Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG

(DIRECT INSTRUCTION) BERBANTUAN LKS BERGAMBAR


DISERTAI TEKS TERHADAP HASIL BELAJAR
GEOGRAFI SISWA SMP/MTs
(1) Ayu Listriani, (2) Achmad Fatchan,
(3) Budijanto
Universitas Negeri Malang
Email: listrianiayu@gmail.com
This research aims to know the effect of Direct Instruction model
based Workbook with Pictured and Text to student in MTs Negeri 1
Munjungan Trenggalek study result at geography subject.This research
uses quasi experimental with control and experimental group design.
This research was executed in March 2013 with research sample were
student class VIIA as the experimental class and class VIIB as the
control class. Data collecting instrument and technique in this research
were, assessments of geography learning result using pre-test and posttest. Data analysis technique which used was unpaired t-test by
computer program SPSS 16.00 for Windows. The data was analyzed by
using t-test based on the result of data analysis, it could be concluded
that Direct Instruction model based Workbook with Pictured and Text
significantly affects the learning output of students of geography grade
VII junior high school 1 Munjungan Trenggalek study result. It could
be seen from the result of hypothesis testing and the average score of
learning outcome of the experimental group which have higher
achievement than the control group.
Keywords: Direct instruction, workbook with pictured
and text, study result.

Pembelajaran Geografi membutuhkan metode dan teknik


pendekatan yang khas sejalan dengan karakteristik Geografi itu
sendiri.Kurangnya penguasaan terhadap metode dan teknik pembelajaran
mengakibatkan produk pembelajaran tidak memadai, bahkan cenderung
rendah.Kenyataan menunjukkan bahwa lulusan SMP pada umumnya tidak
mampu menunjukkan gejala-gejala yang terjadi diatmosfer dan hidosfer
serta dampaknya terhadap kehidupan, hal ini mengakibatkan pemahaman
mereka terhadap permasalahan yang berkaitan dengan Geografi menjadi
rendah. Salah satu komponen yang sangat mempengaruhi proses belajar
siswa tersebut disekolah adalah model pembelajarannya. Model
pembelajaran merupakan cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan


nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model
pembelajaran yang nyata dan praktis tersebut adalah model Pembelajaran
Langsung(Direct Instruction).
Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)adalah salah satu
model pembelajaran yang dikembangkan oleh Roshenshina dan Stevens di
tahun 1986. Namun sebelum itu menurut Arends dalam Trianto (201l:45)
landasan penelitian dari model Pembelajaran Langsung dan berbagai
komponennya, berasal dari bermacam-macam bidang. Meskipun
demikian, data penunjang empiriks yang paling jelas terhadap model
Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) berasal dari penelitian
tentang keefektifan guru yang dilakukan pada tahun 1970-an dan 1980-an
oleh Stalling dan Koskowitz dengan hasil menunjukkan bahwa guru yang
memiliki kelas yang terorganisasikan dengan baik menghasilkan rasio
keterlibatan siswa (time-taks-rations) yang lebih tinggi daripada guru
yang menggunakan pendekatan yang kurang formal dan kurang terstruktur
oleh guru kepada siswa. Penyusunan waktu yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran hasrus seefisien mungkin, sehingga guru
dapat merancang dengan tepat waktu yang digunakan.
Menurut Zubaidah (2010: 26-27) perbedaan Pembelajaran
Langsung (Direct Instruction) dengan Pembelajaran tidak Langsung
(Indirect Instruction) yaitu pada Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction)strategi yang kadar pembelajarannya berpusat pada guru lebih
tinggi dan paling sering digunakan oleh para pendidik. Strategi yang
melengkapi model pembelajaran ini termasuk di dalamnya metode-metode
ceramah, pertayaan didaktik, pengajaran eksplisit, praktek dan latihan
serta demonstrasi.Sedangkan Pembelajaran tidak Langsung
(IndirectInstruction) yakni strategi berbasis Student centered, meskipun
dua strategi tersebut saling melengkapi satu sama lain. Contoh-contoh
metode yang termasuk Indirect Instruction antara lain diskusi reflektif

(Reflective Discussion), pembentukan konsep (concept formation),


pencapaian konsep (concept attainment),pemecahan masalah (Problem
Solving), dan inkuiri terbimbing (quided inquiry). Pembelajaran tidak
Langsung (Indirect Instruction) sangat mengutamakan keterlibatan siswa
pada kegiatan observasi, investigasi, menarik kesimpulan dari data atau
menyusun hipotesis.
Sedangkan Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
berbantuan LKS bergambar disertai teks adalah model pembelajaran yang
menekankan guru harus menguasai informasi untuk mentransfer ilmu
kesiswa melalaui LKS bergambar disertai teks yang terdiri dari 5 fase
proses pembelajaran yaitu 1) Menyampaikan tujuan dan Mempesiapkan
siswa, 2) Menjelaskan pengetahuan dan keterampilan, 3) Membimbing
pelatihan, 4) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, 5)
Memberi kesempatan untuk pelatihan dan penerapan (Kardi dan Nur
2000:8).Tujuan digunakannya LKS adalah untuk membantu peserta didik
menggali ilmu pengetahuan dan menemukan sendiri konsep pembelajaran
karena suatu pembelajaran akan lebih efektif apabila siswa dilibatkan
dalam pengalaman nyata serta memanfaatkan panca indra dengan baik.
Suatu pesan yang terkandung di dalam LKS bergambar dapat mendorong
suatu aktifitas peserta didik.Pemahaman pesan didasarkan pada
kemampuan pandangan menangkap kesamaan gambar dengan dunia nyata
karena gambar merupakan pengganti obyek.

METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu
(quasi experiment) dengan desain kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.Variabel dalam penelitian ini adalah model Pembelajaran
Langsung(Direct Instruction) berbantuan LKS bergambar disertai teks
sebagai variabel bebasdan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi

sebagai variabel terikat. Penelitian dilakukan di MTs Negeri 1 Munjungan


dengan populasi seluruh siswa kelas VII dan sampel dua kelas yaitu kelas
VIIAsebagai kelas eksperimen dan kelas VIIB sebagai kelas kontrol.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Kedua kelas ini diambil karena dianggap memiliki kemampuan kognitif
yang hampir sama yang dilihat dari rata-rata nilai UAS geografi.
Instrumendan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
tes. Instrumen ini dilaksanakan sebanyak dua kali, yaitu: (1) nilai pre-test
yang diberikan sebelum penerapan pembelajaran, (2) nilai post-test setelah
penerapan pembelajaran. Analisis data dalam penelitian ini ada dua, yaitu
uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov dan uji
homogenitas Lavene dan yang kedua adalah uji hipotesis dengan
menggunakan uji t (t-test).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengaruh Model Pembelajaran Langsung(Direct Instruction)
Berbantuan Modul Bergambar Disertai Teks Terhadap Hasil Belajar
Siswa
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa kemampuan awal
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol relatif sama. Hal tersebut
dapat dilihat pada rata-rata nilai pre-test yang diperoleh, yaitu rata-rata
kelas eksperimen sebesar 37,34 dan kelas kontrol sebesar 36,35. Selisih
nilai rata-rata pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol hanya sebesar
0,99. Selain itu, dapat diketahui pula bahwa nilai post-test kelas kontrol
tidak terjadi peningkatan setinggi pada kelas eksperimen. Nilai rata-rata
post-test kelas eksperimen sebesar 77,65 dan kelas kontrol hanya 70,94.
Selisih nilai post-test antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol
sebesar 5,72. Namun nilai yang didapatkan pada saat proses post-test
tersebut siswa tidak ada yang mendapatkan nilai dengan kriteria sangat

baik, hal ini terkait juga dengan kondisi sekolah yang masih tergolong
kategori sedang. Hasil peningkatan yang signifikan terjadi pada kelas
eksperimen dengan dibandingkan dengan kelas control yang dpat dilihat
peningkatan nilai rata-rata antara pre-test dan post-test kelas ekperimen
sebesar 40,31, sedangkan kelas kontrol hanyasebesar 34,59
Tabel 1.1 Ringkasan Data Hasil Pre-test dan Post-test Siswa Kelas VIIA
(Eksperimen) dan Kelas VIIB (Kontrol) MTsN 1 Munjungan Tahun
2013
N

Nilai

Nilai

terendah

tetinggi

Rata-rata

pre-test eksperimen

33

25

60

37,34

post-test eksperimen

33

60

90

77,65

pre-test kontrol

33

20

55

36,35

post-test kontrol

33

35

90

70,94

Hasil uji prasyarat meliputi uji normalitas Kolmogorov-Smirnov


dan uji homogenitas Levene pada data kemampuan awal (pre-test),
kemampuan akhir (post-test), dan Gain Scorebaik kelas eksperimen
maupun kelas kontrol menunjukkan seluruh data tersebut terdistribusi
normal dan homogen, sehingga dapat dianalisis menggunakan uji t (t-test).
Berikut ini tabel hasil uji hipotesis hasil belajar geografi siswa MTsN
dengan program SPSS for Windows versi 16.
Tabel 1.2 Hasil Uji Hipotesis terhadap Hasil Belajar Geografi siswa MTsN 1
Munjungan
Group Statistics

Gain Score

Kelompok
Eksperimen
Kontrol

Mean
40.31
34.59

32
37

Std. Deviation
12.632
9.674

Std. Error
Mean
2.233
1.590

Independent Samples Test


Levene's Test for
Equality of Variances

F
Gain Score

Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed

3.269

t-test for Equality of Means

Sig.

.073

df

Sig. (2-tailed)

Mean
Difference

Std. Error
Difference

Lower

Upper

2.126

67

.037

5.718

2.689

.350

11.086

2.086

57.650

.041

5.718

2.742

.229

11.206

Berdasarkan tabel 1.2 diatas yang merupakan hasil analisis uji


hipotesis dengan uji-t independent samples test diperoleh t 3,269 dan nilai
signifikansi diperoleh nilai 0,037< 0,05. Dari hasil analisis ini dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model Pembelajaran
Langsung(Direct Instruction) berbantuan LKS bergambar disertai teks
terhadap hasil belajar pada mata pelajaran geografi siswa MTs Negeri 1
Munjungan karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan
Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata Gain Scorekelas eksperimen yang
menggunakan model Pembelajaran Langsung(Direct Instruction)
berbantuan LKS bergambar disertai teks lebih tinggi yaitu sebesar 40,31
dibandingkan rata-rata Gain Scorekelas kontrol yang menggunakan model
Pembelajaran Langsung(Direct Instruction) berbantuan LKS bergambar
tidak disertai teks sebesar 34,59. sehingga, didapatkan hasil bahwa ada
pengaruh yang signifikan model Pembelajaran Langsung(Direct
Instruction) berbantuan LKS bergambar disertai teks terhadap hasil
belajar siswa MTs Negeri 1 Munjungan sehingga H1 diterima dan H0
ditolak.
Selain penjelasan tersebut diatas dengan diterapkannya model
Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) berbantuan LKS bergambar
disertai teks ditemukan hasil bahwa siswa sangat antusias sekali dalam
mengikuti pembelajaran, hal ini terjadi karena siswa belum pernah diajar
menggunakan bantuan media gambar maupun LKS dengan bergambar,
pemberian tugas berupa soal yang diaplikasikan dalam bentuk LKS
bergambar disertai teks pada setiap kelompok membuat setiap kelompok

95% Confidence
Interval of the
Difference

berlomba-lomba memberikan jawaban yang terbaik, selain itu Setiap


kelompok dapat menyelesaikan LKS bergambar disertai teks sesuai
waktu yang diberikan untuk kerja kelompok karena siswa tidak merasa
kesulitan dalam menjawab soal yang ada pada LKS, dan mendorong
siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama temannya
sehingga sumber belajar siswa dapat bertambah dan siswa menjadi
antusias dalam mengikuti pelajaran. Keantusiasan dan motivasi belajar
inilah yang dapat berpengaruh langsung terhadap hasil belajar siswa.Oleh
karena itu, tidak mengeherankan jika rata-rata nilai post-test kelas kontrol
jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen. Sejalan dengan
pendapat Talaohu (2011) yang menyatakan bahwa model Pembelajaran
Langsung (Direct Instruction) adalah salah satu model yang dapat
meningkatkan hasil belajar, dan keaktifan siswa karena peran guru
sebagai teacher centerdan pusat informasi sehingga siswa akan
mendapatkan berbagai informasi dan penjelasan pengetahuan yang
diberikan dengan cara selangkah demi selangkah.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil
kesimpulan bahwa model Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction)berbantuan LKS bergambar berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas VII MTsN 1 Munjungan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan pembahasan
yang telah diuraikan, ada beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti antara
lain: bagi sekolah untuk mengadakan pelatihan, seminar maupun Lesson
Study terhadap guru-guru tentang Model Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction) berbantuan LKS bergambar disertai teks. Disarankan juga

pada guru Geografi untuk memotivasi siswa dan menciptakan kondisi


belajar yang nyaman agar keseluruhan siswa tertarik dan mampu berperan
aktif serta mengeksplorasi pengetahuan mereka dalam kegiatan
pembelajaran melalui model Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction).Bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian
dengan model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) berbantuan
LKS bergambar disertai teks pada materi yang berbeda dan
mengujicobakan kombinasi model dan media pembelajaran yang lebih
variatif.

DAFTAR RUJUKAN
Kardi, S dan Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: University
Press
Talaohu, Ris. 2011. Penerapan Model Direct Interaction Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Keaktifan Siswa Dalam
Pembelajaran IPA Kelas V SDN Sukoharjo 1 Kota Malang.
Skripsi S1: malang. Fakultas Ilmu Pendidikan UM.
Trianto. 2011. Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: konsep,
landasan dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan
pendidik, (KTSP). Kencana Prenada Media Group
Zubaidah, Siti. 2010. Restrukturisasi Pemahaman Berbagai Istilah Pada
Penulisan Komponen Metode Dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, (online), (http://teqip.com/download/jteqip/jurnal20-37.pdf, diakses 10 Mei 2013)

Anda mungkin juga menyukai