemasaran, distribusi dan bahan baku
dengan harga terjangkau, keterbatasan sumber daya manusia (keterampilan manajerial dan
teknis yang rendah) serta kurangnya pengetahuan tentang bisnis dan penguasaan teknologi
(Wiranta, 2005). Oleh karena itu usaha kecil harus diberikan pemberdayaan walaupun
dengan output yang masih rendah tapi penyerapan tenaga kerjanya cukup besar.

Faktor Kunci Keberhasilan Usaha Kecil di Beberapa Negara


1. Bidang Pemasaran

Smallbone, Leig, dan North (1995) dalam penelitiannya di UK menemukan bahwa


mayoritas dari UKM yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi setelah mereka
mengenali dan menjawab suatu peluang pasar baru, seperti penemuan produk/jasa baru,
mendapatkan pelanggan baru untuk produk atau jasa yang dimiliki. Menurut Kristiansen
et al., (2003), Market stability was found to be significant in determining business
success, (stabilitas pasar menjadi faktor penentu yang sangat penting bagi kesuksesan
suatu bisnis).
2. Teknologi
Gundry, Kickul, Welsch dan Posig (2003), dalam studinya di US mengungkapkan bahwa
penguasaan teknologi, perubahan dan inovasi memiliki peran penting terhadap
peningkatan dan pertumbuhan pasar. Swierczek & Ha (2003), Lack of equipment and
outdated technology are among hindrances of SMEs development, (Kekurangan
peralatan dan penggunaan teknologi yang kuno dapat menghalangi pengembangan
UMK). Suatu penelitian di Irlandia menemukan bahwa teknologi, otomatisasi dan proses
inovasi menjadi hubungan yang penting pada kepuasan terhadap tingkat pengembalian
investasi (Gibbons & OConnor, 2003).
3. Akses informasi
Menurut Duh (2003) dan Kristiansen (2002), akses informasi baru dapat membuka
insiatif, pertumbuhan dan daya tahan suatu UKM. Menurut Mead & Liedholm (1998);
Swierczek & Ha (2003), informasi bisnis menjadi hubungan penting terhadap kesuksesan
suatu usaha.
4. Kesiapan berwirausaha
Kristiansen dan Indanti (2004) dalam penelitian di Norwegia dan Indonesia, menemukan
hubungan yang sangat penting antara kepercayaan diri seseorang pada kemampuannya
dengan keinginan untuk berwirausaha atau kesiapan untuk berwirausaha mempunyai
hubungan yang erat dengan kesuksesan suatu bisnis. Ryan (1970) mengungkapkan
bahwa persepsi diri berperan penting dalam mengembangkan tujuan atau keinginan.
Pajares (2002), sikap dapat menjadi dasar dari motivasi seseorang.
5. Jaringan social
Kristiansen (2003) dalam penelitiannya di Tanzania terhadap usaha garmen dan industri
pemotongan kayu, menemukan bahwa jaringan sosial mempunyai hubungan yang
penting dengan kemampuan UKM untuk beradaptasi dalam bisnis. Pengusaha dan

perusahaan baru harus terlibat dalam jaringan bisnis agar mampu bertahan (huggins,
2000).
6. Undang-undang
Duh (2003), mengungkapkan bahwa UKM di Slovenia mengahadapi hambatan dari
suatu perundang-undangan. Mazzarol & Choo (2003), menyatakan bahwa aspek
perundang-undangan selalu digunakan dalam pemilihan keputusan operasi dengan tujuan
untuk memastikan kesuksesan bisnis di masa depan.
7. Akses permodalan
Beberapa studi empiris menyimpulkan bahwa tidak adanya akses modal dan rencana
kredit serta batasan sistem keuangan merupakan hambatan utama bagi inovasi dan
kesuksesan bisnis dalam mengembangka ekonomi (Marsden, 1992; Meier & Pilgrim,
1994; Steel, 1994). Fleksibilitas modal merupakan faktor penentu dalam kesuksesan
bisnis (Kristiansen, Furuholt & Wahid, 2003). Robinson (1993) melihat di negara-negara
berkembang bahwa sumber pinjaman informal dengan tingkat bunga yang tinggi telah
memberikan kontribusi nyata dalam memulai suatu usaha kecil. Penelitian terhadap
UKM di Vietnam, mengungkapkan bahwa adanya batasan internal menyebabkan UKM
kekurangan modal (Swierczek & Ha, 2003).
8. Dukungan pemerintah
Reynolds, Day dan Lancaster (2001), mengidentifikasi salah satu masalah terbesar yang
dihadapi UKM di UK adalah peraturan pemerintah.
9. Proposal bisnis
Mc Mahon (2001), menyebutkan bahwa proposal bisnis penting untuk pertumbuhan
bisnis.
2.3 Business Development Services ( BDS )
International Labor Organization (ILO, 2001), Business Development Services (BDS)
merupakan pelayanan dalam peningkatan kualitas dari usaha, akses ke pasar dan
meningkatkan kemampuan untuk bersaing. Untuk ruang lingkup luas dari pelayanan bisnis
diantaranya adalah strategi dan operasional. Business Development Services ( BDS ) juga
menyediakan jasa termasuk pelatihan, memberikan jasa pelayanan konsultasi, bimbingan
pemasaran, pusat informasi, pengembangan dan penyaluran teknologi serta informasi
promosi hasil usaha atau juga dapat berbentuk seperti teknik dan bimbingan manajemen di
bidang dana, konsultasi dan informasi usaha , pelatihan teknologi. Sedangkan komisi
9

ekonomi PBB untuk Eropa dalam kegiatan yang berbeda ( The United nations Economic
Commission for Eropa, 2000 Biasanya dalam jangka pendek atau berkala (Swisscontact
Business Development Baden Wurttemberg Indonesia, 2004).
Business Development Services Providers biasanya mempunyai karakteristik antara
lain:
1. Usaha berskala kecil dan mempunyai spesialisasi dalam satu bidang.
2. Mempunyai pasar dan usaha berorientasi profit.
3. Independence.
4. Mempunyai tujuan dan dapat sukses atau gagal.
Sebagai mana yang kita ketahui beberapa ahli dalam bidang BDS, institusi
pengembangan operasi, agen dan organisasi berpendapat bahwa jasa dalam bidang modal
(keuangan) tidak dapat di temukan dalam pemberian jasa oleh BDS (baca tentang pengertian
BDS SwissContact dan dana GoldMark 2000) dan isu seputar pelayanan dalam modal dapat
dipecahkan oleh BDS, masih didiskusikan atau diperdebatkan oleh banyak ahli dalam sebuah
organisasi dan institusi sampai sekarang, pelayanan di bidang modal berdasarkan penjelasan
yang dijabarkan jurnal SwissContact yang berarti bahwa pemberi layanan tidak bisa
memberikan jalan keluar untuk bidang permodalan untuk usaha kecil menengah (UKM)
seperti fungsi permodalan kecil oleh sebuah institusi jika kita melihat secara rinci penawaran
dari modal yang di jelaskan oleh Levitsky, kita secara jelas mengetahui bukan untuk pemberi
an pertolongan untuk bidang permodalan dan pembiayaan untuk UKM.
Fungsi dan peranan untuk memberikan pelayanan dan bimbingan pasti sangat berbeda
dengan fungsi peranan untuk menyediakan beberapa bentuk modal. Tipe pelayanan yang
disediakan oleh Business Development Services. dimana pemberi layanan yang di
kembangkan oleh Miehlbradt dan McVay dalam seminar The Fourth Business Development
Services yang diadakan di kota Turin, Italy pada bulan September 2003 yang diselenggarakan
oleh Small Enterprises Development Program International Labour Organization (ILO).
keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor : 32.1 / KEP / MKUKM / IV/
2003 tentang petunjuk praktis BDS menyatakan bahwa BDS adalah suatu lembaga berbadan
Hukum yang memberikan layanan pengembangan bisnis dalam rangka meningkatkan kinerja
UKM. Lembaga tersebut bukan lembaga keuangan serta dapat memperoleh fee dari jasa
layananya. United Nations Conference On Trade and Development (UNCTAD) salah satu
dari

bagian

penting

dalam

pengembangan

usaha

kecil

menengah

adalah

menciptakan/membuat pelayanan Business Development Services yang efektif, dimana


10

memiliki beberapa prinsip dasar yang harus digunakan untuk mencapai latihan yang baik dan
benar dalam pelaksanaan pelayanan Business Development Services.

11

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1 Tahapan Penelitian
Penelitian ini pada tahap pertama direncanakan berlangsung selama 1(satu) tahun .
Bagan alur penelitian yang akan dilaksanakan dapat dikemukakan sebagai berikut:
Penyusunan
proposal
penelitian

PENELITIAN :

Tahap 1. Idintifikasi strategi yang telah diterapkan oleh BDS. (tahun 1)

Tahap 2. Meneliti tentang Efektifitas strategi BDS terhadap peningkatan skala


usaha UKM. (tahun 1)

Tahap 3. Merekonstruksi strategi yang telah diterapkan oleh BDS.(tahun 1)

Tahap 4. Meneliti tentang pengaruh metode strategi yang ideal terhadap


peningkatan skala usaha UKM. (tahun2)

Tahap 5. Meneliti tentang metode apakah yang ideal sebagai strategi untuk
peningkatan skala usah (tahun 2)

No
Kegiatan
1 Studi dokumentasi
2
3

Observasi
Kuisioner

luaran
Mengetahui strategi yang
telah diterapkan
Mengetahui efektifitas
Mengukur efektifitas

Pengolahan data

Data yang terukur

Analisa data

Hasil penelitian

Penyusunan
laporan

Karya ilmiah

Indicator capaian
Identifikasi startegi
Ditemukan efektifitas
Ditemukan tingkat
efektifitas
Data yang tersusun
sehingga dapat dianalisa
Menghasilkan metode
staregi yang baru
Berbentuk buku

12

Identifikasi
strategi yang
telah dilakukan
BDS

Meneliti efektifitas
strategi BDS terhadap
peningkatan skala
usaha UKM

Merekonstruksi
strategi yang
dilakukan oleh BDS

modul
pengembangan
dan pembinaan
UKM

Meneliti tentang metode


apakah yang ideal sebagai
strategi untuk peningkatan
skala usah

Meneliti tentang pengaruh


metode strategi yang ideal
terhadap peningkatan skala
usaha UKM

Diagram Fishbone

3.2 Penelitian Tahun I.


Penelitian tahun 1 diharapkan dapat

menghasilkan modul strategi yang tepat

digunakan oleh BDS untuk pengembangan dan pembinaan UKM. Untuk mencapai tujuan
tersebut penelitian ini akan melihat bebrapa strategi yang telah di terapkan oleh BDS yaitu:
strategi peningkatan pengetahuan pasar pelaku UKM, strategi penyiapan infrastruktur dan
teknologi untuk pendukung penyelenggaraan UKM, strategi pemberian layanan consultasi
usaha kepada UKM, strategi pemberian informasi pemasok kepada UKM, strategi penberian
latihan dan bantuan teknik kepada UKM, strategi pembinaan dalam bidang teknologi dan
pengembangan produk, strategi pemberian modal kredit kepada UKM.
Penelitian tahun 1 terdiri dari 3 tahap: 1) melakukan observasi data sekunder ke
istansi terkait serta melakukan Pemilihan sampel berdasarkan informasi dari Dinas Koperasi
Sumatera barat dan pengelola BDS di Sumatera Barat, 2) melakukan survey/ wawancara ke

13

koresponden yang telah ditetapkan, 3) melakukan pengolahan data, 4) menganalisis dan


menyimpulkan hasil penelitian.

a. Tempat dan Waktu


Penelitian tahun satu dilakukan di BDS yang berada di kota Padang.
b. Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode deskritif Kuantitatif karena penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan informasi tentang strategi yang tepat digunakan
oleh BDS untuk pengembangan dan pembinaan UKM. Untuk mencapai tujuan tersebut
penelitian ini akan melihat bebrapa strategi yang telah di terapkan oleh BDS yaitu:
1. strategi peningkatan pengetahuan pasar pelaku UKM
2. strategi penyiapan infrastruktur dan teknologi untuk pendukung penyelenggaraan
UKM
3.

strategi pemberian layanan consultasi usaha kepada UKM

4.

strategi pemberian informasi pemasok kepada UKM

5. strategi penberian latihan dan bantuan teknik kepada UKM


6. strategi pembinaan dalam bidang teknologi dan pengembangan produk
7. strategi pemberian modal kredit kepada UKM

c. Metode Pengumpulan data


1. Library Research
Yaitu pengumpulan data bersifat teoritis dengan membahas dan mempelajari buku
literature serta tulisantulisan yang berhubungan masalah yang di bahas.

2. Field Research
Yaitu dengan melakukan penelitian langsung ke lapangan yaitu 2 BDS yaitu BDS PT
Daya Guna Alam dan BDS Yayasan Bina Karya Masyarakat Sejatera dan 4 UKM serta
instansi dan terkait.itu antara lain mengujungi Dinas Koperasi dan PKM Sumatera Barat
Penulis mengumpulkan data dengan cara wawancara dan kuisioner dan observasi
d. Sampel
Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sample yang digunakan adalah teknik
sampling Clestet / area. Menurut Sugiono (1999 : 76 ) bahwa teknik sampling daerah
14

digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang di teliti atau sumber data sangat luas.
Yang akan dijadikan sumber data berdasarkan daerah populasi ditetapkan maka yang akan di
jadikan sampel adalah BDS yang berada di kota Padang. Pemilihan BDS di kota Padang
Untuk mewakili Sumatera Barat Karena:
1. BDS di bawah Binaan Swisscontact yang terpilih sebagai Pilot Proyek dalam pembinaan
UKM di Sumatera Barat yang kemudian merobah namanya menjadi BDC yaitu Business
Development Center, yang mana Swisscontact Memiliki Saham di BDC itu sebesar 49 %
yaitu BDS Puyuh Bugar yang kemudian berubah nama menjadi BDC PT Daya Guna
Alam yang berada di Kota Padang.
2. BDS di bawah Dinas Koperasi dan PKM Sumatera Barat yang selalu memberikan
Laporan keuangan dan Kegiatan ke Dinas Koperasi dan PKM Sumatera Barat dalam
kurung waktu 2001 2005 ada tiga, yaitu BDS Yaspen Anak Cacat membina UKM
Sulaman Bordir, BDS Koperasi PSPB yang membina UKM Sulaman Bordir dan BDS
Yayasan Bina Karya Masyarakat Sejatera (YBKMS) membina peternakan Ikan Air
tawar. Maka penulis memilih, BDS yayasan Bina Karya Masyarakat Sejahtera (YBKMS)
karena membina UKM yang sama dengan BDC Swisscontact yaitu di bidang peternakan
yang juga berlokasi di kota Padang
e. Luaran Penelitian
Dari hasil Penelitian tahun 1 diharapkan mampu menjawab mengenai: 1) Modul strategi
yang tepat digunakan oleh BDS untuk pengembangan dan pembinaan UKM di Sumatera
Barat; 2) Bahan baku ajar Ilmu manajemen; 3) Publikasi Nasional.

3.3 Penelitian Tahun II


Penelitian tahun 2 diharapkan mampu memberikan jawaban dan menghasilkan modul
program pengembangan dan

pembinaan oleh Dinas Koperasi dan UKM yang efektif

terhadap peningkatan skala usaha mikro dan kecil (UMK). Untuk mencapai tujuan tersebut
penelitian ini akan melihat bebrapa program yang di terapakan oleh Dinas Koperasi dan
UKM yaitu : Program pembinaan perkuatan permodalan UMK,

Program pembinaan

kelembagaan manajemen UMK, dan Program pembinaan pemasaran UMK.


Penelitian tahun 2 terdiri dari 3 tahap: 1) melakukan observasi data sekunder ke
istansi terkait serta melakukan Pemilihan sampel berdasarkan informasi dari Dinas Koperasi
Sumatera barat dan pengelola BDS di Sumatera Barat, 2) melakukan survey/ wawancara ke
15

koresponden yang telah ditetapkan, 3) melakukan pengolahan data, 4) menganalisis dan


menyimpulkan hasil penelitian.
a. Tempat dan Waktu
Tempat penelitian tahun dua adalah UMK yang dibina oleh Dinas Koperasi dan UKM
Kota Padang.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 1999). Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 100
pengusaha kecil dan menengah. Menurut Guilford (1987), persyaratan minimal untuk sampel
adalah sebanyak 30 responden. Dan semakin besar jumlah sampel maka akan memberikan
hasil yang lebih akurat, oleh karena itu penulis menetapkan jumlah sampel sebanyak 100
pengusaha kecil dan menengah, agar dapat mewakili jumlah populasi. Kriteria UMK yang
dijadikan sampel adalah UMK yang bergerak di sector perdagangan dan industri dimana
UMK binaan Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UMK Kota Padang banyak bergerak di
sektor usaha tersebut. Penulis menggunakan teknik Probability Sampling yaitu teknik dimana
setiap populasi memiliki peluang yang diketahui untuk terpilih sebagai subjek dalam sampel.
Pengambilan sampel adalah dengan cara Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel
yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
(Sugiyono, 1999).
c. Jenis Data
1. Data primer
Yang menjadi data primer adalah data program pembinaan manajemen UMK oleh Dinas
Koperasi dan UKM Kota Padang, dimana data diperoleh langsung dari wawancara
dengan Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UKM serta jawaban kuesioner yang disebar
kepada pengusaha mikro dan kecil.
2.

Data sekunder
Dan data sekunder dalam penelitian ini adalah teori-teori yang penulis peroleh dari
berbagai referensi yaitu dari buku-buku, jurnal, internet dan sumbersumber lain yang
relevan dengan judul penelitian.

d. Teknik Pengumpulan Data


16

Dalam mengumpulkan data, ada beberapa cara yang penulis gunakan, yaitu:
1. Wawancara
Yaitu, teknik pengumpulan data dengan cara bertanya atau melakukan proses
komunikasi langsung kepada responden dalam hal ini adalah pihak-pihak yang
berwewenang di Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang
2. Kuesioner
Yaitu, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Yang menjadi
responden adalah UMK di Kota Padang yang mengikuti program pemberdayaan Dinas
Tenaga Kerja Koperasi dan UKM.

e. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua Variabel yaitu:
1. Variabel independen : Program pembinaan UMK dalam bidang manajemen yang
dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM kota Padang., Program ini terdiri atas : a)
Program pembinaan perkuatan permodalan UMK (X1); b) Program pembinaan
kelembagaan manajemen UMK (X2); c) Program pembinaan pemasaran UMK (X3)
2. Variabel dependen: adalah peningkatan skala usaha. Peningkatan skala usaha dilihat dari
3

(tiga)

faktor,

diantaranya:

pertumbuhan

penjualan

profit

margin

(laba

bersih/penjualan), dan penambahan tenaga kerja (Ainuddin & Saodah, 2001).


Untuk mengukur variabel independen yaitu tanggapan dari responden dalam
kuesioner, penulis menggunakan skala Likert. Dalam skala Likert ini setiap variabel
penelitian diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel untuk dapat disusun instrumeninstrumen berupa pertanyaan dan pernyataan. Jawaban setiap instrumen dalam penggunaan
skala Likert terhadap masing-masing jawaban, yaitu; a) Sangat setuju diberi skor 5; b) Setuju
diberi skor 4; c) Netral diberi skor 3; d) Kurang setuju diberi skor 2; e) Tidak setuju diberi
skor 1.
f. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data, penulis menggunakan metode analisis korelasi, dimana
pengolahan data adalah dengan menggunakan program SPSS (Statistical Program for Social
Science). Korelasi yang digunakan adalah korelasi product momen Pearson karena data
dalam penelitian berbentuk data interval atau rasio.
17

1. Uji Koefisien Korelasi


Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukkan kekuatan hubungan antara
dua variabel (terikat dan bebas) yang dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil analisis
korelasi. Selanjutnya, besar nilai r dapat diinterpretasi untuk memperkirakan kekuatan
hubungan korelasi, seperti ditampilkan pada tabel berikut :

Interpretasi Terhadap Nilai r Hasil Analisis Korelasi


Interval Nilai r

Interpretasi

0,001 0,200

Korelasi sangat lemah

0,201 0,400

Korelasi lemah

0,401 0,600

Korelasi cukup kuat

0,601 0,800

Korelasi kuat

0,801 1,000

Korelasi sangat kuat

Interpretasi berlaku untuk nilai r positif maupun negatif

Berdasarkan ketentuan korelasi, maka koefisien korelasi (r) dapat bernilai positif atau
negatif, dimana tanda positif khususnya menunjukkan arah hubungan yang berpola
searah, sedangkan tanda negatif menunjukkan arah hubungan yang berpola kebalikan
arah.

2. Uji Signifikansi Korelasi


Nilai r atau koefisien korelasi yang telah diperoleh pada hasil analisis korelasi masih
perlu diuji signifikansinya. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan nilai
probabilitas, yaitu apabila suatu korelasi memiliki nilai probabilitas kurang dari 0,05 atau
p < 0,05 maka hubungan korelasi tersebut adalah signifikan.
Berdasarkan Uji Signifikansi Korelasi maka perumusan pengujian hipotesa adalah :
a. Ho diterima jika probabilitas > 0,05 artinya tidak ada hubungan antara dua variabel.
b. Ho ditolak jika probabilitas < 0,05 artinya ada hubungan antara dua variable
g. Luaran Penelitian
Dari hasil Penelitian tahun 2 diharapkan mampu menjawab mengenai: 1) modul
pengembangan dan pembinaan oleh Dinas Koperasi dan UKM yang efektif terhadap
18

peningkatan skala usaha mikro dan kecil (UMK); 2) Bahan baku ajar Ilmu manajemen; 3)
Publikasi Nasional.

Tujuan jangka panjang yang akan dicapai dari penelitian ini adalah menciptakan
usaha kecil dan menengah yang produktif dan memeliki daya saing yang tinggi (competitive
advantage), sehingga peran usaha mikro dan kecil sebagai

Salah satu dari tujuan

pembangunan nasional dapat memajukan kesejahteraan umum.

19

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN


4.1 Anggaran Biaya

No

Jenis Pengeluaran

Gaji dan upah (Maks. 30%)


Bahan habis pakai dan
peralatan (3040%)
Perjalanan (1525%)
Lain-lain: publikasi, seminar,
laporan, lainnya sebutkan
(Maks. 15%)
Jumlah

2
3
4

Biaya Yang di Usulkan


Tahun I
22.800.000
14.855.000

Tahun II
27.000.000
20.430.000

4.750.000

8.000.000

8.578.000

13.587.000

50.983.000

69.017.000

4.2 Jadwal Penelitian


A. Tahun I
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Deskripsi Kegiatan
Pengajuan Judul Penelitian
Studi Pendahuluan
Perancangan Instrumen
Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Ringkasan Eksekutif
(Executive Summary)
Seminar Hasil Penelitian
Penulisan Laporan Penelitian
Penggandaan Laporan
Penelitian
Publikasi pada jurnal

Bulan ke1

10

B. Tahun II
No
1
2
3
4
5
6

Deskripsi Kegiatan
Pengajuan Judul Penelitian
Studi Pendahuluan
Perancangan Instrumen
Penelitian
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Ringkasan Eksekutif
(Executive Summary)

Bulan ke5 6 7

10

20

7
8
9
10

Seminar Hasil Penelitian


Penulisan Laporan Penelitian
Penggandaan Laporan Penelitian
Publikasi pada jurnal

21

DAFTAR PUSTAKA
Anarago, Pandji dan Sudantoko, Djoko. (2002). Koperasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil.
Jakarta : Rieneka Putra.
Asad, Moh. 2003. Psikologi Industri, Yokyakarta : Penerbit Liberty.
Bushari,Alma. 2004 Kewirausahaan. Alfabeta, Bandung.
BDS News, Swiss Contact: Program Directly Link BDS to Bank Akan Diperluas,
Halaman 2 Edisi Maret April 2004.
BDS News, Program Voucher di Sumut makin diminati, Halaman 1 Edisi Mater April
2004.
BDS News, Jembatan Strategi Bagi BDSP Bidang Akses Kredit UKM, Halaman 4 edisi
Maret-April 2004.
BDS News, Mitra Plus : Fokus Pada Peningkatan Daya Saing UKM, Halaman 4 edisi
Maret-April 2004
Dun Steihoff, John F. Burgess.1993. Small Business Management Fundamentals. Sixth
edition New York : Mc Grawhil Inc. hal.141.
___________. 2005. Dirktori Business Development Service 2001-2004. Sumatra Barat :
Pemerintah Propinsi Sumbar Dinas Koperasi dam PKM Sumbar.
Irianto, Jusuf. 2001. Isu-Isu Strategi Pengembang Sumber Daya Manusia. urabaya : Insan
Cendikia.
Lambing Peggy Charles R Keihl. 2000. Entrepreneurship. New Jersey : Prentice Hall Inc.
Hal. 43
Levitsky Jake, 1995; Private Sector Organization and support for Small and
Microenterprises : in English, Philip E: Agents of Change Studies on the
Policy Environment for Small Enterprise in Africa, London. Levitsky, Jacob, Janury 2002;
Small Business Development Service Intermediate Tecnology Publications, London.
Meilhlbradt, Alexandra O., Mc Vay, Mary, 2003; Seminar Reader : Developing Commercial
Market For Business Development Service, BDS Primer,
________. 2003. Petunjuk Teknis BDS. Jakarta : Kementrian Koperasi dan UKM Republik
Indonesia Deputi Bidang Pengembangan dan Rektruksi.
Prawirokudumo, Soeharto. 2001. Ekonomi Kerakyatan. Edisi pertama. UGM. Yogyakarta.
Rahman, Hafis. 2005. Role of Business Development Service Provider In Export

22

Promotion of Batik Product From Indonesian Batik Companies, Leipzig : TesisUniversitast


Leipzig.
Soetrisno, Noer.2002. Strategi Penguatan UKM Melalui Pendekatan Klaster Bisnis : Konsep,
Pengalaman empiris dan Harapan. Jakarta: Lutfansah Mediatama
Suryana. 2003. Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses dan Menuju Sukses.
Jakarta : PT. Salemba Emban Patria
Tambunan, Thulus TH.2002. Usaha kecil dan Menengah di Indonesia dibeberapa Isu
Penting. Jakarta : Salemba Empat
Undang-Undang Republik Indonesia, No 9 tahun 1995 Tentang Usaha Kecil Jakarta:
Lembaran Negara
================
Anoraga, Pandji dan Sudantoko, Djoko. 2002. Koperasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil.
Jakarta : Rieneka Putra.
http://www/utwente.nl/nikos/conference/esu/papers/indartilangenberg.pdf.
20011.

Diakses

April

Grameen Bank, Bank Kaum Miskin http://www.kompas.com/olahraga/index.htm. Diakses


Agustus 2007.
Inkubator Bisnis dan Teknologi Sebagai Wahana Pengembangan Usaha Kecil Memasuki
Pasar
Global
http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2023/Wayan%20Dipta.4.ht m.
Diakses April 2007.
Kasali, Rhenald . 2005 . Membangun Kewirausahaan di Indonesia . Usahawan No. 05 TH
XXXIV
Pengembangan UKM di Jepang http://www.pnm.co.id/content.asp?id=439&mid=77.
Diakses April 2007
UKM Pencetak Devisa dan Lapangan Kerja http://www.Tempo.com/harian. Diakses Juni
2006
Partomo, Tiktik Sartika dan Drs. Abd. Rachman Soejoedono. 2002. Ekonomi Skala Kecil
atau Menengah dan Koperasi. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Prawirokusumo, Soeharto. 2001. Ekonomi Kerakyatan. Edisi Pertama. UGM Yogyakarta.
Rahmi, Muthia. 2006. Persepsi Pengusaha Kecil dan Menengah Terhadap
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Kegiatan Bisnis.
Sugiyono, Prof., DR. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV ALFABETA
23

Tambunan, Thulus TH. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Beberapa Isu
Penting. Jakarta : Salemba Empat.
Teguh, Muhammad. 1999. Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.
Wiranta, Sukarna . 2005 . Pengembangan Usaha Mikro dalam Upaya Memperkuat Ekonomi
Domestik . Usahawan No. 02 TH XXXIV

24

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Honor
Honor

Honor/Jam
(Rp)

Waktu
(Jam/Minggu)

Minggu

14.000

20

48

13.440.000

15.000.000

13.000
Sub Total (Rp)

15

48

9.360.000
22.800.000

12.000.000
27.000.000

Kuantitas

Harga
Satuan
(Rp)

190.000

300.000

15

70.000

1.000.000

1.000

200

900.000

100.000

Ketua Peneliti
Anggota Peneliti

Honor per Tahun (Rp)


Th.1
Th.2
Th.3

2. Peralatan Penunjang
Material
Flashdisk
Catridge
Literatur
Bahan/ Alat
Dokumentasi
Fotocopy berkas
dan penjildtan

pebelian printer

Sewa infokus

Jastifikasi
Pemakaian
Penyimpanan
Data
Cetak data
Referensi
penulisan
penyimpanan
data
penyimpanan
data dalam
bentuk
dokumen
untuk
mencetak
hasil
penelitian
media untuk
persentasi
hasil

Bahan/ Alat
perekam

bukti
pembayaran

25

45.000

Bahan/ alat
koleksi data

penyimpanan
data

20

25.000,00

Penyebaran
kuisioner

pengambilan
data

100

35.000,00

Harga Peralatan Penunjang


(Rp)
Th.1
Th.2
Th.3
570.000

570.000

1.200.000

1.200.000

1.050.000

2.500.000

1.000.000

2.000.000

200.000

300.000

900.000

1.600.000

200.000

300.000

1.125.000

1.500.000

500.000

500.000

3.500.000

5.000.000

Sub Total (Rp) 10.245.000 15.470.000


3. Bahan Habis Pakai
Jastifikasi
Material

Kuantitas
Pemakaian

Harga
Satuan
(Rp)

Biaya Pertahun (Rp)


Th.1

Th.2

Th.3
25

Kertas HVS
Buku Catatan
Pena
Pensil
Tinta Print
Fotocopy
Berkas data
Kwuitansi
Tas untuk ke
lapangan
Toner Lasser

Cuci foto

prposal,
seminar,
laporan
kegiatan
observasi
kegiatan
observasi
kegiatan
observasi
prposal,
seminar,
laporan
prposal,
seminar,
laporan
bukti
pembayaran
kegiatan
observasi
prposal,
seminar,
laporan
kegiatan
observasi &
seminar

10

30.000

20

15.000

20

30.000

20

1.500

30.000

2000

150

10.000

300.000

300.000

300.000

300.000

600.000

600.000

30.000

30.000

120.000

120.000

300.000

300.000

10.000

10.000

100.000,0
0

200.000

400.000

650.000,0
0

2.600.000

2.750.000

100

1.500,00

150.000

150.000

4.610.000

Sub Total (Rp)

4.960.000

4. Perjalanan
Kuantitas

Harga
Satuan
(Rp)

30 hr/60 hari

75.000

Ls

2.500.000

Jastifikasi
Material

Pemakaian

Lokal Padang

Observasi,
Survey

Seminar
Pemantauan
terpusat

Evaluasi

Biaya Pertahun (Rp)


Th.1

Th.2

2.250.000

4.500.000

2.500.000

3.500.000

4.750.000

Sub Total (Rp)

Th.3

8.000.000

5. Lain-lain
Kuantitas

Harga
Satuan
(Rp)

Pembahasan
hasil

750.000

Laporan 70%

100.000

Laporan
hasil 100%

10

100.000

Perizinan

biaya Adm

428.000

Rapat Persiapan

Konsumsi
rapat

350.000

Jastifikasi
Material
Biaya seminar
Penggandaan
Laporan
Pendahuluan
Pengandaan
Laporan Akhir

Pemakaian

Biaya Pertahun (Rp)


Th.1

Th.2

1.500.000

2.737.000

700.000

1.350.000

1.000.000

1.400.000

428.000

600.000

350.000

500.000

Th.3

26

Pengiriman
Laporan

Hasil

300000

Publikasi

Jurnal/buku

2.000.000

Sub Total (Rp)


TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP
TAHUN (Rp)

600.000

1.000.000

4.000.000
8.578.000

6.000.000
13.587.000

Th.1

Th.2

50.983.000

Th.3

69.017.000

TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp)

120.000.000

Lampiran 2: Dukungan sarana dan prasarana penelitian


Ketersediaan Dukungan sarana prasarana uang disediakan oleh Universitas untuk
mendukung penelitian ini berupa Laptop 2 (dua) unit dan ruang seminar untuk melakukan
seminar rencana dan hasil penelitian ini.

Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

No
1
2

Nama / NIDN
Sepris Yonaldi, SE, MM
(1018098201)
Hesti Mayasari, SE,
MM (1027128401)

Instansi Asal
Universitas
Tamansiswa
Universitas
Tamansiswa

Alokasi
Bidang
Waktu
Ilmu
(jam/minggu)
Manajemen
20
Manajemen

15

Uraian
Tugas
Ketua
peneliti
Anggota
Peneilti

27

Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota

1. Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap (dengan gelar)

Sepris Yonaldi, SE., MM

Jenis Kelamin

Jabatan Fungsional

Lektor

NIP/NIK/Identitas lainnya

Yys. 102

NIDN

1018098201

Tempat dan Tanggal Lahir

Taratak Pauh/ 18 September 1982

E-mail

seprisyonaldi@gmail.com

Nomor Telepon/HP

085282900585

Alamat Kantor

Jl. Tamansiswa No. 9 Padang

10

Nomor Telepon/Faks

(07510 40020/444170

11

Lulusan yang Telah Dihasilkan

S1= 850 orang


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

12

S2= 0

S3= 0

Dasar- dasar Manajemen


Kewirausahaan
Manajemen Pemasaran
Komunikasi Bisnis
Manajemen Ritel
Manajemen inovasi dan perubahan
Metodologi Penelitian Kuantitatif

Mata Kuliah yg Diampu

B. Riwayat Pendidikan
S1
Nama
Tinggi

Perguruan Universitas Andalas

S2
Universitas Andalas

Bidang Ilmu

Manajemen

Judul

Analisis
Ekuitas Brand
Equity
Merek Kartu Seluler Analysis Of Simpati

S3
-

Magister Manajemen

28

Skripsi/Tesis/Disertasi

Simpti
Padang

Nama
Pembimbing/Promotor

Syafrizal, SE., ME

di

Kota Cellular Card Of


Telkomsel Toward
The Students Of
Andalas University
Of Padang.
Dr. Yulia Hendri
Yeni, SE., MT

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


No.

Tahun

Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber*

Jml (Juta Rp)

Persepsi Mahsiswa Universitas


Tamansiswa Terhadap UKM dan
Kewirausahaan

DP2M Ditjen Dikti


Tahun 2012

9.500.000

Analisis Communitization sebagai


New Wave Marketing Staregy (studi
Pengguna Blackberry di Sumatra
Barat)

DP2M Ditjen Dikti


Tahun 2013

14.500.000

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No

Tahun

Judul Pengabdian Kepada


Masyarakat

Sosialisasi Posdaya dengan Thema:

7 Maret
2012

Membangun kepribadian wirausaha


untuk pelaku usaha pemula
Sosialisasi Posdaya dengan Thema:

10 Mei
2011

6 Juni
2010

Memperkokoh kepribadian wirausaha


untuk mendorong pembangunan usaha
Pemateri dengan thema:
Keorganisasian UPK Lembaga
Keswadayaan Masyarakat . dalam

Pendanaan
Sumber

Jml (Juta Rp)

LP3M
Tamansiswa
Padang

1.500.000

LP3M
Tamansiswa
Padang

1.500.000

LP3M
Tamansiswa
29

kegiatan Training Lembaga


Keswadayaan Masyarakat (LKM)
Pagati Sejahtera

25
November
2010

3
Desember
2010

Padang

Pemateri dengan thema:


Keorganisasian UPK Lembaga
Keswadayaan Masyarakat . dalam
kegiatan Training Lembaga
Keswadayaan Masyarakat (LKM)
Mandiri Sejahtera

LP3M
Tamansiswa
Padang

Pemateri dengan thema: Pengaruh


Komunikasi terhadap Kinerja dalam
kegiatan On The Job Training Staf
Balai Taman Nasional Siberut

LP3M
Tamansiswa
Padang

1.000.000

1.000.000

2.500.000

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir


No

Judul Artikel Ilmiah

Nama Jurnal

Brand Equity Analysis Of Simpati Cellular


Card of Telkomsel Toward The Students Of
Andalas University Of Padang.

Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan

The Competitive Strategy Analysis of


Padang Ekspress Morning Daily Newspaper
In West Sumatera.

Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan

Vol.1, No. 3
September
2010

Analisis Loyalitas Merek Kartu Seluler Xl


Di Kota Padang

Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan

Vol.2, No. 3
September
2011

Pengaruh iklan, citra merek, dan kepuasan


konsumen Terhadap loyalitas konsumen
Jurnal Manajemen
dalam menggunakan Vaseline hand and
dan Kewirausahaan
body lotion di kota padang (studi kasus di
pt. Unilever cabang padang)

Vol.3, No. 2,
Mei 2012

Persepsi mahasiswa Unitas terhadap


Jurnal Manajemen
kewirausahaan dan usaha kecil menengah
dan Kewirausahaan
(UKM)

Vol.4, No. 1
Januari 2013

Volume/
Nomor/Tahun

Vol.1, No. 2
Mei 2010

30

Analisis Communitization sebagai New


Wave Marketing Staregy (studi Pengguna
Blackberry di Sumatra Barat)

Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan

Vol.5, No. 1
Januari 2014

31

2. Anggota Peneliti
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap (dengan gelar)

Hesti Mayasari, SE., MM

Jenis Kelamin

Jabatan Fungsional

Asisten Ahli

NIP/NIK/Identitas lainnya

Yys. 108

NIDN

1027128401

Tempat dan Tanggal Lahir

Padang/ 27 Desember 1984

E-mail

hestimayasari@gmail.com

Nomor Telepon/HP

081363335711

Alamat Kantor

Jl. Tamansiswa No. 9 Padang

10

Nomor Telepon/Faks

(07510 40020/444170)

11

Lulusan yang Telah Dihasilkan

S1= 850 orang

12

Mata Kuliah yg Diampu

8.
9.
10.
11.
12.

S2= 0

S3= 0

Manajemen Keuangan
Anggaran Perusahaan
Matematika Ekonomi
Ekonomi Manajerial
Manajemen Pemasaran

B. Riwayat Pendidikan
S1
Nama
Tinggi

Perguruan Universitas Andalas

S2
Universitas Andalas

Bidang Ilmu

Manajemen

Magister Manajemen

Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi

Analisis
Penilaian
Kinerja Reksadana
Saham
Yang
Terdaftar di Pasar
Modal Periode 20042007

Analisis Perilaku
Pembelian Ponsel
Cerdas
(Smartphone):
Antara Kebutuhan
dan Gaya Hidup
Konsumen di Kota

S3
-

32

Padang.
Drs. Djasmi Ilyas

Nama
Pembimbing/Promotor

Drs. Syahrial Syarif,


MBA

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


No.

Tahun

Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber*

Jml (Juta Rp)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No

Tahun

1
November
2013

Pendanaan

Judul Pengabdian Kepada


Masyarakat

Sosialisasi Posdaya dengan Thema:


Pengembangan Jiwa dan Sikap
Kewirausahaan dalam Masyarakat

Sumber

Jml (Juta Rp)

LP3M
Tamansiswa
Padang

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir


No

Judul Artikel Ilmiah

Nama Jurnal

Analisis Perilaku Pembelian Ponsel Cerdas


(Smartphone): Antara Kebutuhan dan Gaya
Hidup Konsumen di Kota Padang.

Jurnal Manajemen
dan Kewirausahaan

Volume/
Nomor/Tahun
Vol. 3, No. 1
Januari 2012

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No

Nama Pertemuan Ilmiah /


Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

33

34

35

Anda mungkin juga menyukai