Wacana Argumentasi
Wacana Argumentasi
semakin
kendaraan kebanyakan
dari
keberangkatan
busway
15
menit
sedangkan
jam
keatas
untuk naik angkutan umum contoh nya factor supir yang sering ugal ugalan
dalam berkendara atau dengan tidak layaknya kendaraan tersebut.
Seharusnya pemerintah dan polisi lebih memberikan sanksi tegas kepada
sopir angkutan umum yang melakukan ugal ugalan contohnya dengan
menahan SIM nya untuk sementara waktu sehingga pelaku ugal ugalan
tersebut akan merasa jera dan berhati hati untuk melakukan kesalahan lagi.
Tetapi jika sopir tersebut tetap mengendarai secara ugal ugalan maka polisi
harus tanggap dan melakukan sanksi yang berat seperti dengan menahan mobil
tersebut sampai sopir angkutan menyelesaikan sanksi nya. Sanksi yang di
berikan ketika sopir angkutan umum yang melakukan kesalahan berulang
ulang ialah dengan memberikan mereka tata cara berkendara yang baik dan
melakukan simulasi cara berkendara seperti saat membuat SIM
Selain itu berbicara tentang kelayakan angkutan umum, tentu perhatian
kita akan mengarah pada pengujian kelayakan kendaraan umum yang di dalam
pengujian tersebut akan dinyatakan apakah kedaraan tersebut layak jalan atau
tidak. Pengujian ini seharusnya menjadi wahana bagi para sopir dan atau pemilik
untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada angkutan demi memberi
kenyamanan dan keselamatan pada penumpang. Namun, bagai menutup
bangkai, kekurangan yang jelas-jelas telah diketahui malah diusahakan dengan
berbagai cara agar jangan sampai diketahui petugas penguji. Sungguh sangat
miris ketika beberapa hari yang lalu saya melihat sebuah acara yang
menayangkan bagaimana beberapa sopir menyiasati tes pengujian kelayakan
kendaraan dengan menyewa ban dan mengganti onderdil yang sudah tidak
layak hanya pada tes uji kelayakan saja. Dan setelah itu mereka memasang
kembali ban dan onderdil yang sudah tidak layak tersebut. Harapan saya,
semoga penggalakkan dan ketegasan pengujian kelayakkan kendaraan yang
saat ini sedang ramai terjadi bukan hanya sekadar obat penenang sementara
bagi masyarakat yang mulai marah pada angkutan umum dan integritas
penanggung jawab keberadaan angkutan.
Rasa nyaman, dan aman adalah hal yang harus di proritaskan dalam
berkendara bagaimana mungkin penumpang senang naik angkutan umum jika
mereka malah tidak nyaman dan aman hal ini yang menyebabkan masyarakat
beralih menggunakan kendaraan pribadi di bandingkan menggunakan angkutan
umum.