Lemah pada lengan dan tungkai kanan sejak 1 bulan yang lalu, rasa lemah
pertama dirasakan pada tangan kemudian menjalar sampai kaki, muncul
ketika sedang bekerja.
Sakit kepala sejak 1 bulan yang lalu, hampir diseluruh bagian kepala dan
terasa mendenyut-denyut, hilang timbul dan tidak bertambah berat.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan umum
: sedang
Frekuensi Nadi
: 56 x/menit
Kesadaran
: CMC
Frekuensi Nafas
: 21 x/ menit
Suhu
: 36 oC
Tekanan Darah
:130/80mmHg
Status gizi
: sedang
Status Internus:
Rambut
Keadaan Regional
Kepala
Mata
Mulut
Leher
Thoraks
Paru
Jantung
Abdomen
:
I
Pc
: Sonor
:
I
Pc
:
I
: Tidak membuncit
Pc
: Timpani
Corpus vertebralis
Genitalia
: tidak diperiksa
Status Neurologis:
1. Tanda perangsangan selaput otak
Kaku kuduk
:-
Brudzinsky I : Laseque
Kernig
:-
Brudzinsky II : -
:-
:-
:-
3. Nervi Kranialis
N. Olfaktorius
N. Optikus
N. III
N. Trochlearis (IV)
N. Abducens (VI)
N. Trigeminus
N. Facialis
: Refleks muntah +
N. Vagus
10
N. Asesoris
N. Hipoglosus
4. Koordinasi
Cara berjalan, roomberg test : sukar dinilai
Rebound phenomen
:-
:-
:-
Disartria
:+
5. Motorik
Badan :
Respirasi
: spontan
Duduk
: tidak bisa
6. Sensorik
Sensibilitas halus dan kasar kiri + N, kanan +
7. Fungsi Otonom
Miksi
: BAK terkontrol
Defekasi
: BAB terkontrol
Sekresi keringat
:+
8. Refleks fisiologis
Reflek APR
: ++/+
Refleks KPR
: ++/+
9. Refleks patologis
Babinski
: +/-
Chaddock
: +/-
Oppenheim
: +/-
Gordon
: +/-
11
Schaffer
: +/-
Hoffman Trommer
: +/+
Leukosit
Ht
Trombosit
GDR
: 61 mg%
Ureum
: 16 mg%
Natrium
Kalium
Cl
:
:
Diagnosa:
1. Diagnosa klinik
: kortex
3. Diagnosa etiologi
: tromboemboli
Differensial Diagnosa
-
SOL
Pemeriksaan Anjuran
-
Pemeriksaan darah lengkap (kolesterol total, TG, HDL, LDL, Uric acid,
ureum, kalium, GDP, GD 2 jam pp)
Arteriografi
12
Penatalaksanaan
1. Umum
-
Breathing
: spontan
Blood
Brain
Bladder
Bowel
Diet
: MB
2. Khusus
-
Metabolic activator
: Neurotam 4 x 3 gr
Suportif
: Alinamin F 2 x 1 amp
Follow Up
Tanggal 7 Januari 2004
A/
PF/ KU
Kesadaran
Sdg
CMC
TD
Nadi
110/85mmHg
60x/m
Nafas
20x/m
Suhu
36,2 C
SI : DBN
SN : TRM : kaku kuduk (-), Brudzinsky I (-)
Peningkatan TIK (-)
Nn. cranialis : Rf. Pupil +/+, bulat, sentral, isokor, diameter 2 mm
N. VII
Motorik
: kekuatan 333555
333555
13
Laboratorium
Darah :
Hb
: 14,4 g%
Leukosit
: 11800/mm3
LED
: 23/jamI
Ht
: 45 vol%
Trigliserida
: 93 mg%
DC
: 0/0/0/75/20/5
Ca
: 6,2 mEq
GDR
: 105 mg%
Na
: 142 mEq/L
Ureum
: 18 mg%
: 3,6 mg/dl
Kreatinin
: 0,7 mg%
Uric acid
: 6,2 mg%
Urine :
Kimia : protein
:-
Reduksi
Sedimen : leukosit
::1-2
Eritrosit
:-
Silinder
:-
Kristal
:-
Epitel
: gepeng +
Rutin : Bilirubin
:-
Urobilin
:+
DK/
: Hemiparese dextra tipe spastik + parese N.VII dan N.XII dextra tipe
sentral
Th/
: dilanjutkan
PF/ KU
Sdg
Kesadaran
cmc
TD
120/90 mmHg
14
Nadi
Nafas
Suhu
72x/m
20x/m
37,5 C
SI : DBN
SN : tidak ada perbaikan
DK/
: Hemiparese dextra tipe spastik + parese N. VII dan N. XII dextra tipe
sentral
Th/
: dilanjutkan
15
DISKUSI
Telah diperiksa seorang pasien laki-laki umur 27 tahun yang dirawat di
bangsal neurologi RS. Dr. M. Djamil Padang dengan diagnosis klinis hemiparese
dextra tipe spastik + parese N. VII dan N. XII dextra tipe sentral.
Diagnosa klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis didapatkan bahwa lengan dan tungkai kanan lemah sejak 1 bulan
yang lalu terjadi ketika os sedang bekerja, diikuti dengan bicara pelo, mula terjadi
perlahan-lahan dan semakin lama semakin lemah. Hal ini merupakan tanda
adanya stroke in evolution, sebagai perjalanan dari stroke ischemik. Selain itu os
juga mengeluhkan sakit kepala dan muntah- muntah yang kadang-kadang
menyemprot, namun sakit kepala yang timbul tidak bertambah berat, hal ini bisa
menjadi kemungkinan adanya SOL. Dari riwayat penyakit dahulu tekanan darah
os pernah mencapai 180 mmHg, sedangkan riwayat penyakit jantung dan DM
tidak ada, selain itu dari riwayat trauma didapatkan os mengalami kecelakaan 5
bulan yang lalu.
Dari pemeriksaan klinis didapatkan keadaan umum yang sedang, tingkat
kesadaran baik, tanda rangsangan meningeal dan tanda peningkatan tekanan
intrakranial tidak ditemukan. Pada pasien ditemukan juga gangguan N VII,
dimana pada saat dilakukan penekanan pada prosesus styloideus, tidak ditemukan
reaksi menyeringai pada sebelah kanan. Dan gangguan NXII, dimana ditemukan
pasien berbicara pelo. Kekuatan motorik pada pasien ini 333 untuk extremitas
superior dan inferior kanan, dan 555 untuk extremitas superior dan inferior kiri.
Penatalaksanaan pasien ini secara umum adalah, respirasi spontan, infus
asering 12 jam per kolf. Terapi khusus yang diberikan adalah neurotam 4 x 3 gr ,
dan Alamin F 2 x 1 ampul.
Untuk memastikan diagnosa, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang
lainnya antara lain CT-Scan, dan arteriografi.
16