Anda di halaman 1dari 4

PENERAPAN TEKNOLOGI

JARINGAN IRIGASI
SISTEM PERPIPAAN
UNTUK PENGEMBANGAN
IRIGASI MODERN

PUSAIR
1936-2006

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR

LATAR BELAKANG

Dengan kemajuan teknologi, pertambahan penduduk, peningkatan kesejahteraan


hidup manusia, maka luas daerah pertanian menjadi susut, akibat adanya
pertumbuhan industri, perkembangan perumahan penduduk yang pesat. Di samping
itu penggunaan airpun menjadi bertambah, sehingga sarana dan prasarana untuk
pertanian menjadi terganggu. Padahal kebutuhan akan hasil pertanian harus juga
ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup manusia.Metode untuk
meningkatkan hasil pertanian di samping mengembangkan jenis atau mutu tanaman,
adalah dengan memanfaatkan teknologi jaringan irigasi sistem perpipaan. Beberapa
keunggulan yang dapat diperoleh dengan penggunaan sistem tersebut yaitu antara
lain, meningkatkan efisiensi penggunaan air, menghemat luasan tanah yang
digunakan untuk jaringan, mengurangi biaya dan mempermudah pemeliharaan, lebih
tidak membahayakan terutama terhadap anak kecil, operasinya lebih mudah,
termasuk pembagian airnyapun lebih tepat dan cepat dibanding dengan penggunaan
saluran terbuka serta kualitas airnya mulai dari pump stand sampai dengan box turn
out terjamin tidak tercemar.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud kegiatan tersebut adalah untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan


melakukan operasi jaringan irigasi sistem perpipaan berdasar teori yang sudah ada,
dengan tujuan untuk memperoleh informasi detail mengenai penyediaan jaringan
tersebut serta keunggulan dan keterbatasannya dibanding dengan irigasi saluran
terbuka.
LOKASI PROYEK

Desa Pojoksari, Kecamatan


Sukomoro, Kabupaten Magetan.
Atau tepatnya dari arah Madiun
menuju Magetan, setelah KM 17
dari Madiun atau KM 185 dari
Surabaya belok ke kiri,
kemudian ada pertigaan belok
ke kanan menuju ke Lokasi
Pompa Sumur Dalam
Lokasi Penelitian
(MAGETAN, JAWA TIMUR)

PELAKSANAAN

Perencanaan jaringan irigasi pipa dapat dilakukan dengan tahapan sebagai


l
berikut:
Survai lapangan dengan maksud untuk mengetahui daerah yang akan diairi,
l
sehingga lokasi outlet dapat ditentukan
Menentukan layout dari jaringan pipa, dengan mengusahakan tidak menggunakan
l
banyak tikungan dan dengan jarak sependek mungkin. Bila memungkinkan layout
dapat dibuat lewat sawah atau di bawah tanaman.
Melakukan pengukuran untuk mengetahui rencana panjang pipa dan elevasi
l
beberapa outlet dan bangunan pelengkap yang digunakan.
Menentukan debit rencana sesuai operasi pintu
l
Menentukan bangunan pelengkap yang digunakan antara lain: Pump Stand, Air
l
Vent, Box Turn Out dan End Struture.
Melakukan hitungan hidraulika untuk mengetahui tinggi muka air di pump stand,
l
dengan memperhatikan debit yang diharapkan pada setiap outlet. Hitungan
didasarkan terhadap renacana operasi jaringan
Setelah perencanaan selesai yang hasilnya dituangkan dalam bentuk gambar
l
rencana, pekerjaan dilanjutkan dengan pelaksanaan.
Pelaksanaan dilakukan dengan terlebih dulu menentukan lokasi semua bangunan
l
pelengkap
Kemudian dilanjutkan dengan penyediaan bahan bangunan termasuk bahan
l
untuk konstruksi bangunan pelengkap
Pekerjaan pelaksanaan adalah pemasangan pipa dan beberapa bangunan
pelengkap seperti Pump Stand, Air Vent, L Bow dan End Structure

Pembuatan Pump Stand


dari konstruksi beton bertulang

Penyambungan antara pompa air


dengan pump stand dengan las listrik

DAMPAK TERHADAP PENGGUNA IRIGASI

Apabila jaringan tersebut direncanakan dan dilaksanakan dengan sempurna maka


ada beberapa keuntungan antara lain:
l
Air irigasi akan cepat sampai tujuan
l
Efisiensi akan lebih tinggi
l
Tidak mudah tercemar oleh keadaan sekitarnya, sehingga pada umumnya dapat
digunakan sebagai air minum, mandi dan mencuci, bahkan dapat dibuat fasilitas
khusus untuk itu di dekat rumah penduduk.
l
Volume pembagian air dapat diketahui
l
Pemasangan pipa dan bangunan pelengkapnya cukup sederhana dan mudah.
KESIMPULAN

l
Pada musim kemarau Pompa Sumur Dalam Daerah Irigasi Pojok Sari (SD 16)
hampir bekerja setiap hari yaitu antara 2 sampai dengan 10 jam tiap hari, pada
musim penghujanpun pompa tersebut masih tetap digunakan, hanya tidak
sesering pada waktu musim kering.
Pada musim kering yang agak panjang kecuali untuk keperluan pertanian, air
l
pompa juga digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti untuk air minum,
mandi dan mencuci, padahal desa yang terdekat dari pompa tersebut 1 km.
Koefisien tahanan untuk L Bow dalam hitungan digunakan dengan anggapan
l
menggunakan sudut 90.
Makin panjang jarak irigasi, penggunaan jaringan pipa makin lebih efisien
l
dibandingkan penggunaan saluran terbuka.
Makin lama waktu irigasi, efisiensi jaringan irigasi pipa tetap, sedang efisiensi
l
jaringan irigasi saluran terbuka makin bertambah.
Pada umumnya headloss yang terjadi pada jaringan pipa lebih besar dari pada
l
yang terjadi pada saluran terbuka.
Makin kecil diameter pipa, makin cepat alirannya, tetapi head yang diperlukan
l
makin tinggi pula
Bila head loss yang diperlukan makin tinggi, pompa akan bekerja makin berat.
l
Untuk Daerah Irigasi Pojoksari sejauh 400 m dengan saluran terbuka hanya perlu
l
headloss 0,35 m, sedang bila menggunakan jaringan pipa seperti yang terpasang
head loss yang diperlukan menjadi 3,276 m.

Untuk informasi lebih rinci hubungi:

Bidang Program dan Kerjasama

Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air


JL. Ir. H. Juanda No. 193 Bandung 40135, (
(022) 2501554-2500507-2501083-2504053; Fax. (022) 2500163,
e-mail: diseminasi@pusair-pu.go.id; http://www.pusair-pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai