4 - Deteksi Karbohidrat (Templated)
4 - Deteksi Karbohidrat (Templated)
4 - Deteksi Karbohidrat (Templated)
KELOMPOK
DETEKSI/ ANALISIS
KARBOHIDRAT
PENDAHULUAN
Karbohidrat
adalah
polihidroksil-aldehida
atau
polihidroksil-keton,
atau
senyawa
yang
menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandunggugus fungsi karbonil
(sebagaialdehidaatauketon) dan banyak gugus
hidroksil.
Pada
awalnya,
istilah
karbohidrat
digunakan
untuk
golongan
senyawa
yang
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa
yangnatom
karbonnya
tampak
terhidrasi
olehnmolekul air. Namun, terdapat pula karbohidrat
yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula
yang mengandungnitrogen, fosforus atau sulfur.
Analisis Karbohidrat
Kualitatif
Uji
Molisch
Uji
Benedic
t
Uji
Barfoed
Uji
Seliwan
of
Uji
Tollens
Uji
Iodium
Uji Bial
Uji
Osazon
Hidrolis
a
Sukrosa
Hidrolis
a Pati
Menambahkan 3 tetes
pereaksi molisch
Menambahkan 1mL
H22SO44 pekat
Memperhatikan
perubahan yang terjadi
Menambahkan
2mL pereaksi
benedict
Memasukan ke
dalam
penangas air
selama 5 menit
Menambahkan 1
mL pereaksi
barfoed
Memanaskan
selama 3 menit
Mendinginkanny
a dalam air
mengalir
Menambahkan
15 tetes
pereaksi
seliwanoff
Memanaskan
dalam
penangas air
selama 1 menit
Menambahkan
beberapa tetes
larutan uji
Memasukkan
tabung reaksi ke
dalam penangas
air selama 1 menit
Menambahkan
2 tetes larutan
iodium
Menambahkan
10 tetes pereaksi
bial dan 2 tetes
HCl pekat
Memanaskan
dengan api kecil
sampai timbul
gelembung
Menambahkan
campuran fenil
hidrazon Na-asetat
kering
Mendinginkan
tabung reaksi
Mengamati
endapan yang
terbentuk di bawa
mikroskop
Memasukkan
tabung reaksi ke
dalam penangas air
selama 30 menit
Kualitatif: Hidrolisa
Sukrosa
Jenis karbohidrat yang dapat diuji:
Sukrosa
Prinsip:
Sukrosa dalam HCl dalam keadaan panas akan
terhidrolisis, lalu
menghasilkan fruktosa dan glukosa.
Hal ini menyebabkan uji
Benedict dan Seliwanof
yang sebelumnya hidrolisis
menghasilkan hasil
negative menjadi positif. Uji Barfoed menjadi
positif
pula dan menunjukkan bahwa hidrolisis sukrosa
menghasilkan monosakarida.
Kualitatif: Hidrolisa
Sukrosa
Reaksi yang terjadi:
Kualitatif: Hidrolisa
Sukrosa
Prosedur:
Mengisi
tabung reaksi
dengan 5 mL
larutan uji
Menambahkan
1 mL HCl
100%
Memasukkan
tabung reaksi
ke dalam
penangas air
selama 15
menit
Menguji
hidrolisa
dengan
reagen
benedict,
seliwanoff atau
barfoed
Menambahkan 10
tetes HCl pekat
Memanaskannya
dengan penangas
air
Memanaskan uji
benedict dalam
penangas air
Analisis Karbohidrat
Kuantitatif
Analisis total gula (Metode Anthrone)
gula
(Metode Anthrone)
Jenis karbohidrat yang dapat diuji:
Seluruh karbohirat
Prinsip:
Prinsip dasar dari metode anthrone adalah senyawa
anthrone akan bereaksi secara spesifik dengan
karbohidrat dalam asam
sulfat pekat menghasilkan
warna biru kehijauan yang khas.
Senyawa anthrone
(9,10-dihydro-9- oxanthracene) merupakan
hasil
reduksi anthraquinone.
gula
(Metode Anthrone)
Reaksi yang berlangsung:
Gambar 5.19. Reaksi antara pereaksi anthrone dengan furfural dari karbohidrat
Sumber: thaimisc.pukpik.com
gula
(Metode Anthrone)
Prosedur pengerjaan:
A. Pembuatan kurva standar
1. Memasukkan ke dalam tabung reaksi bertutup,
pipet
larutan
glukosa
standar
sebanyak
0,2;0,4;0,6;0,8; dan 1,0 ml (glukosa standar 0,2
mg/ml), lalu mengencerkan sehingga total
volume masing-masing tabung 1,0 ml.
2. Membuat larutan blanko dengan cara memipet 1
ml air destilasi ke dalam tabung reaksi lain.
3. Menambahkan pereaksi 5 ml Anthrone dengan
cepat ke dalam larutan glukosa standard dan
blanko kemudian tutup. Vortex dan kocok hingga
merata.
gula
(Metode Anthrone)
A. Pembuatan kurva standar
5.
Memindahkan larutan ke
dalam kuvet dan baca
absorbans dengan UV-Vis
spektrofotometer pada 630
nm.
6.
Membuat plot kurva yaitu
konsentrasi
(g)
glukosa
standar pada sumbu x dan
nilai absorbans pada sumbu
y.
gula
(Metode Anthrone)
Prosedur pengerjaan:
B. Analisis larutan uji
1. Melakukan pengenceran larutan uji
2. Memasukkan sebanyak 1ml larutan uji ke
dalam tabung reaksi tertutup
3. Melakukan tahap seperti pada pembuatan
kurva standar
gula
(Metode Anthrone)
Perhitungan
Perhitungan metode ini adalah dengan menentukan
konsentrasi gula dalam bahan uji mengguanakan
kurva standar (hubungan antara konsentrasi gula
standar dengan absorbans) dan memperhitunkan
pengenceran yang dilakukan.
Dimana:
G = konsentrasi gula dari kurva standar (gram)
FP = faktor pengenceran
W = berat bahan uji (gram)
Prosedur:
A. Standarisasi larutan fehling
1. Memasukkan 10 ml laruta campuran Fehling A dan B kedalam
erlenmeyer dan menambahkan 2-4 tetes metilen blue 0,2%.
2. Kemudian melakukan tahapan seperti pada analisis bahan uji.
B. Analisis larutan uji
1. Mencampurkan larutan fehling A dan B dengan volumen yang
sama
2. Mempipet 10 ml larutan dari hasil persiapan larutan uji ke dalam
erlemeyer
3. Menambahkan ke dalam erlenmeyer 10 ml larutan campuran
fehling A dan B serta 2-4 tetes metilen blue 0,2 %.
4. Memanaskan campura larutan di atas hot plate magnetic stirrer
5. Setelah mendidih, melakukan titrasi dengan larutan gula standart
sampai warna biru hilang
DAFTAR
PUSTAKA
Lehninger, A.L. (1997).Dasar-dasar Biokimia(Jilid 1,
diterjemahkan oleh M. Thenawidjaja ed.). Jakarta: Erlangga.
pp.hlm. 313.
Kuchel, P.; Ralston, G.B. (2006). Schaum's Easy Outlines:
Biokimia (Didigitalisasi oleh Google Penelusuran Buku)
(diterjemahkan oleh E. Laelasari ed.). Jakarta: Erlangga. pp.
hlm. 1. Diakses pada tanggal 2016-05-06
Sudarmaji, B. dkk. 1982. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty : Yogyakarta
Yazid, Estien dan Lisda, Nursanti. 2006. Penuntun Praktikum
BIOKIMIA untuk Mahasiswa Analis. Andi Ofset : Yogyakarta.
THANK
S!
Any
questions?